Rahasia Dibalik Kebaikan Ibuku Part 9

 Model : Nia Virna

 1 Oct 2021

Dede sudah menginap di rumah ini hampir seminggu, rencananya dari awal untuk mendekati ibunya dodi pun bisa dibilang sangat sukses, dede berhasil bersetubuh dengan bu kartika dua kali, belum ditambah aktivitas mesumnya yang lain. Ada satu yang belum berhasil, yaitu mendekati kakaknya dodi. Sejak SMP dede sudah menyukai kak elita, ia sangat berharap bisa menjadi pacarnya kak elita. Walau dari segi umur dan tinggi badan berbeda, 18 banding 21 dan 160 cm banding 171 cm.

Pagi hari pukul 06:30

“Hoammmm..... haaahh..” dede terbangun dari tidur nyenyaknya

*kreekkk...*

“Hmmm masih sepi...tumben belum pada bangun..” tengok dede keluar kamar

“Aduh aduh..perut ku..sakit..pasti gara gara semalam makannya dikit, huff.. semoga ada makanan di dapur..”

Sesampainya di dapur

“Wah lumayan nih ada ketan sama bacang..”

Ia pun mengambil piring lalu dibawa ke ruang TV untuk disantap sambil menonton acara pagi

“Nahhh.. ini baru mantap..”

“Pagi pagi nyantai selonjoran nonton TV sambil ngemil..ini baru hidup hehe..”

“Kalo dirumah mana bisa kayak gini.. pagi pagi mah langsung diomel-omelin suruh nimba sumur, cihh males..” gumam dede

Pagi hari ini dede bangun awal, tidak seperti biasanya di hari libur.

Dede sendiri bingung, bagaimana ia bisa bangun pagi pagi tanpa merasa kantuk. Mungkin faktor tidur lebih awal pikirnya

Sambil menyantap cemilan, dede menonton acara kartun pagi. Ia benar benar memaksimalkan waktunya dirumah dodi. Bersantai sebelum mulai masuk sekolah lagi esok.

Sambil melamun, dede memikirkan rumahnya sendiri. Tiba tiba ia merasa kangen dengan rumah & orang tuanya sendiri. Walau rumah dodi sudah seperti surga dimana ia melepas perjakanya dirumah ini. Tetap saja rumahnya punya kenangan tersendiri.

Dede pun berencana pulang esok hari, setelah pulang sekolah. Sudah terpenuhi niatan dede di rumah dodi untuk bercinta dengan bu kartika, walau belum sempat mendekati kakaknya dodi. Dede pikir itu sudah cukup. Lain kali ia akan mampir lagi kesini untuk bercinta dengan bu kartika.



Sementara itu di kamar bu kartika, dodi dan ibunya masih terlelap karena letih setelah memacu birahi mereka semalam. Masih di posisi yang sama, dodi menindih ibunya dengan kontol yang masih bersarang di liang senggama ibunya.

Dodi baru terbangun pukul 7 pagi. Dengan kontol masih menancap di memek ibunya, dodi mengelus-elus kedua buah dada ibunya sambil sesekali menyedotnya. Seperti anak laki laki pada umumnya, kontolnya langsung mengeras. Jika kemarin dodi bangun tidur dengan memeluk guling. Hari ini dodi bangun tidur sambil memeluk ibunya dengan kelamin yang menancap, sungguh anak yang sangat beruntung. Entah apa kata tetangga jika tahu bu kartika yang terkenal sopan dan baik hati sudah berhubungan intim dengan anaknya sendiri?? Bisa jadi obrolan panas para kaum ibu setempat..

Namun saat ini kartika belum memikirkan hal itu, Ia kini sedang menikmati servis dari anaknya yang sedang menaiki tubuhnya sambil menggenjot perlahan penuh kasih sayang.

Bila kemarin malam dodi mengentoti ibunya dengan panas dan penuh nafsu, pagi ini ia melakukannya perlahan sambil merasakan hangatnya pelukan sang ibu.

“Aa-aahh.. dd-dodi.. kkk-kamuu...pagi pagi udah goyang aja..”

“ehh.. ibu udah bangun.. maaf bu..ibu pagi pagi bikin konak..”

“Hihi jadi ini alasannya semalam minta gamau dicabut..biar pagi pagi bisa langsung ngentot lagi..”

“Hehehe yaa..iya juga sih bu...boleh kan bu kita ngentot dulu sebelum keluar kamar..”

“Ah gamau dod, ibu mau ke pasar dulu.. nanti kehabisan..”

“Yah bu..boleh yaa..sekali crot aja..”

“Ohh dodi mulai ga nurut nih...”

“Awas kalau ketagihan ngentot nanti nilaimu anjlok..”

“Yah bu nanggung bu..udah masuk ini, tinggal genjot aja..”

“Yaudah sekali crot aja ya, dan inget! Kalau habis ini nilaimu jelek.. ibu ga bakal kasih dodi ngentot lagi..”

“Yehee siap ibuku sayang....muach...siap siap ya ..”

