Sekilas Info Tentang JAV

JAV singkatan dari Japanese Adult Video, permulaan film porno di jepang adalah awal thn 60an dimana beberapa studio mulai memproduksi film porno khusus untuk bioskop dewasa dengan sebutan "pink films" dengan aturan bagian genital harus disensor, pink films ini pun mulai meluaskan genre ke perkosaan dan bondage, namun sayangnya pink films ini diproduksi dengan biaya rendah dan kebanyakan secara independent

Pada 1971 studio besar Nikkatsu ikut meramaikan industri pink films, dengan budget produksi yg lebih besar, dan banyak memproduksi romantic porn series

Istilah AV sendiri baru dikenal thn 80an, dimana film porno di bioskop sudah merosot, dikarenakan banyak film porno sudah dijual dalam bentuk VHS dan bisa disewa di rental2 video dengan harga yg jauh lebih murah daripada tiket bioskop, dengan cukup punya VCR dan TV sudah bisa dinikmati di rumah tanpa harus repot pergi ke bioskop untuk menonton AV. Bahkan sempat ada rumor mengapa VHS bisa lebih populer dan laku dibanding Betamax, karena kebanyakan AV diproduksi hanya dalam bentuk VHS saja

Industri dan pasaran AV meningkat drastis di akhir 80an, dimana semakin banyak studio baru bermunculan bergerak di bidang porn, pertengahan 80an juga dimulai nya era video games dengan konten porno, dimana saat itu berbasis komputer yg dirasa aneh oleh kebanyakan orang jepang. Di thn 80an juga konten majalah2 erotis di jepang semakin vulgar

Dan sekarang di era internet dan dvd serta blu ray, industri JAV dan pasaran nya semakin luas, tidak hanya di wilayah jepang dan sekitarnya saja tapi sudah menembus seluruh dunia

Bahkan Bukkake yg awalnya dipraktekan di JAV belakangan ditiru oleh porn amrik dan eropa

Sebenarnya untuk memproduksi JAV tidak bisa dibilang murah namun juga mahal. :hammer: Di tahun 2003 produksi film jenis ini total menghabiskan 5.5 juta yen. Dan di sekitar tujuh tahun ke belakang harga satu keeping CD/VHS harganya ialah 10.000 yen. Namun semakin kini ongkos produksi semakin turun seiring hadirnya teknologi Digital Video Disc (DVD). Penting untuk diketahui bahwa ongkos untuk memproduksi satu keping DVD ini harganya 250 yen. Kemudian mereka menjual di pasaran dengan harga 3000/4000 Yen. Jadi berepa kalo dirupiahin? Yah kasarnya kali aja semua angka Yen itu dengan 100. Jadi kita tahu bahwa satu keping DVD porno di jepang itu harganya sekitar 300/400 ribu rupiah ! Dan ini lebih mahal jika dibanding dengan membeli satu buah DVD original film box office ya kan ?  Bandingkan dengan AV amerika yang paling seharga $20/25 per keping DVD nya

Spoiler Jav

Lalu kenapa mereka berani memasang harga sedemikian mahal? Ya karena mereka ingin menjual kualitas terbaik gan dan dengan terus memperluas pasar.  Bahkan setelah membayar pajak yang tergolong besar, mereka masih mampu meraup untung 700-800 juta yen.

Toko JAV

Perbedaan JAV dengan porn dari Barat

Perbedaan yg jelas antara JAV dengan film porno dari negara2 barat adalah :

1. JAV yg resmi menggunakan sensoran yg biasa disebut mosaik, untuk memburamkan area genital. Aturan sensor ini mutlak wajib untuk seluruh tayangan yg beredar dan ditayangkan di wilayah jepang, termasuk untuk porn import dan film2 & serial TV diluar porn juga

2. karena aturan sensor (penggunaan mozaik) JAV tidak terlalu fokus terhadap adegan penetrasi, durasi adegan sex juga realistis, situasi ini menjadikan para movie maker jadi lebih kreatif

3. JAV yg uncenssored itu tidak resmi dan dijual secara underground di wilayah jepang, bukan diproduksi oleh perusahaan JAV resmi yg terdaftar, ada sebagian perusahaan yg menjual video nya ke pihak ke3 untuk kemudian dirilis ulang tanpa sensor / mozaik tapi umumnya cuma berupa potongan adegan, jadi tidak ada versi internasional dari JAV

4. JAV lebih banyak mempraktekan fetish menggunakan sex toys; masturbasi wanita, bukkake, foot fetish, petting dan fetish2 lain juga lebih banyak di praktekan di AV secara umum tanpa harus dimasukan ke genre khusus

5. Dalam satu film umumnya JAV hanya fokus pada 1 aktris wanita saja, jadi hanya 1 pemeran wanita yg muncul sepanjang film dengan berganti2 adegan dan action dengan bergonta ganti pasangan berbeda dengan kebanyakan format porn bule yg hampir ganti adegan berganti juga pemeran wanitanya

6. Berhubungan dengan nomer 5 diatas, pada umum nya aktris di JAV itu dikontrak per film bukan per adegan seperti di western porn, makanya para pembuat JAV berusaha menggunakan jasa si aktris seoptimal mungkin dengan menampilkan dia di semua adegan

7. Sampai saat ini bayarakan aktris untuk tampil di JAV itu masih yg paling tinggi di seluruh dunia, dan perusahaan2 JAV masih mengutamakan pasar lokal dibanding internasional

8. Karena kendala bahasa, yg sering salah penterjemahan dan juga untuk menghindari kebingungan dari persamaan judul, untuk mencari JAV lebih umum menggunakan kode film nya dibanding judul film, masing2 studio AV membuat pakem kode produksi mereka, jadi berdasarkan 2-4 digit alfabet awal bisa ketauan dari produksi perusahaan mana, contoh : SOE dan ONED itu milik dari perusahaan S1 jadi film2 miyabi yg kodenya berawalan itu adalah karya dia ketika masih dikontrak S1 dulu

Buat Kalian Yang Mau lihat contoh Film JAV Klik Aja Liink Dibawah
KLIK DISINI