Halo namaku Fiqi. Well, langsung saja kali ya. Ceritaku ini bermula kira-kira 5 tahun yang lalu. Saat itu umurku masih 16 tahun, yaah mendekati 17 tahun. Aku ingat betul karena ceritaku ini terjadi berdekatan dengan ulang tahunku, dan mungkin sedikit berhubungan dengan ulang tahunku itu. Hari itu adalah tepat satu hari sebelum hari ulang tahunku yang ke 17. Saat itu aku dan Mamaku sedang makan malam berdua sambil nonton TV. Oh iya ada yang hampir kulupakan. Sejak umur 15 tahun aku tinggal berdua dengan Mamaku. Orangtuaku bercerai ketika aku berumur 15 tahun. Dan aku memilih untuk ikut Mama. Entah kenapa tapi sejak kecil aku memang lebih dekat ke Mama. Mungkin karena Mama sangat sayang kepadaku.
Aku dan Mama tinggal di sebuah rumah yang sederhana saja. walaupun mama adalah seorang PNS dengan pangkat yang tinggi, tapi mama menyukai kesederhanaan, Oh iya sebagai gambaran, saat itu Mamaku masih berusia 39 tahun. Hari ulang tahun Mama terpaut dua minggu dari hari ulang tahunku. Mamaku bernama Ayu, mempunyai wajah yang sangat cantik, dan mama adalah seorang wanita yang sangat memegang teguh nilai agama, ya mama selalu berjilbab baik ketika dirumah maupun diluar rumah, mama Berkulit kuning langsat yang menambah kecantikannya. Dengan tinggi dan berat sekitar 165 cm dan 45 kg membuat Mama terlihat sangat ideal. Sedangkan buah dada Mama aku tidak bisa menerka ukurannya karena mama selalu memakai baju yang tidak menampakkan lekuk tubuhnya, tapi prediksiku pasti mama merawat tubuhnya dengan sangat baik.
Kembali ke cerita awal. Pada saat asyik-asyiknya aku melahap makan malamku, Mama tiba-tiba berkata, “Fiqi, besok Fiqi kan ulang tahun.” Aku yang lagi enak-enaknya makan sih hanya mengangguk saja. Melihat aku yang tidak begitu menanggapinya, Mama berkata lagi, “Kalo Mama nggak salah umurmu udah 17 tahun kan?” Dan seperti tadi, aku pun hanya mengangguk-angguk saja sambil tetap melahap makanan di depanku.
“Mama ingin ulang tahun Fiqi besok menjadi ulang tahun yang berkesan buat Fiqi. Jadi Fiqi boleh meminta kado apa saja yang Fiqi mau.” Aku yang mulai tertarik dengan ucapan Mama pun bertanya, “Apa saja Ma..?” “Iya, apa saja yang Fiqi mau,” jawab Mama. Dengan hati-hati aku bertanya lagi, “Ma, Fiqi kan udah gede.” “Betul, Mama tau itu. Lalu..?” tanya Mama penuh selidik. “Fiqi rasa udah waktunya Fiqi tau yang namanya.. seks,”, "Fiqi pengen ngentotin mama" kataku dengan hati-hati.
Kulihat Mama agak terkejut dengan perkataanku barusan. Tapi setelah dapat menguasai keadaan, Mama pun tersenyum sambil bertanya, “Apa nggak ada kado lain yang lebih Fiqi inginkan dari pada itu,?” “Tadi Mama bilang boleh minta apa saja, kok sekarang jadi menolaknya. Kalo Mama nggak mau ya udah. Beri aja Fiqi kado sweater atau baju seperti ulang tahun yang udah-udah.” kataku dengan wajah agak muram.
“hmm..tunggu dulu donk Sayang. Kan Mama belom bilang mau apa nggak. Jadi jangan ngambek dulu donk.” kata Mama dengan wajah sabar. “Jadi.. boleh nggak, Ma..?” tanyaku dengan tidak sabar. “Setelah Mama pikir, bolehlah. Buat anak tercinta sih apa saja boleh kok Sayang..” jawab Mama. “Terima kasih Ma. Fiqi sayang banget sama Mama.” jawabku dengan antusias.
Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Seperti malam kemarin, aku dan Mama lagi makan malam berdua. Malam itu Mama terlihat cantik sekali. dengan setelan baju lengan panjang dan celana panjang putih, yang menurutku baju dan celana mama sedikit menerawang bentuk tubuhnya, samar2 dapat kulihat warna pakaian dalamnya, yang sepertinya juga warna putih itu, dan tidak lupa juga dengan jilbabnya yang warnanya juga putih. Mama tiba-tiba berkata, “Fiqi udah siap menerima kado istimewanya nak.?” tanya Mama dengan tersenyum manis. Aku yang memang sudah tidak sabar langsung saja menjawab, “Ya jelas siap donk, Ma.”
Setelah selesai makan Mama menggandengku ke kamarnya. “Duduk di ranjang mama dulu nak. mama mau dandan dulu, Tunggu sebentar ya..!” kata Mama sambil menyuruhku duduk di ranjangnya Mama lalu duduk di depan meja riasnya, dan mulai merias wajahnya, memakai berlayer2 bedak (mungkin), dan juga mempercantik bulu matanya, dan tidak ketinggalan eyeshadow, dan juga lipsticknya. sekitar setengah jam aku harus menunggu mama untuk bersiap2. setelah itu barulah Mama selesai, dan kemudian berdiri.
"udah siap nang..?” tanya Mama. “Udah dari tadi Ma.” jawabku.
kemudian mama duduk di ranjang dan menggenggam tanganku, mendekatkan wajahnya dan mulai mencium bibirku. Dengan refleks aku pun membalas ciumannya. Dan tidak lama kedua lidah kami pun bertautan. “Mmmh.. mmhh.. mm..” hanya desahan saja yang terdengar kini dengan diiringi desahan-desahan. Aku memeluk Mama erat-erat sambil tetap berciuman. Mama terlihat sangat tenang dan matang dalam keadaan seperti ini.
Tidak lama tanganku pun mulai menggerayangi tubuh Mama. Tangan kiriku mulai meremas-remas payudara Mama dari luar bajunya yang juga tertutup jilbab putihnya. Sedangkan tangan kananku mulai meraba-raba selangkangan Mama.
Setelah sekitar 20 menit kami saling berciuman dan saling meraba, Mama melepaskan pelukan dan ciumannya. Lalu Mama berdiri.
"fiqi mau mama buka yang mana dulu..??atas atau bawah..??" tanya mama dengan menggodaku
"bawha dulu ma..hehehe.." jawabku
kemudian mama membalikkan badannya membelakangiku
"tolong turunin celana mama nak.." kata mama sambil melirikku
aku tentu saja langsung menrutinya, kupegang bagian pinggang celana mama dan mulai kuturunkan pelan2 celana mama, tampaklah pertama tama pantat mama yang dibalut celana dalam putih, kemdian aku lanjut menurunkan celana mama hingga mata kakinya dan kemudian mama mengangkat kakinya dan akhirnya lepaslah celana mama.
"tolong sekalian celana dalem mama nak.." kata mama sambil tersnyum padaku dan sedikit menunggingkan pantatnya.
kali inipun aku tentu saja menurutinya, kupegang bagian samping celana dalam mama dan mulai kuturunkan celana dalam mama, kini sudah tidak ada lagi penghalang apapun yang menghalangi pemandangan keindahan tubuh mama bagian bawah, pantat dan pahanya terekspos sempurna olehku, setelah celana dalam mama mencapai mata kakinya, mama mengangkat kakinya dan segera kusingkirkan celana dalam mama itu, dan mama kini sepenuhnya telanjang bawah, dengan pakaian atasnya masih lengkap dengan jilbab putihnya, mama kemudian membalik arah dan menghadapku. kemudian duduk disampingku
"bajunya mama bukain ya nak.." kata mama kemudian meraih bajuku dan mulai mengangkatnya dan membukanya. kemudian sambil membuka bajuku kucium bibir mama lagi.