Mereka pun bersetubuh lagi untuk kedua kalinya, dodi juga diingatkan untuk tidak terlalu berisik karena terdengar dede ada diluar. Dodi menurut perkataan ibunya, lalu melakukan kocokan pendek yang cepat di vagina ibunya sehingga tidak mengeluarkan suara.

Setelah 5 menit dodi akhirnya mengakhiri permainan panas mereka dengan 3x tembakan lahar panasnya ke vagina ibunya

Dodi 2-2 Dede

“Ahh bu..hahh hahh hahh hahh..makasih ya bu..” ucap dodi tersengal-sengal setelah mencabut kontolnya

“Wah kamu keluar banyak dod padahal masih pagi...ibu kira tadi malam udah habis semuanya..” ucap kartika melihat banyaknya peju dodi yang luber dari vaginya

“Masih banyak dong bu, buat ibu peju selalu ada kok..”

“Eeehhhh berani ngomong nakal ya sekarang.....” ucap kartika sambil menjewer telinga dodi

“HAHHHHH!! AMPUN BU KUKUNYA TAJEM BANGET!..YEE KAN IBU YANG NAKAL DULUAN!..”

“Ssstt jangan berisik..! Ibu tinggal ya ke pasar..”

Walau hanya 1 ronde dodi sudah cukup letih, ia pun memilih untuk beristirahat lagi

Sambil melamun tiba tiba ia teringat kakak dan bapaknya.

Apa jadinya jika mereka tahu perbuatan mesumnya bersama ibu?

Dodi pun merasa bersalah telah melakukan hubungan tabu ini, selama ini ia selalu menaruh nafsu diurutan bawah dalam prinsip hidupnya dan membentengi dirinya dari nafsu dunia dengan giat belajar dan kegiatan bermanfaat lainnya yang dapat mengalihkan nafsu remajanya.

Namun pertahanannya perlahan mulai terkikis ketika ibunya mulai memakai tank top seksi dirumah, matanya tidak kuat untuk tidak meliriknya. Badan ibunya masih seksi walau sudah berkepala empat, kulitnya putih, dilengkapi tinggi badan diatas rata rata ibu ibu yaitu 169 cm. Siapa yang tak tahan?

Ditambah saat ibunya meminta untuk dipijat setelah terjatuh didapur, sistem pertahanan dodi mendapati ujian terberatnya. Dimana ia menghadapi pemandangan bokong besar ibunya yang hanya memakai celana pendek saat itu, apalagi dengan posisi mesum duduk diatas paha ibunya yang tengkurap. Pertahanan dodi rusak berat, pikiran mesum sudah merasuki dodi setelah ejakulasi didalam celana setelah ‘dry hump’ ibunya siang itu.

Sore harinya dodi mendapat serangan terakhir ketika disuruh ke kamar ibunya untuk memijat ibunya yang baru habis mandi. Disuguhkan pemandangan ibunya yang terlentang hanya memakai handuk dodi pun tidak kuat lagi, dodi langsung mencumbui ibunya sore itu. Pertahanan dodi pun hancur total.

Puncaknya, dengan pertahanan yang sudah bolong. Dodi mencumbui ibunya lagi yang malam itu tidur bersamanya, dan berakhir dengan persetubuhan panas antara ibu dan anaknya.

Bisa bisanya dodi masih memikirkan hal itu walau barusan ia membuahi vagina tempat dirinya dilahirkan dulu. Berbeda sekali dengan dede yang sudah diperbudak nafsu. Dodi kini tahu mana yang harus diprioritaskan

Dodi dengan pikiran jernih bertekad untuk mengakhiri kegiatan mesumnya, ia tak ingin merusak keluarga ini, walau masih dibayang bayangi pertanyaan mengapa ibunya justru mengizinkan hubungan terlarang ini, bahkan menikmatinya?.. bodo amat lah pikirnya mending tidur lagi.

Sementara itu diluar kamar.

“Eh ibu...pagi pagi kok udah keringetan gitu..hihi..” ucap dede

“Apaan sih kamu de..jangan mikir aneh aneh deh..”

“Kelonin dodi masa sampe keringetan bu hihi..”

“Apa jangan jangan... ahahaha aku benci pikiran ku buu hihi..” sambung dede

“Jangan banyak tingkah kamu de, sana mandi aja!..”

“Aku gamau mandi..”

“Yaudah nanti bau kelabang..”

“Bukann...maksudnya maunya mandi bareng ibu..hehe..”

“Ihh ibu gamau mandi bareng kelabang..”

“Ahhh ibu ngeselin deh! Liat aja nanti..”

Kartika pun meninggalkan dede sambil menggeleng geleng kepalanya.

Di pasar, kartika yang sedang memilah cabai rawit dihampiri seorang ibu yang sok kenal kepadanya.

“Ehh bu kartika..kebetulan ketemu..”

“Ee-ehh i-iya... uhmm mohon maaf, ibu siapa ya..kayaknya saya lupa..” ucap kartika kebingungan

“Ya ampun buu...belum kepala lima udah pikun sih ahaha.. aku titin! Ibunya dede!..”

