Cuckold Story: Mengubah Istriku Bagian 28 (Live Show)

Model : Mery Vania


POV Nicko

Hampir sekitar tiga bulan setelah kejadian di rumahku yang terjalin antara istriku dan Anggoro kemarin itu, aku menerima chat dari Anggoro. Dari awal chat pribadi yang dikirim Anggoro tersebut sampai dengan obrolan terakhir ketika dia mengajakku untuk bertemu di salah satu cafe di kota ini, semua obrolan yang terjalin sama sekali tak membahas tentang seks. Hanya obrolan ringan antar sesama pria yang baru mulai proses pengakraban. Aku juga tak berniat membahas tentang hubungan yang terjadi antara dirinya dan istriku, semua kubiarkan mengalir begitu saja walaupun aku juga mengetahui beberapa hari setelah kejadian di rumahku tersebut Anggoro dan istriku masih menjalani kegiatan seksual mereka. Aku jelas tau semuanya karena istriku selalu menceritakan apapun yang terjadi, termasuk ketika mereka berdua beberapa kali bercinta ria baik dirumahku ketika aku sedang tidak di rumah, maupun di tempat lain seperti di rumah Anggoro dan beberapa kali mereka check-in di Bandungan untuk berkencan.


Aku memberikan keleluasaan pada istriku untuk tetap menjalin hubungan dengan Anggoro karena itu juga hal yang kuinginkan. Natalie istriku selalu mengabadikan kegiatan mereka baik dalam bentuk video maupun foto-foto intim ketika mereka berdua berkencan. Hal itu tentu menjadi seperti sebuah bahan bakar untukku, nafsu dan libidoku selalu meninggi ketika melihat lewat gambar dan mendengarkan moment mereka beradu birahi lewat penuturan istriku. Dan dapat dipastikan, aku selalu tak tahan untuk langsung menggarap istriku setelah mendengarkan cerita dan melihat semua momen intim mereka lewat ponsel istriku. Aku juga sering membaca chat pribadi antara mereka berdua yang semakin mesum seperti tak ada lagi batas, aku memang meminta pada istriku untuk tidak sekalipun menghapus chat pribadi antara mereka berdua supaya aku bisa ikut menikmati istriku diperlakukan mesra dan mesum tentunya oleh Anggoro.


Aku tidak terlampau kaget pada awal mula Anggoro mengirimkan chat padaku sekedar menanyakan kabarku. Karena secara langsung sebenarnya kami berdua sudah sempat bertemu ketika pada saat mengantarkan Ricko menuju bandara beberapa waktu lalu, sudah lama memang, namun ternyata hal tersebut bisa dipakai untuk memulai obrolan antara dirinya denganku. Aku cukup salut dengan caranya membuat cair obrolan diantara kami, mengingat jika dirinya saat ini dalam status sebagai selingkuhan istriku. Namun tak kubaca kecanggungan dari setiap pesan dan obrolan antara aku dan dirinya, dia begitu pandai membawa suasana dan mampu membuatku nyaman meladeni obrolannya.


Istriku bukannya tidak tahu Anggoro sedang menjalin keakraban denganku, dia bahkan terkadang memberikan saran dan usulan pertanyaan untuk kutujukan pada Anggoro. Bahkan Anggoro juga tak merahasiakan itu dari istriku, dia memberitahu istriku jika dirinya sedang menjalin komunikasi denganku.


Jadi hubungan segitiga antara istriku, aku dan Anggoro ini menurutku sudah masuk kategori aman seandainya antara kami membuka peluang untuk sebuah hubungan yang lebih dalam lagi, katakanlah jika aku pada akhirnya mengatakan meminta Anggoro untuk menyetubuhi istriku bisa saja, namun tak kulakukan. Demikian juga dengan Anggoro maupun istriku, jika saja salah satu antara mereka katakanlah Anggoro membuka obrolan untuk membahas dan mengagumi istriku seperti yang biasa dilakukan para pria anonim di internet dan menyatakan ingin ngentot dengan istriku, bisa saja kukabulkan, namun hal itu tak dilakukan Anggoro. Jadi sementara ini, walaupun aku tau Anggoro tetap menemui istriku dan mengentotnya di rumahku maupun di tempat lain tapi hal tersebut sama sekali tidak kami bahas dalam obrolan pribadi.


Dan hari ini, ketika Anggoro meminta waktuku untuk bertemu dengan dirinya dengan alasan mengajak untuk sekedar menikmati ngopi bersama, aku dengan santai menyetujui ajakannya tersebut. Ketika dia meminta untuk tak mengajak istriku, aku pun menyanggupinya. Aku sempat meminta istriku untuk menanyakan alasannya menemuiku namun Anggoro juga tak memberitahukannya pada istriku. Akupun tak terlalu memikirkan hal itu, karena kupikir tak ada salahnya menemui Anggoro sebagai teman, tanpa membawa hubungan mereka berdua. Menurutku belum waktunya aku masuk pada urusan itu, karena Anggoro pada dasarnya tidak mengetahui jika aku, suami Natalie yang merupakan selingkuhannya, mengetahui hubungan mereka bahkan ikut merencanakan setiap moment pertemuan mereka. Supaya aku mendapat cerita yang istimewa dari istriku setiap kali mereka berdua berkencan dan bercinta tentunya.


Ketika aku sampai di tempat yang kami sepakati sebelumnya ini, kulihat Anggoro sudah berada di sana seorang diri di salah satu meja yang terdapat di dalam smoking area, dan aku pun segera langkahkan kakiku menuju tempatnya berada. Kulihat di atas meja sudah terdapat secangkir latte art dan sepiring kentang goreng sebagai camilan. Ketika aku tiba di meja tersebut Anggoro sedang menarik hisapan rokok yang digenggamnya sambil memainkan ponselnya, sebelum dihembuskan kembali asap yang baru dihisapnya itu aku langsung menyapanya sambil menepuk bahunya pelan.


“Hei, udah lama bro?” Sapa ku padanya.


“Eh, mas! Ngagetin aja, nggak kok. Belum lama juga mas, ni aja baru dateng kok pesananku.”


“Ayo duduk mas, mas Nicko mau pesan apa?” Jawab Anggoro sambil mempersilahkanku duduk.


“Hmmm… Pesen ini aja deh!” Ucapku setelah duduk di kursi yang masih kosonh sambil menunjuk sebuah menu kopi yang tercetak di buku menu.


“Mas! Tambah pesanan mas!” Panggil Anggoro pada seorang waitress yang berjaga.


“Tambah ini satu ya, mas!”

“Oke pak, ada tambahan lainnya lagi?”

“Mas Nicko pesen apalagi?”

“Sementara ini dulu aja deh.”

“Baik pak. Sebentar saya siapkan pesanannya ya pak. Kalau ada tambahan lagi nanti tinggal panggil aja. Saya permisi dulu, pak.”


Aku hanya menjawab pelayan itu dengan anggukan kepala sambil tersenyum dan segera pelayan itu beranjak ke belakang untuk menyiapkan pesananku.


