Tanteku Yang Hypersex

Model : Bella Chan

Aku segera menekan bel yang ada pada pintu gerbang. Beberapa saat kemudian pintu gerbang dibuka. Seorang satpam berbadan super gemuk mengamatiku, lalu menegurku.“Cari siapa mas..?” tanyanya.“Apa betul ini rumah Oom Benny..?” tanyaku balik.

“Ya betul.. Mas ini siapa?” tanyanya lagi.“Saya keponakan Oom Benny dari Jember.”“Kenapa nggak bilang dari tadi, Mas pasti Den Agung, kan..? Tuan sedang keluar kota, tapi Nyonya ada lagi nungguin.”Sekejap aku sudah berada di ruangan dalam rumah mewah yang diisi perabotan yang serba lux. 
Tak lama kemudian seorang wanita cantik berkulit putih bersih dan bertubuh seksi muncul dari ruang dalam. 
Kalau kutebak usianya sekitar 30 tahunan, tapi bagaikan seorang gadis yang masih perawan.

Dia tersenyum begitu melihatku, “Kok terlambat Gung..? Tante pikir kamu nggak jadi datang..” ucap wanita seksi itu sambil terus memandangiku.“Iya Tante.. ma’afin Agung ya..” jawabku pendek.“Ya sudah.., kamu datang saja Tante sangat senang.. Pak Syarif.., antarkan Agung ke kamarnya..!” perintah Tante Mesy pada Syarif.Lalu aku mengikuti Pak Syarif menuju sebuah kamar yang ada di bagian bawah tangga. 
Aku cukup senang menempati kamar itu, karena aku langsung tertidur sampai sore hari. Ketika bangun aku segera mandi, lalu berganti pakaian. Setelah itu aku keluar kamar hendak jalan-jalan di halaman belakang yang luas. Ketika sedang asik menghayal, tiba-tiba suara lembut dan manja menegurku. 
Aku agak kaget dan menoleh ke belakang. 

Ternyata tanteku yang sore itu mengenakan kimono dengan rokok Marlboro di tangannya, rupanya ia baru bangun tidur.“Oh Tante..” sapaku kikuk.Tante tersenyum, dan pandangan yang nakal tertuju pada dadaku yang bidang dan berbulu.“Kamu sudah mandi ya, Gung..? Tampan sekali kamu..” kata tanteku memuji.Aku kaget bukan main ketika ia mendekatiku, tangannya langsung mengelu-elus bagian penisku, tentu saja aku jadi salah tingkah.“Saya mau ke kamar dulu Tante..” kataku takut kalau nanti dilihat Oom Benny.“Tunggu sebentar Gung, Tante ingin minta tolong sama kamu.. Agung mau khan mijitin kaki Tante.., soalnya keseleo waktu main bola tadi..” kata Tante Mesy sambil merengek. Lalu dia duduk seenaknya, hingga kimono yang tidak dikancing seluruhnya tersingkap, dan bagian dalam tante terlihat olehku. Gila.., ternyata ia tidak memakai CD, sempat juga kulihat bulu-bulu tipis di sekitar kemaluannya seperti habis dicukur.

ku menahan nafas dan mencoba mengalihkan pandangan, tapi Tante Mesy yang tahu hal itu malah menarik lenganku dan mengangkat kaki kanannya menunjukkan bagian yang sakit. Aku terpaksa melihat betis dan paha tante yang mulus dan padat itu.“Tolong diurut ya Gung.., tapi pelan-pelan aja ya..” ucapnya lembut. Terpaksa aku memijit betis tanteku, meskipun hatiku cemas dan bingung. Apalagi ketika aku mencuri pandang melihat paha dan selangkanganya, sehingga nampak sekilas bagian yang berwarna merah muda itu. 
Tanteku melirik ke arahku sambil tersenyum genit, aku semakin bingung dan malu.Itu pengalamanku di hari pertama di rumah Oom Benny. Sudah tiga Hari Oom Benny belum pulang juga, padahal aku ingin bertemu dengannya, sedangkan tiap malam aku diminta oleh tante untuk menemaninya ngobrol, bahkan tidak jarang disuruh menemani menonton VCD porno. 
Benar-benar gila.Hingga pada suatu malam tanteku merintih kesakitan. Waktu itu tante sedang nonton TV sendirian.

Tiba-tiba wanita itu memekik, “Achh.., aduh.., tolong Gung..!” keluhnya sambil memegangi keningnya.“Kenapa Tante..?” tanyaku kaget dan khawatir.“Kepala Tante agak pusing.., aduh.. tolong bawa Tante ke kamar Gung..!” keluh tante sambil memegangi kepalanya. Aku jadi kebingungan dan serba salah. “Saya panggil Pak Syarif dulu ya Tante..?” usulku sambil ingin pergi.Tapi dengan cepat tanteku melarangnya, “Nggak usah Gung, lagi pula Pak Syarif Tante suruh ke Palangkaraya ngawal barang.”Aku jadi bertambah bingung. 

Terpaksa kutuntun tanteku untuk naik ke ruang atas. Tante merebahkan kepalanya pada pelukanku, aku jadi gemeteran sambil terus menaiki tangga. Sesampainya di dalam kamar, tante merebahkan tubuhnya yang seksi itu dengan telentang. Aku menarik napas lega dan bermaksud meninggalkan kamar. Baru saja kubalikkan tubuh, suara lembut itu melarangku. “Kamu mau kemana..? Jangan tinggalkan Tante.., tolong pijitin Tante.. Gung..!” Mendengar itu seluruh tubuhku jadi teringat pesan papa agar menuruti perkataan Oom dan Tanteku.

Perlahan kubalikkan badan, ternyata tanteku telah melepas kimononya. Dan kini hanya tinggal CD saja. Tubuhnya yang masih padat membuat nafsuku naik, payudara yang masih montok dan menantang itu membuat penisku mulai tegang, karena aku belum pernah melihat keindahan tubuh wanita dalam keadaan telanjang seperti ini, apalagi tanteku menggeliat perlahan. Desahan bibirnya yang tipis mengundang nafsu dan birahiku, dan penisku semakin dibuatnya tegang. Kuberanikan diri melangkah menuju ranjang.



Begitu sampai, tanteku yang pura-pura pusing itu tiba-tiba bangkit, lalu memelukku dan mencium bibirku dengan penuh nafsu. Wanita yang hypersex itu dengan cepat melucuti seluruh pakaianku. “Jangan Tante.., jangan, saya takut..” pintaku sambil mau memakai pakaianku kembali.“Kalo kamu menolak, Tante akan teriak dan mengatakan pada semua orang bahwa kamu mau memperkosa Tante..” ancam tanteku.

Aku hanya terdiam dan pasrah. Wanita itu kembali mencumbuku, diciuminya dan dijilatinya tubuhku. 
Begitu tangan halusnya mengenggam penisku, aku langsung membalas ciumannya dan mulai menjilati payudaranya, lalu kukulum putingnya yang berwarna merah agak kecoklatan itu. 
Tanteku mendesah perlahan.Selanjutnya kami memainkan posisi 69, sehingga penisku dihisap dan dikemutnya. Nikmat sekali, kurenggangkan kedua pahanya sambil kujilat-jilat kemaluannya yang mulai basah itu.“Ahh.., ayo terus jilat Gung..! Jangan berhenti..!” erang tanteku keenakan. Rupanya tanteku mengeluarkan cairan dari dalam liang kewanitaannya. 
Cairan itu memuncrat di wajahku, lalu kuhisap dan kutelan semua. Aku semakin terangsang, kujilati lagi kali ini lebih dalam, bahkan sampai ke duburnya. 
Kemudian kami berganti posisi, kali ini aku berdiri dan tante jongkok sambil mengulum penisku yang sudah sangat tegang.

ernyata tanteku pandai sekali menjilat penis, tidak sampai 30 menit aku sudah keluar.“Ahh.., ayo Tante.., terus jilat sayang.., ahh..ahh…!” desahku sambil kudorong keluar masuk di mulutnya penisku ini.“Tante.. Agung mau keluar nih.., ahh..!” erangku sambil kumuncratkan maniku di mulutnya.Tante menelan semua maniku, bahkan masih mengocoknya berharap masih ada sisanya.
Setelah beberapa saat penisku mulai bangun kembali. Setelah tegang dibimbingnya penisku masuk ke liang kewanitaannya. 
Kali ini aku di atas dan tante di bawah. Agak susah sih, mungkin sudah lama tidak diservice oleh Oom Benny. 
Setelah kepalanya masuk, kudorong perlahan hingga masuk semuanya ke dalam. “Ayo Gung..! Masukin dong Sayang..!” pinta tanteku sambil menggerakkan pantatnya ke atas dan ke bawah karena ia sekarang berada di bawah. Akhirnya kudorong keluar masuk penisku dengan gerakan yang cepat, sehingga semakin keras erangan tanteku.

Beberapa saat kemudian aku sudah ingin keluar, “Aahh..! Tante.., Agung udah mau keluar.., ahh..!” kataku. “Sabar Sayang.., Tante sebentar lagi nih..! Hmpp… ohh.. ahh..,  Ngentotinn aku Gungg..! Kita barengan ya Sayang..? Oh.. yeah..!”Rupanya tanteku juga hampir orgasme. Rasanya seperti ada yang memijat-mijat penisku dan kakinya dilingkarkan ke pantatku. 
Tante bergetar hebat dan memelukku sambil kemaluannya mengeluarkan cairan yang menyemprot penisku. Tidak lama aku juga mengeluarkan air mani dan spermaku di dalam vaginanya. 
Terasa begitu nikmatnya dunia ini. Akhirnya kami berdua terkapar lemas.“Hebat bener kamu Gung.., Tante nggak nyangka baru kali ini Tante merasakan kenikmatan yang luar biasa..!” tuturnya dengan nafas terengah-engah. 
Aku diam tak menjawab, tapi dalam hati aku merasa bersalah telah berhubungan dengan tanteku dan takut ketahuan Oom Benny. Tante turun dari ranjang tanpa busana, lalu dia menyalakan sebatang rokok.

