Lonte Syariah


Cerita ini bermula dari saat aku berpacaran dengan gadis alim berjilbab lebar bernama annisa dini, dia gadis yang supel dan ramah dengan semua orang, mudah akrab dengan pria maupun wanita. Yang membuatku tertarik adalah wajahnya yabg cantik, matanya yang lebar, kulitnya yang putih mulus seperti cina, bibirnya yang sexy dan bodynya montok berdada besar 36C . Annisa dini adalah gadis keturunan sunda dan sulawesi. Keluarganya sejauh yang aku tahu adalah keluarga taat beragama, ibunya bernama tante dian, tante dian ini luar biasa cantiknya, bibirnya tebal sexy, kulitnya putih mulus seperti cewe cina khas sunda, sepertinya badan semok dan bohay eca (panggilan annisa dini) didapat dari ibunya, tante dian ini sangat ramah kepada semua orang, berjilbab lebar dan sangat alim dilingkungannya, tapi jilbab lebar itu tidak mampu menutupi ukuran payudaranya yang besar sekali 36D, aku tau ukurannya dari BH yang dijemur waktu aku main kerumah mereka. bapaknya bercerai dengan ibunya entah kenapa. Oh iya namaku anto, kuliah di salah satu universitas ternama di kotaku, aku dan eca berbeda kota, kami LDR an.

Meski aku berpacaran dengan gadis alim dari keluarga baik2 aku tetap laki2 normal, pacarku sering aku jadikan bahan coli dan hubungan kami hanya sebatas berpegangan tangan saja, pernah aku berusaha mencium eca tetapi dia tidak membalasnya, hanya kecupan ringan saja. Suatu ketika aku ke rumahnya eca tanpa memberi kabar dulu, aku ke kotanya dan menginap dirumah temanku adi. Sampai di rumah eca aku ketuk pintunya tapi lama tidak ada balasan, aku tunggu di depan pintu sambil terus mengetuk pintunya. Pasti ada orang di rumah, ada motor butut yang tidak aku kenal terparkir di depan. Setelah 30 menitan akhirnya ada yang membuka pintu, ternyata tante dian... “Eh, anto... Masuk to... Kok gak ngabarin kalau mau ke rumah... Eca lagi kuliah...” “ iya tante, anto lagi ada tugas mendadak disini jadi sekalian mempir” kataku beralasan. Aku kaget dengan penampilan tante dian, tidak biasanya beliau berjilbab lebar tetapi memakai daster tanpa lengan se lutut yang agak tipis, tidak syar’i seperti biasanya... Mungkin beliau habis tidur. “tante buatin minum dulu ya to, kamu tunggu di ruang tengah aja” “baik tante”. Aku pun ke ruang tengah. Tidak berapa lama ada 3 orang keluar dari ruang belakang, penampilan mereka kusut dan kotor seperti tukang dan bau, mungkin mereka pemilik motor didepan, benar saja, salah seorang dari mereka membawa alat tukang. “permisi mas, saya mau ambil barang saya” kata salah seorang dari mereka, badannya tinggi besar, sementara yang dua pendek dan gendut. “Silahkan mas”. Aku kaget melihat apa yang diambil, tukang itu mengambil celana dalam dari bawah bantal sofa. Sementara temannya entah mengambil apa dari samping meja tv... Dan yang membuatku terbelalak adalah satunya lagi yang gendut pendek resleting celananya terbuka dan kelihatan kepala penisnya. Waduh ini tukang2 kurang ajar sekali berantakan penampilan dan kerjanya.

Tidak berapa lama mereka pamit. Tante dian mengantar mereka lewat pintu samping. Cukup lama juga tante mengantar mereka, sambil terdengar suara tukang2 itu tertawa terbahak2, hmmm.. mungkin sudah sering kesini jadi akrab, lagian tante dian orangnya memang baik. Sekembalinya dari samping tante dian memberiku minuman. “siapa mereka tante ?” “ooh, tukang, tante lagi benerin kamar tidur tante, sering rusak to””rusak apanya tante ?” “kasurnya, kurang enak kalo genjot2” “hah ? Genjot2 gimana te?” “ itu anu, kalo tante tidur kan suka gerak2, jadi dipannya bunyi, mereka sering benerin dipan itu, biar kalo genjot2 g bunyi” benerin dipan aja bertiga, batinku. Jangan2...

“Ngelamun apa to?” “gak papa tante”, wow, aku baru sadar, ternyata kancing baju tante dian terbuka 2 dari atas, tante dian memang berjilbab tapi jilbabnya disampirkan di pundaknya kalau di rumah, sehingga bagian depannya terekspos. perasaan tadi waktu aku baru datang tertutup... Kelihatan belahan toketnya yang besar sekali... “Tan, sori nih, anto boleh ngomong ga ?” “apa? Bilang aja, kamu ini kaya sama siapa aja pake nanya” “itu... Susunya tante keliatan... Maaf tante” “hah!? Astaghfirullah, kamu lihat ? “ “sedikit tante” tante dian langsung menarik jilbabnya yang disampirkan di pundaknya kedepan menutupi susunya. “keliatan banyak gak to ? Tante maluuu” “lumayan tante, maaf pentilnya hampir keliatan tadi” kataku sedikit menggoda “heh!! Apa kamu bilang!? Km berani ya kurang ajar ngomongnya !?” bentak tante dian. “mm.. maaf tante, anto cmn jujur” “jangan diulangi ya anto” “iya tante, maaf, cuman keliatan dikit pinggirnya” batinku, cuman keliatan aerolanya aja, tau gitu aku diam aja tadi, lumayan liat pentilnya tante dian. Aerolanya lebar sekali dan berwarna hitam. Kontolku sudah mulai ngaceng saja, karena kuperhatikan paha tante dian agak tersingkap ketika duduk di sofa memperlihatkan paha dempalnya yang putih mulus agak berbulu khas ibu2 usia 40taun. “Yauda to, km tunggu eca ? Tante mau nyuci baju dulu” “iya te”.akupun nyender di sofa tante dian, sementara tante dian ke belakang nyuci baju. Akupun tiduran disofa, Kok agak bau amis ya bantalnya, hmmmm... Aku balik bantal itu dan aku kaget, ada celana dalam permpuan di bawah bantal. Warnanya hitam berenda dan ukurannya besar sekali. Wah punya tante dian ini, aku cium2 baunya dan ternyata basah sekali, seperti bekas kencing... Langsung aku masukkan ke saku celanaku untuk bahan coli di rumah. Iya, aku orangnya mesum sekali he he he. Setalah agak lama menunggu aku pun pamit karena eca tak kunjung pulang, chat ku pun tidak dibalas. “tante, anto pamit dulu ya, eca g pulang2” “ iya to, ati2 dijalan, kamu sampe kapan disini?” wow, ketika aku sampai ditempat cuci dibelalang, aku melihat tante dian yang sedang berjongkok ternyata tidak memakai sempak !, Bulu jembutnya ternyata rimbun sekali diapit dua paha dempal yang putih mulus itu, kali ini aku diam saja tidak mengingatkan, daripada dibentak lagi. Kunikmati pemandangan ibu2 berjilbab lebar yang memakai daster tanpa lengan sedang jongkok dengan kaki terbuka lebar, mencuci pakaian. Kontolku seketika ngaceng tanpa bisa ditahan, “to, kamu ditanyain malah diam !? Kenapa kamu ?” “ehhh anu tante, anto juga bingung kapan pulangnya, masih belum tau” “oh yaudah, kamu kalo mau kesini langsung aja, tante juga sendirian, ga keluar kemana2 kok” “iya pasti anto besok kesini lagi” batinku, lumayan kalo tiap hari bisa liat memek mamanya eca, siapa tau besok2 disuguhin pentilnya. Aku pun berusaha berlama2 sambil melihat jembut tante dian yang terpampang didepanku, hanya berjarak 2 meter saja, sayangnya jembutnya terlalu lebat sampai aku tidak bisa melihat itilnya tante dian... akhirnya akupun pulang ke rumah adi yang kutumpangi tidur, di toilet rumah adi akupun coli menggunakan sempak hitam milik tante dian yang masih bau amis... Uuughhh tanteee aku genjotin memek alim kamu yaaahh engghhh !!
Besoknya aku berangkat ke rumah tante dian lagi, dan lagi2 sial aku bangun kesiangan, baru jam 1 siang aku sampai didepan rumahnya... Sayup2 terdengar suara beberapa laki2 mengaji... Wah sepertinya lagi ada yang mengaji ini, tante dian memang kadang mengajar mengaji tapi biasanya dipengajian ibu2, tidak pernah di rumahnya, aku mengucap salam dan dibukakan pemuda bernama supri, aku tau anak ini... Dia berandalan dikompleks ini... Kok tumben ikut ngaji... dia terkenal suka mencuri dan kurang ajar sekali, pengangguran tapi sudah berani kurang ajar ke cewe2 dikompleks ini, eca kekasihku pernah dipeluk dan dipegang2 susunya oleh dia dan kelompoknya, mau aku hajar tapi ditengahi oleh pak RT.

“Eh bang anto, masuk bang, kami lagi ngaji nih” “oh, iya” jawabku ketus. “Sudah tobat ya kamu, bagus, sebelum saya hajar km sudah tobat duluan”. “maaf bang, yang dulu itu... Saya sama temen2 khilaf” katanya dengan nada bersalah, dan mau mencium tanganku. Luluh juga hatiku. Setelah didalam aku lihat ternyata ada 4 orang yang mengaji, supri, slamet, yoseph dan adi. Mereka memang satu geng berandalan, pengangguran semua kecuali yoseph yg kuliah. Hah, yoseph? Dia kan non muslim, ngapain ngaji ? Kutanya ke yoseph, “kamu kok ikut ngaji seph ? Mualaf kamu?” “belum bang, ini masih mau belajar ngaji dulu... “ oh, yasudah... Dia memang anak yatim piatu, tinggal diasuh paman bibinya, mungkin sudah pilihan dan jalan hidupnya. “Mana tante dian ?” tanyaku. “Bu dian lagi keluar beli keperluan rumah bang, barusan tadi berangkat” “ooh, yaudah kalo gitu, aku balik aja jemput eca, kalian terusin gih ngajinya” “iya bang”

