Kisah Ibu Rumah Tangga (LISNA) Part 4
Setelah kejadian di Kantor praktis aku dan Heri hanya bisa berhubungan lagi lewat telepon atau media sosial. Padahal aku dan juga dia sama-sama sedang ketagihan untuk saling memberi kenikmatan. Heri sudah tidak bisa lagi datang di waktu jam kerja karena dia sudah bukan lagi bagian tugas lapangan. Dia harus ada di kantor terus saat jam kerja. Sementara untuk bertemu malam aku kesulitan untuk bisa dapat izin keluar rumah dari suamiku karena aku harus menjaga Nesa. Karena anakku itu hanya mau tidur kalau aku temani. Kalau Heri mungkin tidak begitu sulit mencari alasan untuk keluar rumah malam hari. Meski harus meninggalkan sang isteri sendirian di rumah. Maklum dia belum punya anak dan tidak memiliki pembantu rumah tangga juga. Sementara untuk bertemu di waktu libur lebih sulit lagi karena suami aku dan isteri Heri pasti libur juga. Jadi aku harus menahan gejolak nafsu dan hanya bisa saling curi-curi kesempatan bermesraan lewat medsos.
Pada hari sabtu pagi saat kami sarapan aku dan suamiku bercakap-cakap seperti biasanya. Ngomongin berbagai hal. Tapi akhir dari obrolan suamiku benar-benar membuat aku girang. Tapi aku mencoba untuk menyembunyikan perasaanku.
“Mah sore ini aku mau ke kota Bandung ya ada urusan kantor.”
'Hmmm kok mendadak gitu ya? Tapi namanya tugas kantor ya harus dijalani pah. Tapi di sananya berapa hari pah?"
“Di surat tugas sih 3 hari sih."
"kalau sudah selesai langsung pulang saja ya..!”
"Iya mah aku akan cepat pulang kalau selesai.”
Sehabis sarapan aku kembali mengerjakan pekerjaanku sebagai seorang isteri. Beres-beres rumah seperti biasa. Entah kenapa baru kali ini aku malah merasa gembira dengan akan berangkatnya suamiku keluar kota. Saat sore hari tiba aku menyiapkan segala perlengkapan yang akan di bawa Dani suamiku. Setelah dia selesai mandi dan makan, kami ngobrol sebentar sebelum dia pergi.
'Mah jaga Nesa ya, nanti walaupun sibuk aku pasti telpon..”
'Iya dong pah, iya, kamu sendirian berangkatnya?”
'Iya mah sebenarnya aku ngajak Heri tapi dianya lagi ada urusan lain katanya..”
'Ya udah pah mungkin dia lagi ada urusan penting juga,yang penting kamu bisa selesaikan urusan disana.”
'Iya mah aku mau berangkat dulu ya..”
Sebelum pergi suamiku mencium pipiku, dan memeluk mencium nesa, kemudian dia masuk kedalam mobil. Kendaraan yang dibawa suamiku bergerak perlahan meninggalkan halaman rumah kami. Kemudian mulai melaju menelusuri jalan dan meninggalkan rumah kami. Aku dengan tidak sabar menelpon Heri kekasih gelapku.
'Halo..” terdengar suara Heri di ujung sana.
'Halo sayang suamiku sore ini keluar kota. Dia sudah berangkat. Kamu kesini ya tidur di rumah aku.”
'Iya mau banget... emang aku pengennya gitu.”
“Jadi kalau gitu datang ya entar!”
“Pastinya... Sejak dengar Dani mau dinas aku memang berniat tidur di rumah kamu. Tadi sebenarnya suamimu mengajakku juga untuk menemaninya tapi aku beralasan ada urusan lain, aku pikir ini kesempatan bagus untuk kita berdua malam ini.”
'Iya tapi bagaimana dengan istrimu?”
'Ya aku bilang padanya mau berangkat bersama suamimu.”
'kamu pintar ya cari alasan,ya udah nanti sebentar lagi aku hubungi ya,bye..yang,mmuach...”