“Oohhhh iyaa iyaa bu titin... ya ampun maaf haha iya saya emang rada pelupa orangnya..”

“Ih ibu kartika cantik cantik ternyata pelupa..hihi awas lupa suaminya loh kelamaan ditinggal bu hihihi..”

“Ah bu titin ada ada aja.. enggak lah, ada perlu apa bu?..” tanya kartika

“Aku mau ngobrol bu ada yang mau disampaikan..” balas bu titin

“Oalah kayaknya serius, yaudah tungguin saya bayar cabai ini dulu yah bu..”

“Oh siap siap bu silahkan, nanti mampir ke rumah saya aja ya bu..”

“Oke oke..”



Setelah selesai berbelanja, bu kartika akan mengunjungi rumah bu titin, lumayan jauh jaraknya sekitar 1,5 km dari pasar. Untuk itu mereka memilih untuk naik ojek pasar.

“Nahh dah sampai.. ke rumah butut gini mau ngapain bu..” tanya mang ojek

“Ehh apa apaan.. yang butut tuh motornya mamang!..” ucap kartika kesal

“Eleh eleh bu, butut butut gini sudah melayani ribuan pengunjung pasar..hehehe..”

“Yaudah berapaan?..” tanya kartika

“50 aja buat bu kartika mah hehe..”

“mahal amat..minggu lalu ga segitu..”

“Yeh si ibu pikun, ini kan berdua ama si jajang tuh.. 25 25..”

“Oh iya hihihi..”

Setelah membayar ojek untuk berdua, kartika lalu masuk kedalam rumah bu titin. Ini pertama kalinya ia bertamu ke rumah bu titin, bukannya tidak mau, suaminya bu titin dikenal tidak ramah dikalangan warga. Sehingga warga ogah untuk bertamu kesana.

Rumah bu titin terbuat dari kayu dengan atap daun kelapa, lantainya pun hanya semen tanpa ubin/keramik. Sangat sederhana.

Tanpa sofa dan meja kopi, kartika duduk lesehan diatas karpet lusuh.

Tak lama kemudian bu titin datang membawakan secangkir teh manis untuk bu kartika.

“Silahkan bu, diminum tehnya..” ucap bu titin mempersilahkan

“Iya iya bu makasih.. ga perlu repot repot..”

“Umm langsung aja bu ya... yang ingin saya bicarakan itu perihal anak saya bu, dede..”

“Dia sehat sehat kan bu?..” tanya bu titin

“Sehat bu, kemarin aja sempat demam.. tapi udah sembuh sih..izin dari sekolahnya juga..”

“Oalah bu mohon maaf bu anak saya udah kelamaan nginep jadi ngerepotin bu kartika..”

“Ah gapapa bu..kebetulan suami juga lagi keluar pulau, rumah jadi ga terlalu sepi ada si dede..”

“Sebenarnya saya kasih izin dede nginep lama itu sengaja bu..”

“Jadi sesuai yang ibu ibu disini tahu, suami saya kan selalu bikin resah ya bu..mohon maaf juga soal itu.. uhhh setelah saya pikir pikir bu, saya putuskan untuk pisah bu..” sambung bu titin

“Oalah pisah!..” ucap kartika terkejut

“Iya bu, saya teh udah stress bu.. dijauhi tetangga. Apalagi suami saya kerjaannya suka mabuk dan sabung ayam di kampung sebelah.. pulang malam terus marah marah..”

“Apalagi kalau lihat dede malas malasan bu, malah saya yang dibentak katanya suruh ngurus anak yang betul.. makanya saya suka keras sama si dede..” sambung bu titin

Kini kartika tahu dibalik cerita dede tentang kedua orang tuanya yang keras.

“Aduh bu saya jadi kasihan.. Yang sabar ya bu titin, semoga cepat dapat penggantinya..”

“Iya bu makasih, saya jadi lega sudah ngomong...”

“Terus bapaknya sekarang pergi kemana?..” tanya kartika

“Gatau bu, saya gamau tahu lagi soal itu. Kemarin waktu saya minta pisah dia ngamuk dirumah ini bu, itu cangkir juga yang terakhir bu, sisanya sudah pecah semua..”

“Untung dede nggak dirumah bu, kasihan kalau dia lihat..”

“Hmmm.. Iya iya saya ngerti sekarang”

“Iya bu kartika, sekarang saya harap bisa mulai kehidupan yang baru tanpa bapaknya.. jadi saya minta tolong sampaikan ini ke anak saya dede bu..suruh dia pulang..” pinta bu titin

“Iya iya bu saya usahakan, tapi..sekarang ibu mencari nafkah dari mana?..” tanya kartika

“Nanti saya jualan di pasar aja bu, mungkin nasi uduk atau sejenisnya..”

“Oalah bu, tetap semangat ya bu titin, yaudah kayaknya saya harus pulang dulu..nanti saya kasih tau dede..”

“Terima kasih banyak bu kartika.. ya ampun..maafin kalau anak saya disana nakal atau ngerepotin..saya minta maaf sekali lagi..”