Akupun keluar ke warung kopi didekat situ untuk menelpon pacarku, “yang km dimana ? Aku jemput ya” “aduh yang aku masih dikampus ini, masih ospek pulangnya malem, maaf banget y sayang” kata eca, “yasudah lah g jadi kujemput klo gitu aku balik aja ya, aku masih 2 hari disini” “iya sayang maaf, bsk aja km jemput aku, love you muah” “ muah” balasku. Baru mau pulang aku sadar, kalau kunci pagar kos temanku ketinggalan di rumah tante eca, yasudah lah aku balik, toh dekat. Aku lewat samping karena lebih dekat. “Seph, udah lu siapin obatnya ?” kudengar adi berkata “bereees, ini diaa, pokoknya hari ini memeknya bu dian bakal kita kontolin sepuasnya hahahaha” kata yoseph, “pokoknya gw mau lepas perjaka di memeknya bu dian, “ kata supri. “Gw pengen ngontolin susunya bu dian guys, kaya di bokep2” kata slamet. Wah bangsat, ada rencana apa ini para bajingan pengangguran ini. Akupun bersembunyi mengintip dari samping. Yoseph meneteskan sesuatu ke teko teh dimeja, “ini obat bius gajah, jadi dijamin gak bakal sadar beberapa jam guys, kita bisa puas ngontolin ustadzah dian yg montok itu”
“Assalamualaikuuum, gimana ngajinya ?” tiba2 tante dian masuk dari depan, “udah lumayan bu dian, terimakasih mau ngaja kami” “iya gitu yang rajin dan soleh ya, jadi lebih baik... ibu kebelakang dulu, ibu cape banget” “ini diminum dulu teh nya bu dian, biar g cape, tadi si slamet bikin” “wah kalian baik banget ya” jangan tente !! Itu ada obat biusnya !! Tante mau diperkosa mereka !! Batinku, aku sudah mau keluar tapi terlambat tante dia sudah menghabiskan gelasnya. Lalu ditambah satu gelas lagi. Ah sial !! Bangsat, gw tadi bingung nyari bukti gimana buktiinnya kalo teh nya ada obat bius gajahnya. Siaaal. Lalu tante dian ke kamar tidurnya dan berbaring.
Lalu para bajingan tengik itu tertawa tidak lama setelah tante dian masuk kamar. Mereka mengetuk pintu tante dian, “assalamualaikum bu dian, sudah tidur bu?” kata supri, tidak ada jawaban, lalu mereka masuk ke kamar tante dian, dan melihat tante dian tidur pasrah terlentang, “bu dian, bangun bu,” kata yoseph sambil menggoyang2 susu montok tante dian, “ bu,bangun bu, kami pengen merkosa memek ibu” kata adi sambil mencopot celananya. Ah bangsat gw kenapa jadi ngaceng ya sialan, gw tunggu bentar sambil nunggu mereka berbuat lebih jauh dan ketangkep basah. Supri tidak mau kalah, tante dian memakai baju syariah longgar berwarna putih dan jilbab syariah lebar berwarna biru serta rok lebar berwarna biru yang sangat anggun.
“Eh tunggu dulu, gw mau bikin kenang2an” kata yoseph sambil mengeluarkan kamera , lalu dia membuka2 tas tante dian dan mengeluarkan ktp tante dian “naah, ini dia pelacur syariah yang dikontolin geng kami, namanya dian riany, ini gaes alamatnya” kata yoseph sambil menzoom ktp tante dian, “yuk dimulai aja, kita liat ini lontenya, dian riany, pelacur syariah” kata yoseph sambil menyorot tubuh tante dian yang masih berpakaian lengkap tapi diremas2 susu dan paha nya oleh supri dan adi, “ini muka lontenya gaes, cantik kan, meski udah 42 taun, montok banget, udah dandan dia gaes, tau kalo mau kita kontolin makanya dia dandan, nih gaes gw cipok mulutnya yg tebel mmhhhmmmmhhhh enghjmmhhhh “ yoseph pun mencium bibir tante dian sampai basah semua, dia juga membuka mata tante dian dan menzoom wajah tante dian untuk memperlihatkan betapa tante dian tak sadar diri dan mau diperkosa. Yoseph pun mengeluarkan kontolnya, ternyata kontolnya kecil, hanya 10cm tapi sudah keras sekali, dipaksanya tante dian nyepong dimasukkannya sampai mentok ke tenggorokan tante dian sambil direkam terus. Hanya 4 kali genjotan muncratlah peju nya di tenggorokan tante dian
“Uuuffhhh telen peju guwe lonte muslimah bangsat !” teriak yoseph.
Lalu yoseph mengeluarkan kontol kecilnya dari bibir tebal tante dian dan mulai melap kan sisa2 peju di kontolnya ke wajah cantik tante dian.
"Emmmhhh enak bgt ini sepongannya perek berjilbab satu ini gaeesss" kata yoseph sambil merekam semua kejadian di hpnya dengan detail.
"Eh guwe buka ya ini bajunya si perek ini ?" Kata supri sambil menarik ke atas baju lebar tante dian dan wow... Susu besarnya tante dian terlihat mulus tertutup BH hitam yang terlihat ga sanggup menampung. "Wuoooww susunya bu dian gede banget ini, kita gantian aja coy, gak bakal habis ini kita ngontolin seharian" kata supri, "okeee kalo gitu kita ngerekam aja sup" kata adi dan yang lain
Lalu supri tanpa membuka bh tante dian dia mulai menggesek2 kan kontolnya ke toket tante dian, ke sela2 ditengahnya dan diselipkan di bh tante dian, kontolnya supri ini besar sekali, saya sampai minder, lalu supri mengambil tisu untuk membersihkan sisa peju di muka dan mulut tante dian, sementara yang lain masih merekam dengan detil sambil mengocok kontolnya masing2. Lalu supri mencium bibir tante dian sambil melepas bh nya, dan terlihat lah pentil hitam dan besar milik tante dian, wow, pentilnya tante dian pun dihisap oleh si bedebah kurang ajar ini, sambil di remas2, gila seksi sekali tante dian, kulitnya putih mulus khas cewe sunda oerutnya kecil dan toketnya besar sekali khas ibu2 42tahun, si adi juga sempet nyeletuk "woi bh nya ukuran 36D dan kekecilan !" Katanya sambil menunjukkan ukuran bh ke kamera, "susunya kaya susu sapi ya pemirsa, gede banget dan enak buat dikenyotin, nih gw kenyotin nih" katanya sambil menggigit2 dan menarik pentil hitam tante dian dengan kasar, ditariknya pentil itu dengan giginya sampai melar banget, dan ketika dilepaskan pentilnya tante dian yang hitam itupun memerah. Setengah jam si supri menciumi bagian atas tubuh tante dian, sekarang tante dian sudah tidak memakai atasan, hanya hijab lebar khas hajjah yang masih dia pakai serta masih ada kalung emas kecil yang menambah seksi susu besarnya tante dian. Lalu si supri mengangkat tangan tente dian sehingga ketiaknya terekspose.
"Wow keteknya putih mulus guyss baru dicukur ini kayanya, gw jd pengen jilatin" kata slamet dan diapun menjilatinya sambil mengocok kontolnya dengan cepat. Yosep dan adi pun tidak lupa merekamnya dengan detail sementara supri tak bosan2nya menciumi bibir dan mengenyot pentil hitam tante dian.
Merasa sudah puas mereka memfoto tante dian dengan pose itu memamerkan ketiak dan susubesarnya dengan hanya berhijab dan ber bawahan lengkap. Lalu supri menarik keatas rok lebar tante dian dan perlahan2 kaki dan paha putih tante dian terlihat. Wow betis tante dian penuh bulu halus tapi pahanya putih mulus dan semakin membuatnya terlihat binal. Lalu terlihatlah celana dalam tante dian, putih mulus dan disela2nya banyak jembut yang terlihat keluar, lebat sekali jembut tante dian ini. Geng bangsat itu pun tidak lupa memvideo dan memotret pose tante dian ini, lalu si supri menarik turun sempak putih tante dian, wow,rimbun sekali jembutnya !! Teriak mereka, tangan mereka pun tak sabar saling menggosok2 dan memainkan memek dan jembut tebal tante dian. Karena supri sudah tidak tahan lagi dia membuka memek tante dian, wow masih pink guys warnanya, meski sudah agak terbuka lebar karena beranak satu tapi sepertinya masih legit. Supri pun memainkan klitoris tante dian dan lidahnya menjilat2 lubang memeknya, tidak lupa bagian lubang kencing tante dian pun dimainkannya. 15 menit dia menjilat2 sementara yang lain merekam dan memainkan susu tante dian. Lalu supri mengarahkan kontolnya yang besar ke memek tante dian
"Permisi bu dian, supri mau ngontolin tante dian nih, makasih udah diajarin ngaji, sekarang supri mau ngelepas perjaka dan ngasi peju ke memek tante dian" katanya ke tante dian yang tentu saja masih tak sadarkan diri
"Woy jgn lupa berdoa!" Kata yosep
"Oiya, bismilahirohmanirohim !" Bless ambles lah kontol supri ke memek tante dian, si supri ekspresinya merem melek ke enakan, "gila memeknya legit banget guys, udah anak satu padahal" katanya sambil menggenjot tante dian yang pasrah, baru 5 genjotan ternyata tante dian muncrat pipis, mereka pun terbahak2 " bu dian si perek anjing ini gampang muncrat ternyata !! Hahahahahahaha" cukup banyak tante dian muncratnya, lalu supri menggenjot dengan semakin menggila sambil memainkan klitoris tante dian, wow baru beberapa genjotan tante dian muncrat lagi, anjing gw gak tahan lagi akhirnya gw coli sambil ngelihat calon mertua gw dikontolin paksa oleh anak2 berandalan yg jadi murid ngajinya. Adi masih merekam semua kejadian itu tanpa ada yg terlewat, lalu setiap kali tante dian muncrat mereka menzoom ke lubang kencing tante dian. Gila adegan supri memperkosa tante dian direkam dari segala sudut. Hancur sudah wibawa dan image alim ibu hj dian riany yang beliau bangun bertahun tahun. Harga dirinya terinjak injak. Anehnya gw ga sedih sama sekali malah kontol gw ikut ngaceng.
Lalu 15 menit kemudian supri berteriak "mampus lu hajjah perek, nih terima peju guwaa... Aaah aaaaaahhhjj aaaaahhhh anjing enak bgt memekmu sayang..." Supri mengeluarkan peju nya di dalam memek tante dian lalu dia mencium dan memainkan lidahnya di bibir tante dian yang tebal dan sexy. Tidak lupa dia tarik2 pentil tante dian dengan kasar sekali. Berikutnya adi yang maju untuk memperkosa tante dian yang masih pingsan dibius.
Adi ini kontolnya tidak terlalu besar, normal2 saja 13cm an tapi diantara yang lain dia paling liar menciumi dan melumat sekujur tubuh montok tante dian yang sexy. Digigit dan ditarik2nya pentil tante dian, bahkan sepertinya agak dikunyah itu pentilnya, diremas remas dengan sangay kasar juga pantat dan toketnya lalu pada akhirnya si adi ini mulai menggesek2kan kontolnya ke lubang memek tante dian, "udah lama bgt gw pengen ngerasain memek hajjah betina yg sombong ini, akhirnya kesampaian juga, nih trima kontol gw sayang" digenjotnya memek tante dian tanpa ampun selama setengah jam, kuat juga stamina si adi ini, lalu dimasukkannya kontolnya ke mulut tante dian dan digenjotnya dengan paksa dan brutal plak plak plak plak plak hidung tante dian yang mancung sampai memerah karena terkena perut adi yang menggenjotnya dengan kasar sekali. Sesekali si adi memasukkan dalam2 kontolnya ke tenggorokan tante dian, sepertinya dia ada dendam tersendiri dengan tante dian karena segala kata2 kotor dan hinaan keluar tanpa henti selama dia menggenjot tante dian.