“Bagaimana kalau Oom Benny sampai tahu, Tante..? Saya takut.., saya merasa berdosa..” kataku lemah. Tapi tanteku malah tersenyum dan memelukku dengan mesra. “Asal kamu tidak memberitahu orang lain, perbuatan kita aman. Lagi pula Oommu itu udah nggak bisa melakukan hubungan badan sejak lama. Dia itu impotent, Gung..!” tutur wanita tanpa busana yang penuh daya tarik itu. “Jadi semua ini Tante lakukan karena Oom Benny tidak bisa menggauli Tante lagi, ya..?” tanyaku. “Ya. Bukan sekali ini saja Tante melakukan hal seperti ini.., sebelum sama kamu, Tante pernah melakukannya dengan beberapa teman tante. Terus terang Tante nggak tahan kalau 1 hari tidak disentuh atau dipeluk laki-laki..” tutur Tante.

Aku jadi geleng kepala mendengar penjelasan tanteku. Lalu aku bergerak mau pergi, tapi dengan cepat tante menahanku dan mengusap-usap dadaku yang berbulu. “Gung.., kamu harus bersihkan badanmu dulu.., mandilah supaya segar..!” ucapnya lembut. Aku tak menjawab hanya menarik nafas panjang, lalu melangkah ke kamar mandi. Tubuhku terasa letih namun puas juga.

Misi Penghancuran ( Melupakan Kenangan ) Chapter. 46

Model : Vania Ayu

Semua terjadi begitu cepat.... Hanya hening dan kehampaan yang kurasakan saat ini ....apa yang terjadi padaku saat ini .... Aku pun tak tahu... Yang jelas sebelum aku terlelap... Aku dapat mendengar suara wanita yang kusayangi....

Aku terbangun di tempat yang aku benci... Ruangan dimana aku harus melakukan hal yang tak akan pernah sudi melakukannya... Mengorbankan satu-satunya cinta kakakku.... Kakakku telah mengorbankan banyak hal untuk kehidupanku ... Dan permintaan terakhirnya akan selalu kujaga....

Diujung ruangan gelap ini Makhluk mistis sombong memperlihatkan wajah sok sangar dihadapanku...

" Alex ... Alex... Alex Aku sudah bilang padamu ke cerdasanmu tak akan berguna...." ucap Makhluk mistis berwarna putih itu

" aku akan menang dalam perang ini...." ucapku membalasnya

" kau akan menang dalam perang ini ... Jika kau dan aku kita satukan kekuatan kita...." ujar Makhluk mistis itu lagi

" aku tak yakin kau muncul kali ini hanya ingin membantu ku... Kau ingin memanfaatkanku untuk sesuatu yang kau inginkan...." ujarku

" hahaa... Kau dan aku punya ikatan yang tak terpisahkan... Aku tak akan mengkhianati mu... Kecuali kalau kau tak mampu menerima keberadaanku ... Maka aku akan menguasai penuh tubuhmu...." lanjut Makhluk mistis itu

" dasar Makhluk sampah...." ucapku

" Serahkan Fina pada ku.... Maka kita akan melakukan berkontrak ...." ucap Makhluk itu lagi

" tak akan kulakukan itu .... Meskipun aku harus mati aku tak akan menyerahkannya padamu.... Mengapa kau tak mengantinya dengan yang lain...." ucapku

" Anak bodoh ... Kau coba bernegosiasi denganku...." teriak Makhluk itu lagi...

" kalau begitu aku tak akan melakukan kontrak bodoh ini..." ujarku tersenyum lalu meninggalkan Makhluk

" Kau yakin dengan keputusan mu itu...." teriak Makhluk mencoba mengoyahkan pendirianku... Tapi aku tak perduli dengan itu...

" Seperti ada yang menarik dari Anak itu...." ujar Makhluk mistis lain diruangan itu

" Kau menyadari hal itu juga Elixir Bear " ucap Makhluk mistis di atas singgasananya....

-----------------------------------------------------------------------------​

Akhir aku bangun dari tidur panjangku setelah pertarungan dengan Horizon... Aku menyadari dimana aku sekarang berada... Dikamarku sendiri... Keadaan gelap menandakan kalau saat ini masih malam hari.... Aku langsung bangun keadaan kamar ini hening.... Kulihat wanita cantik tertidur di sampingku... Dia sangat lelap... Mungkin dia sangat lelah... Ku belai rambut yang acak-acakan karena tertidur sambil terduduk di kursinya untuk menunggu aku kembali....

" Fina .... Maafkan aku " bisikku pada wanita yang terlelap dalam tidurnya....

Aku bangun berlahan dari kasur tidur ku.... Agar tak membuat suara pada wanita ku yang tertidur... Aku lihat juga Alma dan Neti tidur di kasur lantai ... Sedangkan Rafina dan Yurika tidur di Sofa...

Aku berlahan-lahan keluar dari kamarku... Aku menuju kamar Seseorang yang ingin ku pastikan kehadiran nya.... Saat tiba di depan kamarnya ....

" Alex... Kau sudah bangun ... " ucap Agung

" Agung berapa hari aku hibernasi...." ucapku

" 5 hari... Tapi kau beruntung bisa mengendalikan nya kesadaranmu di Waktu-Waktu genting ...." Ucap Agung

" Dimana Adi dan Edi aku tak bisa merasakan aura mereka disini..." tanyaku kembali

" Edi telah kembali ke tempat Kai... Dan Adi berlatih di pulau mu bersama Munir ...." ujar Agung

" lalu bagaimana kabar Nura ... Apa dia sudah bangun dari cideranya...." ujarku

Agung hanya menarik nafas panjang.... Lalu dia mengajak untuk pergi menjauh dari rumah utama...

" Alex maafkan aku ... " ucap Agung setelah kami cukup jauh dari rumah utama... Untuk mengantisipasi kemarahku kembali

" apa maksud... Kau adalah dokter terbaik kami kan...." ucapku masih tak percaya kalau Agung gagal menyelamatkan Nura

" Tenang lah Alex... Nura sudah tenang di alam sana... Dia telah melakukan hal yang luar biasa untuk keluarga ini... Dan kau tak boleh larut dalam kesedihan yang hanya membuatmu kehilangan ambisi untuk membalas dendam... Kita balas mereka yang telah membuat Nura menderita...." ucap Agung coba menenangkanku....

" Jadi itu bukan mimpi.... Nura benar-benar meninggalkanku...." ucap ku masih tak percaya ribuan Ekspresi wajah Nura tergambar didepanku.... Hatiku terasa sangat sakit ketika mengingatnya .... Aku tersimpuh karena rasa penyesalan yang amat dalam.... Aura pembunuhku kembali pekat terasa....

Otakku terus melakukan perandaian jika saja Nura tak ku suruh membeli pakaian semua ini tak akan terjadi.... Seandainya aku bersama dia ... Hal menakutkan ini tak akan terjadi... Andaikan waktu itu ku robek langsung jantung Horizon mungkin semua tak akan seperti ini....

" Alex sadarlah.... Bukan hanya kau yang merasakan kehilangan yang amat dalam.... Salah satu pendampingmu juga saat ini hati sangat hancur..." ucap Agung setelah memukulku....

" Apa maksudmu.... Siapa yang saat ini terluka juga..." ucapku dengan separuh kesadaranku

" sehari setelah kau masuk Mode Hibernasi... Hera... Dia kehilangan anaknya... Dia mengalami keguguran setelah pendarahan hebat.... Saat ini dia mengunci diri di kamar belakang.... Tia sudah berusaha membujuknya tapi dia tetap berdiam diri ...." jelas Agung...

Sontak membuatku terbangun dan berlari secepat mungkin.... Hera apa yang telah kulakukan padamu....

" Hera.... Dimana kau..." teriakku saat tiba di kamar yang terkunci....

Namun tak ada suara apapun dari dalam .... Membuatku langsung menghancurkan pintu itu.... Kulihat wanita yang merangkul kedua kakinya berada di pojok ruangan kotor yang sudah lama tak pernah digunakan lagi... Mata bengkak setelah berhari-hari dalam kesedihan...

" Hera .... " ucapku memeluknya ... Memeluk dengan sangat erat.... Wanita lemah ini...

" Tuan.... Aku benar-benar bodoh .... Aku kehilangan Nura dan anak kita...." ucap Hera kembali menangis....

" kau telah melakukan yang terbaik.... Aku yang terlalu lemah ... Tidak bisa melindungi kalian... Aku selalu bilang akan melindungi kalian ... Justru karena sikapku kau dan Nura menjadi menderita...." ucapku memeluk lebih erat ....

" Aku melihat Nura berjuang mengigit lidahnya hingga putus untuk menahan agar dia tak terpengaruh oleh rangsangan Laki-laki biadab yang memperkosa... Sedangkan aku...aku yang tak disentuh oleh mereka tetapi aku gagal ... Gagal melindungi buah hati kita... Apa aku masih pantas untuk hidup tuan..." ujar Hera sangat depresi...

" Tuan kau sudah .... Hmmmmphh..." ucap Tia yang melihat ku dan Hera... Lalu dia dibungkam dari belakang oleh Agung....

" Biarkan mereka berdua.... Maafkan aku Tia...." ucap Agung

" Tuan Agung... Aku mengerti...." ucap Tia diam mematung melihat aku dan Hera yang masih berpelukan...

" apa setelah kau mati.... Nura dan anak kita akan senang...." tanya ku pada Hera dengan meraih dua pipinya...