“Ada apa nih ngomong-ngomong ngajak aku ngopi segala disini bro?” Tanyaku membuka percakapan.


“Hehehe nggak apa-apa mas. Cuma pengen ngobrol aja sama mas Nicko kok.”


“Eh, iya. Kabar mas Ricko gimana?” Ucap Anggoro kemudian.


“Oh, baik-baik aja mungkin bro. Terakhir aku sih dikabarin sama dia akhir tahun ini rencana dia mau kesini lagi. Mau ngurusin bisnisnya di sini.” Jawabku.


“Ahh iyaa, kemarin mas Ricko juga ada telpon saya mas. Minta saya gabung buat membantu di bisnis ayam potongnya di Purwodadi ya mas?”

“Iya bro. Kamu diajak gabung juga toh?”

“Iya mas. Katanya selain sama mas Nicko, ada lagi satu orang temannya yang dari Surabaya ikut gabung juga.”

“Oh iyaa si Jeffry namanya.”

“Berarti nanti ada empat orang yang ikut gabung di Purwodadi ya mas?”

“Iyaa kayaknya sih gitu, utamanya nanti kita orang tiga yang bantuin Ricko disana. Tapi si Ricko juga bilang nanti kayaknya istriku juga diminta bantu-bantu di bagian pembukuannya.” Ucapku padanya mulai memancing tentang keberadaan sosok istriku.


“Oh ya?? Natalie ikut gabung juga mas?” tanyanya sedikit terkejut.


“Hmm ya katanya sih gitu, Natalie nya juga kayaknya gak keberatan sih.”

“Kenapa emangnya bro?” Tanyaku lagi.


“Oh, enggak mas. Cuma kaget aja gitu, soalnya dia gak ada bilang apa-apa sama saya.” Ucapnya lagi namun di akhir kata-katanya terlihat jelas ekspresi wajah seperti orang gelagapan, karena keceplosan menyebut dirinya tak diberitahu apa-apa oleh istriku.


“Lah, kenapa bro? Kayak bingung gitu. Ada yang aneh emang?” Tanyaku datar.


“Eh! Eh.. nggak mas.. gapapa mas.”

“Oh, itu kopi mas Nicko dateng tuh” ucapnya lagi mengalihkan pembicaraan karena sudah keceplosan membawa-bawa nama istriku dalam ucapannya. Dan dalam kebingungannya dia diselamatkan oleh kedatangan pelayan yang membawa pesanan kopiku.


Setelah pelayan yang membawa kopi pesananku meletakkan kopi tersebut diatas mejaku, aku bermaksud segera mencari tahu maksud rencana yang sebenarnya mengundangku siang ini.


“Hmm.. Jadi gimana bro, ada hal penting yang mau diobrolin kah ini ngomong-ngomong?” Tanyaku kembali setelah aku menyeruput kopi hitam ini.


“Oh. Iya mas..”


“Hmm… Fiuuufhh…” ucapnya sambil menarik nafas dalam-dalam. Aku tau dia seperti sedang ingin mengungkapkan hal yang begitu penting sampai harus menarik nafas begitu panjang.


“Pake tarik napas segala bro. Hahaha santai aja kenapa.” Ucapku bermaksud mengendurkan suasana yang sepertinya beranjak tegang.


“Hehehe iya mas.”

“Halah disuruh santai juga, masih manggilnya mas mas mulu dari tadi.”

“Iyaa mas. Eh.. Saya panggil apa nih enaknya?”

“Panggil nama aja lah, bro”

“Hehehe siap mas, eh bro..”


Aku kembali menyeruput kopi lagi setelah kulihat Anggoro mulai terlihat lebih nyaman. Aku ingin lebih mengakrabkan diri dengannya, karena dia adalah sosok yang dipilih istriku untuk menjadi pria yang mengisi kehidupan seksnya.


“Jadi gini Nick. Sebelumnya aku minta maaf dulu kalo seandainya hal yang akan aku omongin ini gak berkenan.” Ucapnya mengawali pembicaraan yang mulai lebih serius. Aku sengaja hanya bersikap diam terlebih dahulu, menunggu apa yang akan disampaikannya. Aku yakin betul karena yang akan disampaikannya ini adalah mengenai hubungannya dengan istriku.


“Ini mengenai Natalie. Mungkin kamu sedikit banyak udah mengetahui hubungan masa laluku dengan Natalie.”


“Kami dulu memang pacaran. Sampai akhirnya kami harus terpisah karena aku harus berurusan dengan pihak kepolisian, sehingga aku terpaksa harus meninggalkan Natalie dengan tujuan supaya dirinya tidak mendapat masalah karena kasus yang kualami waktu itu.”


“Kasus apa emangnya dulu?”


“Dulu aku terjerumus sama narkotika. Walau kadarnya masih ringan, karena aku masih dalam taraf coba-coba. Ya mungkin karena pergaulan Nick. Ya walau gak sampe masuk penjara karena aku masih sempat melarikan diri dan sembunyi di rumah saudaraku di luar kota cukup lama. Waktu itu memang aku sengaja memutus komunikasi dengan semua orang di Semarang sini, selain untuk menghindari keberadaanku terlacak oleh pihak kepolisian, juga untuk menjaga keamanan orang-orang terdekatku. Termasuk Natalie, aku gak ingin dia terlibat oleh kasus yang menimpaku dulu.”


“Sekarang masih pake?”


“No! Udah bersih aku sekarang! Aku langsung berhenti total waktu itu, dan aku nggak ingin terlibat lagi sama barang itu. Walaupun tubuhku penuh tato, tapi aku bersih dari barang terlarang tersebut.”


Aku menangkap sebuah kejujuran dari apa yang diceritakannya, awalnya aku sedikit terkejut dengan alasan putusnya Anggoro dengan istriku dulu. Istriku memang menceritakan tentang hubungannya dengan Anggoro, namun tak dijelaskannya alasan mengapa mereka putus, istriku hanya bilang jika anggoro pergi meninggalkannya begitu saja tanpa alasan. Sampai pada akhirnya istriku bertemu denganku dan mulai menjalin hubungan setelah berpisah dengan Anggoro ini.


Aku mulai bisa mengerti mengapa pada akhirnya istriku ternyata masih bisa menerima kembali kedatangan Anggoro setelah menikah denganku. Kurasa pasti karena perpisahan yang mendadak itu, sehingga rasa cinta pada diri mereka masih sedikit membekas. Karena perpisahan mereka bukan disebabkan oleh mereka sendiri, tetapi karena faktor keadaan.


“Terus?” Ucapku pada Anggoro meminta untuk meneruskan ceritanya.


“Sampe pada akhirnya aku secara tanpa sengaja bertemu lagi dengan Natalie pada hari dimana kita berdua juga pertama kali ketemu Nick.”