“Ahaha iya dede emang agak nakal (nakal banget) kalau dirumah, tapi wajarlah bu hhihhi.. saya pamit ya bu titin, permisi..”

Kini kartika merasa lega setelah bertemu ibunya dede, semua pertanyaan dalam benaknya sudah terjawab. Kini waktunya dede berpisah dengan keluarga Rahmat & Kartika.



Sesampainya dirumah, kartika langsung mengajak dede duduk di ruang tamu untuk bicara. Diikuti juga oleh dodi yang penasaran.

Kartika mengambil nafas panjang lalu menceritakan semua yang disampaikan bu titin ke dede. Secara detail.

“..........”

“..........”

“..........”

“Nak dede.. kamu gapapa?..” Tanya kartika

“..........”

“Bu si dede kayaknya..syok..” bisik dodi ke ibunya

“Iya dod wajar..ibu udah menduga..” balas kartika

“Dede..kamu gapapa kan?..”

Ditanya kedua kalinya dede masih merespon, ia masih syok mengetahui ibunya pisah dengan bapaknya.

Kenangan masa kecilnya yang bahagia bersama bapaknya sirna sudah.

Tapi inilah kenyataan pahitnya, sejak pandemi melanda. bapaknya di PHK perusahaan. Sudah melamar lagi kesana kemari ditolak semua dengan alasan umurnya sudah tua. Stres akan tekanan untuk menghidupi keluarganya, Paijo nama bapaknya dede, terjerumus ke dunia gelap, dunia perjudian dan minuman keras. Sejak saat itu bu titin dan dede menderita, tulang punggung keluarga mereka sudah terjerumus ke jalan yang salah. Untuk bertahan hidup bu titin berjualan kue ke kampung sebelah. Malu kalau berjualan di kampung ini, namanya sudah tercoreng karena ulah suaminya yang gila judi dan pemabuk.

Sampai saat ini belum ada yang tahu keberadaan bapaknya dede setelah diusir dari rumah.

“Gapapa bu....aku gapapa..” balas dede setelah terdiam dua menit lamanya, mencoba menerima kenyataan

“Huhhhh de syukurlah..kamu syok ya..” ucap kartika sambil mengelus dada

“Yang sabar ya bro, tenang aja semua pasti akan baik baik aja.. keputusan ibu lo udah bener, demi lo juga kan..” ucap dodi menenangkan

“Iya dod, bu kartika.. makasih..aku kaget aja..padahal besok udah rencanain mau pulang, mau ketemu ibu sama bapak...” ucap dede

“Iya de, benar tadi kata dodi...kalau mau pulang besok juga gapapa..ibu ga suruh hari ini juga..” balas kartika

“Iya bu kartika, makasih udah izinin aku tinggal disini...”

“Yaelah de perasaan pulangnya besok udah pamit aja..” ucap dodi

“Hihi iya de udah kata kata mutiara aja kamu..udah tenang kan?.. ibu tinggal ke dapur ya, mau cuci ikan dulu..”

“I-iya bu hehe silahkan..” balas dede

Setelah itu dodi mengajak dede bersepeda keliling desa untuk melepas penat.

Siang hari pukul 13:00

Dede sedang terlelap diruang tamu kelelahan usai bersepeda ditemani dodi yang sedang sibuk chatting menanyakan kabar kakaknya. Dodi setia menunggu chat balasan dari kakaknya hingga tertidur.


Tiba tiba dodi terbangun oleh bisikan ditelinganya

“ssstt dodi sayang..bangun nak...jangan tidur disini..” bisik ibunya

“hhmm..apa?..oh iya..” balas dodi setengah sadar lalu bangkit dari sofa

Dengan mata setengah terbuka dodi berjalan sempoyongan kearah kamarnya, baru empat langkah kaki, tangannya ditahan ibunya.

“ee-ee-ehh bu..ada apa ini?..”

“ssstt..tidurnya dikamar ibu aja..” ucap kartika menarik tangan dodi menuju kamarnya

Sesampainya didalam dodi langsung merebahkan badannya, tak menghiraukan ibunya yang mulai melepas baju dan celananya.

Kartika yang kini hanya mengenakan BH dan CD ikut tidur bersama dodi dikasur, kartika memeluk dodi dari belakang. Tangannya mulai bergerak mengelus-elus kontol dodi.

“Ibuu...aku gamau dikelonin lagi!.” ucap dodi

“Beneran gamau?..kalau yang ini?..” Tangan kartika menyelusup kedalam CD dodi, lalu mengocok perlahan kontol anaknya itu

“Ahhh buu..gamau gamau! Aku gamau begituan lagi!..”

“Hihi kamu yakin sayang...coba sini liat hadap kesini..”

Dodi membalikkan badannya, kini mereka tidur miring berhadapan.

Kartika menggoda dodi dengan meremas payudaranya sambil mengedipkan sebelah matanya. Siang ini ia merasa horny ingin bercinta lagi, masih tak puas walau dalam kurun 12 jam ini kontol anaknya sudah masuk dua kali. Tengah malam dan sehabis bangun tidur.