Dengan tubuh yang sama-sama setengah telanjang, aku dan Mama kembali berpelukan sambil berciuman. mama masih aktif berusaha melepas bajuku, tanganku ikut kuangkat agar mama bisa melepas bajuku, dan begitu bajuku terlepas, segera kuturnkan tanganku dan langsug kuremasi dada mama yang masih terutup baju putihnya dan BH di dalamnya. Hanya desahan saja yang terdengar di ruangan. sesaat kemudian ciuman kami lepas.
"mama buka baju mama dulu nak.." kata mama, yang mana aku langsung mencegahnya
"baju sama jilbab mama biarin aaja ma.." kataku
"lah terus??? BH mama juga..??" tanya mama
"hehe BH nya dilepas aja ma.." kataku
"yaudah tolong bukain BH mama nak.." kata mama kemudian mama duduk membelakangiku lagi dan kini mengangkat bajunya agar kait BH di belakangnya kelihatan olehku.
"ketemu nak kait BH mama..???" tanya mama
"bisa nak..??ditekan aja sayang.." kata mama lagi, dna kemudian dengan satu sentakan BH mama terlepas kaitannya, dan kemudian mama melepas BH nya dengan mengarahkannya kedepan dan dari tangannya kini nampak BH mama telah digenggamnya.
mama kemudian menggulung bajunya hingga ke atas dadanya, dan kemudian mengencangkan gulungannya itu agar bajunya tidak turun ke bawah menutupi dadanya, kain jilbabnya juga dibiarkan terjulur ke bawah melalui belahan dadanya. mama kemudian membalik badannya dan menghadapku, kami kembali berciuman, sambil kuremasi lagi dada mama yang sudah tidak ada pelindungnya itu. tangan mama juga mulai aktif mengelus2 dadaku yang bidang.
“Dada Mama indah banget” kataku sambil meraba dan meremas payudara Mama.
“Makasi nak..mama seneng kalo fiqi suka.." kata mama
"Fiqi isep ya ma.." kataku lagi
mama tidak menjawab tapi hanya mengangguk saja dan langsung kusosor dada mama.
mama menikmati hisapanku sampai memejamkan matanya, dan sesekali menarik nafas dalam kemudian menghembuskannnya lagi seolah lega, dan itu seiring dengan tingkahku didada mama, bila aku menghisapinya dengan kencang maka mama akan mengambil nafas dalam, dan bila kulonggarkan hisapanku maka mama akan melepas nafasnya, kemudian kurasakan tangan mama mengelus2 kepalaku sambil matanya menatapku, sungguh tatapan keibuannya yang pasrah itu benar2 membangkitkan gairahku untuk menyetubuhinya.
“dada Mama itu ukuran berapa sih ma..? pas banget ukurannya ” tanyaku
“Ukuran 38B kalo ga salah nak, emang kenapa sayang..??' tanya Mama.
“nggak papa ma cuma bagus banget, ideal banget sama bodynya mama..” jawabku,
"tubuh mama juga ternyata sexy banget ya..fiqi ga nyangka dada, perut, pinggul, pantat paha mama semuanya pas banget.." kataku
"makasih nak...duh anak mama muji2 mama gini..." kata mama tersenyum senang.
kemudian tanganku kembali meremas payudara mama dengan kencang sambil sambil menggigitnya.
“Aahhh...sshh..” teriak Mama,
"Pelan2 to nak.." kata mama
“Ma’af, Ma. Fiqi nggak sengaja.” jawabku sekenanya.
“Nggak apa-apa kok nak..mama cuma kaget aja tadi, Fiqi boleh kok melakukan apapun ke tubuh Mama” kata Mama sambil mengigit telunjuk tangannya sambil menahan kenikmatan, duh gemas aku melihatnya
kemudian aku bangkit lagi dan langsung menyambar bibir mama lagi, kami berciuman lagi, sambil kuremasi dadanya. setelah itu ciuman kami terlepas.