“Jujur aku masih sayang sama Natalie, jadi waktu pertama kali bertemu perasaanku begitu bahagia bisa bertemu lagi dengannya. Walau akhirnya aku harus sedikit menahan diri karena aku akhirnya tahu jika dirinya sudah menikah.”


“Setelah mengetahui langsung dari Natalie, jika dirinya sudah menikah aku sudah menetapkan di awal untuk tidak masuk ke dalam kehidupannya sekarang. Namun ternyata di hari tersebut aku mendapatkan sebuah kenyataan yang lebih mengejutkan lagi. Awalnya, Ricko yang kupikir adalah suami Natalie, karena waktu aku menjemput orderan dari aku yang bernama Ricko, pria yang keluar dari rumah itu adalah Ricko sendiri yang akhirnya kuketahui jika dia adalah teman lama dari kamu Nick.”


Cerita Anggoro terputus sebentar, karena dia ingin meneguk kopi dan menyalakan sebatang rokok. Akupun juga memutuskan untuk melakukan hal yang sama sambil menyimak cerita versi Anggoro tentang hubungannya dengan istriku.


“Jujur awalnya aku sempat bingung dengan kedekatan Natalie dan Ricko ketika aku mengantar mereka. Dan aku semakin terkejut dan tak bisa berpikir tentang apa yang sedang terjadi, ketika dari mulut Ricko sendiri keluar kata-kata yang mengizinkan aku untuk…” Anggoro sejenak memutus ucapannya.


“Untuk??” Desakku padanya.


“Untuk tidur dengan Natalie.” Ucap Anggoro kemudian menyelesaikan kata-katanya yang sempat terputus tadi. Aku tidak begitu kaget, karena waktu itu Ricko meneleponku dan mengatakannya sendiri jika saat itu istriku sedang bersama Anggoro. Dulu memang aku sempat tak bisa menerima hal tersebut, kehadiran sosok Anggoro adalah diluar rencanaku sama sekali. Namun aku tidak bisa berbuat apa-apa waktu itu karena Ricko memaksaku untuk menunggu di rumah, karena ingin kususul pun aku tak tau keberadaan mereka dimana saat itu.


“Maaf Nick!” Ucap Anggoro lagi dengan nada suara bergetar dan lemah.


“Lanjut lagi Nggo!” Kataku lagi padanya.


“Yaah… Akhirnya kami berdua bercinta di rumahku waktu itu. Entah aku harus bersyukur atau menyesal, di satu sisi aku bersyukur bisa bertemu kembali dengan Natalie, namun aku juga menyesal karena aku sudah melanggar batas kepatutan ketika aku akhirnya meniduri mantan kekasihku yang sudah menjadi istri orang.


“Hemm?? Menyesal?? Yakin?” Ucapku datar.


“Eh. Maksudku, harusnya aku tidak bertindak sejauh itu dengan bercinta dengannya disaat Natalie sudah merupakan istri kamu Nick.”


“Bercinta..?? Ngentot, nggo namanya itu!” Ucapku kemudian yang membuat Anggoro menatapku kebingungan dengan kata-kataku yang vulgar tersebut.


“Eh?? Kok gitu ngomongnya Nick?” Sahutnya.


“Duh, nggo.. Kita ini bukan anak kecil lagi nggo. Dan gak usah lah mencoba untuk terlihat lebih manis dengan menghaluskan kata-kata seperti itu. Biasa aja bro!” Ucapku sambil menatap lekat matanya namun mencoba untuk tetap membuatnya rileks.


“Hehe yaa gitu deh mas..”

“Yaa gitu, gimana?


“Yaa gitu, bingung aku Nick. Kalo dibilang nyesel, ya nyesel karena udah ngelewatin batas yang seharusnya nggak kulanggar. Tapi di satu sisi kalo boleh jujur aku masih sayang sama Natalie, Nick! Maap banget kalo hal ini nantinya bakal bikin kamu terganggu.”


“Hmm.. Tadi kan kamu bilang kalo kamu nyesel karena udah ngelewatin batas yang seharusnya gak kamu langgar. Kalo misalkan, aku sendiri yang menghapus batas itu jadi kamu bisa bebas melewati batas yang sebelumnya kamu pikir itu nggak boleh dilanggar.” Ucapku padanya, akhirnya sampai juga aku di titik ini. Kata-kata itu terucap karena dalam perasaanku sudah tak bisa menahan lagi gejolak rasa keinginanku untuk melihat istriku dientot kembali oleh Anggoro mantan kekasihnya ini. Saat ini pun kontolku sudah mengeras di tengah obrolanku dengan Anggoro, aku jadi tidak sabar mengatur kembali pertemuan mereka agar supaya aku bisa kembali melihat istriku berolah-birahi dengannya.


“Hah? Maksudnya gimana Nick?” Tanya Anggoro justru terlihat bingung dengan ucapanku.


“Haduuhh, kamu gimana sih nggo? Masa kata-kataku masih kurang jelas? Aku ngijinin kamu kalo mau ngentot lagi sama istriku.” Ucapku terus terang pada Anggoro.


What?? Aku nggak salah denger ini??” Serunya lagi masih terlihat terkejut. Aku hanya menganggukkan kepalaku pelan mengiyakan pertanyaannya.


Shit!! Gila ini, aku betul-betul nggak nyangka kalo kamu bakal ngomong kayak gitu sekarang Nick. Aku pikir bukan sekarang aku bakal mendengar kata-kata itu dari kamu. Tapi sebenernya aku nggak begitu kaget kalo akhirnya kalo kata-kata itu yang bilang kalo kamu ngijinin aku buat tidur lagi sama istrimu. Walau ini di luar ekspetasiku aslinya, ternyata malah lebih cepat dari perkiraanku. Hahaha..” ucap Anggoro panjang lebar diakhiri dengan tawanya, terlihat ada sebuah kelegaan dan senang betul ekspresinya. Namun aku langsung berusaha mencerna apa yang diucapkannya barusan, sepertinya ada hal yang tersirat dari ucapannya itu.


“Tunggu bro. Tadi kamu bilang kalo sebenernya kamu awalnya udah menduga kalo aku bakal bilang kayak tadi? Dan cepat lambat aku bakal kasih ijin itu ke kamu, dan perkiraanmu itu bukan sekarang?” Tanyaku menyelidik.


“Hahaha… Oke, jadi aku harus jelasin dulu ke kamu tentang apa yang aku pikirkan sebelum aku bikin planning pertemuan kita siang ini, Nick.” Ucapnya dengan ekspresi yang terlihat santai, bahkan sangat santai kurasa. Aku pikir dia sudah merasa lebih ringan mengobrol denganku tentang urusan ini.