" aku sudah gagal ... Gagal melindungi keluarga ini... Bahkan aku gagal sebagai seorang ibu yang harusnya menjaga anaknya.... " ucap Hera mengelengkan kepala nya....

" Kau belum gagal.... Mungkin ini takdir tuhan... Aku akan membalaskan perbuatan mereka... Beban Nura dan anak kita serahkan padaku.... " ucapku

" Alex makin dewasa... Ini lah yang seharusnya seorang pemimpin dari ras menakutkan.... Dia harus mengorbankan segala perasaannya sendiri.... Untuk melindungi keluarga nya... " Ujar Agung tersenyum.... Dan melangkah menjauhi kamar tempat aku dan Hera berada .... Juga meninggalkan Tia ....

" Tuan... Buat aku menjadi sangat kuat.... Hera ingin membalas dan melindungi dengan kekuatan Hera...." ucapnya

" Kau yakin... Baiklah aku adalah pria pemalas yang tak terlalu suka melatih atau mengajari sesuatu hal... Tapi untukmu akan akan melakukannya...." ujarku tersenyum

" Kalian berdua harus makan.... Untuk membalaskan dendam kalian...." Ucap Tia berani mendekati kami

" benar kata-kata kak Tia mu ini... Kita harus makan..." ujarku sambil mencium pipi Tia yang mendekat

Setelah itu aku baru bisa membawa Hera ku bersama Tia menyantap makan malam menjelang pagi bersama.... Hatiku hancur tapi aku tak ingin kedua wanitaku juga ikut hancur....

" Hera terima kasih.... Disaat-saat terakhir aku hampir lepas kendali ... Aku mendengar suara mu dan Fina.... " ucapku bisa mengontrol tubuhku di hampir ambang putus asa..

" Kau bisa mendengarku...." tanya Hera

" ya suara yang sangat besar dan nyaring waktu itu...." jawab ku

" Kau baru tahu tuan suara Hera itu keras ...." ujar Tia mencoba mencairkan suasana tegang diantara kami

" Kak Tia ... Jangan menjatuhkan ku seperti itu..." ucap Hera kembali

" Tia.... Maafkan aku tak bisa melindungi Nura...." ucapku

" Tuan saat kami di beri pilihan oleh mu bertahan atau pergi .... Kami sudah tahu sewaktu-waktu hal buruk ini akan terjadi pada kami... Kami akan tetap bersama mu hingga akhir...." lanjut Tia yang membuatku merasa seperti lahan tandus yang terkena hujan...

-----------------------------------------------------------------------------​

Pagi hari indah kali ini tiba kembali.... Kesejukan serta ketentraman yang tetap tak bisa membuat ku merasakan dalam ketenangan.... Wajah wanita cantik itu masih terngiang di hadapanku....

Membuat tak dapat menutup mataku... Teringat janji yang ku ucap kepada ibunya.... Janji yang harus dapat ku tepati.... Melindungi buah hatinya...

Kembali keluar dari kamar tidurku ... Menuju beranda ... Melihat cahaya pertama sang surya bersinar....

" Tuan... Kau sudah bangun ..." ucap Alma menghampiri ku....

" aku kehilangan sesuatu yang berharga karena kebodohan ku...." ujarku pada Alma ... Dan Alma hanya diam memelukku...

" kau... Kau... Pria angkuh.... Kau berjanji menyelamatkan Nura kan.... Tapi kenapa Nura...." teriak Rafina memukulku...menyerangku tanpa Henti.... Dia meluapkan kekesalan nya terhadapku...

" itu lah kebodohanku.... Seharusnya aku bisa melindungi dan menjaganya...." ucapku terus menerima pukul ... Dan Alma coba menghentikan kemarahan Rafina....

" Nura anak yang baik.... Dia tak seharusnya menderita seperti ini... Ini semua salahmu.... Kau membuat Nura terjatuh dalam urusan pribadimu...." teriak Rafina memecahkan heningnya pagi itu...

" Rafina hentikan.... Aku tahu perasaanmu tapi tenang lah sedikit...." ucap Alma coba menenangkan Rafina...

Sontak membangunkan semua wanitaku....

" benar yang di katakan Alma.... Kau harus tenang ... Dengan cara menjerit tak akan menyelesaikan masalah.... Biarkan Nura tenang ..." ucap Yurika juga memeluk Rafina untuk menenangkannya...

" Rafina .... Kau harusnya tak menyalahkan tuan... Aku juga bersalah tak bisa melindunginya saat dia diserang.... " ucap Neti mengenggam tangan Rafina yang terus menyerangku...

" hentikan .... Jangan makin memperkeruh suasana... Kita harusnya saling support bukan mencari kambing hitam masalah ini..." ucap Tia

" sebaiknya kita berdoa untuk ketenangan Nura... Jangan melakukan gal bodoh seperti ini..." ucap Fina

" biarkan rasa bersalah ini ... Menjadi bebanku..." ucapku berjalan menuju Rafina...

Aku memegang kepalanya ....

" Aku akan membasmi seluruh orang yang telah menyakiti Nura.... Dan aku tak puas sebelum semua nya menderita... Tulang dibalas tulang... darah di balas dengan darah..." ucapku tersenyum dengan Aura yang menakutkan.... Menunjukkan sisi lainku padanya.... Yang membuat semua wanitaku terdiam... Termasuk Rafina yang tadinya mengebu-gebu....

" kenapa hati bergetar seperti ini .... Tatapannya mata nya seakan menunjuk keseriusan yang dapat kurasakan ...." Gumamku... Jantung berdenyutt keras.... Merasakan sesuatu hal yang tak dapat ku ungkapkan...

" Mulai hari ini ... Jika kalian semua ada yang mau keluar dari rumah ini.... Kalian harus bersama Rico... Tanpa terkecuali...." perintahku....

Yang langsung di sanggupi oleh semua wanitaku....

****************************************************
Pov Jia
Akhir aku bisa keluar dari rimbunnya hutan yang ku tembus beberapa jam yang lalu.... Sebentar lagi aku akan tiba di tempat yang akan aku tuju sesuai arahan dari pria misterius yang menyelamatkanku dari belenggu penyiksaan....

Setelah melalui berbagai halangan... Aku tiba di gedung yang cukup elite.... Tak kalah megah dari gedung yang dimiliki Goldrich Company ... Gedung ini menjulang tinggi....

Aku bergegas turun dari mobil ... Tapi beberapa sekuriti kantor ini menghentikanku...

" maaf tidak boleh Masuk...." ucap Sekuriti yang menghentikan langkahmu....

" saya ingin segera bertemu dengan ibu Hanjani...." ucapku

" apa sudah ada janji sebelumnya.... Karena didalam sedang ada rapat penting.... " tambah Sekuriti itu...

" tapi ini sangat penting pak.... Aku putri dari Alex... " ucapku...

" hahahaa.. Kau menipu kami.... Tuan kami belum menikah dan tak mungkin dia memiliki anak sudah sebesar ini..." ucap penjaga lain....

" bagaimana buat mereka mengerti ... Kepentinganku saat ini.." gumamku berpikir langkah apa yang harus ku lakukan.....

"Aku mundur beberapa langkah ... Sebelum akhirnya aku berlari secepat mungkin menuju gedung tempat ibu hanjani berada.... Dengan tubuhku yang kecil aku bisa melalui kedua sekuriti itu....

Sampai tiba didepan gedung seseorang menangkapku...ternyata itu sekuriti lain dalam gedung ini.... Ada lebih delapan sekuriti saat ini... Bersiaga menangkapku...

" Ada keributan apa ini..." ucap Munir

" Wanita ini coba menerobos masuk ...." ucap Sekuriti pertama...

" aku hanya ingin bertemu dengan bu Hanjani... Aku adalah Anak Alex ...." ucap ku

" lepaskan dia .... Jika kau memang Anak Alex harus kau bisa mengaktifkan mode monster nya...." ucap Hanjani juga muncul....

" Apa kau yakin kalau dia Anak itu...." ucap Marwin....

" Baik aku akan mengaktifkan nya agar kalian semua mengerti.... Bear On...." ucap ku .... Lalu membuat berrier ( pelindung ) disekitar ku.... Lalu Munir menyerang Berrier itu dan benar saja tertahan oleh dinding seperti kaca yang amat kuat...

" Hentikan .... Kami percaya kau Anak Alex..." ucap Hanjani....

Aku kembali dalam keadaan biasa ... Tapi tubuhku lunglai... Energiku seluruhnya belum kembali.... Membuatku langsung jatuh pingsan... Untung Marwin dengan sigap menahanku sebelum sampai di lantai.... Aku merasakan tubuhku dibawa ke dalam suatu ruangan...

****************************************************
Pov Alex​
Aku mengenakan pakaianku seragamku setelah lebih seminggu aku tak masuk .... Hera dan Yurika membantuku merapihkan pakaianku....

" Tuan apa kau benar-benar akan pergi ke kantor... Aku bisa menemanimu....." ucap Yurika

" tak enak rasanya .... Selalu bolos.... Aku harus masuk....kau mau menemaniku atau kau ingin ini" ujarku bermain kontol ku...

" Hahaa... Hayo Yurika kau harus tanggung jawab.... Andai aku bisa aku yang akan mengambil kesempatan langka ini" ucap Hera menyenggol Yurika...

Lalu Yurika menjongkok dan tanpa Malu-malu membuka retseliting celanaku... Dan mulai memijat dengan kedua tangannya.... Kontolku terkoneksi akibat pijatan lembut Yurika dan mulai mengeras....

" Tuan boleh aku mengulumnya...." pinta Yurika sopan...

"Pendamping ku yang satu ini sangat sopan ya...." ucap ku tersenyum pada Hera yang juga tertawa...

" Kau menyindirku...." ucap Hera tertawa....