Lalu dia kembali memasukkan kontolnya ke memek tante hajjah dian riany lagi dan akhirnya dia mengeluarkan pejunya di rahim suci tante dian sambil berkata " nih terima peju gw, sundal ! Harusnya nama lo ditambahin sundal, jadi hajjah dian sundalriany, enak bgt memek lo, perek anjing "

Berikutnya yang menyetubuhi tante dian adalah yoseph, dengan kontolnya yang tidak disunat... Luar biasa brutal dia menyodok2 memek tante dian dengan cepat sambil diciumnya bibir tebal tante dian.
"Eeeemmmmhhhh mm mmmmmhhhh beruntung km dikontolin orang cina ya, nih terima peju gw" crot crot crooooott tubuh yoseph mengejang ngejang menembakkan peju. ya, yoseph memang keturunan cina dan kontolnya yang kecil dan tidak disunat itu telah menodai rahim suci tante dian, "memeknya lebih enak daripada sepongannya gaes". "Hahaha mulai skrg kita punya lonte nih, bakal sering2 ngaji kesini gw" kata supri yang kontolnya paling besar.
"Yaudah gw balik dulu y, mau nyiapin buat rencana kita minggu ini, di, lu anterin gw pulang" kata yoseph, "okee" kata adi. "Gw balik juga guys, kontol gw ngilu dijepit memeknya bu dian hahaha" kata supri "anjing kontol lo emang kaya knalpot pri, gede dan panas bangsat".
"Anjing, gw belum ngentot nih" slamet protes. "Yaelah lu ngentot ya ngentot aja, mau diajarin?" Kata adi. "Yaudah sana balik" supri sewot. "Bentar gw tiba2 kebelet nih, toiletnya dimana sih ?" Yoseph bertanya, "****** !! Toiletnya ya disitu !" Kata supri sambil menunjuk vagina tante dian yang rimbun dan terlihat merekah karena sudah dikontolin 3 pemuda brengsek. Terlihat dari sela2 vagina tante dian yang alim meleleh peju dari mereka. "Anjing, yaudah deh gw kencingin aja ini hajjah dian riany, permisi ya bu dian yoseph mau numpang kencing bu" kata yoseph ke tante dian yang masih terbius. Mereka tidak lupa merekam adegan ketika yoseph mengeluarkan kontol kecilnya dan memasukkanya lagi ke vagina tante dian. Srrrrrr seeeerrrrrr srrrrrrrrrrrrrr....!!! Terdengar suara air kencing yoseph mengalir ke dalam rahim tante dian dan tubuhnya pun mengejang sedikit ketika selesai mengencingi tubuh suci tante dian.
Lalu air mani dan kencing pun meleleh keluar dari vagina tante dian dengan cukup kencang membasahi pinggir kasur dan lantai kamar tante dian. Setelah itu mereka bertiga pulang. Tinggallah slamet sendirian. Gw kira bakal cepet dia meniduri tante dian, ternyata gw salah. Diantara mreka berempat ternyata slamet lah yang paling bernafsu ke tante dian. Mulai dari gaya anjing, menyamping sampai tante dian diatas tubuh slamet semua dilakukannya. Sudah 4 kali slamet menembakkan pejunya ke vagina tante dian dan masih belum ada tanda2 dia mau slesai. Tidak lupa pula slamet merekam bahkan wefie dengan tante dian yang pingsan tak sadarkan diri. Terlihatlah payudara besar tante dian yang sekarang memerah karena seringnya diremas diplintir dan digigit. Vaginanya pun terlihat mulai membuka agak lebar, akupun sudah muncrat 3 kali selama melihat tante dian diperkosa mereka. Aku berharap slamet segera pergi...
Setelah satu jam memperkosa tante dian akhirnya slamet pun puas, sebelum pulang dia meludahi wajah tante dian yang telah penuh peju, dari bibirnya masih mengalir peju dari slamet.
Setelah memakai celana tiba2 slamet berbalik seakan ada yang lupa dia lakukan. Ah, setidaknya dia mau membersihkan dan memakaikan pakaian tante dian seperti sediakala, pikirku. Lalu slamet mendekati tubuh tante dian dan mengeluarkan kontolnya lagi, dimasukkannya kontolnya ke vagina tante dian setelah menggesek2kan ke klitorisnya. Seeeerrrrr srrrrrr srrrrrrr... "Puaaahhh enak juga kencing di memek hajjah alim ini, wkwkwkk pinter juga si yoseph ngencingin memek anjing satu ini". Bangsat, ternyata slamet mengencingi rahim rante dian. Berarti sudah 2 orang yang mengencinginya. Lalu tanpa peduli lagi slamet mengambil celana dalam putih tante dian lalu dimasukkannya ke sakunya dan diapun pulang. Masih sempat2nya dia membawa souvenir dasar bajingan.
Akupun keluar dari persembunyianku dan kulihat tubuh montok tante dian yang terpampang pasrah didepanku tanpa sehelai benangpun. Hanya jilbab lebar yang telah kusut dan penuh peju masih terpasang dikepalanya. Akupun bingung apa yang harus kulakukan...
?
UNTUK BONUS BOKEP BISA KLIK TOMBOL DIBAWAH

Dosaku Bersama Mama Mertua


cerita ini berawal pada waktu aku berumur 26 tahun. Sebut saja namaku joni, waktu itu aku memiliki pacar atau tepatnya tunangan bernama Rahel. Betapa beruntungnya aku memiliki Rahel putri dari keluarga Solo berdarah biru bertinggi badan 170 dan berat 60, kata orang tinggi semampai, waktu itu umurnya 23 tahun
Cerita ini bukan menceritakan hubunganku dengan Rahel, tetapi dengan mama Ina, yang tak lain adalah mamanya Rahel. Pertemuanku dengan mama ina tentu saja pada saat hari pertama aku jadian dengan Rahel pada saat dia baru lulus SMA dan pada saat aku baru memulai karir di salah satu kementerian(d.h departemen). Hari pertama jadian yang kuingat adalah malam tahun baru aku berkenalan dengan mama ina. “saya Joni tante, teman sekaligus pacar Rahel” ucapku sebagai kalimat perkenalan sambil menunduk. “oh iya Joni, masuk yuk kerumah, saya mamanya Rahel” . pertama kali kulihat mama Ina ia adalah seorang ibu rumah tangga yang merawat diri bukan dengan aerobic dan sejenisnya, tetapi dengan jamu-jamuan buatan rumah. Maklum mama ina masih bergelar RR jadi kebiasaan ortunya melekat erat pada diri mama Ina.
Hari-hariku bersama Rahel sama seperti ABG pada umumnya pacaran. Nonton, makan, ciuman,tapi tidak sampai menjurus ke hal aneh. Sampai Rahel umur 23 tahun dan lulus kuliah, kami memutuskan untuk menikah. Dengan langkah berani dan jantung berdebar, saya membawa orang tua saya jauh2 dari sumatera menuju rumah Rahel di Jakarta untuk meminang Rahel. Pada hari pertunangan saya disetujui oleh Mama dan Papanya Rahel, kemudian kami mengatur tanggal dan proses pernikahan. Setelah diskusi selesai ortuku langsung kembali ke Sumatera.
Beberapa hari setelahnya pada saat aku berkunjung ke rumah Rahel tiba2 mama Ina berkata “ nak Joni, kamu kan sudah jadi bagian dari keluarga ini, bagaimana kalau kamu tinggal disini saja, daripada kamu ngekost, kan lumayan bisa irit pengeluaran” . aku mengiyakan ajakan mama Ina, lagipula kost dijakarta memang mahal dan ada kamar tamu kosong di Rumah Rahel.
Di hari aku pindah aku diterima dengan baik oleh mama dan papa rahel, barang2ku dibantu diangkut oleh kendaraannya. Ortu Rahel berani mengajakku tinggal disana karena mama Ina selalu tinggal dirumah, dan Rahel masih tidur sekamar bersama papa dan mamanya. Jadi tidak ada yg perlu ditakutkan oleh ortu Rahel.
Hubungan terlarangku dengan mama Ina dimulai pada saat Rahel mendaftar PNS di Kota Solo. Papa Rahel beralasan bahwa yang penting Rahel PNS terlebih dahulu kemudian baru ikut Suami ke Jakarta dengan berbekal koneksi dari papa Rahel. Malam itu Rahel dan papanya berangkat ke Solo selama 2 hari. Mamanya tidak ikut karena ada ketempatan arisan dirumah, dan aku juga ditinggal karena ada pekerjaan dikantor.
Selepas Rahel dan Papanya pergi pada sore hari hujan deras dan petir kencang dirumah Rahel. Tidak ada ketakutan dari mama Ina, saya sebenarnya tidak terlalu dekat dengan mama Ina, saya menganggap, apabila saya tidak terlalu akrab, maka saya juga tidak akan terlalu terlibat dalam konflik internal keluarganya. Malamnya hujan semakin deras, suara televise diruang tamu sudah tertutup oleh hujan di kamarku. Aku mengintip dari pintu kamarku terlihat mama Ina sedang tidur menghadap televisi kemungkinan sedang serius menonton acara talkshow pesulap tenar Indonesia. Aku melihat tubuhnya rampingnya dibalut daster dibawah lutut membuat rasa penasaranku melihat wajahnya. Saat kuintip wajahnya yang ayu khas putri Solo aku mulai menyadari kecantikan calon mertuaku ini. Umurnya 17 tahun waktu dinikahi papa Rahel. Dan untuk wanita yang baru menyentuh umur 40 ini terlihat sangat ayu dan santun. Nafsuku hilang dan berubah menjadi kagum atas kecantikannya.
Jam menunjukan pukul 11 malam dan aku masih dikamar didepan laptop dan mama Ina masih asik menonton, aku tahu dia masih nonton karena kakinya masih bergerak dan rok dasternya sedikit terangkat. Hal ini membuat pikiranku menerawang. Hujan malam itu makin deras dan suaranya sangat keras. Tiba2 mama Ina teriak “ Jon. Bocor Jon” . aku langsung bergegas keluar dan melihat ruang tamu, dan ruang TV dibasahi tetesan air dari atap. Aku segera mematikan arus listrik dan mencari ember untuk menahan air supaya tidak meluber kemana2.
“aku tidur dulu ya jon, kamu urus ya, besok kita panggil tukang” ucapnya sambil bergegas kekamar untuk tidur. Aku hanya mengiyakan sambil sibuk mencegah tetesan air jatuh kelantai dengan baskom dan ember. Tiba-tiba ada teriakan lagi “Jon, kasur tante juga kebasahan. “ aku bergegas masuk langsung kugeser kasur yang sudah basah itu serta ku taruh ember ditempat tetsan air. Jadi yang tidak bocor memang kamarku. Aku menawarkan mama Ina untuk tidur dikamarku, dan aku tidur dikursi bamboo yang dilapisi tikar. Tetapi mama Ina melarangnya dan mengajakku tidur ditempat tidur bersama mama Ina, ia juga mengancam kalau tidur dikursi tidak boleh tinggal disana lagi. Akhirnya aku mengalah dan tidur bersama.
Tempat tidur dikamarku berukuran nomor 2 tidak lebar dan juga tidak sempit untuk 2 orang. Aku ingat sekali kalau mama Ina tidur di dekat tembok dan aku dipinggir (sangat pinggir sekali) karna tidak enak dengan mama Ina. Lalu mama ina menyenggol aku dan bercanda “ udah ga usah minggir2 gitu, lantainya basah tuh, kalau kamu jatuh basah nanti bajunya” aku hanya tersenyum dan membetulkan posisiku. “maaf ya joni, tadi aku mengancammu, aku cm ga mau kamu sakit” “iya tante. Makasih perhatiannya” jawabku.
Beberapa menit kemudian mama Ina tertidur dan mendengkur halus dengan wajah menghadapku. Kutatap wajahnya memang mirip anaknya namun lebih dewasa dan kecantikannya lebih memancar. Aku mulai melihat tubuhnya yang dibalut daster, payudaranya kecil dan tidak terlihat, aku sangat bernafsu melihat lengan dasternya yang longgar mengintip ketiaknya yg putih dan halus. Nafsuku semakin menjadi tetapi aku tidak berani bergerak. Tiba2 mama Ina berbalik arah dan melanjutkan tidurnya. Pada saat berbalik arah roknya terangkat sedikit sampai kepaha. Paha kecil mulusnya itu membangkitkan birahiku. Ingin rasanya ku elus paha itu tapi aku tidak punya keberanian.