“Sehabis aku akhirnya bisa ngentot dengan Natalie, aku sempat berpikir jika cepat atau lambat kamu sebagai suami sahnya sekarang pasti bakal mencium dan mengetahui hubunganku dengan Natalie istri kamu. Rasa bersalah itu memang betul muncul pada awalnya, namun seiring berjalannya waktu dan komunikasiku dengan istrimu yang terus berjalan baik sedikit banyak aku mulai menafikan rasa penyesalan itu. Karena aku bisa merasakan kalau Natalie juga menginginkannya, dan dia terlihat happy ketika berkomunikasi denganku. Sampai ketika Natalie memintaku untuk datang kerumahnya untuk melepaskan rasa kangen diantara kami. Ya, kita berdua ngentot di rumah kamu seperti yang kamu liat waktu itu.” Ucap Anggoro menceritakan tentang apa yang dilakukannya, namun aku terkejut dengan kata-kata terakhirnya ketika dia bilang aku melihat mereka saat itu.


“Tunggu!! Maksud kamu apa tadi??” Sela ku memotong Anggoro.


“Tenang dulu Nick! Sabar dulu kenapa sih!! Diem dulu, aku lanjutin ceritaku dulu!” Anggoro justru memotong kembali ucapanku, namun kini justru terlihat kesan intimidasi terpancar dari wajahnya ketika melakukan itu. Aku lalu hanya menuruti ucapannya untuk diam dan mendengarkan ceritanya. Perasaanku mulai berpikir yang tidak-tidak.


“Aku awalnya sedikit tidak percaya sama apa yang aku liat waktu itu. Setelah aku dan istrimu ngentot sesi pertama. Aku nggak sengaja liat dia pergi ke kamar sebelah, dan aku liat kamu disana Nick! Awalnya aku kaget dan sedikit tidak percaya kalau yang aku liat di kamar itu kamu, karena Natalie bilang kalo kamu dah keluar ada urusan dari pagi sebelum aku datang. Tapi setelah aku perhatiin betul-betul, aku yakin banget kalo orang yang ada di kamar itu bener-bener kamu!” Lanjutnya lagi kali ini matanya menatapku dengan sangat tajam. Aku tak bisa berkutik merespon apa yang dikatakannya barusan, bibirku terasa kelu tak bisa berkata-kata lagi. Aku kaget bukan main setelah mengetahui kalau Anggoro mengetahui keberadaanku saat itu.


“Hah? Betul kan apa yang aku bilang Nick?” Desaknya lagi.


“.........” Aku hanya terdiam tak mampu menjawab, jiwaku betul-betul goncang mengetahui kenyataan ini. Ternyata aku belum siap menghadapi situasi ini, situasi ini betul-betul diluar pikiranku sama sekali. Aku sama sekali tak menyangka jika Anggoro melihatku di kamar tamu waktu itu, pasti dia melihat bagaimana aku menjilati pejunya yang melumuri tubuh istriku waktu itu.


“Udah, kamu nggak perlu jawab pertanyaanku itu. Karena aku yakin, aku tidak akan salah dengan apa yang aku lihat waktu itu! Aku tidak mungkin salah ngeliat gimana kamu begitu bernafsu ngeliat tubuh Natalie yang penuh sama spermaku. Bahkan, waktu kamu begitu semangat kulihat menjilati cairanku yang aku buang di tubuh istrimu. Benar begitu, Nick??” Ucapan Anggoro terdengar semakin mengintimidasiku sampai aku tak mampu membuka mulutku, bahkan untuk bernafas dengan teratur saja aku kesulitan.


“..............”


“Aku tau kondisi seperti ini pernah aku baca di internet. Fantasy seorang suami yang justru horny ketika melihat istrinya dientot oleh orang lain. Dan ternyata…. Suami Natalie, yaitu kamu, adalah contoh nyata dari pria dengan fantasi yang tadinya kupikir hanya bisa kutemui di internet bisa kutemui langsung di dunia nyata ini. Hahahaha…. Gilaa ini, Nick! Gilaa… Nggak nyangka banget aku. Natalie yang sedang dekat denganku sekarang memiliki suami dengan fantasi cuckold, dan semoga aku nggak salah nangkep. Natalie juga menikmati dengan kondisimu yang seperti itu kan?” Ucap Anggoro lagi, bahkan kali ini diselingi suara tawanya yang begitu lepas.


“A...anu bro.. E… itu…” Bibirku malah terbata-bata ketika aku ingin mengucapkan sesuatu padanya. Posisiku saat ini jelas berada di bawah intimidasinya, aku yang tak siap begitu bingung menyikapi kondisi seperti ini.


“Hahaha…  Kok kamu malah jadi gugup gitu Nick sekarang? Masa kaget sih denger apa yang aku omongin tadi? Aku pikir kamu justru bakal biasa aja, ternyataaaa….”


“Eh… nggak kok… A..Anuu.. Bi..biasa aja aku.” Ucapku masih terbata.


Anjiiing!!! Kok gue malah jadi grogi gini sih sekarang??” ucapku dalam hati mengutuk diriku sendiri.


“Gini, Nick! Tujuanku ngajak kamu ketemuan disini, sebenarnya bukan buat apa-apa. Aku cuma nggak nyaman dengan kondisi main belakang sama Natalie, walaupun aku tau kalo kamu juga udah tau hubunganku sama istrimu. Jadi saat ini, aku cuma pengen terang-terangan sekalian aja sama kamu, karena aku tau kalo kamu sendiri juga yang ngerencanain pertemuanku sama istrimu waktu itu. Dengan kondisi kayak gini, dengan fantasi cuckold kamu, dengan kondisi Natalie istrimu yang juga kelihatannya menikmati, dan aku sendiri yang nyaman banget sama Natalie. Aku pikir nggak ada lagi alasan untuk terus membuat skenario jika antara aku dan kalian tidak saling tau sama sekali.” Ucap Anggoro.


“Oke nggo, jadi mau kamu apa? Yang jelas, aku nggak bakal mau dipisahin sama istriku” Tanyaku padanya. Aku menyadari posisiku lemah saat ini, sehingga saat ini keputusannya kuserahkan padanya dengan syarat yang juga kusampaikan.


“Aku nggak segila itu Nick mau misahin Natalie dari kamu!! Dia tetap akan menjadi istrimu, cuma aku ingin tetap juga terus berhubungan sama Natalie, dengan segala yang sudah berjalan dan terjadi.” Ucap Anggoro.


“Jadi gimana sekarang Nick?” Lanjutnya lagi. Dan akupun mulai berfikir bahwa aku tak lagi bisa menutupi ini semua dari Anggoro, dia tahu jelas dengan apa yang sedang terjadi dalam kehidupan seksualku dengan istriku.


Fiuuhh….” Sejenak aku menarik nafas cukup panjang sebelum membuat keputusan saat ini, keadaanku sudah terdesak tak lagi mampu mengelak.


“Yaah seperti yang sudah kamu liat Nggo. Aku memang seperti itu, tapi bukan berarti aku akan membiarkan istriku berhubungan dengan sembarangan orang. Istriku bukan wanita yang seperti itu, asal kamu tau. Dan kamu harus mengerti itu, jadi jangan sama sekali menganggap rendah istriku dengan apa yang sudah terjadi diantara kita.” Jawabku memberikan pengertian dasar padanya tentang kondisi istriku.