Dan Yurika mulai menjilat kontolku ... Membasahinya dengan Air Liurnya.... Sungguh nikmat kenikmatan pagi ini.... Mulut yang masih Malu-malu itu mulai mengoral berlahan .... Melumat semua sisi kontolku dengan mulutnya yang mengoda hasratku...

Aku sedikit mendesah panjang saat Yurika mulai menghisap kontolku .... Dan dia mulai bergerak maju mundur....

" Akhhh... Yurika kau cepat belajar ...." pujiku menikmati oral yang dilakukan Yurika

" Haha... Yurika terus kau sekarang akan jadi ahlinya..." lanjut Hera....

" hoh... Ohhh.... Ohhhhm..." desah Yurika maju mundur dengan cepat... Dia menikmati melumat kontolku ....

Aku melihat wanita lainku yang tampak acuh dengan apa yang kami lakukan ...

" Rafina ... Kau ingin ikut menikmati kontolku...." ucapku ... Memanggil wanita yang duduk diatas kasur ... Sambil menatap kearah tv ... Seakan tak perduli apa yang ku lakukan dengan Yurika....

Dia justru membesarkan volume tv saat aku memanggilnya... Dan dia tetap fokus menonton tv.... Aku hanya bisa tertawa melihat kelakuan wanitaku yang satu itu....

" Kau tak menyesal Rafina...." ledek Hera memanaskan suasana...

dia menutup telinganya dengan Headset milik Yurika.... Dan tetap fokus pada Siaran TVnya... Padahal berlahan Rafina mendesah ... Karena sebenar dia tak menatap televisi.... Dia melihat bagaimana yurika mengoral batang kontolku yang besar... Dari kaca kecil yang terpasang di lemari dekat tv... Dan tangannya yang lain asik memijat dan memilin payudaranya di balik baju tidurnya.... Dengan suara besar tv desahannya teredam...

" Tuan.. Yurika .... Apa yang kalian berdua lakukan... Tuan kai bilang mau berangkat kerja pagi..." ucap Tia melihat aksi oral Yurika....

" Tanggung Tiaku... Sebentar lagi.... Ini semua terjadi karena adikmu ini mengodaku di pagi hari ini...." ucapku tersenyum sambil terus menikmati lumatan bibir Yurika yang sangat cerdas mempermainkan kontolku...

" sudah lah kak Tia... Biarkan Yurika belajar sedikit ...." ucap Hera tertawa...

* crooot...crooot...crooot..." ku tumpahkan Spermaku dalam rongga mulut seksi itu

" Akhhhh... Ukhjh...." ucap Yurika kelonjotan menerima banyak Sperma dari mulutnya...

" Ayo telan Yurika ... " ucap Hera... Yang diikuti Tia yang hanya mengeleng kepalanya sambil tersenyum..

* gleeeggg..gleegg... Ahhh...
Yurika menelan seluruhnya ... Sambil tertawa.... Menunjukkan Ekspresi imutnya...

" sudah selesai sekarang kita cepat sarapan.... Alma sudah menanti di bawah... Yurika kau segera mandi baru menyusul ke bawah.." ucap Tia tertawa

" Aku akan membilas sisa-sisa perang ini ..." ucapku menuju kamar mandi... Diikuti Yurika yang menuju kekamar mandi yang sama

" Awas kalian melakukan hal yang aneh lagi di kamar mandi...." teriak Hera memperingatkan kami....

" ya kakku .... " ucap Yurika

" Rafina ayo kebawah..... " ucap Hera yang membuat Rafina terkejut....

" kalian duluan saja ..." ucap Rafina yang ternyata baru martubrasi... Ini akan membuat malu dirinya jika Hera sampai tahu apa yang dilakukannya.... Untung Hera percaya dan meninggalkan nya....

Aku langsung membilas kontolku.... Kulihat Yurika juga sudah membuka semua pakaiannya.... Menuju Shower .... Kutarik tangan Yurika kearahku sebelum sampai di shower... Aku mulai meremas gunung kembarnya lagi... Yang kali ini tak tertutup apapun...

" akhhhh... Tuann... Nanti kita di marahin kak Tia..." ucap Yurika mendesah...

" kau sungguh mengoda Yurika.... " bisikku kemudian menyapu lehernya dengan Lidahku...

" Tuann...akhhhh.... Akhhhh... Tuan... Nanti saja... Kak Tia dan yang lain menanti kita..." ujar Yurika sambil menikmati pijatan ku kepada kedua gunung kembarnya....

" baiklah kalau begitu... Kau berhutang kenikmatan malam ini...." ujarku...

" yang penting kau pulang tepat waktu ... " lanjut Yurika

" Tentu ... Untuk dapat menikmati tubuhmu aku pasti pulang lebih awal... " ucapku tertawa dan melumat bibirnya... Sebelum aku meninggalkannya keluar Kamar mandi dan Yurika melanjutkan mandinya....

Aku kembali ke kamar utamaku... Tak ada lagi Hera atau Tia disini... Yang kulihat wanita kurusku sedang berada dikasur tak beranjak dari sana .... Jadi aku mendekati nya....

" mau apa lagi kau.... " ucap Rafina sedikit ketus...

" kau itu milikku .... Dan aku hanya ingin sedikit mendisiplinkanmu... Panggil aku tuanmu mulai sekarang ..." ucapku setelah menerkamnya hingga dia tertimpah oleh tubuhku... Tangan nakalku meraba bagian bawah Rafina ... Dan sungguh terkejut saat tangan ku merasakan sesuatu yang basah pada celana dalam ....

Aku tersenyum... Menatapnya yang coba memalingkan wajahnya... Tanpa perlawanan saat aku sedikit bermain dengan cairan martubrasi miliknya...

" Kau hanya perlu meminta.... " ujarku

" cepat Pergi sana .... Kau akan telat ...." ucap Rafina tetap memalingkan wajah nya....

" baiklah .... Aku pergi...." ucapku mengecup kening nya meskipun wajahnya tak menatapku...

Raut wajah Rafina berubah menjadi merah padam... Aku meninggalkannya dan langsung meluncur kebawah... Benar saja ... Aku bertemu dengan tiga wanita cantikku.... Yang bersiap di meja makan...

Daster masak yang digunakan Alma pagi itu sungguh mengoda ku.... Dengan motif bunga membuat lekuk tubuhnya terlihat sungguh seksi... Tapi aku tak ingin memperlihatkan hasratku yang sedang mengebu-gebu.... Kami makan bersama setelah kedua wanitaku ikut bergabung dalam sarapan pagi kami....

Sebelum meninggalkan Rumah ini... Aku mengunjungi dua wanitaku yang lain yang sedang sibuk mengasah kemampuannya... Neti sibuk berlatih di tempat latihan milik Edi ... Karena saudaraku itu sedang berlatih bersama Kai...

" Amazonku ... Beristrahat lah jangan memaksakan diri.... " teriakku... Melihat Neti sedang melatih fisiknya dengan menendang balok kayu di tengah ruang latihan ini....

" Tuan... Kau akan pergi kekantor... " ucap Neti memelukku...

" ya ... Sudah lama Aku tak kekantor...." ucapku sambil menyapu keringatnya....

" Kau butuh latih tanding.... "Lanjutku lagi

" kau sudah rapih tuan.... Mana mungkin bertanding denganku...." ucap Neti menolakku...

" Aku pertarung terkuat di keluarga ini..." ucapku memasang kuda-kuda

"Baiklah tuan.... " ucap Neti bersiap menyerangku

Dia mulai menyerangku tanpa aba-aba.... Pukulan keras lurus mengarah wajahku.... Tindakan yang berani langsung mengincar wajah musuhnya .... Aku menghindar sebelum sedikit meremas payudara bagian kanannya.... Membuat bra nya terlepas...

" awww... Tuan...." teriak Neti memperbaiki Bra nya yang terlepas...

" dalam pertarung kita boleh melakukan apapun..." ucap ku tertawa...

" Baiklah " ucap Neti melepaskan serangan selanjutnya....
Model : Vania Ayu

Dia langsung menyerang tanpa ampun ... Sepertinya Neti mulai serius menyerangku... Dengan kekuatan asli miliknya... Aku menangkap tinjunya ... Lalu berputar dan meremas pantatnya...

" Tuan sengaja ya..." ucap Neti tersenyum

" kali ini aku yang memulai " lanjutku

Aku menyerang secara bertubi-tubi membuat tubuh Neti terdesak... Membuat tubuhnya lunglai karena terserang terus .... Saat konsentrasi berkurang aku langsung menangkap tangannya dan menelikung hingga tangannya terkunci... Membuatku bebas menyentuh tubuhnya...

" Tuannnn..... Hentikan Geli lohh...." ucap Neti berusaha melepaskan diri.... Saat aku mengelitik bagian sensitif nya

" Haha... Kau masih lemah Amazonku... Mulai besok aku akan mulai melatihmu agar kau semakin kuat.... " ucapku mencium pipi kanannya lalu melepaskan kuncian tangannya.... Dia pun meraih tanganku....

" Hati-hati di jalan... Dan cepat pulang...." ucap Neti tersenyum

" sejak kapan kau jadi feminim seperti .... Tapi aku suka.... Dan semangat untuk latihannya...." ujarku meninggalkan ruang latihan

Aku bergegas kerumah belakang .... Aku agak terburu-buru... Mengingat waktu yang makin banyak berlalu...

Kulihat wanita ini sibuk dengan Laporan dan Laptopnya.... Kamar ini sangat berantakan.... Kulihat whiteboard penuh dengan banyak kurva dan rumus... Lalu banyak tempelan kertas disana-sini ruangan....

" aku sudah bilang jangan memaksakan diri sayang...." ucapku memeluk Fina yang fokus dengan buku tebal didepannya...