Waktu itu jam menunjukan pukul 1 pagi. Kemaluanku tegang melihat paha maam ina , aku mencari akal bagaimana aku dapat melampiaskan nafsuku. Apabila aku onani, tempat tidur akan terlalu bergoyang dan membangunkan mama Ina. Akhirnya aku berpura2 bergerak halus dengan menempelkan tanganku di lengan halus mama Ina, dan ia tak bergerak sedikitpun.
Aku mulai bosan dan mencari cara lain. Aku pura2 membangunkannya dengan niat menanyakan apa ditembok ada rembesan air atau tidak. “tante.. tante” sambil kugoyang2kan agak kencang. Dan dia tidakbergerak sedikitpun.. dalam hati aku berpikir bahwa mama Ina tidurnya sangat “kebo” istilahnya. Akhirnya kuberanikan mengangkat rok mama Ina yang masih membelakangiku. Rok itu sudah terangkat sampai ke pinggangnya dan mama ina tidak terbangun. Kulihat celana dalam krem mama Ina terlihat kebesaran sehingga belahan pantatnyaterlihat mengintip. Aku beranikan menggulingkan mama Ina agar dia telentang dan berhasil. Mama Ina berada dalam posisi terlentang dengan rok daster terangkat dan celana dalam krem longgar menantang. Aku kemudian mengambil gunting, lalu kupotong bagian samping CD mama Ina dan terpampanglah bukit kemaluan mama ina yang putih dan bulu yang jarang,
Kemudian dengan birahi yang sudah tinggi ku tekuk kaki mama Ina agar belahan vaginanya dapat terbuka. Lalu ku sentuh halus lubang vaginanya agar dia tidak terbangun. Dan aku sangat heran bahwa saat vaginanya kusentuh mama Ina tidak bergerak sedikitpun.. lalu aku beranikan diri membasahi vagina mama ina dengan meludahi tanganku serta penisku dengan maksud langsung melakukan penetrasi.. pada saat aku mengoles ludahku ke vagina mama ina dia bergerak sedikit dan akupun takut lalu buru2 kumasukkan perlahan penisku kedalam vagina mama Ina. Untuk pertama kali aku memasukan penisku ke dalam vagina wanita. Pada saat itu yang kurasakan hangat, basah dan nikmat sekali.. dengan mudahnya penisku masuk kedalam vaginanya.. kemudian mama Ina sudah mulai menggeliat keenakan. Aku berpikir sebelum membuka matanya aku harus memompa lebih kencang agar dia merasakan nikmar juga. Kemudian aku pompa kencang dan mencium bibir mama Ina.. mama ina melenguh dan membalas ciumanku.. “uhhhhh uhhh.. masss.. enakk” desahnya sambil mengulum bibirku.. satu menit setelah aku memompa mama Ina, ia baru mulai tersadar bahwa yang menyetubuhinya bukanlah suaminya melainkan calon menantunya.. tapi mama Ina tidak kuasa menahan gelombang orgasmenya yang tiba2 muncul sesaat setelah ia sadar bahwa aku menyetubuhinya.. dengan masih memompa mama Ina dengan posisi misionaris ia berteriak” ahhh ahhh, kamu joniiii ahhhhhh. Enakkkkk” erangnya menyambut orgasme pertamanya seumur hidup.. “enak tante? “ bisiku masih memompa tapi sudah mengendurkan tusukanku. Mama Ina hanya mengangguk sambil berlinangan air mata. Entah apa yang dipikirkannya saat itu. Tetapi aku belum menuntaskan birahiku. Aku pompa mama Ina kembali. “ah ah.. sshhh joni kamu bajingaahhhh ahh, enak” erang mama Ina sambil memejamkan mata karena takut melihat dirinya sendiri takluk oleh orgasme keduanya.. aku terus memompa dan belum sempat mama Ina mengeluarkan kata cercaannya kepadaku dia kembali orgasme “ahh ahhh mmmhh, aduhhh aduuhh enak lagi, ahhhhh” begitu erangnya masih teringat ditelingaku sampai sekarang. Lalu kemudian aku melelehkan spermaku didalam vagina calon mertuaku.. kemudian aku mencium mama Ina lalu berbaring kesamping.
Setelah melakukan persetubuhan itu mama Ina bertanya “apakah kamu sudah melakukan ini dengan Rahel?” “belum tante, aku baru pertama dengan tante” jawabku. “aku percaya kamu Joni, aku tahu kamu anak baik2 dan mala mini kamu telah dirasuki nafsu” ucapnya lirih. Aku melihat mama Ina termenung memandang atap dengan bawahan masih terbuka dan akupun masih tanpa bawahan. Akupun kembali bernafsu melihat mama Inadan penisku berdiri kembali. Mama ina kemudian melihatnya lalu tersenyum dan berkata “kamu anak baik-baik joni, tapi joni kecilmu nakal” . “aku hanya tersenyum dan menggoda mama Ina dengan mencubit bukit kemaluannya.. dia hanya tersenyum dan kembali tertidur. Aku membiatkan mama Ina tertidur karna kasian melihatnya lalu akupun juga tertidur.
“Joni bangun” Mama Ina membangunkanku. Akupun terbangun dengan masih tanpa bawahan.. mama Ina memberikanku sarung”nih pakai sarung biar burungnya ga terbang2” ucapnya sambil tersenyum geli. Lalu kulihat mama Ina menuju kamar mandi dan mandi. Aku lega sekali karna mama Ina tidak marah akan perbuatanku tetapi aku tidak berani memulainya lagi padahal ingin sekali kuketuk pintu kamar mandi untuk mandi bareng dengan mama Ina.
Akuoun bergegas membereskan ember2 bekas bocor semalam. Dan naik ke genteng untuk membetulkan genteng yang melorot yang menyebabkan kebocoran. Setelah memperbaiki atap, aku turun kebawah dan mmelihat mama Ina sedang mengepel lantai. Aku kembali kekamar dan tertidur menahan birahiku. Sinag hari aku terbangun jam 12, dan kulihat mama ina sedang bersiap2 tidur siang lalu mengambrukan dirinya ke sampingku. Akupun terdiam sambil melihatnya. Dia pun tersenyum dan aku membalas senyumnya kemudian dia memeluk aku dan berbisik “maafkan aku kalau sudah tua dan lancing, tapi aku menginginkan lagi kejadian tadi malam”, lalu aku melihatnya dan langsung kupagut bibirnya “mmh mhhh mhh” desahnya, lalu ku lepas dasternya sampai mama Ina telanjang bulat. Payudaranya ternyata kecil namun kencang, dan perutnya mulus tulang iganya menyembul di dadanya yang putih membuatku bernafsu untuk memeluk dan mengulum putingnya. Mama Ina hanya mendesah2 tak karuan. “ ahhh sshhh Joni, diapain aku, kenapa ga langsung dimasukin aja” desahnya.. aku melanjutkan foreplayku yang ilmunya kudapat dari cerita teman dan film JAV. Aku berbisik ke mama Ina”pokoknya tante nikmati aja” kemudian dia mendesah “mmhhh enak sekali jon.. panggil aku Ina saja ahhhhh kau apakan memekku” mama Ina menceracau tidak jelas ketika memeknya ku lahap dengan mulutku. “ahh ahhh sshhh mmhhh” mama ina menggigit bibirnya saat clitorisnya menerima hisapan lidahku.. “iihh. Ssshhh auhhh enakkk lagi” erangnya pada orgasme pertamanya. Kemudian aku menyiapkan penisku untuk penetrasi ke vagina mama Ina calon mertuaku. Ia melihat penisku yang sebenarnya menurutku tidak besar dengan terbelalak. “pantesan init oh yang kemaren masuk. Besar sekali” ucapnya sambil mengelus2 penisku. “mau cobain hisap ga ina saying” rayuku. Tanpa aba-aba mama Ina menjilat-jilat penasaran penisku. Dan kemudian memasukan perlahan ke penisku. Aku yang pertama kali dioral merasakan nikmatnya mulut calon mertuaku. Walaupun mengenai giginya tapi yang aku rasakan hanya nikmat. Lalu akupun tak tahan dan mulai merayu mama Ina untuk bersiap melakukan penetrasi. “pelan2 ya sayangg.. mmmhhhh” desahnya pada saat kepalaku masuk dan aku mengeluarkan penisku sambil tersenyum menggodanya. “kamu nakal.. masukin dong ahhsss” desahnya pada saat aku menggesek2kan penisku ke bibir vagina mama Ina. Dan aku secara cepat menghujamkan penisku kevaginanya “ahhhhhh ahhh” vaginanya berkedut menandakan ia orgasme lalu kulanjutkan memompa mama Ina.”shh ahhh enak banget sayangg” “uhhhsss dalem banget” katanya sambil menggigit bibir tidak bisa menahan nikmat. Akupun mempercepat penetrasiku karena akupun sudah tidak tahan. “ahh ahh assshhh uhhhh” erangnya “ ahh joni, aku ga tahan mau pipissssssss. Assshhhh” desahnya disaat yang bersamaan vaginanya mengeluarkan cairan yang banyak dan licin.akupun sudah hendak ejakulasi karena sedotan vagina calon mertuaku.. “ahh ahhh. Ina saying aku mau keluarrrr” erangku “ahhh ahh awwww hangattt” desahnya. Akupun langsung menciumnya. Sore harinya kami ngobrol2 dan aku mendengarkan curhat mama Ina yang bercerita bahwa suaminya tidak pernah foreplay dan tidak sampai 5 menit bercinta sehingga mama Ina tidak pernah mengenal orgasme.