“Oh nggak. Sama sekali nggak. Terlintas di pikiranku pun nggak Nick. Aku hanya beranggapan jika Natalie melakukan ini semua, setelah aku mengetahui kebenaran yang kulihat sendiri waktu itu, tidak dalam kondisi di bawah paksaan. Kupikir dia melakukan hal ini hanya karena ingin menuruti fantasi seksual mu, dan sepertinya dia juga bisa menikmatinya. Entah lah, tapi ini yang menjadi kesimpulanku sendiri. Mungkin saja aku salah, tapi aku berharap jika itulah yang terjadi. Jadi aku tidak akan melihat Natalie merasa bersalah dengan apa yang sudah terjadi karena kamu sendiri sebagai suaminya mengizinkan dia untuk, yaah… menerima kepuasan dari pria lain, katakanlah seperti itu.” Jawaban Anggoro kali ini benar-benar menohok hatiku karena apa yang disampaikannya adalah apa yang sedang kurasakan saat ini.


Sepertinya antara aku dan Anggoro tidak sedang dalam posisi yang berseberangan. Dia pasti akan memperlakukan istriku dengan baik, dan hal itu memang aku butuhkan dalam melakukan hal ini. Aku harus yakin betul jika pria yang kami beri kesempatan untuk masuk terlibat dalam kehidupan seksual kami, harus berfokus pada istriku semata. Aku cukup dengan mendapatkan kepuasan akan pemenuhan fantasiku itu.


“Oke bro. Namun sebelum itu aku harus memastikan satu hal, sebelum aku mengizinkan kamu masuk kedalam kehidupan seksualku dan istriku. Apa kamu bisa, berkomitmen untuk memperlakukan Natalie dengan baik, sama seperti aku memperlakukannya. Jangan sekalipun menyakiti, ataupun membuatnya tidak nyaman waktu bersama kamu?” Tanyaku padanya.


Sure! Pasti! Natalie bukan wanita yang baru aku kenal kemarin sore, aku kenal dia sudah lama bahkan sebelum dia kenal sama kamu. Itu satu hal yang kami harus tau Nick. Dan, aku sendiri masih sayang sama istrimu. Jadi kamu nggak perlu kuatir akan hal itu, kita saling melengkapi aja Nick. Dan aku bakal pegang janjiku itu.” Ucap anggoro memberikan komitmennya padaku, lalu setelah dia mengucapkan hal tersebut aku melihat dirinya membuka kancing kemejanya sampai aku bisa melihat jika dadanya ternyata dipenuhi dengan guratan tattoo.


“Kalo kamu masih belum yakin dengan ucapanku. Aku bakal nunjukin ke kamu suatu hal yang bisa mendukung perkataan ku barusan.” Lalu dia menunjukkan tato dengan tulisan nama istriku di dada sebelah kirinya, aku cukup terkejut melihat hal itu.


“Waoow… Itu nama istriku?” Ucapku kaget. Ternyata apa yang diucapkan Anggoro benar adanya, justru aku merasa minder ketika mengetahui ternyata di tubuhnya yang cukup atletis itu dihiasi dengan tato yang menambah kesan gagah pada dirinya, terlebih nama istriku juga tertulis di tubuhnya. Jika tubuhnya itu dibandingkan dengan diriku, aku jelas kalah jauh.


“Ya! Ini nama mantan kekasihku Nick! Yang sekarang jadi istrimu.” Sahutnya singkat, sambil kembali mengancingkan kemejanya seperti semula.


Aku terdiam sesaat setelahnya, dalam pikiranku terlintas bagaimana waktu itu ketika istriku dientot dengannya dengan tubuh yang gagah dan macho penuh dengan tato seperti itu, bayangan yang justru membawa diriku masuk dalam gairah birahi namun berusaha untuk kusembunyikan karena ini bukan tempat yang tepat.


“Oh iya, istriku tau nggak kalo kamu siang ini lagi ketemuan sama aku?” Tanyaku padanya, karena tiba-tiba terlintas sebuah rencana dalam pikiranku.


“Oh, enggak Nick. Aku nggak bilang sama dia kalo aku lagi ketemuan sama kamu. Kenapa emangnya?” Sahutnya padaku.


Good! Jadi gini Nggo. Secara pribadi, saat ini aku nggak ada alasan untuk melarang kamu tetap berhubungan dengan istriku. Aku yakin jika istriku bakal aman waktu dia bareng kamu. Jadi all it’s clear!” Ucapku padanya.


“Aku punya rencana. Sebentar lagi kan ulang tahun pernikahanku sama istriku.”


“Oh ya? Terus maksud kamu gimana?”


“Tunggu dong, kamu dengerin aku dulu.” Ucapku penuh antusias, lalu Anggoro kembali diam berusaha menyimak apa yang aku rencanakan nanti.


“Seperti yang sudah-sudah. Kalau sudah sampai di titik ini, nantinya aku nggak mau lagi ada yang ditutup-tutupi, jadi semua harus terbuka. Nantinya, kamu dan istriku bebas untuk ketemuan, dan kalo pengen ngentot, ya ngentot aja. Asal jangan sampe istriku dipaksa, kalo dia lagi nggak mau ya kamu jangan maksa dia. Karena kita ini fokusnya ke dia. Dengan atau tanpa sepengetahuanku, aku bebaskan kalian nantinya. Tapi lebih bagus sih yaa kalo aku dikasih tau, minimal aku dapet cerita deh. Sukur-sukur aku dapet dokumentasi kalian. Hahaha” ucapku padanya, dan kulihat wajahnya begitu serius memperhatikan kata-kataku. Sejenak aku mengambil kopi yang ada di meja untuk kuteguk.


“Aku lanjutin ya?” ucapku setelah aku meletakkan cangkir kopi itu kembali di atas meja.


“Karena istriku nggak tau kan tentang pertemuan kita ini. Aku punya rencana buat nanti pas aku sama dia ngerayain anniversary pernikahan kita. Dan aku bakal ngajak kamu di perayaan itu, kita bertiga aja. Aku bakal jadiin kehadiran kamu di sana nanti, sebagai hadiah buat istriku di hari peringatan ulang tahun pernikahan kita. Gimana menurut kamu Nggo?” Ucapku saat ini dengan penuh rasa antusias yang tak dapat kusembunyikan lagi.


“Oke aku ngerti Nick. Tapi gimana rencananya, maksud aku skenarionya gimana?” Ucap Anggoro bertanya tentang bagaimana rencanaku.


“Nanti lah gampang, aku rencana bakal ngajak dia ngerayain dengan bermalam di Hotel Bintang, kamu tau kan tempatnya?”


“Iya tau, sebelah Mall Java itu kan?”


“Iya. Nanti disitu aku rencana seolah-olah akan kasih dia surprise dengan menutup matanya lebih dulu. Nah, kamu tinggal masuk deh.” Lanjutku lagi.