Namun tak dilihatnya reaksi yang diharapkan, dodi hanya menatap dengan wajah datar lalu berbalik badan lanjut tidur lagi. Kartika bingung, kenapa anaknya tidak berbuat nakal padanya? Padahal semalam dodi dengan nafsu membara menyetubuhinya.

Nampaknya kali ini pertahanan dodi dapat menahan serangan, pemandangan ibunya yang montok hanya berbalut dalaman didepan hidungnya tak mampu menembus untuk merasuki dodi berbuat mesum. Dodi masih teringat tekadnya untuk mengakhiri kegiatan mesum ini. Walau kali ini ibunya terang terangan menggodanya.

Ada apa dengan ibu?

Apa ibu sudah terlalu baik, atau ada sesuatu dibalik perubahan sikap ibunya yang jadi mesum ini..?

Pertanyaan itu kini menghantui dodi, menunggu jawaban pasti

Memang sempat beberapa waktu lalu dodi berpikiran mesum pada ibunya, namun ia dengan cepat melupakan itu karena ia harus fokus belajar menjelang ujian

Kartika yang kebingungan memakai bajunya lagi, terpaksa ia menahan hawa nafsunya siang ini. Sempat ia kepikiran mengajak dede untuk memuaskan nafsunya. Namun pikirnya lebih baik tidak. Kartika teringat kak elita yang marah besar padanya, Apa jadinya bila tiba tiba kak elita pulang dan mendapati ibunya sedang bersetubuh dengan dede (lagi)?... Lagi pula cintanya lebih besar ke dodi daripada dede.

Kartika pun ikut tidur siang bersama dodi, rencananya untuk bercinta siang ini gagal, sungguh diluar dugaan dodi menolak ketika ia goda.

Sejak disetubuhi dede beberapa hari lalu, nafsu birahi kartika melonjak tak terkendali. Bagai api yang sulit padam, simpelnya menjadi binal.

Namun kak elita yang langsung tahu hubungan gelapnya membuat kartika harus menahan api birahinya, ia sudah di-ultimatum untuk tidak mengulang perbuatannya.

Terpaksa ia menahan nafsunya, namun namanya setan selalu menang jika sudah sekali dirasuki.

Pada akhirnya kartika nekat menggoda anaknya sendiri hanya untuk sekedar melampiaskan nafsunya dan berhasil memuaskan nafsunya semalam dengan persetubuhan panasnya dengan dodi.



Sore hari pukul 16:00

Dodi yang baru bangun dari tidur, mengecek HP nya berharap ada balasan dari kakaknya, namun sayangnya masih belum ada. Dodi mulai khawatir terjadi apa apa dengan kakaknya. Tak lama datang ibunya dari arah kamar mandi hanya berbalut handuk karena baru selesai mandi.

“Eh dod, gimana kabarnya kakak?..” tanya kartika

“Huhh belum ada balasan bu..aneh banget..” jawab dodi suntuk

“Yaudah nanti ibu coba telpon ya..” ucap kartika lalu pergi ke kamarnya memakai baju

Ada satu hal yang tak disadari dodi, tak berselang lama ibunya keluar dari kamar mandi, dede juga keluar dari kamar mandi. Ya, tanpa dodi ketahui mereka baru selesai bersetubuh dikamar mandi!



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Mundur satu jam jam ke pukul 15:00

Dede yang baru bangun tidur siang pergi ke dapur untuk mengambil air minum. Didapur dede mendapati bu kartika sedang mencuci piring, dari belakang dede melihat bu kartika sangat menggoda dengan tank top putihnya dan celana legging ketat membalut bokong besarnya yang sedikit bergoyang-goyang karena gerakan mencuci piring.

Pemandangan itu membuat dede horny berat, kontolnya mengeras sudah tak sabar bersarang lagi ke wanita seksi didepannya itu.

Tanpa permisi dede menempelkan kontolnya ke pantat bu kartika sambil pinggulnya ia pegang dengan kedua tangan, lalu ia goyang pinggulnya.

Kartika kaget tiba tiba ada benda keras menempel dipantatnya, ia tahu ini dede karena mana mungkin anaknya, tadi saja ia goda ditolak. Awalnya kartika ingin berontak namun nafsu birahinya sedang tinggi tingginya sore itu, sehingga kartika membiarkan saja dede berbuat mesum padanya. Tak peduli anaknya sedang dirumah atau ultimatum dari kak elita.

“Dede...kamu ya....ga permisi, main goyang aja..” ucap kartika sambil menengok kebelakang

“Engghhhh..m-maaf bu, aku ga tahan liat ibu pakai tank top gini..” ucap dede lalu berhenti menggerakan pinggulnya

“Ohh ini soalnya tadi siang panas, makanya ibu ganti ini aja hihi,tapi.. hmmm kok kamu goyangnya berhenti de..”

*deggg* Dede terkejut

“E-ee-ehh uhmm ini anu...uhh em-emang aku boleh goyang lagi bu?.”

“sstt jangan berisik ya, boleh kok..besok kan kamu pulang..ibu kasih deh...”

“B-beneran bu??..”