Aku tidak sabar menunggu kedatangan Heri, dadaku bergetar tak karuan membayangkan apa yang akan terjadi nanti malam, karena sebelumnya aku tidak pernah menerima tamu laki laki malam hari jika suamiku tidak ada, tapi malam ini dia bukan hanya bertamu melainkan akan tidur bersamaku.
Waktu sudah menunjukan setengah 8 malam aku menemani anakku Nesa untuk tidur, anakku itu kalau aku temani mudah sekali untuk tidur. Tepat jam 8 malam anakku tertidur aku kemudian menelpon Heri untuk memastikan kedatangannnya.
“Halo sayang jadi ke sini?”
“Iya nih udah dekat.”
“Oke aku udah gak sabar nih...sayang.”
KOLEKSI BOKEP JEPANG BERSUBTITTLE INDONESIA
Sekitar 15 menit kemudian Heri datang, dengan hati yang gemetar aku membuka pintu dan menyuruhnya masuk, namun yang aku heran dia tidak datang dengan mobilnya, dia datang dengan naik apa gerangan.
'Mana mobilmu Heri, kamu naik apa kemari?”
'Ooh aku naik angkot.”
'Lah kok naik angkot,kenapa?”
'Kan istriku tau aku berangkat bareng suamimu,trus biar aman dari tetangga,bentar ada yang lihat,gak ada suamimu kok ada mobil di garasi kan menimbulkan pertanyaan.”
'Wah bagus kamu pintar,ayo kita kedalam.”
Pada malam ini aku memakai baju lengan panjang dengan celana kain dan tentunya dengan jilbab dikepalaku,ketika kami berada di ruang tamu aku langsung membuka bajuku dan celanaku BH dan CD ku,kini tersisa Jilbab di kepalaku,kemudian aku menghadap Heri dan dia kaget..
'Kamu benar benar binal Lisna..”
'Bini nakal kan Her?,hihihi kan begini yang kamu suka,btw aku belum sholat isa lho...”
'Ya udah kamu sholat dulu sana..”
“Oke sayang tunggu ya ..”
Aku salut sama Heri yang begitu toleran dan mau memberiku kesempatan untuk ibadah. Aku segera berjalan ke kamar dengan tubuh bugil dan hanya mengenakan jilbab. Sampai di kamar aku lepaskan jilbab. Aku kini benar-benar polos. Setelah aku bersiap untuk beribadah aku terdiam sejenak.
'Hmmm aku ibadah atau enggak ya? Heri pasti sudah tidak sabar menunggu,ah kok aku jadi bingung begini.” Kataku dalam hati.
Seperti ada tarik menarik dalam bathinku,aku merasakan seperti ada 2 jiwa dalam diriku, jiwaku yang satu mendorong aku untuk beribadah seperti sebelumnya, sementara aku yang satunya lagi seperti menahanku untuk tidak beribadah, maka terjadilah sensasi yang aneh pada diriku ,aku merasakan bahwa sensasi lain telah terjadi dalam diriku dan aku sangat menikmatinya. Apa boleh ya sambil telanjang, kataku dalam hati.
Aku kemudian mengenakan mukena untuk beribadah, tidak terdapat sehelai benangpun dibalik mukenaku. Segera aku putuskan untuk ibadah. Aku terus fokus beribadah, dalam hatiku berdebar debar karna baru kali ini aku seperti ini. Ada kenikmatan rohani melakukan itu. Setelah selesai salam aku segera berdoa.
Tiba tiba Heri datang mengagetkanku,dia langsung memeluk leherku dan mencium bibirku. Aku langsung berdiri dan kami saling berpelukan. Aku kemudian menarik tangan Heri untuk naik ke ranjang tempat tidur kami, setelah sampai di sisi ranjang kami kembali bercumbu.
'Hmmm her,ini kamar tidur aku dan suamiku,dan lihat anakku sedang tidur pulas,kamu adalah suamiku malam ini.”