" Tuan .... Sejak kapan kau ada disini.... " ucapnya langsung mengecup bibirku....

" Kau terlalu fokus... Makanya tak mengetahui keberadaan ku.... Apa kau sudah makan...." ucap ku

" hahaaa... Aku sedang mencari kelemahan dari masing-masing perusahaan keluarga Goldrich Company..... Dan aku sudah mulai memahami alur keuangan mereka dari data yang kita dapat... Jika kita berhasil memutus alurnya.... Goldrich Company keuangan akan hancur...." ucap Fina penuh semangat....

" hahaaa... Jangan terlalu serius ... Kau harus jaga kesehatan .... Aku tak ingin saat aku meminta kau melayaniku kau dalam keadaan kelelahan...." candaku yang tetap memeluknya....

" ya pasti .... Hanya ini yang bisa kulakukan saat ini untuk membantumu.... Dan masalah itu aku juga rindu...." ucap Fina tertawa...

" kau bisa mengajak Rafina.... Dia punya kemampuan yang kompeten dalam hal keuangan.... " ujarku

" hmmmm.... Mungkin itu ide bagus... Tapi tuan benar-benar akan kerja sendiri .... Aku bisa menemanimu...." tanya Fina

" Kau kira aku anak kecil .... Kau sudah sarapan..." balik ku bertanya sambil mengelus rambut basahnya....

" Aku sudah makan beberapa roti ...." ucap Fina

" jangan tidak makan dan jangan lupa untuk minum saat kau duduk berjam-jam... Aku pergi ya sayang...." ucapku menciumnya sekali lagi setelah itu Fina mencium tanganku...

" Hati-hati..... Jangan membuat masalah lagi...." teriak Fina yang kembali kepekerjaannya....

Rumah ini memang terasa normal kembali... Tapi tetap saja ada sesuatu hal yang hilang.... Yang tak bisa ku pungkiri efeknya sangat besar buatku....

" Tuan....tuan lupa tas kerjamu...." teriak Alma mengejar mobilku yang hampir keluar dari perkarangan rumah....

" Nura harus kau tak lupa dengan tasku....." teriakku yang seketika itu aku langsung terpaku.... Aku sadar Nura tak ada lagi disini.... Membuat hatiku kembali terasa sesak....

" Maaf Alma aku lupa membawanya... " ujarku... Mengambil tas kerjaku dan kembali masuk kedalam mobil...

" tuan... Tetap semangat... Kau masih memiliki kami...." ujar Alma tersenyum

" baiklah ... Aku berangkat ... " ujarku membalas senyumannya....

Aku tak boleh melihat kerapuhanku pada wanita ku... Aku tak ingin membuat mereka merasa tak nyaman dari kesedihan yang kurasakan.... Aku harus menyimpan rapat kelemahanku ini... Agar aku dapat memenangkan perang ini dan hidup bahagia dengan mereka tanpa melupakan Pengorbanan Nura untuk kami....

Tiba kembali di tempatku mengabdi... Beberapa bulan terakhir Absensiku hancur banyak sekali bolong dan kinerja ku seperti terjun beban tanpa pengaman.... Ini karena fokusku mulai terpecah... Perangku dengan Goldrich Company dan juga aku harus mengurus hati banyak orang... Aku mulai berpikir untuk mengakhiri pengabdianku disini .... Tapi aku masih butuh banyak informasi untuk menghancurkan musuh ku.... Dan musuh yang bersembunyi diantara perseteruanku dengan Goldrich Company....

Aku memang telah menghancurkan dua pilar utama penopang keluarga Goldrich Company... Tapi dua Pilar terakhir adalah pilar yang mengetahui seluk beluk keluargaku... Karena notabene mereka memang mantan pertarung terkuat kami.... Jelas dia mengetahui sumber kekuatan kami... Apalagi mereka di latih oleh kakekku yang memiliki julukan Monster Perang...

Aku harus berpikir keras .... Agar dalam serangan selanjutnya ... Kami tak perlu kehilangan sesuatu yang berharga lagi.... Belum lagi masih banyaknya keturunan murni Ras Dewa .... Dan yang pasti bagaimana menghancurkan Harun.... Jelas saja Harun menjadi pertarungan yang mungkin paling berat buatku.... Karena hanya Ras Dewa saja yang tetap menjadi seteru abadi ras Monster kami... Padahal Kakekku dan Ayahku harus dapat dengan mudah membumi hanguskan mereka dengan mudah... Tapi kenyataan keluarga itu tetap bertahan hingga saat ini.... Rahasia besar itu yang belum ku ketahui.... Beberapa mata-mata ku pun lenyap tanpa berita di keluarga Goldrich Company...

* took...tokkk....
Ruanganku di ketuk oleh seseorang....

" Masuk lah...." ujarku...aku sedikit terkejut karena Di pagi seperti ini ... Ada stafku yang sudah hadir....

Masuklah wanita bertubuh mengoda.... Dengan pakaian ketat ... Dengan payudara besar terlihat ... Jilbabnya membuatku dapat menikmati wajah cantiknya... Ini membuatku berdecak kagum... Riasan wajah yang tipis tapi efektif membuatku makin terpana....

" Ayah kau kemana saja ...." tanya Safira

" Wow... Safira aku sampai pangling melihat perubahan mu...." ucapku masih terpana dengan bidadari didepanku.... Bahkan aku sempat menelan ludahku wanita berjilbab tapi tetap bisa menunjukkan lekuk tubuh sempurnanya...

" Aku tanya ayah dari mana saja tidak pernah masuk kantor...." tanya Safira mempertegas kembali pertanyaannya...

" Aku ada Rapat penting dengan beberapa direksi perusahan ku di luar daerah.... Apa kau merindukanku...." ujarku menarik tubuhnya untuk duduk di pangkuanku.... Pantatnya yang bulat sempurna membuat aku seperti tersengat arus listrik.....

" Cia terus bertanya kenapa kau tak pernah mampir lagi ... Dia merindukanmu...." lanjut Fira yang masih Malu-malu duduk di pangkuanku...

" Jadi hanya Cia yang merindukanku... Harus aku langsung menemuinya saja...." ucapku...

" Ayah... Aku dan Cia satu paket ... " ucapnya mencubit kedua Pipiku...

" hahaa... Kau sangat Cantik Fira.... " pujiku... Yang membuat wajah janda satu anak ini langsung merona merah... Sambil ke elus lembut pipinya...

Bunyi pintu kantorku terbuka cukup lebar dan suara beberapa wanita masuk kedalam kantorku... Membuat kemesraan kami berdua pun harus terhenti....

" Ayah nanti kita pulang bareng ya..." ujar Fira langsung bangun ketika bayangan seseorang mengarah langsung ke ruanganku...

" Oooh bos... Sudah hadir.... Maaf aku tak sempat mengetuk pintu..." Ujar Yayang terkejut dengan keberadaanku

" tidak apa .... Kau yang piket hari ini..." ujarku

" Ya aku dan Kak Fira yang hari ini piket membersihkan ruangan...." ujar Yayang kembali...

" kau membersihkan ruangan pak Bos ... Aku bagian luar ya...." ujar Fira langsung bersikap biasa....

" siapa yang sudah hadir.... " tanyaku

" Kak Yulina dan Kak Alina...." ujar Yayang kembali....

" Yayang, Safira aku ingin melaporkan sesuatu pada bos... Bersih-bersih dilanjut nanti ya...." ucap Yulina masuk juga keruanganku...

Permintaan Yulina langsung dituruti oleh Yayang dan Safira.... Keduanya meninggalkan ruanganku... Lalu Yulina mengunci pintu ruanganku.... Dan duduk didepan ku wajahnya tampak serius dan tegang.....

" Ada apa kak ... " tanyaku...

" Maafkan aku dan Hadi.... Karena kelakuan dari kami berdua.... Kau kehilangan Nura.... " ucap Yulina dengan nada bergetar...

" hmmmm.... Aku memang Sangat kesal pada kalian ... Kenapa kalian melakukan hal seperti padaku...." ucapku

" maafkan Kami... Liana menelponku... Untuk meminta bantuan aku dan Hadi agar dia bisa bertemu dengan mu.... Awalnya aku menolaknya tapi Hadi bilang ini untuk kebahagian mu... Kau sudah terlalu banyak berduka ....kami benar-benar tak tahu ini justru jadi malapetaka yang besar...." ucap Yulina

" bagaimana pun alasannya kalian telah melakukan kesalahan yang cukup fatal.... Dan kalian harus siap dengan konsekuensi atas perbuatan kalian..." ujar ku

" aku siap menerimanya bos... Aku serahkan segala padamu... Tapi jangan bunuh Hadi.... " ucap Yulina

" jadi apa yang akan kau berikan padaku... Untuk mengganti nyawa Hadi ..." tanyaku....

" apapun yang kau ingin kan ... Akan ku lakukan ... Bahkan hidupku ku serahkan padamu..." ucap Yulina berserah...

" Apa kau tak menyesal dengan pertukaran besar ini... Kau yakin akan melakukan hal seperti ini untuk orang seperti Hadi..." ucapku

" awalnya semua ini memang paksaan... Tapi justru hadi yang telah membuatku mengalami kebahagian Seperti ini ... Jadi kumohon apapun yang kau inginkan lakukan padaku... Aku akan menerimanya ... Tapi jangan buat dia menderita... Dia sangat setia padamu ...." ujar Yulina...

" aku kan menerima penyerahan terimamu.... Tapi kau adalah milik Hadi aku tak mungkin mengambilmu.... Hadi akan terluka karena kau... " ucapku

" bagaimana jika aku memberikan orang lain untukmu sebagai penggantiku...." ujar Yulina

" hemmm.... Itu menarik siapa yang akan ku berikan sebagai penukar nyawa Alex padaku..." ucapku

" Aku memiliki Adik Ipar ... Dia Cantik dan bekerja di Bank Negara.... Tuan tak akan menyesal.... " ujar Yulina mempertaruhkan apapun untuk keselamatan dari suaminya...