“Bener...ayo sayang goyang lagi pantat ibu..”

Dede yang kegirangan langsung menggoyang pantat bu kartika. Kartika sangat menikmati rangsangan kontol dede dipantatnya, kedua tangannya bertumpu pada pinggir wastafel sementara pantatnya sedikit menungging menerima goyangan dede. Sambil menggoyang dan menggenjot, tangan dede meremas bokong besar bu kartika yang masih memakai celana ketat. Tangannya juga bergantian meremas tetek bu kartika sambil mencium.

Desahan mulai terdengar diantara mereka, sambil memegangi pinggul bu kartika, dede menghentak-hentak kontolnya dengan keras ke pantat bu kartika. Ini bahasa kerennya ‘dry hump’

“AH....AH....AH....AH....AH....AH....AHHH....AH...AHHN..d-dd-dedee..kamu jangan keras keras sayang...” desah kartika seirama dengan hentakan kontol dede

“Mmm-maaf bu..aku ga tahan liat pantat ibu, ughhh pantat seksi kaya gini enak banget digenjot bu....” balas dede nakal

“Aa-aghh...nakal kamu dede...awas ya ibumu nanti jangan diginiin juga...ahhh terus dee...ouhh..”

“Ga bakal bu.. ibuku jauh dibanding bu kartika...pantatnya tipis, ga kayak punya bu kartika...semok dan berisi...oughh jadi enak ditempelin kontol...ahh ahh ahh..enak bu...” Lanjut dede menggoyang pinggulnya

Kartika sedikit tertawa dede bilang ibunya mempunyai pantat tipis.. tahu darimana anak itu pantat ibunya tipis.

5 menit mereka melakukan ngentot kering, keringat sudah bercucuran membasahi pakaian mereka. Dede yang sudah tak tahan membetot celana bu kartika hingga CDnya ikut tertarik kebawah. Kini pantat bu kartika terpampang tanpa sehelai benang, dengan nafsu, dede mengeluarkan kontolnya yang sudah ngaceng maksimal dari celana lalu dengan tergesa-gesa menusuk-nusuk kedepan. Buta oleh nafsunya, dede tak melakukan penetrasi ke memek bu kartika hanya genjotan secara liar diantara jepitan paha dan bibir memek bu kartika.

Dede kesuliatan mengontrol tubuhnya untuk sekedar mengarahkan kontolnya ke memek bu kartika, kontol dede bagai tak ingin lepas dari pantat bu kartika, habis dibetot langsung ia genjot lagi. Tubuhnya bagai sudah dikontrol nafsu.

*PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK* Terdengar suara benturan selangkangan dede dengan pantat bu kartika

Kartika tidak terkejut ketika dede membetot bawahannya, ia tak memikirkan yang lain saat ini. Hanya ada seks dan kontol dipikiran kartika saat ini.

Desahan mereka makin terdengar keras, karena kini kontol dede menggeseki bibir memek bu kartika yang mana sensasinya jauh enak daripada sebelumnya masih memakai bawahan.

“Aaahhhh ahhh d-dede...gesek terus nak...anak pintar...anak pintar...gesek teruss.. memek ibu..ahhhghh” (padahal nilai dede buruk disekolah)

“Oughh enak banget bu..engghhh jepitan paha ibu....aku udah ga tahan bu...ouuughhh ahh..” desah dede sambil menggoyang pinggulnya ke depan dan belakang

“K-kamu ga tahan apa ss-sayang?.ssshhhh..ahhh..”

“N-nn-ngentot bu..aku ga tahan mau ngentotin ibu...sekarang...aku masukin ya b-bu..”

Dede melepas kontolnya lalu mulai menggesek-gesek kepala kontolnya ke bibir memek bu kartika, baru ia akan tusuk kedepan bu kartika menahan pinggulnya

“B-bentar de...tolong ambil handuk ibu sekalian punyamu juga..”

“Ah nanggung bu..udah mau masuk ini..ahh..”

“Jangan disini sayang..nanti tiba tiba dodi datang gimana hayo..hihi..liat ibunya lagi dientot temennya...bisa pingsan dia..”

“Kita ngentotnya dikamar mandi aja ya de, sekalian mandi hihi...” sambung kartika

“Ahhh ibu ngomong ngentot kaya gitu aku jadi ga tahann....aku ambil ya handuknya..” ucap dede

Dengan cepat dede mengambil handuk dijemuran lalu kembali.

Mereka pun masuk bersama ke kamar mandi, setelah mengunci pintu kamar mandi, dede melepas seluruh pakaian bu kartika hingga bugil tak lupa pakaiannya sendiri juga. Kini mereka berdua telah bertelanjang dada dibawah sinar lampu led kamar mandi.

Dede terdiam sebentar mengagumi keindahan tubuh wanita dewasa didepannya

Apa yang terjadi selanjutnya bisa ditebak.