'Tidak Lis,aku bukan suamimu malam ini,suamimu hanya Dani,dan dia sekarang lagi tidak ada disini,aku adalah selingkuhanmu yang akan membuatmu hamil di tempat tidur ini,di samping anakmu.”
'Hamili aku Heri,bikinkan adik untuk nesa,isi perutku dengan anakmu,aku akan melahirkan anakmu dan suamiku akan membesarkannya.”
Kami berdua melanjutkan pelukan dan ciuman, sambil badan kami menyatu Heri membuka semua pakaiannya,aku membantunya sampai ia telanjang. Sedang aku sendiri hanya menyingkap mukena hingga leher karena memang aku tidak mengenakan apa-apa dibalik mukena itu. Kami saling bercumbu di atas ranjang dan dia langsung menindihku.
'Ooohh Herr aku kangen kontolmu oohh sayaang,,Puasin aku malam ini her,Suamiku tidak tau ahh..” Aku meremas dan mengocok kontolnya sambil terus kami berciuman.
'Iya Lisna suamimu tidak ada disini ahh enaaak ah pelan pelan lis uuuhh sshhh kita tipu suamimu malam ini lisna ahh shh.”
Sambil aku mengocok kontolnya Heri menghujani aku dengan ciuman di payudara dan leherku sambil jari tangannya dimasukkan ke memekku,aku mulai panas.
'Oooohhh s aahh Her enak terus yang kencaang uuhh kocok terus memekku sayang oowh Daaaniiii ahhhhaa ooohhss.
'Ehhhaa pelan pelan kocok kontolku Lis nanti muncrat ahhss oohh buka yang lebar pahamu lisna ahhha.”
“Akhh.... Dani aku akan di entot Heri di ranjang kita akhhhh.”
Aku langsung memanggil nama suamiku saat Heri memainkan memekku dan itu menimbulkan sensasi kenikmatan yang lebih padaku.
Aku langsung melebarkan pahaku dan bersiap memberikan memekku pada Heri untuk di hisap.
“Oh memek isteri alim aku akan memberi kepuasan kepadamu memek sholehah.” Kata Heri sambil memelototi memekku.
Dengan perlahan Heri mejilati memekku, dia menjilat dengan pelan dan penuh perasaan, sesekali dia menghisap biji clitorisku sesekali pula dia menusukkan jarinya kedalam memekku, aku semakin terbakar.
'Ahhhhs oooohhhss aahhhhss sayaaang niikkmaat ooohw oowh Nesaaa ooh banguun nak ahh lihat mama sayaaang ahhhs,Daaaniiiiii ooohhhwf memekku di jilat Heriiiii...uuha terus jilati ahha oooh..
'Lisna kamu benar benar telah berubah, aku suka kamu seperti sekarang,bagus sayang,aku suka kamu berubah lagi lagi dan lagi, Slruuuppp slruuppp..”
Aku terus bergelinjang di tempat tidur, sesekali aku meracau memanggil nama anakku dan suamiku, aku semakin tidak tahan, maka aku langsung cepat cepat bangun dan langsung menagkap kontol Heri dan aku langsung menghisapnya dengan rakus.
'Ooohhhss Dani aahhss ooohhas aahh enaaak aahoooh huuuh”
“ooowh lisnaaa aahhh lisnaa aoohh.”
Tiba Tiba Heri langsung memelukku dan membaringkanku,dia langsung menancapkan kontolnya dengan kasar kedalam memekku.
'Ooowhhh aaahhh Herii aahhhas enak kontolmu sayaang ahhhss seandainya punya Dani seperti ini aku akan senang setiap hari aahhhss ooohh.”
'Ssshhh ahhh patahkan saja kontolnya Lisna,akan kuganti dengan kontolku yang akan menghamilimu aahhhas ssshh ooohhaa..”
'Aahhhsshh ehh iya Her ahhhss akan kupatahkan kontolnya yang kecil itu ahhss..