Hubungan terlarangku berlanjut sampai setelah pernikahanku dengan Rahel aku dipindah ke Solo dan istriku juga diterima PNS disolo. Dan mama Ina masih sering “menagih” pada saat ia mengunjungi Rahel dan "Joni" kecilku di Solo. Tentunya aku melakukan persetubuhan itu pada saat Rahel sedang keluar rumah atau pada malam hari .

Misi Penghancuran ( Mainan Baru ) Chapter. 4

Untuk pertama kalinya dalam hidup ku... Aku tak bernafsu makan masakan ku sendiri... Bukan karena tidak enak... Tapi karena perasaan tidak karuan di hati kecil ku... Membuat nafsu makan menurun....

Kembali dari ruang makan... Aku melihat gadis bugil yang tak berdaya... Tertidur di sofa milik ku..

Lalu aku mengangkat tubuhnya... Mengotongnya ke tempat tidur ku.... Melepas kan borgol yang ada di tangan dan kaki nya....kulihat garis merah tercap di kedua tangan nya... Yang kontras dengan warna tubuh lainnya...

Aku memperhatikan wanita itu mulai dari ujung rambutnya sampai ujung kaki nya.... Wanita ini sangat cantik... Rambut yang panjang lurus berwarna hitam, muka nya yang mulus tanpa sedikit noda... Bibir seksi dengan lipstik menghiasi...

Payudara yang cukup mengugah iman laki-laki yang melihatnya dengan ukuran 34 C... Dengan tubuh yang langsing putih bersih... Kedua kaki yang berjenjang menambah seksi wanita ini...

Melihat keadaan nya yang tersekap saat ini... Muncul rasa bersalah ku... Aku telah menghancurkan salah satu ciptaan tuhan yang sempurna...

Apa sebaiknya aku melepaskannya saja..
Tapi jujur aku tak ingin melepas wanita ini... Aku ingin dia tetap berada disini.. Detak jantung terus berdetak cukup keras....

Aku pergi ke dapur mengambil air hangat dan lap.. Kembali ke kamar ku... Aku mulai mengelap semua tubuh nya seksi wanita itu...

"Aaaghhhh..." suara desis dari wanita itu...

Saat seluruh tubuhnya ku basuh...lalu aku memborgol salah satu kaki wanita itu dan menghubungkan dengan ujung tempat tidur ku...
Ku berikan dia selimut.... Untuk menghangatkan tubuhnya...memberikan obat anti memar untuk kedua tangan yang memerah...

Aku berbaring di samping nya... Ini pertama kalinya lagi aku tidur seranjang dengan wanita seksi... Hehe

Aku membatasi posisi tengah kami dengan guling .... Aku takut saat tidur ,aku adalah orang yang buruk... Bisa saja aku menendang atau meninju nya saat aku tidur...

Dulu kedua orang tua ku menyebut ku beruang karena saat tidur aku bisa memporakporanda tempat tidur ku...

Aku juga mematikan ac kamar ku... Aku takut tia akan kedinginan dengan tubuh bugil nya...lalu aku terlelap...

Aku merasakan sesuatu yang hangat menempel di tubuhku... Saat aku bangun kulihat tia telah memeluk ku dari samping.... Mungkin ini yang dirasakan suami istri diluar sana...

Aku bingung apa yang harus ku lakukan... Bahkan aku tak menyingkirkan pelukan, aku menyukai adegan ini... Melihat tidurnya yang lelap... Dengan suara nafas berpadu dengan goyangan payudaranya... Membuat betah berada di posisi ini

Semalaman aku tak bisa tidur karena adegan romantis ini...saat tubuh tia bergerak ... Ini kesempatan ku tuk bangun...
Kulihat handphone ku ternyata dah masuk waktu subuh... Mata masih sangat ngantuk...

Bergegas ke kamar mandi untuk mandi dan bersiap menunaikan ibadah ku...

Kulihat tia masih memeluk gulingnya... Dengan keadaan mata tertutup dan mulut tersumbat... Tapi dia masih tetap lelat tertidur...

Aku segera mengambil HP untuk menghubungi hadi...

" tuuut... Tut..tut...."
Dia tak mengangkat telp ku...tapi aku berusaha terus dan dia mengangkat nya...

" halooo... Bos ada apa...." suara serak hadi
" kau dimana...?" tanya ku
" aku sedang bersenang-senang bos..." jawabnya

Pasti dia sedang mabuk dan bermain judi hasil perburuan kemarin...

" apa wanita jalang itu sudah bangun ? Apa dia membuat mu dalam masalah bos..." lanjut hadi...

" dia masih tidur... Tapi apa yang harus kita lakukan kepadanya ... Apa kita lepas saja ??" tanya ku

" jangan biarkan saja dia disana.... Awasi dia jangan sampai dia kabur... Kita bisa kacau bos..?" teriaknya...

" kapan kau kembali..." tanya ku lagii

" mungkin hari senin... Hehe..." jawabnya santai...
" bos aku minta izin tidak masuk kerja ya..." kata hadi lagi...

" terserah... Tapi laporan ASN kita harus selesai hari kamis.... Aku akan melaporkannya ke bupati... " jawabku

" oke boss..." singkatnya...

* tuuut...tutt...*

Telp kami berakhir.... Tapi aku percaya pada hadi... Meskipun orangnya urakan... Tapi tugas nya selalu tepat waktu....dan cukup baik...

Yang menjadi pikiran ku saat ini waktu dua hari ini apa yang akan ku lakukan pada tia...

Pagi ini aku pergi kepasar.... Biasa ku lakukan setiap hari minggu... Untuk memenuhi kebutuhan ku selama seminggu...

Hidupkan fortunerku... Dan melaju....
Menyapa beberapa karyawan SPBU ku yang sudah sibuk melayani antrian pelanggan...

-------------

POV tia

Tubuh seakan mati rasa... Aku coba membuka mata tapi masih terhalang kain...coba berteriak namun yang dengar hanya gumaman...

*hummft.. Hmmm..*

Aku berasa sendirian dirumah ini... Aku tak merasakan keberadaan penculik ku...

Dimana aku berada....apa yang terjadi saat ini...
Rasa takut ku membuat tubuhku bergidik ngeri...

Tiba-tiba aku merasakan tangan mengangkatku dari sofa ... Aku tahu laki-laki ini yang telah memperkosaku tadi.... Tapi aku tak merasakan keberadaan yang satunya...

Di letakan nya tubuh berlahan di kasur yang sangat empuk... Aku merasakan dia menyentuh beberapa bagian tubuh... Sebelum bergerak menjauh...

Beberapa saat kemudian pria itu kembali... Duduk di samping karena aku merasakan kasur ini bergerak... Terdengar suara gemericik air yang di peras dengan kain....

Pria itu mulai mengelapku dengan kain.... Ternyata itu air hangat... Dengan berlahan dia mengusap setiap inchi badan ku...itu membuat libido kembali naik... Tapi aku harus menahan nya ... Pria itu pasti berpikir aku dalam keadaan pingsan... Beberapa kali dia membelai rambutku...

Detak jantungku... Mulai berdetak kencang...
Apa ini yang kurasakan.... Rangsangan...atauu???

Untung pria itu telah selesai membasuh tubuhku... Jika tidak di pasti akan tau aku telah sadar... Keadaan kembali hening...tubuh mengigil karena ruangan ini ber AC...

Kemudian AC ruangan berhenti... Pria itu membuka borgol di tangan dan kaki ku...
Dan kembali meninggalkanku sendirian diruangan ini....ini saat terbaik jika ingin kabur... Tapi tubuhku terlalu lelah untuk bergerak....

Langkah kaki pun kembali mendekat...lalu dia mengambil kedua tangan ku.... Mengoles sebuah gel yang membuat tangan terasa lebih baik... Lanjut dengan kedua kakiku....

Lalu dia kembali memborgol kaki kiri saja dan dikaitkan ntah dengan apa.... Dengan kedua tangan tidak di borgol... Aku merasakan sebuah kain besar menimpah tubuhku yang bugil ini... Ku tebak itu pasti selimut... Membuat tubuhku menjadi hangat... Kantuk ku muncul... Dan hilang ke sadaran kembali....

---------------------------------------------------------------------------------------;
Siang hari,
Entah berapa lama aku tertidur... Yang jelas semua tenagaku kembali pulih...hanya beberapa rasa nyeri di vaginaku...

Saat ini tanganku tak teringkus... Membuat ku dengan mudah membuka penutup mata dan pembungkam mulutku yang berbentuk bola ini...

Mataku masih samar-samar melihat suasana ruangan ini... Maklum lebih dari 12 jam mata tertutup kain itu....

Penghilatanku pun mulai kembali... Aku dapat melihat ruangan tempat penyekapan adalah sebuah kamat tidur yang cukup luas dan mewah... Seluruh fasilitas ada disini dari tv berukuran besar sampai lemari ukir indah...

" dimana ini... Apa para penculik itu menjual ke pemilik rumah ini..." pikirku....

Saat akan bangun kaki kiri tersangkut oleh borgol yang bersatu dengan ujung kaki ranjang.... Aku berusaha membukanya... Tetap tidak bisa...