Sudah terbayang bagaimana nanti aku bisa menyaksikan istriku dipuaskan oleh Anggoro tanpa perlu aku sembunyi-sembunyi lagi. Dadaku begitu bergejolak saat ini, rasanya tak sabar menantikan hari itu.



“Hmm… Oke.. Jadi ini kayak semacam peresmian hubungan kita bertiga ya? Boleh juga tuh. Udah kamu atur aja Nick, aku ikut yang kamu rencanain deh.” ucap Anggoro padaku.


Aku begitu excited dengan rencana ini, sudah lama aku ingin sedikit ‘mengerjai’ istriku sendiri. Bukan dalam arti menyakiti, namun lebih kepada memberikan kejutan semacam ini. Aku yakin istriku tak akan bisa menduga dengan kejutan yang akan kuberikan ini, terlebih pertemuan ini Anggoro bilang jika dirinya juga tidak memberitahukan pada istriku. Sepertinya skenario ini akan berjalan dengan baik.


“Oh ya Nick. Ngomong-ngomong Natalie dimana nih? Ada di rumah?” Anggoro tiba-tiba bertanya padaku.


“Eh, iya di rumah kayaknya Nggo. Emang kenapa?” Tanyaku balik padanya.


“Hmm.. Aku ke rumahmu ya Nick?! Tiba-tiba kangen nih sama istrimu. Hehehe boleh kan?” Tanya Anggoro lagi padaku dengan pandangan yang kembali mengintimidasiku, rupanya dia ingin menemui istriku setelah ini. Aku cukup kaget dengan permintaannya ini.


“Hah? Sekarang?” Tanyaku lagi.


“Iyaa lah sekarang. Masa nunggu entar pas acara di hotel. Kelamaan lah. Aku mau sekarang boleh kan?” Desaknya lagi.


“Ehmmm….” Aku sampai tak mampu menjawab pertanyaannya.


“Udah tenang aja. Ntar selagi aku sama Natalie ngentot di rumahmu. Aku bakal kirimin kamu foto sama video kita deh!”


“Oke? Deal ya?!” Ucap Anggoro lagi dengan terus terang mengatakan jika dia ingin mengentot istriku di rumahku, sementara aku harus menunggu di luar rumah sampai mereka selesai beradu birahi. Aku seperti tak kuasa menolak permintaannya ini, karena dia yang memintanya maka aku harus menurutinya. Aku hanya mengangguk lemah tanpa bisa mengucap sepatah katapun.


“Ya udah, aku mau telpon istrimu dulu. Kamu diem dulu ya!” Ucap Anggoro enteng seraya mengambil ponselnya untuk menelepon istriku.


“Haloo dek. Lagi dimana?”

“............”

“Mas Nicko di rumah ndak?”

“............”

“Mas kerumah ya sekarang, kangen nih sama kamu dek. Bisa kan?”

“............”

“Oh, ya udah kamu telpon mas Nicko dulu gih sana, dek. Kalo misal dia udah mau pulang, suruh kemana dulu kek gitu biar pulangnya agak lamaan dikit. Hehehe”

“..........”

“Iyaa dek. Mas tunggu kabarnya ya.”


Aku hanya terpaku mendengarkan sandiwara Anggoro ketika menelepon istriku barusan. Dia lihai sekali membuat skenario supaya aku tidak segera pulang ke rumahku setelah ini supaya dirinya memiliki waktu yang cukup untuk beradu birahi dengan istriku. Perasaanku bercampur antara rasa rasa cemburu, rasa terintimidasi, dan rasa horny yang muncul secara bersamaan menyelimuti pikiranku.


“Dah ya Nick. Aku jalan dulu. Pokoknya nanti kalo istrimu telpon kamu, bilang aja kamu masih ada urusan atau apa gitu ya! Nggak lama kok, paling jam 6 aku dah selesai urusan sama istrimu!” Ucap Anggoro memberikan perintah padaku untuk mengikuti skenarionya. Aku lalu melihat jam tangan yang kukenakan, saat ini baru menunjukkan kurang dari pukul 3 sore, artinya aku harus menunggu mereka selesai kurang lebih hampir tiga jam.


Sesaat kemudian tak lama setelah itu, ponselku berbunyi karena panggilan dari istriku.


“Ya halo, mih.”

Papi dimana?

“Aku masih sama temen nih, lagi ngopi sambil urusan kerjaan.”

Oh, masih lama nggak?”

“Hmm.. I..iyaa sih kayaknya, ni masih nunggu dua orang lagi belum dateng mih. Papih pulang agak malem gapapa kan?”

Oh ya gapapa dong pih. Yaudah ntar kalo mau pulang ngabarin dulu ya, mamih mau ada nemenin temen mamih dulu. Paling sore deh kelarnya. Nanti mami titip nasi goreng ya yang biasa. Mamih nggak masak soalnya.”

“Iya mih.”

Ya udah. Bye pih!”

“Bye mih!”


Setelah aku menutup teleponku, Anggoro bangkit dari tempat duduknya dan segera beranjak untuk menuju ke rumahku menemui istriku, sementara aku harus masih tetap di sini menunggu sampai Anggoro selesai beradu birahi bersama istriku.


“Oke ya Nick. Aku ke rumahmu dulu ya. Tunggu disini sampe aku selesai ngentot sama Natalie ya! Oh iya, nanti kamu yang bayar sekalian ni ya, kopi sama makananku. Kamu kan masih lama di sini kan?”

“Oke Nick, aku permisi dulu. Inget! Jangan nyusul ke rumah ya! Kamu tunggu disini, nanti aku kasih kamu bingkisan foto video dari sana. Hahaha” Ucap Anggoro padaku, sebenarnya lebih pantas dikatakan jika ucapannya barusan adalah perintah yang harus aku turuti sekarang.


Lalu kulihat dirinya beranjak pergi keluar cafe meninggalkan aku sendirian menunggu sampai dirinya menggarap dan memberi kepuasan pada istriku. Dadaku begitu bergemuruh ketika di pikiranku terlintas adegan-adegan yang akan mereka lakukan sementara aku harus menunggu di cafe ini sampai mereka selesai. Bayangan istriku yang melenguh dan mendesah karena didera kepuasan yang diberikan oleh Anggoro membuat birahiku naik.


Tak terasa sekitar hampir setengah jam aku menunggu sambil membuka forum dewasa yang cukup terkenal dan membaca setiap cerita panas dan sub forum yang menampilkan foto-foto sexy dari banyak wanita, bahkan ada banyak yang ternyata memposting foto seksi istri-istri mereka untuk dijadikan konsumsi para member forum itu. Aku berpikir juga akan melakukan hal yang sama, aku ingin melihat bagaimana komentar para member dengan tubuh istriku yang montok itu. Ketika aku sedang membaca salah satu cerita tentang seorang istri yang sedang melakukan hubungan dengan pria lain dengan persetujuan suaminya, mirip sekali dengan yang aku jalani sekarang. Tiba-tiba ponselku berbunyi menampilkan notifikasi pesan dari Anggoro, setelah kubuka ternyata pesan itu berisi beberapa fotonya ketika bersama dengan istriku sedang duduk di sofa ruang tamuku dengan pose yang sangat mesra. Rupanya dirinya telah tiba di rumahku, bahkan telah bermesraan dengan istriku di rumahku.