'Buuat dia impoteeeen iihhsa aahh oohh..”
Sambil saling menggenjot kami berdua menghina suamiku, dan aku yang dalam keadaan terbakar birahi akan terus memberikan kenikmatan pada Heri dan akan membuat suamiku terhina walaupun dia tidak tahu apa yang sedang terjadi.
Terus menerus kami saling memberi kenikmatan, sementara lidah Heri kembali menari di putingku yang memang gatal memohon jilatan lidah kasarnya. Aku benar benar menikmati permainannya sambil meremas-remas rambutnya. Rasa kesemutan berdesir dan setruman nikmat makin menjadi jadi merebak berpusat dari memek dan putingku, keseluruh tubuhku hingga ujung jariku.
Kenikmatan menggelegak ini merayap begitu dahsyat sehingga terasa seakan tubuhku melayang. Kontolnya yang dahsyat semakin cepat dan kasar menggenjot memekku dan menggesek-gesek dinding memekku yang mencengkeram erat.
Hisapan dan jilatannya pada putingku pun semakin cepat dan bernapsu. Aku begitu menikmatinya sampai akhirnya seluruh tubuhku terasa penuh setruman birahi yang intensitasnya terus bertambah seakan tanpa henti hingga akhirnya seluruh tubuhku bergelinjang liar tanpa bisa kukendalikan saat kenikmatan gairah ini meledak dalam seluruh tubuhku. Desahanku sudah berganti dengan erangan erangan liar kata kataku semakin vulgar.
“Ahh.. Ouchh.. entootin terus sayaang.. genjoott.. habis memekku..!! genjoott.. kontolmu sampe mentok..!!” Ooohh.. Herriiii.. bukan maiin.. eennaaknyaa.. ngeentoot denganmu..!!” mendengar racauanku, Heri menjadi semakin beringas seperti banteng ketaton dan yang membuat aku benar benar takluk adalah staminanya yang bukan maiin perkasaa.., tidak pernah kudapatkan seperti ini dari suamiku.
Aku benar benar sudah lupa siapa diriku yang sudah bersuami ini, wanita sholeha yang rajin ibadah. Yang aku rasakan sekarang adalah perasaan yang melambung tinggi sekali yang ingin kunikmati sepuas puasnya yang belum pernah kurasakan dengan suamiku. Heri mengombang ambingkan diriku di lautan kenikmatan yang maha luas, seakan akan tiada tepinya.
Akhirnya aku tidak bisa lagi menahan gelombang kenikmatan melanda seluruh tubuhku yang begitu dahsyatnya menggulung diriku.
“Ngghh.. nghh .. nghh.. Heri.. Akku mau keluaar..!!” pekikanku meledak menyertai gelinjang liar tubuhku sambil memeluk erat tubuhnya mencoba menahan kenikmatan dalam tubuhku,
Heri mengendalikan gerakannya yang tadinya cepat dan kasar itu menjadi perlahan sambil menekan batang kemaluannya dalam dalam dengan memutar mutar keras sekalii.. Clitorisku yang sudah begitu mengeras habis digencetnya. “..aacchh.. Heri.. niikmaat.. tekeen.. teruuss.. itilkuu..!!”
Ledakan kenikmatan dahsyat terasa begitu intens menyemburkan lendir kepuasan dalam memekku, kupeluk tubuh Heri erat sekali wajahnya kuciumi sambil mengerang-ngerang dikupingnya sementara Heri terus menggerakkan sambil menekan kontolnya secara sangat perlahan, di mana setiap mili kontolnya menggesek dinding memekku menghasilkan suatu kenikmatan yang luar biasa yang kurasakan dalam tubuhku yang tidak bisa kulontarkan dengan kata kata.
