Kisah Ibu Rumah Tangga (LISNA) Part 3
Setelah Persetubuhanku yang kedua kalinya dengan Heri aku makin sayang padanya, setiap hari perhatian selalu diberikan Heri padaku melebihi suamiku, akupun merasa bahwa sepertinya aku akan berpindah hati seluruhnya dari suamiku, dan aku makin merasakan bahwa diriku semakin binal, tapi semua aku jalani dalam keadaan sadar.
Heri sering curhat padaku bahwa sebenarnya dia kesal dengan tingkah suamiku padanya, suamiku sering marah marah padanya bila dikantor, diapun seakan ingin membalas dendam pada suamiku,dan dia ingin aku membantu dirinya yang berniat ingin balas dendam pada suamiku, lebih parahnya lagi aku menyetujuinya.
Pada suatu malam sekitar jam 12 saat suamiku sudah tidur, Heri menelponku bahwa dia ada didepan rumah,dia ingin bertemu denganku untuk bicara, katanya walau hanya sebentar pokoknya dia ingin bertemu, akupun diam diam keluar rumah untuk bertemu dengannya di depan pagar.
'Eh kenapa udah tengah malam mau datang?,dari mana sih? besok kek baru ketemu,,ada suami tuh di dalam...”
'Kan dia udah tidur, aku cuma dari rumahnya teman trus singgah deh kesini,,cuma ada yang mau aku omongin...”
'Iya apaa?,serius sekali nih...?”
'Gak sih cuma mau pastikan kamu beneran gak melarang jika aku mau balas dendam ke suamimu? Soalnya dia lapor pimpinan kantor kalau aku sering keluyuran saat tugas lapangan?,gak mau apa apain sih cuma aku pengen kamu menurut saja sama aku..”
'Iya beneran emangnya mau ngapain sih? hmmm iya aku janji aku nurut sama kamu..”
'Aku cuma mau kita berdua menghina suamimu, ya dengan cara seperti yg sudah kamu buat, contohnya lalu kamu berfoto bugil di samping suamimu,,tapi aku maunya lebih, aku maunya yang lebih luar biasa dari itu Lis. Gara-gara dia aku sekarang harus terus di kantor dan gak ada kesempatan buat datang siang-siang ke rumah kamu. Gimana bisa ?”
'Ohh hheehehe kamu ini,iya deh nanti di liat ajaa...”
'Lisna,aku tunggu ya,kamu harus buktikan sama aku dulu,biar aku percaya...”
'hmmm iya iya aku paham.”
'kalau begitu aku pulang dulu ya...”
'Iya her hati hati ya.”
'Iya.”
Malam ini kami tidak melakukan apa apa, sepertinya Heri begitu serius,entah apa yang akan terjadi nanti tapi aku mengerti maksudnya, aku tau Heri ingin aku menghina suamiku dengan cara melakukan hal yang binal di dekat suamiku, aku berdebar memikirkan apa yang akan terjadi nanti.
Besoknya aku memikirkan hal apa yang ingin aku buat agar dapat membuat Heri percaya, aku ingin menunjukkan pada Heri bahwa aku serius dengannya, aku melakukan pekerjaan di rumah dari pagi sampai siang. Setelah makan siang suamiku tidur, aku mendapat ide, aku langsung membuka semua pakaianku sampai telanjang,kemudian aku mengambil HPku dan aku duduk di samping suamiku yang sedang tidur,aku merekam diriku yang sedang telanjang, aku memegang HP dengan tangan kiri dan aku menggosok gosok memekku dengan jari tangan kananku, aku terus melakukan masturbasi disamping suamiku,sambil dadaku bergetar aku terus melakukan hal yang tak pantas untuk dilakukan, tapi aku yang saat ini sudah hanyut dalam permainan perselingkuhanku sangat bergairah dan merasakan sensasi yang membuat aku terangsang hebat, sambil terus merekam aku terus menggosok memekku sambil sesekali aku mengeluarkan lidah pada suamiku yang sedang tidur.
“Oh Heri aku kangen kontol kamu....owh...ouh...!’aku merintih sambil terus mengocok memekku.
Sampai tibanya saat aku orgasme aku meneriakkan nama Heri disamping suamiku,dan untung suamiku tidak terbangun,,,ahhh sungguh sensasi yang nikmat,membuat aku terbaring disamping suamiku,namun tidak lama aku langsung buru buru memakai kembali Pakaianku.Setelah itu aku langsung mengirimkan video itu kepada Heri.
Setelah itu aku mengirimkan video itu pada Heri, Dia sangat senang dan semakin percaya padaku bahwa aku betul-betul serius menjalani hubungan dengannya, akupun begitu,aku sangat dan begitu yakin bahwa aku akan melakukan apapun kemauan heri,aku akan tunjukan dan buktikan padanya bahwa aku dapat dipercaya.
Besok paginya Heri menelpon aku.
“Lis makasih ya kamu lakukan apa yang kuminta. Eh jam setengah 12 siang kamu mau gak datang ke kantor?”
“Mau ngapain kesana?”
“Ada deh datang aja. Kan aku sekarang bukan bagian lapangan lagi. Datang ya!”
“Oke deh demi kamu...”
Setelah menitipkan Nesa anakaku ke rumah mertua aku segera menuju kantor Dani suamiku yang sekaligus kntornya Heri. Tiba di kantor suasana sepi sebab pegawai pria sebagian besar mau menjalankan ibadah sholat jumat. Sedangkan pegawai perempuan sebagian keluar untuk istirahat makan siang. Setelah melapor ke pos satpam aku langsung menuju ke ruagan kerja suamiku. Di sana menunggu Heri seorang diri karena ya itu tadi semua pegawai sedang keluar. Lelaki itu langsung menutup pintu ruangan dan memelukku.