Akhir aku menyerah ....aku melihat di sampingku terdapat teko air... Dan sepiring nasi goreng... Tanpa pikir panjang aku mulai melahapnya...

*********************************************************************
POV Alex​

" kau sudah bangun...??? Apa tidur lelap ??? Sapa ku

Tia sedang sibuk menyantap nasi goreng terkejut akan kedatangan ku....

"Siapa pria ini... Apa dia yang telah membeliku...
Tanya tia dalam hati...

" apa rasa nasi goreng tidak enak...." ucapku lagi....

" siapa kau..." tanya tia...

" kau tidak kenal aku, bukan kau menikmati kontol ku kemarin... "Jawab ku sambil melangkah mendekatinya....

" apa salah ku ... Kenapa kalian melakukan ini... Lepaskan aku... Aku tidak akan beritahu kejahatan kalian...."teriak tia...

" santai tia... Bertanya satu-satu aku bingung menjawabnya.... " jawabku sambil duduk di kursi samping tempat tidur...

" aku mohon ...lepaskan aku... Aku telah memiliki anak... Suami ku akan mencari ku..." iba tia..

" kau harus lupakan mereka... Lupakan hidupmu yang dulu... Disinilah hidup baru mu bersama ku... "Jawabku

" kenapa kau memilih ku..." tanya tia yang tak mampu membendung air mata.... Air mata pun mulai kembali mengalir....

" aku tak memilih mu.... Tapi takdir yang mempertemukan kita disini... " jawabku...

Tia hanya terus menangis... Dia
Menarik selimutnya untuk menutupi tubuh bugilnya...

" tubuh mu bau sekali... Sebaik nya kita mandi..." ucapku...

Aku mendekatnya... Menarik kedua tangan kedepan dan kembali memasang borgol di tangannya....

Bergerak kebawah aku melepaskan borgol yang terkait diujung kasur ku... Ku bopong tia...
Tubuh meronta sesaat... Lalu kembali diam...mungkin dia takut aku akan semakin menyakitinya jika ia terus melawan...

Aku membawanya menyusuri tangga... Sampai kearah belakang rumah ku...terdapat kolam renang indoor kecil ... Dengan kedalaman 1,5 meter... Ini tempat favorit saat aku masih kecil hingga sekarang aku lebih senang mandi disini ketimbang di kamar mandi....

Melempar tubuh tia kedalam air...
* biiurr tubuh tia tenggelam ... Dia terus berusaha mengeliat untuk memperbaiki posisinya agar tidak tenggelam... Tapi seperti tia terlalu panik padahal kolam itu tidak akan membuatnya tenggelam... Tia terus mengeliat...

Aku hanya tertawa dan mem foto beberapa gaya tia di dalam air... Melihatnya mulai kehabisan tenaga ... Aku menarik kedua tangannya...

" heheee... Kau hanya perlu berdiri" ucap ku sambil tertawa...

Tidak ada respon dari tia sepertinya dia menelan banyak air...aku menarik kedua tangan tia keluar dari kolam menuju ke samping kanan kolam....

Mengambil beberapa sabun cair...
" aku mulai mengusapkan sabun mulai dari kedua tangan dan terus bergerak keseluruh bagian tubuhnya...

Kulihat tia mengigit bibirnya... Ntah dia merasakan geli ,canggung ataupun dia terangsang .... Yang jelas pasti tia bener-benar merasa malu dengan keadaan ini... Bagaimana tidak seseorang yang tidak dia kenal dengan bebas merasakan tiap inchi tubuhnya...

Aku benar-benar menikmati keadaan ini... Aku mulai sedikit nakal... Bermain dengan beberapa tempat sensitifnya... Mulai dari leher , payudara , pantat dan lokasi terindah yaitu memek tia yang terus berkedut ...

Tia hanya bisa terus mengigit kedua bibirnya... Tidak sering dia mengeluarkan desahan kecil yang coba dia tahan dengan sekuat tenaga...

Sungguh menyenangkan melihat seseorang dengan sekuat tenaga bertahan dari rangsangan yang kubuat... Aku pun tertantang sampai kapan dia bisa tahan dengan prilaku ku ini...

" berbalik..." bisikku

Tia berbalik tanpa ada perlawanan sedikitpun... Ini tanda kalau sebentar lagi pertahanannya akan ku rusak....

Dari belakang aku langsung menekan kedua payudara... Dan mulai memutar kiri dan kanan kedua payudara....

"Akkkhh...akhhh...aaaahh..." tia tak mampu menahan desahan pun mulai terdengar...

Aku hanya tersenyum sambil terus memainkan payudara nya yang semakin penuh busa... Aku pun mulai mencium leher tia yang putih itu... Tak ayal suara desahan tia pun semakin nyaring terdengar....

Beberapa saat kemudian tubuh tia mengeliat kedua tangan yang masih ku borgol spontan menutupi lubang memeknya... Cairan bening mulai menetes dari sela pahanya...

Aku tau tia pasti sudah mencapai klimaksnya pertama... Aku langsung menghentikan semua perbuatanku... Dan mulai mem foto adegan tia yang bugil dengan penuh busa di tubuhnya...

Melihat tubuh tia yang luar biasa seksi... Membuat birahi ku segera naik... Juniorku pun mulai memberi sinyal.... Aku mendekati melumat mulutnya... Dengan kedua tangan terus bergerilya di payudaranya... Aku mulai mendorong tubuh tia sedikit demi sedikit hingga tersudut di tembok...

Aku tekan tombol di belakang tubuh tia... Shower pun aktif tepat diatas kami...seluruh sabun yang ada di tubuh tia mulai mengalir jatuh... Aku pun mengubah targetku... Aku mulai melumat payudara tia yang ranum itu...

" akhhh... Akhhg...akhhggg ...aghh.... " desahan tia semakin membuat nafsu liar makin menjadi...

" akhh...akhhhhhh...." teriak tia saat tangan ku mulai mengelus dinding vaginanya...

" jangan siksa aku lebih dari ini...." bisik tia dengan mengangkat kedua tangan yang terborgol dan merangkul di belakang kepala ku...

" aku rindu dengan kontol itu" ucap tia kembali mulai kehilangan kendali diri

Membuat ku kaget .... Ternyata tia se binal ini...

" kau ingin kontol ku.." bisik ku

" aku ingin... Ingiiin sekaali " ucapnya dan melepas rangkulan

Tia mengubah posisi yang berdiri ke jongkok...
Dia menarik celana pendekku dan celana dalam ku dengan cepat... Dia mulai mengocok kontol yang berdiri tegak.. Dengan lihai mengunakan kedua tangannya....

Setelah beberapa saat tia menerkam kontol ku dengan mulut yang sangat seksi...

* ploook... Ploook "

" kau belajarrr ini dari mana tia..." lirihku... Sungguh nikmat ... Seperti di sepong dengan seseorang profesional....

Tubuhku mulai terasa .... Aku akan mencapai klimaks ku.... Tia terus dengan ganas melumat kontol ku..

Sluup...sluupp..sluuup....

Iya menyedot penis ku

Tia tak memberi ku jeda untuk mengontrol nafsu ku... Ini pertama kali aku merasa kan serangan se frontal ini....

Kontol makin mengeras.... Crooot... Crooot... Croot seluruh sperma ku mengalir di mulut tia...

" hehe... Aku berhasil membalasmu.." ucap tia pada ku sambil tersenyum manis...

" kau belajar dari mana sebinal itu..." jawabku...
Masih terengah-engah... Tubuh berkeringat... Tapi tak terlihat karena shower yang terus mengalir...

Di mulut tia pun masih terlihat sisa sperma bertaburan disana...

" kau menyukai kontol ku.." tanyaku

Tia hanya mengangguk....

Hari ini aku kalah aku benar berperang tanpa persiapan dan pengalaman membuatku terdesak... Pertarungan masih berlangsung ... Aku akan membalasnya dalam waktu dekat.... Aku akan membuatnya terkapar tak berdaya....

Aku pergi meninggal kan tia... Kulihat tia mengambil sabun dan melanjutkan mandinya...
Aku hanya merekam adegan mandi nya...

Selesai mandi tia hanya terdiam di dekat kolam...

" kau bisa memasak..." tanya ku
" iya aku bisa memasak" jawab nya singkat...

" memasak lah untuk ku..." perintah ku...
" aku tidak bisa memasak jika tanganku terborgol " jawabnya...

" hummft... " Jawabku...
" kau takut aku melarikan diri... Tenyata kau pengecut" .... Ucapnya....

" hahahaa... Aku suka wanita ini...." jawab ku sambil melempar kunci borgol ke depannya...

" sekarang memasak lah..." perintahku

Tia segera membuka borgol nya.... Dia pun bergerak ke dapur... Mengambil celemek mengenakanya... Dengan tetap keadaan bugil... Membuat dia terlihat seksi

" berdiri disitu.... " perintah ku ....
Tia hanya diam mematung

Memfoto beberapa gambar....

" nice shoot...lanjutkan" lanjut ku...

Dia pun mulai memasak... Aku menyukai mainan baru kali ini... Untuk pertama kali ada seseorang yang membuatku ingin bekerja keras....

BONUS BOKEP KLIK TOMBOL DIBAWAH


𝐑𝐢𝐭𝐮𝐚𝐥 𝐆𝐮𝐧𝐮𝐧𝐠 𝐊𝐞𝐦𝐮𝐤𝐮𝐬 ( 𝐁𝐚𝐠.𝟒𝟐 : 𝐉𝐚𝐧𝐠, 𝐀𝐛𝐚𝐡 𝐇𝐚𝐣𝐢 𝐌𝐞𝐧𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥 ❗ )


Tangan kiriku menangkis sambil menghindari serangan, sedangkan tangan kananku dengan sigap mengambil pentungan yang aku tangkis. Inilah jurus pertama yang aku pelajari, tangkisan yang dibarengi mengunci. Dan aku berhasil merebut pentungan bersamaan dengan serangan yang kembali mengarah ke kepalaku. Reflek aku menagkis dengan pentungan yang berhasil aku rebut.

Dan orang yang pentungannya berhasil aku rebut tiba tiba melancarkan tendangan menyapu kakiku. Sapuan yang sia sia, kakiku sudah terlatih dengan kuda kuda cimande, tulang kering betisku sudah sangat keras karna bertahun tahun ditempa. Justru kakinya yang menyapu aku hantam dengan pentungan yang berhasil aku rebut membuat pria itu bergulingan menahan sakit.

Melihat temannya bergulingan menahan sakit, pria itu kembali menyerangku membabi buta membuatku kewalahan menahan serangannya, sehingga lupa prinsip dasar Cimande yang sudah aku latih bertahun tahun. Ketika menangkis, harus disusul dengan serangan.