" Baiklah ku tunggu hal itu ... Secepatnya ... Sekarang kau bisa keluar ..." ujarku

" Baik Bos terima kasih untuk kebaikanmu padaku...." ucap Yulina

" tapi kalau dia melakukan hal yang berbahaya lagi aku akan membunuhnya dengan tanganku sendiri.... Dan bilang pada Hadi kalau aku ingin bertemu dengan langsung.... Tindakan pengecut menyuruh wanita yang meminta maaf..." ucapku

" Baik Bos terima kasih... Ini adalah buku pribadi milik Nura ... aku menemukannya di meja kerjanya tadi.... Aku juga sudah bilang kalau Nura sudah keluar dari sini sesuai perintahmu..." ucap Yulina

" baiklah aku terima ... Terima kasih juga..." ucapku lalu diikuti dengan perginya Yulina dari ruanganku....
-----------------------------------------------------------------------------​

Apa yang terjadi padaku .... Hari ini aku sangat bernafsu seakan ingin menerkam siapapun.... Sejak pesta seksku beberapa waktu yang lalu ... Aku mulai merasakan lapar akan kenikmatan tubuh wanita....

Untuk mengalihkan nafsuku ... Aku mulai kembali menyelesaikan beberapa pekerjaanku yang tak terselesaikan.... Sampai waktu istrahat pun tiba..... Aku memberikan perintah aneh ... Untuk semuanya staf dan kasubbagku boleh pulang lebih cepat.... Yang langsung di terima dengan kebahagian oleh seluruh stafku.... Padahal ini hanya akal-akalanku saja agar segera bisa menikmati Safira....

Tapi justru hal mengejutkan terjadi setelah Ruliyana justru mengajak Safira balik bersamanya... Rencana ku gagal total dan berakhir dengan kesendirian diruangan ini....

Aku duduk di kursi tempat Visualku duduk .... Aku seakan merasakan Flashback mengingat segala kenanganku dengan Nura.... Aku melihat beberapa tulisannya di note yang diberikan Yulina padaku.... Dan salah satunya adalah

[ Aku suka tempat dudukku ... Karena aku bisa melihat Priaku bekerja keras setiap hari.... Dia sangat fokus pekerjaannya....]​

Lalu aku menoleh kearah ruanganku.... Benar saja sesuai dengan tulisan di note ini... Ada celah kecil yang bisa membuat Nura dapat melihatku langsung dari kursinya .... Aku hanya bisa tersenyum-senyum sendiri..... Membayangkan Nura selama ini selalu memperhatikanku....

" Kau banyak Pikiran Alex...." ucap Quraina yang tiba-tiba mengejutkanku....

" sejak kapan kau disini bu...." ucapku terkejut bukan main....

" sejak tadi .... Aku melihat anak buahmu sudah pulang ... Makanya aku keatas karena pasti kau yang menyuruh mereka kan .... Alex aku sudah sangat penasaran dengan kontolmu..." ucap Liar Quraina entah dia kemasukan apa hari ini dia mulai mengelus-elus kontolku...

" Ibu sadarlah .... Stafku bisa saja kembali....." ucapku....

" Aku sudah mengunci pintumu Alex... " ujar Nya penuh Nafsu ... Aku tahu bu Quraina pasti haus pada seks sejak kematian suaminya...

Aku langsung mengajak nya ke ruanganku selain kedap suara .... Keadaannya akan lebih aman ... Ketimbang berada di ruangan sebelumnya....

Quraina mulai melepas satu-persatu pakaian Dinasnya .... Payudara dan pantatnya wanita paruh baya ini masih tetap kencang di usia yang bisa di bilang seumuran ibuku... Harum yang mengoda khas ibu-ibu pejabat... Makin mengairahkan Hawa Nafsu yang memang sedang tinggi....

Awalnya aku merasa ragu akan tindakan ku terhadap... Bagaimana tidak dia sudah seperti ibuku sendiri.... Tapi setelah melihat tubuh mulusnya aku terpancing untuk membuka seluruh pakaianku.... Dan menerima tantangannya....

" Alex... Jangan terkejut kalau permainanku bisa membuatmu KO ...." ujar Quraina... Berjongkok di depanku dan mulai.... Mengocok kontolku dengan bibirnya......

" Kenapa melambat bu.... Kau kaget dengan besar kontolku...." ujarku saat Quraina terkejut akan ukuran kontolku yang sudah mengembang...

" Alex kontolmu... Super mewah .... " ujar Quraina melumat kontolku ... Dengan semangat...

Caranya mengocok kontolku benar-benar berpengalaman dan profesional ... Membuatku kelonjotan dengan kecepatan.... Ternyata wanita paruh baya ini punya nafsu yang tak kalah Oleh Tia dan Yang lainnya...

" Alex aku ingin kontolmu cepat masuk kedalam vaginaku...." ujarnya mendorong tubuhku hingga berbaring.... Dan dia merangkak naik keatas tubuhku dan menuntun kontolku yang mengeras maksimal masuk kedalam vaginanya yang sudah becek....

" Bu kau binal sekali .... Akan ku buat kau tak akan melupakan pengalaman ini..." ucapku....

Dia mulai naik turun ..... Kontolku terus beradu dengan dengan pantatnya....

" Akhhhh... Akhhhhh... Akhhhhh...." erang Quraina makin mengila....

" ayo lebih cepat ..... " ujarku mempercepat hentakanku.... Meskipun memek wanita ini tak serapat milik wanitaku .... Tapi ada kenikmatan lain yang membuatku sangat menikmatinya....

" eeeeehhhhh... Akhhhhh... Akhhh ... Nikmaaat... Akhhhh..... Terus ... Terusssss.... Akhhhhh..." erang wanita itu makin berisik... Setelah dia mencapai Klimaksnya

" kenapa bu ... Kau bilang akan mengalahkan ku... Tapi sekarang kedudukan jadi Satu kosong " ujarku meledeknya ...

" Alex kau cukuup tangguh... Akhhggg...." ucap Quraina kehilangan banyak tenaga...

Aku langsung menyuruh Quraina merangkak... Dan mulai mengenjotnya lagi kali ini aku yang mengambil peran membuatnya kelonjotan ... Dengan kecepatan Penetrasi yang ku buat .... Aku buat Quraina mendesah dan mengerang hebat ... Ku buat dia kelonjotan merasakan kenikmatan kontolku ... Yang terus melakukan penetrasi cepat ke memeknya tanpa henti...

" Akhhhh... Alex.... Aku sampai lagiii..... Akkkhh.... Akkkkkkhhhh...." erang Quraina lagi membuat tumpuan kakinya melemas .... Membuat Quraina berposisi telungkup saat ini ... Karena kedua kakinya melemah....

" Hahaaa... Dua Kosong ..." ucapku tak menghentikan laju penetrasi ku ke vaginanya ... Mengocok nya tanpa henti... Meskipun Quraina ini benar-benar di buat kelelahan yang sangat...

" ukhhhh..... Aku suka sekali kontolmu... Akhhhhhh.... Akhhhhh" erangnya makin keras saat aku menyuruhnya kembali merangkak lagi dengan sisa-sisa tenaga

Kutarik kedua tangannya ke belakang ... Membuatku seperti seorang joki yang sedang memacu kudanya .... Wajah Quraina yang anggun berubah berantakan... Ku hentikan penetrasiku saat ku rasa Quraina sudah benar tak mampu merangkak lagi ... Membuatnya tersungkur di lantai kerjaku....

Aku membalik tubuhnya .... Dia menatapku penuh nafsu dan mata kepasrahan.... Aku kembali melakukan penetrasi lagi.... Kuraih tangannya untuk kembali mengenjotnya terus dan terus .....

Tubuh Quraina bergetar .... Setelah mendapatkan serangan beruntun... Kali ini tanganku mengenggam kedua payudara super besar milik Quraina dan mulai menginvasinya juga tanpa henti.... Beberapa kali ku hentikan genjotanku untuk melumat payudara mengodanya .... Aku juga beberapa kali menghisap kedua payudaranya membuat tubuh Quraina makin kelonjotan tanpa henti.... Entah beberapa kali Quraina menumpakahkan klimaksnya....

Aku pun mulai merasakan kalau kontolku mulai merasakan pucaknya.... Kontolku mengeras dan siap menumpahkan seluruh isinya ..

" croooot...croooot....crooottt.. ".menumpahkan spermaku...aku sungguh menikmati permainan pertamaku dengan wanita paruh baya ini....

Tubuh Quraina langsung kelimpungan , matanya melotot merasakan kenikmatan ... Dan mulutnya terbuka untuk membantu bernafas....

" Bagaimana.... Siapa yang kalah bu Asisten yang cantik...." ucapku tersenyum....

Dia tak menjawabnya .... Dia masih coba mengatur nafasnya... Dan mengumpulkan tenaganya yang tersisa.... Keringat membasahi tubuhnya.... Spermaku memenuhi seluruh rongga vagina hingga tumpah keluar....

Setelah beberapa lama ... Akhirnya Quraina dapat berkomunikasi dengan ku....

" Alex... Kau memang hebat.... " ucapnya

" kau mengakuinya..." ucapku

" aku benar-benar dibuat seperti ini olehmu... Ini pertama kalinya dalam hidupku dibuat tak berdaya seperti ini...." ujarnya memujiku....

" hahaaa... Kau terlalu banyak memuji..." ucapku....

" Alex ... Sebenarnya Aku, Marosa dan Sonya telah memutuskan tentang pernikahan antara keluarga ku dan keluargamu...." ucap Quraina mengatur nafasnya...