Beberapa detik kenikmatan yang terasa seperti itu akhirnya berakhir dengan tubuhku yang terkulai lemas dengan kontol Heri masih di dalam memekku yang masih berdenyut-denyut di luar kendaliku. Tanpa tergesa-gesa, Heri mengecup bibir, pipi dan leherku dengan lembut dan mesra, sementara kedua lengan kekarnya memeluk tubuh lemasku dengan erat, membuatku benar-benar merasa aman, terlindung dan merasa sangat disayangi. Ia sama sekali tidak menggerakkan kontolnya yang masih besar dan keras di dalam memekku. Ia memberiku kesempatan untuk mengatur napasku yang terengah-engah.
Setelah aku kembali “sadar” dari ledakan kenikmatan yang memabukkan tadi, aku pun mulai membalas ciumannya, memancing Heri untuk kembali memainkan lidahnya pada lidahku dan menghisap bibir dan lidahku semakin liar. Sekarang aku tidak canggung lagi bersetubuh dengan teman suamiku ini.
Gairahku yang sempat menurun tampak semakin terpancing dan aku mulai kembali menggerak-gerakkan pantatku perlahan-lahan, menggesekkan kontolnya pada dinding memekku. Respon gerakan pantatku membuatnya semakin liar dan aku semakin berani melayani gairahnya yang memang tampaknya makin liar saja.
Genjotan kontolnya pada memekku mulai cepat, kasar dan liar. Aku benar-benar tidak menyangka bisa terangsang lagi, biasanya setelah bersetubuh dengan suamiku setelah klimaks rasanya malas sekali untuk bercumbu lagi tapi kali ini Heri memberiku pengalaman baru walau sudah mengalami multiple orgasme yang maha dahsyat tadi tapi aku bisa menikmati rangsangannya lagi oleh genjotan kontolnya yang semakin bernapsu, semakin cepat, semakin kasar, hingga akhirnya ledakan lendir birahiku menetes lagi bertubi-tubi dari dalam memekku.
Lalu Heri memintaku untuk berbalik, ooh ini gaya yang paling kusenangi yakni gaya nungging. Dengan gaya ini biasanya aku akan lebih merasakan seluruh alur alur batang kemaluan Heri yang besar dan perkasa.
" oohh..! "
Dengan cepat aku berbalik sambil merangkak dan menungging kubuka kakiku lebar, kutatap mukanya sayu sambil memelas. “..Yeess..Herr..masukin kontol gedemu dari belakang kelobang memekku..”
Heri pun menatap liar dan yang ditatap adalah bokongku yang sungguh seksi dimatanya, bongkahan pantatku yang bulat keras membelah ditengah dimana bibir memekku sudah begitu merekah basah dibagian labia dalamku memerah mengkilat berlumuran lendir birahiku mengintip liang kenikmatanku yang sudah tidak sabar ingin melahap batang kemaluannya yang sungguh luar biasa itu.
Sambil memegang batang kontolnya disodokannya ketempat yang dituju
”Bleess..”
" ..Ooohh.. Heriu.. teruss.. Herr.. yang.. dalaam..!!
Mataku mendelik merasakan betapa besaar dan panjaang batang kontolnya menyodok liang kenikmatanku, urat urat kemaluannya terasa sekali menggesek rongga memekku yang menyempit karena tertekuk tubuhku yang sedang menungging ini. Hambatan yang selalu kuhadapi dengan suamiku didalam gaya ‘doggy style’ ini adalah pada waktu aku masih dalam tahap ‘menanjak’ suamiku sudah terlalu cepat keluar, suamiku hanya bisa bertahan kurang dari dua menit.
Tetapi Heri sudah lebih dari 15 menit menggarapku dengan gaya nungging ini tanpa ada tanda tanda mengendur. Oh bukan maiin..! bagai kesurupan aku menggeleng gelengkan kepalaku, aku benar benar dalam keadaan ekstasi, eranganku sudah berubah menjadi pekikan pekikan kenikmatan, tubuhku kuayun ayunkan maju mundur, ketika kebelakang kusentakan keras sekali menyambut sodokannya sehingga batang kontol yang besaar dan panjaang itu lenyap tertelan oleh kerakusan lobang memekku. kenikmatanku bukan lagi pada tahap “menanjak” tapi sudah berada di awang-awang di puncak gunung kenikmatan yang tertinggi.