Aku terus mundur menghindari serangannya, hal yang tidak diajarkan dalam silat Cimande, karna dengan menghindar mundur, posisiku justru dalam bahaya. Dan ketika aku menyadarinya, aku jatuh tersandung batu. Melihatku terjatuh, pria yang menyerangku tidak memberiku kesempatan sama sekali. Kakinya menendang wajahku yang jatuh terduduk

Dalam keadaan terpepet kemampuanku yang sebenarnya kembali muncul. Aku merebahkan tubuhku ke belakang, kakiku menendang kaki kirinya membuat pria itu terjatuh. Pria itu berguling menjauhiku agar terhindar dari serangan susulanku. Aku tidak berani mendekatinya karna temannya sudah siap menghadapiku kalau.

Tiba tiba ada mobil berhenti dan ke dua orang itu masuk ke dalam mobil. Aku hanya bisa memandangi mobil itu berlari meninggalkanku. Siapa mereka? Apa mungkin anak buah Codet yang mau mencelakakanku? Lalu kenapa mereka meninggalkanku begitu saja, padahal di dalam mobil aku melihat beberapa orang. Kalau mereka mengerubutiku, bukankah aku benar benar celaka saat ini. Lalu kalau itu anak buah Codet, dari mana dia tahu tentang keberadaanku? Apakah Anis menghianatiku seperti dia menghianati ayahku? Tapi aku tidak menghianatinya seperti ayahku yang menghianatinya.

Tadi dari kejadian ini aku sadar, kemampuan silatku masih belum teruji di pertarungan jalanan seperti tadi. Aku harus berlatih lagi dan harus meningkatkan kewaspadaanku. Terutama juga aku harus mulai memikirkan keselamatan keluargaku. Tapi bagaimana caranya melindungi keluargaku sedangkan aku tidak selamanya bersama mereka. Ingin rasanya aku kembali pulang ke rumah, tapi pasti akan menimbulkan kecurigaan. Dan kalau istriku dan Lilis tahu apa yang terjadi, tentu mereka akan sangat was was. Untuk sementara aku harus merahasiakannya.

*******

Di pasar pikiranku tidak terlalu fokus menjaga tokoku. Bahkan beberapa kali aku salah mengambil permintaan pembeli, apa lagi aku belum hapal letak barang barang maupun harganya. Untungnya Lastri sudah hapal letak barang barang dan juga harganya. Aku berkali kali mengucapkan terimakasih dengan tulus ke Lastri. Tanpa dia, hari pertamaku berjualan akan berantakan.

"A, sepertinya sedang banyak pikiran?" tanya Lastri saat tidak ada pembeli. Dia menatapku penuh selidik.

Aku menatap Lastri, berusaha mencari tahu apakah gadis ini bisa aku percaya dan bisa aku andalkan. Aku menarik nafas berusaha menarik kesimpulan walaupun mungkin kesimpulanku itu salah. Tapi aku tidak punya pilihan lain, selain bedusaha mempercayainya.

"Aku mau menceritakan sesuatu kepadamu. Tapi kamu harus berjanji untuk tidak menceritakannya lagi ke orang lain. Kamu harus bersumpah akan menjaga rahasia, ini." kataku menatap Lastri berusaha menyqkinkan diriku bahwa wanita ini bisa dipercaya.

"Lastri bersumpah akan menjaga rahasia, A Ujang." kata Lastri mengucapkan sumpahnya.

Lalu aku mulai menceritakan semuanya kepada Lastri, dimulai dari terbunuhnya ayahku. Aku menceritakan semuanya hingga penyerangan tadi. Hanya pernikahanku dengan Anis yang tidak kuceritakan.

"A Ujang mulai sekarang harus hati hati. " kata Lastri dengan tatapan mata penuh kehawatiran.

Aku lega setelah menceritakan semuanya ke Lastri. Entah kenapa aku tiba tiba mempercayai gadis itu. Walau aku tahu dai tidak akan bisa membantuku. Satu satunya bantuan yang busa diberikannya adalah urusan kios dan terbukti dia sangat terampil.

*****

Jam 4 sore kios tutup, aku langsung ke rumah Bi Narsih untuk menceritakan kejadian yang menimpaku tadi pagi. Sampai rumah bi Narsih aku kaget bukan kepalang melihat dua orang pria yang menyerangku ada di ruang tamu sedang mengobrol dengan Mang Karta.

"Duduk, Jang. Jangan takut, ke dua orang ini memang Mang Karta suruh untuk menyerang kamu tadi shubuh. Biar kamu terbiasa dengan pertarungan jalanan dan juga mengasah kewaspadaan kamu." kata Mang Karta menjelaskan panjang lebar.

"Jadi, ?" tanyaku bingung.

"Selama ini Mang Karta maksa kamu belajar silat ke Abah Haji tujuannya biar kamu siap menghadapi semua kemungkinan. Bisa menjaga dirimu. Tapi sekarang kamu harus lebih siap lagi menghadapi pertarungan yang sebenarnya. Pertarungan yang liar. Makanya Mang Karta menyuruh Herman dan Jeger menguji kemampuan kamu. Mereka ini dulunya bekas anak buah kesayangan Ayahmu. Kamu juga masih kenal dengan orang ini kan?" tanya Mang Karta menunjuk seorang pria berumur 45 an yang dari tadi hanya duduk dan tidak sempat aku perhatikan.

"Mang Udin !" Ujarku kaget melihat kehadiran Mang Udin Tompel yang pernah bertemu denganku di Garut.

Aku menyalami ke 3 orang itu, para pria yang usianya tidak jauh berbeda dengan Mang Karta. Walau usia mereka sudah berumur, aku yakin kemampuan bertarung mereka tidak diragukan. Terutama Herman dan Jeger, aku yakin kalau tadi mereka bersungguh sungguh tentu aku sudah celaka sekarang.

"Sudah dulu ngobrolnya, ini kopi dan pisang gorengnya dimakan." kata Bi Narsih keluar membawa kopi dan pisang goreng.

Kami meminum kopi dan makan pisang goreng yang dibawa Bi Narsih sambil menyusun rencana yang tidak sepenuhnya aku mengerti. Aku tidak tahu apa apa tentang dunia premanisme. Hidupku selama ini lurus dan cenderung monoton. Semuanya berubah setelah aku melakukan ritual di Gunung Kemukus.

"Jang, si Herman ini jago taekwondo, dia megang pasar xxxx. Walaupun wilayahnya kecil, tapi preman preman besar segan sama dia. Dulu dia pernah bentrok dan dihianati oleh Codet sehingga mendekam di penjara selama 10 tahun. Baru bebas setahun yang lalu.

Si Jeger dulu pernah jadi tangan kanan si Codet, tapi dalam sebuah transaksi Narkoba dia dihianati, sehingga mendekam di penjara 12 tahun. 6 bulan dia baru menghirup udara bebas.

Kalau Mang Udin pasti kamu kenal. Adiknya dijerumuskan menjadi PSK oleh Codet. Kejadiannya 14 tahun yang lalu. Kamu jangan menganggap remeh kemampuan Mang Udin ini. Di antara anak buah ayahmu Yang paling tangguh adalah Mang Udin. Bahkan Mang Karta tidak bisa mengalahkan Mang Udin dalam pertarungan satu lawan satu. Dia menguasai Silat Sera yang sempurna." kata Mang Karta memperkenalkan teman temannya.

"Bagaimana dengan, Anis ?" tanya Bi Narsih kepadaku.

"Anis sudah mengakui bahwa dirinya yang mencampurkan racun." lalu aku menceritakan semua kejadiannya dengan detil, kecuali pernikahanku dengan Anis yang aku rahasiakan.

"Kamu harus hati hati terhadap Anis, bisa saja dia akan menikammu dari belakang." kata Bi Narsih mengingatkanku.

"Iya, b!" kataku.

"Menghancurkan si Codet bukan hal mudah. Dia mempunyai jaringan yang kuat. Dia menguasai klub malam di beberapa tempat yang dijadikan sarang prostitusi dan peredaran Narkoba. Dia juga dilindungi orang orang penting di Jakarta. Selain orang penting, dia juga berhasil mengkordinasi sebagian besar preman di Jakarta. Dia sangat licik. Kita tidak bisa berhadapan langsung dengannya, kita bisa mati konyol." kata Mang Karta meneruskan.

"Tugas Ujang sekarang apa?" tanyaku bingung. Otakku tidak mampu berpikir. Aku terlalu naif untuk urusan seperti ini.

"Mang Karta sudah berhasil membongkar kedok Club xxx, salah satu club milik Codet. Ini akan membuat Codet marah dan bisa mengalihkan perhatian dia." kata Mang Karta tidak menjawab pertanyaanku.

Club xxx, bukankah itu club tempat Pak Budi diciduk polisi. Bahkan sampai sekarang Pak Budi masih belum keluar. Ternyata Club itu milik Codet.

******

7 hari setelah berkumpul di rumah Mang Karta.

Di kios aku lega melihat hasil kerja Lastri yang sangat bagus. Sejak 5 hari yang lalu semua urusan Kios aku serahkan ke Lastri, dari mulai menyusun pembukuan, keuangan dan keluar masuknya barang semua bisa dijalankan dengan baik. Aku juga menambah pekerja yang akan membantu semua pekerjaan Lastri.

Sebenarnya ini cukup beresiko, bagaimana kalau ternyat Lastri tidak jujur dan menggelapkan keuangan ? Kios ini akan bangkrut. Tapi semuanya sudah aku pikirkan.

Ada rencana besar lainnya, yaitu balas dendam. Kata yang terdengar aneh buatku. Jujur, rencana balas dendam jauh dari pikiranku. Kalaupun Balas Dendam menjadi tujuanku, karna aku ingin membalas budi ke Mang Karta dan Bi Narsih.

Hal yang yang paling aku takuti sekarang adalah mati muda. Bagaimana anak yang dikandung Ningsih kalau aku mati?

Untung saja Mang Karta da. Bi Narsih memberiku tungas ringan, yaitu mendekati anak si Codet. Aku melhat foto yang kupegang.

Namanya Sisca, anak pertama Codet dari istri pertamanya. Seoranv Mahasiswi di salah satu Univ Swasta di Bogor. Cantik juga, walau masih lebih cantik istriku. Mendekati seorang gadis, terdengarnya mudah. Tapi menurutku itu hal yang sulit. Aku belum pernah mendekati seorang gadis apa lagi harus mengeharnya. Selama ini aku mendapatkan kemudahan lewat ritual Sex Gunung Kemukus. Tanpa basa basi dan proses yang berbelit.

"Jang, kok dari tadi melamun terus?" tanya Lastri mengagetkanku.