Dede dan kartika langsung bersetubuh dikamar mandi itu dengan panasnya, macam macam gaya mereka coba seperti penetrasi dari belakang sementara bu kartika memegangi pinggir bak, berhadapan-hadapan sambil berciuman mesra bahkan doggy style yang agak sulit dilantai yang licin. Keringat mereka berdua makin tercium santer. Kadang dede menjilati keringat bu kartika dengan nafsunya seperti anak kecil menjilat es krim namun rasanya asin kecut.

Kartika yang terbawa nafsu meladeni semua permainan dede, nikmat sekali rasanya bisa ngentot lagi. Walau terpaksa harus dengan dede. Tapi dede dari awal ia beri satu syarat, yaitu dede tidak boleh menembak pejunya didalam. Dede tadi hanya mengganguk saja, entah sekarang sudah terombang ambing ombak birahi apa ia masih ingat.

Seperti sekarang, dede mengentoti bu kartika diposisi berdiri berpelukan sambil berciuman panas, baru 4 menit dede sudah tak tahan lagi ingin ejakulasi, genjotannya makin cepat mengobok-obok memek ibu temannya ini.

*PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK* Suara khas tepukan basah orang ngentot makin terdengar keras seiring genjotan dede yang makin kencang dan keras

“Ah ah ah ah ah ah ahh ahh ah ahh...ouhhh shhhhh..” desah kartika sambil memeluk dede

“teruss...teruss...sayangg...oughhh enak...”

“Ahh iya bu kartika..memek ibu juga enak banget....masih jepit banget..licin dan hangat..oughh”

“Nanti habis aku pulang boleh ya bu kita ngentot lagi...” pinta dede

“Apa.....ahh..e-engg-ngga ah... kan susah, n-nn-nanti ketahuan s-sayang..ahhh..” ucap kartika terbata-bata

“gampang bu nanti diatur saja, kita diam diam ngentotnya..boleh ya bu kartika sayang..”

Kartika tidak menjawab karena ia merasa akan segera orgasme.

Tak berselang lama kartika melenguh keras pertanda orgasme.

“Ahhhhhhh!!! Ibu nyampeee.......!!..” desah kartika kencang

Dede kaget tiba tiba bu kartika orgasme, ia merasakan kontolnya diguyur air kental yang agak panas. Cairan kewanitaan milik bu kartika.

Kaki kartika terasa lemas setelah orgasme barusan. Dede mengambil kesempatan bu kartika yang lemas untuk ejakulasi didalam, ia pikir ini kesempatan emas untuk membuahi liang senggama ibu sahabatnya itu. Karena sudah dua kali dede mengentoti bu kartika selalu gagal untuk ejakulasi didalam.

Inilah saatnya yang ditunggu-tunggu, waktunya untuk menghabiskan stok sperma dede ke rahim bu kartika.

Dede memeluk erat sambil mencupangi seluruh tubuh bagian atas bu kartika, kontolnya keluar masuk makin cepat

“D-dede...ahhh k-kamu udah mau sampe?..”

“Enghh i-iya buu...”

“Jangann...jangan keluarin di d-dalam...!..”

“Ahhh ibu mah selalu aja!..please bu boleh yaa kali ini crot didalam...nanggungg..ahhh..”

“Ahh ahh d-dede..ibu bilang j-jangan ya jangan..n-nurut dong..ahh..” larang kartika sambil mendesah

“Bodo amat bu...aku ga kuat s-sama empotan memek ibu..mm-maafff buuu...aku keluarr!!..”

Puncaknya sudah tiba. sambil memejamkan mata, dede akhirnya ejakulasi atau bahasa lucunya pipis enak. Kontol dede berkedut-kedut menumpahkan sperma sangat banyak.

Masih dalam pelukan bu kartika, nafas dede tersengal-sengal setelah persetubuhan terpanasnya dengan bu kartika. Dede memulai percakapan

“Haaahh haaahh haaahh..makasih ya bu..”

“Hmmh..?..makasih apa?..” tanya kartika mengangkat sebelah alisnya

“makasih ngentotnya hari ini, akhirnya aku crot juga didalam bu kartika..hehe..”

“Yakin?? Hmm.. coba liat kontolmu..”

“Hah?..emang kenapa?..”

“Tuuhh...” tunjuk kartika kebawah



“HAH!!!! KOK BISAAA!!!!!!!..” teriak dede terkejut

“EHH SSSTTT JANGAN TERIAK...” DEDE..”

Betapa terkejutnya dede melihat kontolnya berada dijepitan pangkal paha bu kartika, bukannya di memeknya.

“KOK BISA??!..” tanya dede kebingungan

“Ahahahaha dede dede.... kamu itu emang nakal, kan ibu udah bilang dari awal jangan keluarin didalam.. eh kamunya pengen bablas..”

“T-tapi kan ibu abis keluar juga tadi..bukannya udah lemes?..”

“Hihi kata siapa lemes..tadi waktu kamu merem mau keluar, ibu tangkap kontol kamu terus taruh disini deh hihihi..ga berasa kan beda jepitannya..”

“Aaaaaaaaaahhhh ibu mah iseng banget!...kentang lagi deh!...iya sih jepitan paha ibu mirip banget sama memek, ga kerasa bedanya..”