" Lalu apa keputusan nya...." lanjutku menanti jawaban dari keluarga Quraina

" Marosa tetap menginginkanmu .... Sedangkan Sonya yang akan mengantikan Posisi Marosa menikahi Adikmu..." ucap Quraina yang masih terbata-bata karena nafas yang masih belum beraturan....

" baiklah kalau begitu... Aku menerima nya... Lalu kapan pernikahan Rico dan Sonya bisa kita adakan...." ujarku

" itu terserahmu.... Kami akan siap kapanpun..." ujar Quraina lagi...

Sejenak aku berpikir

" Bagaimana jika pernikahan Rico dan Sonya akan diadakan diwaktu yang bersamaan dengan pernikahan anak Bupati dan Keluarga Goldrich Company..... " ucapku

" Apa itu tak akan jadi masalah.... " ucap Quraina

" Tak akan ada masalah apapun.... Serahkan semuanya padaku...." ucapku

" Lalu bagaimana dengan Marosa.... " ucap Quraina...

" Aku sudah bilang aku ini pria buruk... Kau lihat sendiri aku bahkan sudah melecehkan ibunya sendiri.... Aku tak pantas untuk wanita sebaik Marosa...." ujarku

" Lalu bagaimana jika dia tetap bersikukuh terhadap pilihannya...." ucap Quraina lagi....

" dia harus bersaing dengan para wanitaku .... " ucapku tersenyum...

" Dasar Playboy.... " ucap Quraina tertawa

" Aku adalah Monster terakhir dari keluargaku.... Jadi untuk kembali menghidupkan rasku dari ambang kepunahan.... Aku harus memiliki banyak wanita di sampingku..." ujarku mencari Alasan....

" Kau mau kemana.... Kau mau meninggalkanku seperti ini...." ucap Quraina yang belum bisa bangun dari tempat nya....

" hehe... Aku punya janji lain... Kau bisa beristirahat dulu disini Sementara..... " ucapku

" setelah kau menikmatiku... Kau meninggalkan ku... Laki-laki tak bertanggungjawab ...." ucap Quraina....

" hahaha.... Kau salah .... Kau yang justru membuatku melakukan ini...." ucapku tertawa

" haha... Terima kasih atas penghinaanmu... Kau Laki-laki pertama yang buatku sampai seperti ini..... " ucap Quraina...

" kalau kau butuh tambahan kau bisa hubungi aku atau kau tahu rumahku ... Akan ku buat kau lebih dari pada ini.... Oooh ya ini kunci duplikat ruangan ini... Kau bisa membukanya saat tenagamu terkumpul.... " ucapku pergi meninggalkan wanita yang terkapar tak berdaya....

Aku kembali mengunci pintu semua ruangan kantor ku.... Aku menuju ke tempat wanita yang baru saja memberi pesan singkat kalau di sudah menantiku dirumah nya.... Aku melaju untuk kembali menikmati permainan selanjutnya hari ini....

-------------------------------------------------------------------------​

Aku tiba dirumah kecil.... Di pinggiran kota...
Aku langsung keluar mobil dan membuka pintu yang sudah terkunci.... Aku sudah sangat hapal lokasi rumah ini... Jadi aku langsung menuju ke kamar utama... Upss... Sebenarnya ini satu-satunya kamar di rumah ini... Hehe

Aku langsung mengetuk... Suara engsel pintu tua berbunyi .. Aku langsung masuk sebelum mengunci pintu utama.... Aku melihat wanita bertubuh mengoda ... Mengunakan jilbab panjang dan pakaian tidur tanpa mengunakan BRA dan celana tidurnya Lagi....

Kami langsung saling melepas rindu saling melumat bibir... Safira mulai menyerang ganasku... Janda penuh nafsu...

" Anakku masih sekolah..." ucapku...

" Ya dia masih sekolah... Kenapa..." tanya Safira mengoda...

" Aku benar-benar tak menyangka .... Wanitaku yang Alim bisa se liar ini.... " ucapku

" karena merindukan ini Ayah.... " ujar Safira menyentuh tubuhku...

" kau mau ini ....." ucapku mendorongnya ke ranjang kayu yang jauh dari kata empuk....

" Ayah ... Jangan buru-buru.... " ujar Safira mengoda ku sambil melintirkan jarinya di dadaku....

" aku ingin memperkosamu tetap mengunakan jilbabmu...." ujarku.... Menghentikan Safira saat akan membuka jilbab panjangnya....

" hmmm .... Dasar nakal..." ucap Safita tertawa
Model : Vania Ayu

Baru saja nafsuku memuncak karena tubuh mengoda Safira.... Kami di kagetkan suara wanita yang mengetuk pintu cukup keras....

" Ahh... Siapa sih yang ganggu kita lagi ..." ujarku kesal bukan main.... Ini kali kedua aku diganggu saat bermesraan dengan Safira....

" Sabar sayang.... Kau tunggu disini bentar aku lihat siapa yang datang.... " ucap Safira yang sudah memperbaiki pakaiannya ....

Safira meninggalkanku.... Tapi teriakan Fira membuatku berlari dari dalam kamar.... Aku melihat Cia pingsan didepan rumah... Wajahnya pucat...

" Apa yang terjadi...." ucapku

" Cia badannya dingin sekali... Padahal tadi pagi dia baik-baik saja.... " ucap Safira sangat panik

Tanpa aba-aba Aku bergegas mengendongnya ... Dan berlari kearah mobilku .... Safira dan seorang guru Safira juga ikut masuk kedalam mobil.... Aku langsung memacu mobilku... Menuju rumah sakit terdekat...

Aku langsung turun dan berlari sangat cepat sambil mengendong Cia ke dalam rumah sakit tanpa sadar aku tidak mengunakan sendal dan bertelanjang kaki masuk kedalam rumah sakit... Aku langsung masuk ke ruangan IGD sesuai petunjuk dari seorang perawat....

" Maaf ibu.... Hanya satu orang yang boleh didalam...." ucap Suster menghentikan Safira...

" Tapi aku ini ibunya...." teriak Safira

" maaf ibu tidak boleh.... " ucap suster itu masuk kedalam dan mengunci ruangan rawat itu...

" sabar ibu... Cia akan baik-baik saja ... Kita hanya perlu berdoa...." ujar Guru bertubuh kurus tinggi... Coba menenangkan Fira

-------------------------------------------------------------------------
Beberapa jam berlalu​

Aku keluar dari dalam Ruang IGD... Aku menatap wajah wanitaku begitu pucat.... Aku bersama dokter yang menolong Cia....

" Tenang saja ibu aku sudah berhasil melakukan operasi nya ...." ucap dr Mia

" syukurlah ... Tapi dia akan baik-baik saja kan bu Dokter... Sebenarnya dia sakit apa..." ucap Safira panik...

" Kita tinggal menunggu Cia siuman... Yang penting saat ini Cia kan baik-baik saja..." ujarku mengalihkan pertanyaan Safira

" Aku tak menyangka kita akan bertemu disini... Kau tak pernah membalas Pesan singkatku... " ujar Mia

" Hahaa... Aku terlalu sibuk.... Maafkan aku ya..." ujarku sambil mengaruk kepalaku

" Kalian berdua saling kenal.... " ujar Safira...

" Tentu siapa yang tak kenal pria tampan ini... Ngomong-ngomong siapa anak itu..." tanya Mia

" dia Anakku.... Aku staf dari Bapak Alex..." ucap Fira yang membuatku sungguh terkejut dengan ucapan Fira

" oh begitu .... Alex kalau ada waktu kita bisa bicara sebentar..." ucap Mia

" oh ya ...." ujarku

Mia akhirnya pergi meninggalkan kami.... Kutarik Safira sedikit menjauh dari guru Cia yang ada diruang tunggu itu...

" Kenapa kau bilang Cia bukan anakku...." ucap ku

" Aku melihat dokter itu menyukaimu.... Aku ini hanya bawahan dan tak akan selevel dengan wanita itu.... Aku tak ingin membuatmu malu... Lagian juga Cia bukan darah dagingmu..." ucap Safira...

" Apa semua janda beranak satu memiliki sifat cemburu parah seperti ini... " ujarku

" Apa maksudmu ...." ucap Safira

" Kau mengingat kanku pada seseorang .... Kau tahu Cia saat ini adalah anakku... Karena aku sudah mendonorkan darahku padanya ... Jadi di tubuh Cia saat ini mengalir darahku... Jadi jangan sangkal itu.... " ucapku

" Apa .... Kau mendonorkan darahmu... Mengapa...." tanya Safira terkejut bukan main...

" darah Cia dan aku sama .... Mungkin ini kebetulan atau memang kami di takdir menjadi ayah dan anak..." ucapku lagi...

" terima kasih Ayah..." ucap Safira memelukku...

" kau dan Cia adalah bagian dariku saat ini... Aku bukan orang yang baik ... Tapi aku orang yang bertanggungjawab.... " ucapku menyapu jejak air matanya di wajah Safira

" ayah... Aku harus berkata lagi ... Aku dan Cia benar-benar berterima kasih untuk ini...." ucap Safira

" Satu hal lagi ... Setelah Cia sembuh .... Aku ingin kau dan Cia pindah dari rumah kalian yang sekarang... " ucap ku

" Tidak ayah kami sudah banyak merepotkanmu..." ujar Safira menolakku...

" akan merepotkan jika putriku harus sakit lagi ... Karena ke egoisan dari ibunya... Kau tak boleh egois... Sebaiknya kau tunggu anakmu sekarang..." ucapku

" baiklah... Kau juga harus kembali kekantor... Maaf belum bisa memuaskanmu untuk saat ini...." ujarku

" jika terjadi apa-apa kau harus segera menelponku..... Masalah Itu akan menjadi hutang mu ya ibu sayang..." ucapku tertawa...