"ma tolong isep kontol fiqi ya.." kataku
"iya nak..berdiri dulu nak, mama lepas dulu celana fiqi.." kata mama
aku kemudian berdiri dan mama mulai memegang bagian pinggir celanaku dan melorotkannya, setelah itu berlanjut dengan menurunkan celana dalamku, dan begitu selesai kontolku langsung mengancung menunjuk mama.
"udah besar ya burungnya fiqi.." kata mama
"fiqi duduk ranjang sini syang.." kata mama
aku duduk di ranjang, dan mama kemudian berlutut di selangkanganku.
"amit yo nang.." kata mama kemudian mulai mengelus kontolku, dan sesaat kemudian menciuminya dengan bibirnya, dikecup2nya kontolku.
"geli ma.." kataku sambil menggelinjang.
mama tidak mempedulikan komentarku, malah kali ini langsung menjilati kontolku seperti eskrim, aku yang merasa kegelian langsung menggenggam kepalanya yang terututp jilbab itu.
mama masih lanjut menjilati seluruh bagian kontolku, dari kepala kontolku sampai buah zakarku tidak luput dari sapuan lidahnya.
"hmmgghh..enak banget ma.." kataku sambil merem melek, tanganku masih memegangi kepala mama
tak terdengar ada jawaban dari mulut mama, karena memang mulutnya masih sibuk mengoralku, dan sepertinya mama sudah cukup dengan menjilati kontolku kini kurasakan kontolku masuk spenuhnya ke mulut mama.
"errghhh..." kataku saat mama mulai memaju mundurkan kepalanya dan memberiku kenikmatan yang benar2 baru dari mama.
sekitar 10 menit mama mengulum kontolku akupun tidak tahan
"ma tahan dulu..." kataku sambil memegangi kepala mama agar tidak terus mengulum kontolku.
"fiqi mau keluar dulu.." kataku dan akhirnya kusemprotkan cairan hangatku di dalam mulut mama, mama tetap tenang saja santai menerima cairan pejuhku itu dan langsung menelannya, aku benar2 terkejut melihat mama bisa seperti ini.
"udah nak..??" kata mama, sambil masih megocok kontolku.
"mau masuk sekarang ma.." kataku
"hmm udah pengen ya.." kata mama kemudian naik ke kasur, dan berbaring, kemudian melebarkan kakinya sehingga memeknya terbuka lebar.
"sini nang..." kata mama sambil menjulurkan tangannya padaku seolah ingin memelukku sambil menidurinya, dan saat aku sudah diatasnya kutindih dia, dan kami berciuman, tangan mama kugenggam erat.
"masukin sayang.." kata mama
aku langsung menurutinya, pelan2 kuarahkan kontolku ke memek mama dan kemudian sesuai dengan film2 yang sudah sering aku lihat, aku mudah saja memasukkan kontolku ke memek mama.
"ahhh...hhsshh.." kata mama sambil memejamkan matanya, dan setelah mentok mama kemudian membuka matanya dan tersenyum padaku, aku dekatkan wajahku dan kucium bibirnya.
"diemin dulu sayang.." kata mama
"mama pengen rasain burung fiqi.." kata mama lagi
aku menurutinya dan kami saling pandang, dan mama membelaiku dengan tangannya
"akhirnya mama sama fiqi menyatu lagi sayang.." kata mama
kupandangi wajah berjilbabnya yang memancarkan aura keibuan yang membuatku semakin bernafsu, entah kenapa aku tidak lagi bisa melihat mama sebagai ibuku, tapi sebagai wanita yang bisa aku tiduri saja.