“Hahaha yaudah kita mandi aja yuk, keringetan banget ya abis ngentot hihi..” ucap kartika mendorong tubuh dede hingga kontolnya terlepas dari pahanya

Mereka pun mandi bersama sore itu, sambil mandi kadang dede mendempetkan tubuhnya lagi ke bu kartika untuk sekedar memuaskan nafsu remajanya.

Seperti saat ini, kartika sedang kesulitan untuk mandi karena ada dede dibelakang yang menyelipkan kontolnya ke jepitan pahanya lagi untuk digenjot sambil kedua teteknya diremas dede dari belakang.

Bahkan dede nekat meminta 1 ronde lagi, namun kartika menolak. Dengan alasan dodi akan bangun sebentar lagi.

Dede hanya bisa menurut, kalau ia bersikeras ingin ngentot lagi bisa bisa kedepannya ia tak boleh mengulang kegiatan mesum ini lagi.

Setelah mengeringkan badan, kartika pun keluar dari kamar mandi...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Malam hari pukul 19:15

Ini menjadi malam terakhir dede dirumah ini, tadi sore dede berhasil mengentoti bu kartika lagi, walaupun berakhir tragis. Bu kartika iseng memindahkan kontolnya ke jepitan pahanya sehingga dede gagal lagi untuk membuahi rahim bu kartika.

Nampaknya kartika hanya mengizinkan dodi untuk ejakulasi didalam liang senggamanya, anaknya sendiri.

Mereka bertiga baru selesai makan malam yang cukup mewah dengan lauk masakan padang yang dibeli dodi tadi sore.

Kartika yang lelah sehabis ngentot tadi jadi malas memasak, jadinya ia suruh dodi untuk beli lauk ke warung padang.

Mereka bertiga tak canggung bercengkrama sehabis makan, walau masing masing memiliki rahasianya tersendiri. Dede yang sudah 3x mengentoti bu kartika, dodi pun tak kalah.. bahkan berhasil membuahi rahim ibunya sendiri tadi malam.

Benar benar akhir pekan yang panas, seminggu ini kartika bersetubuh 5 kali, dengan dede tiga dan dodi dua kali. Dengan suaminya sendiri bahkan tak pernah sebanyak itu dalam sebulan.

Kak elita yang sedang tak dirumah benar benar dimanfaatkan kartika untuk melampiaskan birahinya ke dede & dodi.

20:30

Dodi dikamarnya dengan cemas menunggu kakaknya datang, puluhan sms, wa sudah ia kirim namun tak ada balasan. Ini sudah larut malam, dodi makin khawatir terjadi sesuatu pada kakaknya.

Tiba tiba ia dikagetkan teriakan ibunya dari ruang tamu. Ia segera menghampiri ibunya.

“DODI!!! DODIII!!! GAWAT!!!!..” panggil dede kepanikan

“YAAA AMPUNN!!! IBU KENAPA DE?..” tanya dodi ikutan panik

Dodi syok, badannya lemas melihat ibunya pingsan tak sadarkan diri disofa.

“IN-NII DOD..LIAT SENDIRI DI HP IBU LU..” ucap dede gemetar

Dodi lantas mengambil hp ibunya yang tergeletak dilantai...

Mimpi buruknya jadi kenyataan..

Jantungnya seperti mau lepas, semua rasa takutnya bercampur jadi satu..

Matanya tak kuat melihat ke layar hp, telinganya tak kuat mendengar suara dari hp tersebut..

“TOLONGG..HIKSSS HIKSS TOLONG AKU IBUU......DODII!!...”

“Jadi gimana bu transfernya kapan!... LOH INI SIAPA?..”

Bencana menimpa, kak elita diculik komplotan kriminal sewaktu naik angkot sewaan komplotan itu, kini sebut saja Mr.X menelepon video bu kartika meminta tebusan uang sambil memperlihatkan kak elita yang diikat dikursi tak berdaya, matanya ditutup kain. Mulutnya dibiarkan agar terdengar ditelepon tangisannya..


“Oh ini adiknya ya, si dodi bukan?... nah liat nih kakak mu? Kasihan kan hahaha...bilang ke ibumu atau bapakmu TRANSFER UANG 100 JUTA ke rekening yang sudah saya kirim!! Saya kasih waktu 12 jam!! INGAT ITU ANAK KECIL!!... ATAU...KAKAK MU YANG CANTIK INI KITA JUAL KE MUCIKARI..MWUAHAHAAHA..”


Dodi tak berkutik, seluruh badannya jadi dingin... ini kah akhirnya? Apa yang bisa kutu buku seperti dodi lakukan melawan komplotan kriminal seperti ini? Situasi ini terlalu sulit untuknya..

Dede menepuk pundak dodi.

“DOD..JANGAN LEMAH!..”

“GUE AKAN BANTU LO...BUAT BEBASIN KAK ELITA..”

Bersambung...

Buat Wanita Yang Mau Sharing Soal Seks Atau Sekedar Butuh Teman Ngobrol Bisa Langsung DM ke twiter Admin 
Privacy Aman Dan Terjaga






0 comments:

Post a Comment