Safira meninggalkanku masuk keruang perawatan....

"Sebaiknya aku kembali ke kantor... " gumamku... Dan baru teringat ada seorang guru yang ikut kemari

Aku melihat wanita bertas merah ... Mengunakan pakaian Kuning kaki berjilbab kuning...

" Ibu aku bisa mengantar mu.... Maaf kalau Cia merepotkamu..." ujarku

" ya pak.... Itu tugasku sebagai guru dan walikelasnya.... " ucapnya

" dimana Rumahmu..." ucapku

Wanita itu memberikan petunjuk untuk tiba dirumahnya ... Tapi perumahan disini tak asing buatku... Setelah lama memperhatikan... Aku tahu ini perumahan Bu Siska tempat pertama kali aku melakukan hal buruk dalam hidupku... Awal dari perjalanan sesatku.... Ternyata rumah ibu guru ini hanya berjarak 4 rumah dari rumah Bu Siska.... Aku jadi membayangkan kembali tubuh bu Siska... Dan ide gila kembali muncul di benakku

" Kau tak mengingatku...." ucap Guru itu... Saat kami tiba di depan rumahnya

" Maksudmu kau mengenal aku..." ucapku baru memperhatikan wajah manis guru ini... Seperti aku tak asing dengan wajahnya.... Tapi terlalu banyak wanita dalam otakku membuatku sulit mengingatnya....

" kau tak ingat wanita yang kau lecehkan..." ucap Mirna

" Lecehkan ... Oh ya aku ingat wajahmu... kau Guru yang waktu itu ... Tapi tenang aku sudah menghapus semuanya jadi hal itu hanya akan jadi rahasia kau dan aku saja..." ucapku

" Apa kau juga mengancam ibunya Cia ... Bu Safira orang yang Alim ... Dan aku tahu ayah asli Cia.. Dan itu bukan kau...." ucap Mirna

" hmmm itu bukan urusanmu..." ujarku mempersilahkan keluar dari mobilku...

" Cia anak yang pintar... Jangan hancurkan masa depannya... Aku akan melaporkan mu kepolisi..." ujar Mirna ....

" Jangan ikut Campur... Aku bisa saja melecehkanmu sekali lagi... Jadi sebaiknya pergi sebelum aku berubah pikiran...." ucapku mendorong tubuhnya ... Dan mendekati wajah manis guru Cia ini...

Dia hanya menatapku tanpa perlawanan... Akhirnya dia keluar dari mobilku... Wanita itu cukup menarik ... Tapi hari ini aku sudah cukup banyak masalah ....

Saat aku akan kembali ke kantor... Aku melewati taman kecil untuk nokrong anak muda dan ada beberapa tempat bermain anak-anak... Aku memperhatikan salah satu anak yang ku kenal sedang melamun di salah satu pojok taman...

Ku hentikan mobilku di tempat parkir... Dan mendekatinya... Aku tahu dia anak Tia.... Sedang apa dia disini dengan wajah murungnya...

" Kenapa kau bingung.... Kau mau ice Cream..." ucapku menyodorkan ice Cream

Di hanya mengangguk-anggukan kepala nya saja...

" kau tak bermain dengan temanmu..." tanyaku kembali

" aku malas bermain dengan mereka .... Hari ini ulang tahun ibuku... Tapi dia tak ada disini..." ucap Pria kecil ini

" Ulang tahun ibumu.... Lalu dimana mama dan papamu..." tanya ku.... Mama dan papa adalah sebutan untuk Bu siska dan suaminya....

" Mereka sedang berlibur... " ucap nya singkat masih menikmati ice Cream lagi..

" Lalu kau tinggal dengan siapa..." ucapku terkejut kenapa anak ini tak diajak oleh Bu siska dan Suaminya....

" Bersama bibi dan suaminya...." ujar anak itu

" hmmm...apa benar hari ini ulang tahun ibumu.... " tanyaku

" kata bibi ... Dia menangis sambil melihat foto ibuku..." ucap anak itu lagi

" ooh... Kau ingin bertemu ibumu...." ucapku

" om ingin menculikku... Aku tak percaya dengan om..." ujar anak itu menatapku

" kau anak Pintar.... Tapi aku bukan orang jahat... Apa ini ibumu..." ucapku mengambil handphone ku dan memperlihatkan beberapa foto ibunya...

" Ya ini ibuku...." teriaknya...

" Kau ingin bertemu dengannya.... Ikut dengan Om..." ucapku

" Tapi awas saja om berbohong ... Papaku polisi loh..." ujarnya ....

" Hahaa... Baiklah ... Aku janji..." ucapku

Akhir Riuo bisa pergi bersamaku.... Aku pergi menuju Mall milikku... Lalu aku memberikan perintah untuk mengosongkan tempat ini lagi.... Lebih dari Satu jam kami menanti semua orang untuk meninggalkan mall ini....

Aku meraih telpon... Aku menelpon salah satu wanitaku....

" Hallo... Tuan ada apa... Kau rindu padaku...." ucap Hera diujung telpon

" hahaa... Aku mau minta tolong padamu ... Aku ingin kau dan Tia ke Mall sekarang juga... " ucapku

" cuma kami berdua saja.... Apa kau mau memberi kami kejutan..." ucap Hera

" cepat Hera... Kalau kau tidak cepat aku akan memberi kan kau hukuman ... Dan rahasiakan dari semua wanitaku yang lain...." ujarku

" Siap tuan kami akan meluncur secepat mungkin...." ujar Hera

Kami kembali menunggu lagi ... Kulihat dua wanitaku memakai pakaian casual dengan kacamata hitam untuk menyamarkan keberadaan mereka ....

" kalian berdua lama sekali ..." ucapku

" Hera dia berdandan lama sekali ..." ucap Tia

" kita mau dia ajak kencan ... Aku mau terlihat cantik ..." ucap Hera yang mulai kembali watak Aslinya....

" sekarang ikut aku ... Film hampir dimulai ...." ucapku

" Kita mau menonton... Asiikk..." ucap Hera tertawa....

Aku langsung mengandeng keduanya untuk masuk kedalam bioskop... Aku sengaja mengajak keduanya untuk duduk di paling depan...

" Awas saja kalau ini Film Hantu..." ucap Tia

" Hahaa ... Ini memang akan sedikit Horor ucapku....

Penayangan Film dimulai ... Layar bioskop memunculkan Foto-foto Tia yang kudapatkan dengan kamera tersembunyi ku... Memperlihatkannya dalam berbagai aktivitasnya dirumahku.... Tapi jelas aku tidak memperlihatkan keadaan Tia saat berhubungan dengan ku....

" Tuan kenapa gambarku disitu..." ucap Tia

Lalu ada suara anak kecil bernyanyi lagu Ulang tahun sambil membawa kue Tar dengan lilin cantik diatasnya...

seketika itu juga lampu menyala seluruhnya ... Dan Tia dapat melihat pria kecil yang membawa kuenya .... Mata Tia langsung berkaca-kaca dan beberapa kali menatapku.... Aku hanya membalas dengan senyuman....

" Riuo ...." ucap Tia langsung mengambil kuenya lalu dia memeluk erat anak yang sudah lama tak berjumpa.... Riuo pun ikut menangis...

" Hera ikut aku..." ucapku menarik Hera keluar dari sini... Aku ingin keduanya mendapat kan Quality Time bersama.... Dan sekarang aku juga akan melakukan Quality timeku bersama Hera ... Untuk menghilangkan kesedihannya ...agar dia melupakan segala rasa sakit nya...

" apa kau tak ingat dengan Adegan ini...." ucapku

" hmmm ... Kau ingat masa itu....masa pertama kau mengajakku jalan kan.... Aku tak menyangka kau mengingatnya tuan..." ucap Hera berapa kali menatapku dengan wajahku yang meledek ku

" Dejavu kan.... " ucapku mengandeng nya....

" Tapi dulu lebih Natural ... Sekarang semuanya Hening.... " ucap Hera

" kau tak menyukainya...." lanjutku

" tentu saja aku menyukainya... Tapi seandainya aku dan tuan bergandengan diwaktu normal dimana banyak orang bisa melihat kemesraan kita... Mereka akan iri dengan kemesraan kita ... Melihat ketampananmu dan kecantikanku... Tapi Tuan sejak kapan kau menjadi lebih romantis seperti ini...." ucap Hera

" apa ini yang namanya Romantis..." ujarku

" Dasar pria dingin.... Tapi kak Tia pasti sangat senang bertemu dengan anak nya ...." ujar Hera kembali murung....

" Hera ... Jangan bersedih lagi.... Aku ada bersamamu..." ucapku meraih wajahnya

" Tuan .... Aku tak bersedih lagi ... Aku tak ingin jatuh lebih dalam dari kesedihan ini... Karena masih ada tuanku... Aku harus bangkit... Untuk anakku dan juga Nura...." ucap Hera menghapus air mata nya....
Model : Vania Ayu

" Kau ingin menjadi Kuat Hera....." ucapku

" Ya aku ingin membalaskan dendam anakku dan Nura.... Aku ingin bisa diandalkan oleh mu dan melindungi keluarga kita...." ucap Hera menatapku .... Menatap dengan wajah tanpa keraguan...

" baiklah ... Aku akan memberikan mu kekuatan ... Tapi kau harus terus berlatih untuk mengendalikan nya... Kekuatan itu bernama Infinite Bear ...." ucapku

Infinite Bear adalah Monster terkuat Nomor 4 di keluarga ras Beruang.... Monster bertipe SSS ini memiliki daya rusak mengerikan.... ​

" Aku siap tuan... Aku akan melakukan yang terbaik..." ucap Hera....

BONUS BOKEP KLIK TOMBOL DIBAWAH