Kulihat istriku begitu mesra berpose dengan Anggoro, tampak wajahnya yang terlihat sangat bahagia ketika foto yang kulihat menampilkan wajah mereka ketika melakukan selfie. Kulihat wajah istriku yang sedang tanpa make-up itu namun tetap terlihat cantik dan manis saat berselfie ria dengan Anggoro. Bahkan ada satu foto yang menampilkan adegan ciuman mulut mereka berdua.


Tubuhku langsung panas dingin melihat itu semua, rasanya semakin penasaran apa yang sedang mereka lakukan saat ini. Kontolku langsung bereaksi dan sudah dalam posisi tegak berdiri dibalik celana yang kukenakan. Sejenak kuberikan posisi kontolku supaya tidak terasa sakit karena terbungkus celana karena sudah begitu kerasnya.


Tring… Tring...Tring...Tring…”


Ponselku kembali berbunyi beberapa kali dan kulihat beberapa foto dan ada sebuah file video kembali dikirimkan oleh Anggoro. Setelah aku tunggu beberapa saat sampai semua file foto dan video itu terunduh semua, akhirnya aku bisa kembali melihat apa yang sedang terjadi di rumahku.


Foto yang kulihat saat ini lebih vulgar dari foto yang sebelumnya kuterima. Saat ini kulihat kondisi istriku dan Anggoro sudah tak lagi mengenakan pakaian sehingga aku bisa melihat mereka berdua melakukan selfie dengan posisi tubuh istriku menempel di dada Anggoro yang dihiasi tato itu. Terlihat saat ini payudara istriku menempel langsung kulit dengan kulit di tubuh Anggoro dan terlihat wajah mereka berdua kompak seperti mengejek diriku dengan ekspresi menjulurkan lidah mereka.


Foto kedua yang kulihat, istriku sedang mengecup pipi Anggoro yang sedang menghisap rokoknya dengan tampang jumawanya. Seakan-akan sedang mengatakan; “Istri lo milik gue sekarang!


Lalu aku segera menekan file berikutnya yang adalah merupakan file video dan terdengar percakapan mereka berdua.


Ihhh mas Anggo mah, jangan dipaksa dong. Kontolnya kan gede, nggak muat di mulutku nih”

“Hehehe iya maaf dek, abisnya isepanmu enak banget! Ya udah ayo terusin dek, kontol mas enak banget diisep mulut adek.”

“Iyaa mas, jangan rese makanya ya!”

“Haaap!! Slurrpss...slurrpss…”


Mataku langsung melotot menyaksikan video yang dikirimkan Anggoro yang ternyata menampilkan istriku yang sedang melakukan blowjob pada kontol besarnya itu. Suara istriku yang merajuk tadi karena mungkin mulutnya tersedak oleh kontol Anggoro terdengar begitu manja rajukannya itu. Dan suara hisapan mulut istriku pada kontol Anggoro terdengar jelas sekali, untungnya smoking room di cafe ini tidak ramai pengunjung jadi aku yakin tidak ada yang mendengar suara manja istriku ketika sedang menghisap batang kontol mantan kekasihnya itu.


Creesssh…!! Tubuhku seperti disiram menggunakan air dingin, libidoku sendiri naik dengan sangat cepat ketika melihat video yang barusan kulihat sampai-sampai seperti membuat tubuhku menggigil. Aku terus menatap layar ponselku dengan kondisi terhimpit birahi, video itu berdurasi dua menit dan berakhir ketika istriku melepaskan kontol Anggoro dari cengkraman mulutnya. Dan sekilas aku bisa melihat ekspresi wajah birahi istriku sebelum akhirnya video itu berakhir.


Aku kembali menunggu kiriman foto maupun video dari kontak Anggoro, cukup lama aku menantikan pesan yang tak kunjung masuk. Aku sempat merasa frustasi karena kulihat status online kontak Anggoro tak lagi nampak. Rasanya ingin aku membalas pesannya meminta untuk terus mengirim video maupun foto istriku yang sedang bercinta dengannya.


Setelah lebih dari sepuluh menit berlalu mataku menatap layar ponselku yang kembali menampilkan status online dari kontak Anggoro. Dan ketika pesan itu kembali masuk, dahiku sedikit mengernyit melihat pesannya. Bukan file foto maupun video, melainkan sebuah link yang aku ketahui adalah link sebuah aplikasi siaran langsung melalui akun pribadinya tersebut.


“Shiit!!! Ini kan link aplikasi teropong!!” Ucapku dalam hati.


Aku dengan cepat membuka link yang dikirimkan Anggoro tersebut, karena sebelumnya memang aku juga mempunyai akun di aplikasi tersebut maka aku bisa langsung beralih ke aplikasi tersebut tanpa hambatan. Dan benar saja, layar ponselku saat ini menampilkan sebuah ruangan yang aku jelas tau ruangan itu adalah kamar tidurku dan istriku. Anggoro melakukan siaran langsung dari ponselnya!!


Pertama aku membaca judul siaran tersebut “Enjoy With My Friend’s Wife!” 


Aku terperangah dengan apa yang kusaksikan ini karena tak menyangka jika Anggoro justru lebih dari mengirimkanku sekedar foto maupun video, melainkan menyiarkan secara langsung ke seluruh dunia ketika dirinya menikmati istriku.


Kulihat layar ponselku mulai menampilkan sosok mereka berdua yang berada di dalam kamarku dengan kondisi sudah telanjang bulat. Terlihat Anggoro dan istriku berjalan beriringan ke posisi tepat di tengah tangkapan kamera ponselnya itu.


Tubuhku kembali panas dingin ketika melihat mereka mulai saling berpelukan dan berciuman mesra disana. Sambil mereka berciuman kedua tangan Anggoro terlihat menjamah tubuh istriku. Natalie istriku terlihat begitu hanyut dalam cumbuan Anggoro. Kulihat istriku hanya meletakkan kedua tangannya di belakang leher Anggoro seperti sedang merangkul pria itu dan meminta lebih untuk mencumbu kedua bibirnya.


Lalu tak lama kemudian, kulihat mereka melepas ciuman mereka, dan istriku bergerak perlahan berjongkok di hadapan Anggoro sampai wajahnya tepat berada di depan kontolnya yang sudah mengacung dengan gagahnya. Lalu istriku segera melakukan hisapan-hisapan kembali pada kontol yang mengacung di depan wajahnya itu. Terlihat istriku begitu atraktif melakukannya, kepalanya maju mundur memberikan kenikmatan pada sang empunya batang kontol besar itu. Anggoro beberapa kali terlihat memegang dan menahan kepala istriku di pangkal pahanya. Istriku dipaksa melakukan deepthroat. Beberapa kali istriku melakukannya namun tak kulihat penolakan dari istriku, istriku menuruti apa yang diinginkan Anggoro di batang kontolnya.