"Gak apa apa, Las. Nanti malam kamu kuliah, gak?" tanyaku berbasa basi.

"Enggak, kan malam minggu. Emangnya kenapa?" tanya Lastri tersenyum manis.

"Tutup kios kita jalan jalan yuk!" ajakku.

"Gak mau. Ke kontrakan Las, aja. Mumpung suaminya Mbak Heny keluar kota." kata Lastri.

"Kan ada Mbak Heny." kataku.

"Gak apa apa, lagi pula kamu ditungguin Mbak Heny." kata Lastri lagi.

"Mbak Heny ada perlu, apa?" tanyaku heran.

"Pengen dihamilin, kamu." kata Lastri setengah berbisik membuatku kaget. Wah, aku bakalan 3some lagi, nich.

Setelah menutup kios aku mengantar Lastri pulang ke kontrakannya yang tidak jauh dari pasar. Ternyata Heny kakaknya Lastri sudah pulang lebih dahulu.

"Wah Ujang, ke mana aja? Lupa ya sama Heny? Kan kamu udah janji mau ngehamilin. Heny!" kata Heny tanpa basa basi lagi.

"Mbak Heny, A Ujang baru sampe udah ditagih janji. " kata Lastri tertawa geli melihatku yang salang tingkah.

"Eh, sibuk Mbak." kataku agak risih mendengar perkataanya yang tanpa tedeng alingnya.

Mbak Heny tidak menggubris ledekan Lastri, dia duduk di sampingku, sementara Lastri masuk dapur mau membuatkanku kopi.

"Jang, kok kamu tegang amat? Santai aja, kan mau dikasih enak. Mau dapet dua memek." kata Heny sambil meraba kontolku yang masih tidur dari luar celana.

Lastri yang membawa kopi hanya geleng geleng melihat kelakuan Mbaknya yang gak tahu malu.

"Mbak, jaga image apa. Ketauan amat pengen ngentotnya." kata Lastri mengingatkan Heny sambil meletakkan kopi di meja.

"Namanya juga ngebet pengen hamil." Kata Heny cuek.

Melihat kelakuan Heny yang kegatelan membuatku horny, aku memeluk wanita bersuami itu. Kucium bibirnya dengan bernafsu. Tanganku menyusup masuk ke selangkangannya yang ternyata sudah tidak memakai celana dalam, sehingga tanganku menyentuh jembutnya yang lebat dan belahan memeknya yang ternyata sudah basah.

"Memek Mbak sudah basah, ya?" tanyaku sambil jariku menusuk masuk memeknya.

"Iya, liat kamu datang memekku langsung basah." kata Heny membiarkan jariku mengocok ngocok memeknya. Heny membuka tank topnya dengan cuek.

"Mbak, pindah ke kamar, inikan ruang tamu." kata Lastri memperingatkan. Kali ini Heny mau mendengar perkataan Lastri. Dia menarik tanganku masuk kamarnya. Tidak ada ranjang, hanya kasur busa besar di atas lantai.

Heny membuka roknya sehingga kini dia benar benar bugil mempertontonkan tubuhnya yang langsing menggoda. Ada yang membuka bajuku dari belakang ke atas dan melepaskannya lewat kepala. Aku yakin itu Lastri. Karna Heny sibuk melepaskan ikat pinggang dan kancing celanaku lalu meloloskannya lewat kaki.

Heny berjongkok di hadapan kontolku, dilahapnya kontolku dengan rakus sambil tangannya mengocok ngocok kontolku, wanita yang sangat berpengalaman memanjakan kontol cowok.

Lastri tidak mau kalah, dia menciumi bibirku dengan sepenuh hati, berbeda dengan ciuman Heny yang penuh nafsu. Ciuman Lastri seperti ciuman Ningsih dan Lilis yang penuh cinta dan.perasaan.

"Udah Mbak, aku nanti keburu keluar...!" kataku menahan kepala Heny yang sedang mengocok kontolku.

"Iya, Jang. Kalau mau ngecrot di memek aja, biar aku cepet hamil." kata Heny sambil tidur terlentang dengan paha mengangkang lebar.

Aku segera membungkuk se selangkangan Heny, mulutku nyosor ke memeknya yang agak membuka dan lpbangnya terlihat basah berlendir. Tentu akan terasa nikmat kalau aku seruput cairannya yang gurih.

"Ennnak Jang, memekku diemt kamu, terussss....!" Heny menggelinjang nikmat saat lidahku bergerak liar di lobang memeknya dan itilnya. Sengaja ku permainkan birahinya agar mencapai puncaknya sebelom kontolku mengocok memeknya.

Dan benar saja setelah lidahku menggelitik memeknya, tidak sampai lima menit, Heny menjerit mendapatkan orgasmenya.

"Jang, akkkku kelllluarrrrr.... Gila lidah kamu..!" Heny menjambak rambutku dan membenamkannya di memeknya. Tubuhnya mengejang nikmat. Jambakannya lepas saat orgasmenya reda.

Aku bangkit menoleh ke arah Lastri yang sudah bugil dan duduk memperhatikan kami. Kutarik tangan Lastri agar tiduran di samping Heny. Aku membuka pahanya agar mengangkang lebar. Saat aku membungkuk untuk menjilatinya, Lastri menutupi memeknya dengan telapak tangannya.

"Memek Lastri jangan dijilatin. Memek Lastri kotor, pernah dientot puluhan kontol. Memek Lastri pernah jadi pelacur. Langsung entot, aja." kata Lastri melarangku menjilati memeknya.

Aku mengalah, merangkak di atas tubuh mungil Lastri yang menuntun kontolku di pintu masuk memeknya yang ternyata sudah basah. Terbukti kontolku dengan mudah menerobos masuk memeknya dengan mudah.

"Ennnnak, kontol A Ujang sampe mentok memek Lastri." kata Lastri matanya terlihat sayu, tangannya merangkul leherku.

Perlahan aku memompa memeknya denga lembut selembutnya agar Lastri tidak ingat penderitaannya saat menjadi PSK di Gunung Kemukus. Aku yakin, stiap pria yang dilayaninya akan memperlakukannya dengan kasar dan terburu buru.

"Ennak A, ngentotnya....!" Lastri mencium bibirku, terlihat rona bahagia di wajahnya yang cantik.

Pinggulku terus memompa memeknya dengan berirama berusaha memberikan kenikmatan maksimal ke wanita yang sudah sangat membantuku mengelola kiosku. Hingga ahirnya Lastri merteriak lirih menyambut orgasme yang begitu dahsat. Pinggulnya terangkat menyambut hantaman kontolku.

"A Ujang,,,,,,, Las kelllluarrrrr..... Nikmat...!" memek Lastri berkontraksi meremas kontolku dengan lembut disertai rasa hangat menyelimuti batang kontolku. Tangannya memelukku sangat erat.

Lastri melepaskan pelukannya setelah badai orgasmenya reda, aku bangkit dari atas tubuhnya lalu pindah merangkak di atas tubuh Heny yang langsung mengangkang siap menerima hujaman kontolku di lobang memeknya.

Dengan mudah kontolku menerobos masuk memeknya yang sudah sangat basah. Pelahan aku mulai memompa memek Heny yang sangat becek sehingga jepitannya tidak begitu terasa.

"Cepetin ngentotnya, Jang, biar enak." kata Heny sambil menggerakkan pinggulnya naik turun dengan cepat.

Aku memompa memeknya dengan cepat dan bertenaga menimbulkan bunyi keciplak yang merdu. Aku melirik kontolku yang keluar masuk memeknya terlihat berkilat dan lengket oleh cairan memek Heny berpadu dengan lendir memek Lastri.

"Gilaaa, Jang. Kontol kamu samle mentok memek gue..." kata Heny sambil memegang pinggulku membantunya agar bergerak semakin cepat mengocok memeknya yang sudah sangat licin.

"Jang, gueee kelllluarrrrr lagiii..." Henya menarik pinggulku agar kontolku terbenam hingga dasar memeknya.

Seyelah badai orgasmenya reda, aku kembali memompa memeknya membabi buta agar secepatnya meraih orgasme. Agak lama aku memompa memeknya dengan cepat, hingga ahirnya aku merasa kontolku berkedut akan menembakkan pejuh disertai rasa nikmat yang membuat tubuhku mengejang tanpa dapat aku tahan.

"Mbak, akkkku kelllluarrrrr...." tubuhku mengejang nilmat. Dan tidak lama kemudian.

"Gueeeee jugaaa kelllluarrrrr...." Heny mengejang dan tangannya memeluk pinggangku dengan keras.

*****

Jam 8 aku sampai rumah, betapa kagetnya saat aku melihat Ningsih yang membuka pintu sambil menangis.

"Ada apa, Ning?" tanyaku hawatir.

Ningsih tidak menjawab, memegang tanganku masuk ke dalam rumah. Di ruang tamu ternyata Lilis juga sedang menangis membuatku semakin hawatir, apa yang sebenarnya terjadi?

"Abah Haji meninggal, Jang..!" kata Lilis sambil memelukku.

"Abah Haji siapa, Lis?" tanyaku bingung. Setahuku, mertuaku belum jadi Haji.

"Ayahnya A Budi, A.. Kena serangan jantung." Ningsih menjawab pertanyaanku.

Aku kaget mendengar berita mendadak ini. Saat itu juga tanpa meminta persetujuan Lilis aku menelpon Mang Karta memberitahu kabar duka ini dan sekalian minta tolong dicarikan supir untuk mengantar kami ke Garut malam ini juga dengan menggunakan mobil Pak Budi.

Untungnya Mang Udin masih ada di rumah Mang Karta dan dia biasa jadi supir. Jam 10 kami berangkat ke Garut. Alhamdulillah perjalanan lancar, jam 3 pagi kami sudah sampai di rumah orang tua Pak Budi.

Sampai rumah, Ambu ibunya Pak Budi langsung memeluk Lilis, je dua wanita itu berpelukan sambil menangis. Setelah bisa menguasai diri, Ambu mengajak Lilis masuk kamarnya, cukup lama mereka di dalam kamar, sedangkan aku dan Mang Udin langsung mengaji Yassin di samping jenazah.

Tiba tiba Ningsih memanggilku dan mengajakku masuk kamar yang biasa di tempati Lilis. Kulihat Lilis sedang memperhatikan beberapa lembar foto.

"Ada apa Lis?" tanyaku was was.

"Abah kena serangan jantung setelah melihat foto foto ini. Foto yang sama seperti yang Lilis teri.a sehari sebelum Ujang pulang dari Gunung Kemukus." kata Lilis sambil memperlihatkan foto foto Pak Budi sedang bermesraan dengan seorang pria tampan yang pernah aku temui di penginapan.