“Ih Heri jangan...entar ada yang lihat.”
“Tenang gapapa. Lagian sepi nih. Kangen pingin gituan gak bisa lagi di rumah kamu karena aku harus di kantor terus sekarang.”
“Ih kamu nekad amat sih.”
Nampaknya Heri sudah tidak sabar ingin menikmati kehangatan tubuhku yang merupakan istri atasannya ini. Dia memanfaatkan waktu disaat pegawai lelaki pergi sholat jumat untuk mewujudkan hasratnya. Aku yang ketagihan kontolnya seakan tak peduli dengan segala resiko segera merespon. Akupun tiduran di atas meja kerja suamiku di ruangan ini. Tanpa perlu dikomando lagi Heri menyibak gaun jenis gamis yang kupakai dan celana dalamku sehingga
memekku sudah saling bersentuhan dengan kemaluannya yang sudah berdiri tegak menahan gairah. Heri kemudian menggerakkan tubuhnya sehingga kemaluannya menerobos liang memekku. Memek yang sudah basah karena sangat bernafsu itu menerima masuknya kontol besar Heri.
"Oh.. Heriiiii.." jeritku tertahan.
Dalam posisi berdiri Heri memompa kontolku maju mundur menjelajahi liang nikmatku yang isteri atasannya sendiri. Aku menikmati pompaan Heri dalam posisi sedang rebah di atas meja kerja suamiku. Kemudian tangannya bergerak meremas buah dadaku yang bergoyang saat Heri bergerak maju mundur di atas tubuhku.
"Ohh Heriiiii.. kontolmu...owh.. puaskan aku sayangggg.." aku meracau sambil menggoyang-goyangkan pinggulku.
Setelah beberapa menit aku diturunkan dari atas meja dan mengambil psoisi menungging sambil berpegangan pada tepian meja. Heri sibakkan gamisku, dan tampak pantatku yang putih menggairahkan hanya tertutup oleh celana dalam yang sudah tersibak kesamping. Heri mengarahkan kemaluannya ke memekku, dan langsung menngenjotku, sambil tangannya meremas-remas payudaraku yang masih terhalang gaun gamis dan braku..
"Oh aku ngentot memek istrimu Dani di meja kerjamu...oh...memek binal ...plok...plok?" kata Heri tanpa rasa takut akan adanya orang yang bisa mendengar. Aku yang sedang dilanda birahi juga sudah kehilangan akal sehat dan terus meladeni birahi Heri. Heri memompa sambil menampar pantat montokku.
“owhhhhhh mas Dani aku nikmat banget nikmati kontol Heri please mas aku pengen terus dientot Heriiiii owhhhhhhhssss.”
“Kamu suka kontolku sayang.... shhhhhhhhhh."
“ Suka banget sayangg ohwsssss."
"Kalau kontol Si Dani Suamimu enak gak?"
"Gak enak sayang. Dia lemah banget owhssss.. Oh.. Heriiiii.. Enak akhr.. Ohh"
"ayooo ngaku kamu lebih suka dientotin suamimu atau aku?" tanya Heri sambil terus memompa kontolnya.
"Aku lebih suka dientotin kamu sayang.. kamu perkasa...owhsss.. suamiku lemah.. Ohh.. arg.." jawabku.
"Kamu suka kontol besar ya?" tanya Heri lagi.
"Iya sayang.. Oh.. Terus Heriii.. punya suamiku kecil sayang.. Oh yeah.. punya kamu besar.. Ohh yeah oh..suamiku jelek.. kamu ganteng. arghhhh. Enakhh.." Aku makin kesetanan dan meracau kenikmatan.
"Oh.. Heriiii.. aku hampir sampai sayang.. Ayo puaskan aku Heriiii.." jeritku.
"Tentu Lisna sayangku.. Aku bukan suamimu yang lemah itu.." jawab Heri sambil terus mengenjotku dari belakang.
"Arggggghh.. Heriiiiii aku sampai sayang.." Aku menjerit ketika gelombang orgasme menerpaku.
Aku mencapai orgasme dalam posisi nungging sehingga aku hampir terduduk karena lututku lemas. Kurasakan Kemaluan Heri sudah berdenyut- denyut ingin mengeluarkan laharnya. Dia mencabut kontolnya dan menarikku hingga dia kembali berlutut di depannya. Dikocok-kocok kemaluannya dan tak lama tersemburlah spermanya ke wajahku. Kemudian akupun mengulum dan menjilati kemaluannya hingga bersih. Untungnya belum ada pegawai yang datang ke ruangan. Padahal sudah lewat waktu sholat jumat dan sekarang sudah jam 1 lewat. Aku baru sadar bahwa paa yang aku lakukan sangat beresiko. Dengan tergesa-gesa aku membersihkan wajahku dan merapikan pakaianku.
“Wah gimana nih teman-teman kantor kamu dan Dani bisa saja datang tiba-tiba.” Kataku seolah baru tersadar.
“Tenang sayang teman seruangan yang wanita habis makan siang rencananya lanjut ke mall mau sekalian nonton. Yang pria kelar jumatan lanjut istirahat makan siang.”
“Wah sukurlah. Aku langsung pulang aja. Entar bilang ke suamiku aku datang mampir karena ada urusan dekat kantor kamu.”
bersambung
No comments for "Kisah Ibu Rumah Tangga (LISNA) Part 3"
Post a Comment