“Hngk.. ngghh..Heriiii..akuu mau keluaar lagii.. aargghh..!!”
Aku melenguh panjang menyertai puncak kepuasan yang kedua yang kubuat semakin nikmat dengan mendorong pantatku ke belakang keras sekali menancapkan kontolnya yang besar sedalam-dalamnya di dalam memekku, sambil kukempot kempotkan memekku serasa ingin memeras batang kemaluannya untuk mendapatkan seluruh kenikmatan semaksimum mungkin.
Setelah mengejang beberapa detik diterjang gelombang kenikmatan, tubuhku melemas dipelukan Heri yang menindih tubuhku dari belakang. Berat memang tubuhnya, namun Heri menyadari itu dan segera menggulingkan dirinya, rebah di sisiku. Tubuhku yang telanjang bulat bermandikan keringat terbaring pasrah di ranjang, penuh dengan rasa kepuasan yang maha nikmat yang belum pernah aku rasakan sebelumnya dengan suamiku.
Heri memeluk tubuhku dan mengecup pipiku, membuatku merasa semakin nyaman dan puas.
“Lisna aku belum keluar sayang..! tolongin aku isepin kontolku sayaang..!” Aku benar benar karena aku sudah dua kali orgasme tapi Heri belum juga keluar, bukan main perkasanya. biasanya malah suamiku lebih dulu dari aku klimaksnya kadang kadang aku malah tidak bisa klimaks dengan suamiku karena suamiku suka terburu buru.
Merasa aku telah diberi kepuasan yang luar biasa darinya maka tanpa sungkan lagi kuselomot batang kemaluannya kujilat jilat buah zakarnya bahkan selangkangannya ketika kulihat Heri menggeliat geliat kenikmatan,
“..Ohh yess Lisnaaa.. nikmat sekalii.. teruss oshhh.. lumat kontolku iseep yang daleemm.. ohh.. Lisnaaa.. saayaangg..!!”
Heri mengerang penuh semangat membuatku semakin gairah saja menyelomot batang kemaluannya yang besar, untuk makin merangsang dirinya aku merangkak dihadapannya tanpa melepaskan batang kemaluannya dari mulutku, kutunggingkan pantatku kuputar putar sambil kuhentak hentakan kebelakang, benar saja melihat gerakan erotisku Heri makin mendengus dengus bagai kuda jantan liar, dan tidak kuperkirakan yang tadinya aku hanya ingin merangsang Heri untuk bisa cepat ejakulasinya malah aku merasakan birahiku bangkit lagi memekku terasa berdenyut denyut clitorisku mengeras lagi.
Ohh.. beginikah nimatnya ngentot yang tak kudapatkan dari suamiku? Selomotanku makin beringas, batang yang besar itu yang menyumpal mulutku tak kupedulikan lagi kepalaku naik turun cepat sekali, Heri menggelinjang hebat, akhirnya kurasakan memekku ingin melahap kembali batang kemaluannya yang masih perkasa ini, dengan cepat aku lepas kontolnya dari mulutku langsung aku merangkak ke atas tubuhnya kuraih batang kemaluannya lalu kududuki sembari ku tuju ke memekku yang masih lapar itu. Bleess.. aachh..aku merasakan bintang bintang di langit kembali bermunculan.
“..Ooohh..Lisnaaa..kau sungguuh sexy.. masuukin kontolku..!!” Heri memujiku setinggi langit melihat begitu antutiasnya aku meladeninya bahkan bisa kukatakan baru pertama kali inilah aku begitu antusias, begitu beringas bagai kuda betina liar melayani kuda jantan yang sangat perkasa ini. “..Yess.. Heriu.. yeess.. kumasukkan kontolmu yang perkasa ini..!” kuputar-putar pinggulku dengan cepatnya sekali kali kuangkat pantatku lalu kujatuhkan dengan derass sehingga batang kontol yang besar itu melesak dalaam sekali..