"gimana kadonya sayang..??" tanya mama masih dengan posisi kami tadi
"enak banget ma..makasih ya ma.." ktaku, padahal aku belum menuntaskan kado mama ini
"syukur deh kalo sayang suka sama tubuh mama..." kata mama
"sekarang gerakin nak...nikmati kadonya sayang.." kata mama, kemudian aku mencium bibirnya dan mulai kugerakkan kontolku dalam memek mama.
kami dalam posisi misionaris dengan saling berciuman dan aku memompa memek mama,
selama kurang lebih 5 menit kami tetap saling berciuman, mama amat tenang menikmati genjotanku, tapi aku malah merasa seperti amam sekarang ini sedang mengajariku sex education. mama sendiri hanya sesekali saja mendesah dan nadanya desahannya yang manja itu membuatku tambah bernafsu padanya.
"udah mau keluar ma.." kataku ketika kulepas ciuman dari bibirnya
"keluarin aja sayang..dimana syang mau.." kata mama
"di rahim mama ya.." kataku
"iya nang..dimana aja boleh.." kata mama
dan kemudian aku keluarkan pejuhku setelah 5 menit menyetubuhi mama
"keluar maaa..." kataku
"ahhhh..." desah mama
aku kemudian ambruk di pelukan mama dengan kontolku masih menancap di memeknya.
"makasih ya ma...fiqi seneng banget hari ini.." kataku
"iya sayang..mama juga seneng.." kata mama sambil membelai kepalaku
"seneng dientot fiqi..??hehehe.." kataku
"seneng karena fiqi puas sama tubuh mama nak.." kata mama sambil menowel hidungku
"mau istirahat dulu nak..?? biar mama ambilin air.." kata mama
akupun menurutinya kucabut kontolku dari memek mama dan kemudian mama bangkit berjlana keluar kamar, dengan lenggak lenggok karena tubuh bawahnya telanjang kulihat pantat mama sangat menggoda dari belakang.
sesaat kemudian mama datang lagi dan membawa segelas air untukku, dan memberikannya padaku.
"diminum sayang.." kata mama kemudian duduk disampingku.
'abis ini masih ada lagi kan ma..??" tanyaku
"tentu saja dong sayang..selama sayang mau, mama siap nak.." kata mama
kemudian gelas tadi sudah kosong, dan aku berikan pada mama lagi, kemudian mama tanpa berdiri meletakkan gelas di meja dekat ranjang dan ketika mama menghadapku lagi langsung kupegang bahunya kutidurkan mama, mama menurut saja.
"ahhh.." ketika mama telah berbaring lagi kusingkapkan bajunya sehingga nampak buah dadanya dan kucium bibirnya lagi..dan semuanya berlanjut lagi...
---esok paginya---
"semuanya udah nak..??" tanya mama yang pagi itu telah mengenakan seragam pns nya dengan jilbab biru dan setelan korprinya, mama juga bersiap untuk pergi kerja.
"udah ma.." kataku
"yaudah ati2 berangkatnya.." kata mama kemudian kucium tangannya, dan ketika bangkit aku cium bibirnya. mama diam saja, dan kemudian kuremasi dadanya dari luar seragamnya, mama hanya mendesah kecil saja.
karena mama masih diam saja, maka kulanjutkan dengan merabai pinggulnya untuk mencari kaitan rok panjang mama itu, dan setelah ketemu langsung aku buka kancingnya dengan kedua tanganku dan resletingnya kuturunkan, dan terlepaslah rok mama jatuh ke lantai sampai mata kakinya.
tak luput celana dalam putih mama juga aku turunkan sedikit sampai paha, dan kemudian aku mulai menggenggam memeknya, dan mengelusnya, mama masih tampak tidak peduli dan tetap fokus saja pada ciumanku.
sekitar 10 menitan kami berciuman dengan tangan nakalku mengeksplor memeknya, mama masih tenang2 saja, dan barulah kami berhenti berciuman ketika terdengar suara bel motor di depan rumahku.
"udah dateng tu nak.." kata mama ketika ciuman kami berhenti.
"iya ma..fiqi berangkat dulu ya.." kataku untuk kedua kali, sambil mengecup lembut bibir mama.
mama hanya tersenyum saja dengan pakaian bawahnya masih dilantai dan melambaikan tangan padaku.
---SEKIAN?---