“..aachh.. Lisnaaa.. putaar.. habiisiin kontoolku.. eennakk.. sekaallii..!!” giliran Heri merintih mengerang bahkan mengejang-ngejangkan tubuhnya, tidak bisa kulukiskan betapa nikmatnya perasaanku, tubuhku terasa seringan kapas jiwaku serasa diombang ambing di dalam lautan kenikmatan yang maha luas kucurahkan seluruh tenagaku dengan memutar menggenjot bahkan menekan keras sekali pantatku, kali ini aku yang berubah menjadi ganas dan jalang, bagaikan kuda betina liar aku putar pinggulku dan bagai penari perut meliuk meliuk begitu cepat.
Batang kemaluannya kugenjot dan kupelintir habiss.. bahkan kukontraksikan otot-otot memekku sehingga kontol yang besar itu terasa bagai dalam vacum cleaner terhisap dan terkenyot didalam liang memekku. Dan yang terjadi adalah benar benar membuatku bangga sekali,
Heri menggelinjang habis kadang mengejangkan tubuhnya sambil meremas pantatku keras sekali, sekali-kali ingin melepaskan tubuhku darinya tapi tidak kuberikan kesempatan itu bahkan kutekan lagi pantatku lebih keras, batang kontolnya melesak seluruhnya bahkan rambut kemaluannya sudah menyatu dengan rambut kemaluanku, clitorisku yang lapar akan birahi sudah mengacung keras makin merah membara tergencet batang kemaluannya. Badanku sedikit kumiringkan ke belakang, buah zakarnya kuraih dan kuremas-remas,
“..Ooohh.. aachh.. yeess.. owhhhhh.. yeess..!!”
Heri membelalakan matanya sama sekali tidak menyangka aku menjadi begitu beringass..begitu liaar.. menunggangi tubuhnya, lalu Heri bangkit, dengan posisi duduk ia menylomot buah dadaku… aachh tubuhku semakin panaas.. kubusungkan kedua buah dadaku.
“..selomot.. pentilku.. dua. duanya.. Herr..yeess..!! …sshh.. …oohh..!! mataku menjadi berkunang kunang,
“..Ooohh.. Lisna.. nikmatnya bukan main posisi ini..! batang kontolku melesak dalam sekali menembus memekmu..!”
Heri mendengus-dengus kurasakan batang kontolnya mengembung pertanda spermanya setiap saat akan meletup,
“..Ohh.. sshh..aahh.. Heriiiii ..keluaar.. bareeng..sayaannghh..!! jiwaku terasa berputar putar. “..yess..ashhhh..aku… mauuuu keluar..!!
Tiba tiba bagaikan disetrum jutaan volt kenikmatan tubuhku bergetar hebat sekalii..! dan tubuhku mengejang mengalami multiple orgasme ketika kurasakan semburan dahsyat di dalam rahimku.
“..aachh. jepiit kontoolku.. yeess.. sshh.. oohh.. nikmaatnya.. memek alim kamuuuh Lisnaaaa..!!” Heri memuncratkan air maninya di dalam rongga memekku, terasa kental dan banyak sekali. Akupun mengelinjang hebat sampai lupa daratan.
“..Nggkkh.. sshh.. uugghh.. Heerriiiiiiiii.. teekeen kontoolmu.. sampe mentookkhh.. sayaahng.. aarrgghh..!! gelombang demi gelombang kenikmatan menggulung jiwaku, ooh benar benar tak kusangka makin sering orgasme makin luar biaasaa rasa nikmatnya jiwaku serasa terbetot keluar terombang ambing dalam lautan kenikmatan yang maha luas. Kutekan kujepit kekepit seluruh tubuhnya mulai batang kontolnya pantatnya pinggangnya bahkan dadanya yang kekar kupeluk erat sekali.
Seluruh tetes air maninya kuperas dari batang kemaluannya yang sedang terjepit menyatu di dalam liang memekku. aarrgghh.. Nikmatnya mengalami multiple orgasme sungguh luar biaasaa!!
“Oohh Heri aku makin cinta dan ketagihan dengan batang kontolmu sayang!!
Akhirnya perlahan lahan kesadaranku pulih kembali, klimaks yang ketiga ini membuat tubuhku terasa lemas sekali, Heri sadar akan keterbatasan tenagaku, akhirnya ia membaringkan tubuhku, aku merasakan kenyamanan yang luar biasa, kepuasanku terasa sangat dihargainya. Berkali-kali klimaks bukanlah hal yang mudah bagiku untuk mendapatkannya didalam satu kali permainan seks..
Setelah itu Heri keluar untuk membeli makanan, sekitar 15 menit ia kembali dan ketika dan aku menyiapkan makanannya, aku menemaninya makan. Heri membeli beberapa tusuk sate tapi aku tidak makan hanya Heri saja.
'Kamu tidak makan?”
'Hm aku udah makan sebelum kamu datang tadi. Entar aja kalau aku lapar aku bakalan makan...”
'ini enak loh makanan khas daerahku.”
“Oh iya kelihatannya enak ...!”
‘Iya tapi ini sate babi dan sop anjing..”
'ihh yang benarr ah uweekkk...”
'hehehe kenapa? ini di campur dengan bumbu khas,untuk menambah stamina loh..”
'Duhh eh iya kamu aja yang makan ya.”
Setelah Heri makan, aku menemaninya di sofa ketika dia sedang minum minuman beralkohol itu, setelah sebelumnya aku menemani dia untuk makan makanan yang di haramkan untukku, malam ini aku benar benar merasa lain, ada sensasi yang tidak pernah sebelumnya aku rasakan. Aku yang alim , aku yang taat ibadah dan rajin ngaji kini total melakukan maksiat demi Heri. Tapi anehnya aku malah menikmati perasaan aneh yang menggelora di hatiku.
Setelah minumannya habis Heri tampak sudah mulai terpengaruh, kami kemudian masuk ke kamar tidur untuk bersetubuh, tak tanggung tanggung kami melakukan persetubuhan sampai pukul setengah 5 pagi, kami terus bersetubuh baru terhenti saat aku telah mencapai orgasme bersama Heri.kami terkapar kelelahan saat terdengar azan subuh berkumandang. Aku kemudian langsung bangun untuk masuk ke kamar mandi. Aku harus mandi wajib karena akan melaksanakan sholat subuh.
Setelah itu aku langsung mengenakan mukena dan langsung ibadah, ketika aku selesai ibadah aku berdoa dan bersyukur akan nikmat yang aku terima dari Heri dan aku mohon ampun atas perbuatanku meneguk kenikmatan itu. Setelah berdoa aku kaget mendapati Heri berdiri di sampingku dengan mengocok kontolnya, untunglah aku telah selesai berdoa. Nampaknya Heri telah mengocok kontolnya sedari tadi di sampingku, dan pada saat aku baru saja selesai berdoa namun belum sempat aku berdiri Heri menyemprotkan spermanya ke wajahku, ahh aku kaget bukan main.
'Her aku jadi kotor lagi nih.. uhhh.”
'gak apa apa kan,aku senang kamu jd begitu hihi..”
'Ya udah, tapi kamu bikin aku kaget ih..”
Heri kemudian mengambil ujung mukena yang aku pakai dan mengelap spermanya yang belepotan diwajahku sampai bersih.
Setelah itu aku membuka mukena tersebut dan menaruhnya di ember untuk aku cuci sebentar saat matahari sudah muncul.
Selanjutnya kami berdua tertidur kelelahan. Aku terbangun karena anakku yang menangis,dan juga panggilan di HP ku yang mungkin dari suamiku.
Bersambung.
No comments for "Kisah Ibu Rumah Tangga (LISNA) Part 4"
Post a Comment