Setelah beberapa saat istriku melakukan service oralnya, Anggoro mengarahkan istriku untuk duduk dan merebahkan tubuhnya di ranjang, dan Anggoro berjongkok di hadapan memek istriku. Kedua kaki istriku direnggangkan sedemikian rupa sehingga kedua paha istriku yang besar itu terlihat membentuk huruf V sementara kepala Anggoro sedang terbenam di selangkangan istriku. Jelas apa yang dilakukan Anggoro saat ini, dia sedang melahap memek istriku dengan mulutnya.


Sejenak perhatianku teralihkan dengan notifikasi bergabungnya beberapa akun dalam siaran ini. Kalau tadi hanya aku yang menjadi penonton siaran ini, secara tiba-tiba jumlah penonton yang bergabung melonjak menjadi 76 penonton. Dan beberapa langsung memberikan komentar yang tertampil di layar, aku membaca beberapa komentar berbahasa Inggris yang memberikan pujian kepada istriku maupun Anggoro, dan meminta untuk segera melakukan penetrasi. Hatiku saat ini seperti terbakar oleh sesuatu yang luar biasa, mengetahui ternyata begitu banyak orang mengagumi tubuh istriku ternyata memberikan perasaan yang lain. Ada kebanggan disitu, dan jelas rasa hornyku semakin besar membayangkan jika saat ini di kamarku itu, bukan hanya cuma Anggoro yang sedang menggarap tubuh istriku melainkan lebih banyak pria yang ikut menikmati tubuh istriku.


Terdengar erangan dan desahan nikmat dari istriku ketika Anggoro masih melahap memek istriku. Dan komentar-komentar panas serta semakin bertambahnya jumlah penonton yang menyaksikan secara langsung mereka berdua yang sedang ngentot di kamarku semakin membuat perasaanku tak menentu. Aku segera memutuskan untuk beranjak dari cafe ini karena aku mulai merasa tak nyaman dengan rasa horny yang kualami. Sejenak aku menutup ponselku dan membereskan pembayaran di kasir, setelah semuanya selesai aku langsung berjalan menuju mobilku yang diparkir di depan untuk segera mencari tempat yang lebih aman untuk melihat kelanjutan siaran langsung mereka berdua.


Tak ingin berlama-lama mencari tempat untuk memarkirkan mobilku, segera aku meluncur ke sebuah pusat perbelanjaan yang memiliki gedung parkir bertingkat di kawasan Jalan Pemuda tak jauh dari tempatku berada. Sambil mengendarai mobilku, tak lupa aku kembali menyalakan ponselku dan membuka akun dengan logo yang berwarna biru tosca tersebut. Setelah layar kembali menampilkan adegan yang disiarkan secara live dari kamarku tersebut, aku langsung menaruh ponselku ke sebuah holder telepon yang berada di atas dashboard supaya aku bisa tetap melihat apa yang terjadi sambil tetap menyetir mobilku.


Ketika kulihat sekilas, adegan yang berlangsung di kamarku langsung membuat seluruh tulang di tubuhku terasa ngilu. Bagaimana tidak, saat ini posisi kepala istriku sedang berada di ujung sisi ranjangku seperti menggantung tepat di depan selangkangan Anggoro. Karena posisi kamera yang merekam itu persis berada di seberang ranjangku sedangkan posisi mereka menyamping, sehingga aku bisa dengan jelas melihat bagaimana Anggoro sedang menggenjot mulut istriku seperti dia sedang mengentot memek. Yang lebih membuatku bergidik adalah ternyata istriku terlihat pasrah dan menikmati mulutnya diperlakukan seperti itu, bahkan salah satu tangannya terlihat ditempatkan di selangkangannya sendiri seperti sedang merangsang memeknya dengan tangannya sementara salah satu tangannya kulihat sedang meremasi payudaranya sendiri secara bergantian. Istriku terlihat semakin binal ditangan Anggoro. Aku yang menyaksikan hal tersebut semakin tak tahan untuk ingin segera mengocok kontolku, maka mobil yang dikendarai ini semakin kupercepat lajunya sehingga aku bisa lebih cepat sampai ke tujuanku.


Setelah akhirnya aku bisa sampai di tempat tujuanku, aku segera memarkirkan mobilku di tempat yang kebetulan ada slot kosong. Aku langsung menarik tuas rem tangan dan segera melepas ponselku serta sedikit membuka keempat kaca jendela mobilku supaya udara di dalam mobil tidak terlalu pengap karena aku memutuskan untuk mematikan mesin mobil ini.


Adegan tersebut seperti yang aku ceritakan diatas ternyata masih berlangsung, aku kembali menikmati kebinalan istriku menerima genjotanku kontol besar Anggoro di mulutnya bahkan beberapa kali kulihat Anggoro mendorong begitu dalam kontolnya sehingga tertanam seluruhnya di mulut istriku serta menahannya beberapa detik lalu dilepas kembali beberapa saat untuk memberikan sedikit udara segar pada istriku, dan kemudian digenjot kembali seperti biasa. Namun ternyata tak lama kemudian, istriku terlihat menggeliat dan bergelinjang sambil berusaha mendorong pinggul Anggoro seperti memintanya untuk melepaskan kontol Anggoro dari mulutnya namun kulihat Anggoro seperti tak menyadari sehingga dia tetap menggenjot mulut istriku. Sepertinya istriku mendapatkan orgasmenya akibat rangsangan tangannya sendiri sambil tetap digenjot mulutnya oleh si pejantan mantan kekasihnya itu.


Aku semakin merinding melihat adegan itu, istriku terlihat jelas takluk dibawah kuasa kejantanan Anggoro saat ini. Aku bahkan tak pernah membayangkan akan menyaksikan mulut istriku seperti diperkosa sedemikian rupa, namun anehnya istriku justru terlihat menikmati perlakuan Anggoro sampai-sampai dia bisa mendapatkan orgasme dalam posisi tersebut.


Lalu kulihat Anggoro melepaskan kontolnya dan memutar tubuh istri ke posisi menungging, aku bisa cukup jelas melihat jika wajah istriku dipenuhi oleh lendir air liurnya sendiri akibat perbuatan Anggoro menggenjot mulutnya seperti tadi, karena ketika istriku sedang merubah posisi tubuhnya kulihat dia seperti menyeka mulut dan membalurkan liurnya sendiri yang tumpah ruah dari mulutnya dan meratakannya ke leher dan payudaranya. Walaupun tidak terlampau jelas terlihat wajah istriku ketika posisi menungging seperti seekor anjing betina yang akan kawin dengan pejantannya itu, namun aku bisa melihat kulitnya yang mengkilap karena basah oleh air liurnya sendiri itu.


Melihat kondisi istriku yang luluh lantak dibawah kuasa Anggoro, justru seperti menimbulkan birahi tersendiri kepadaku. Tak tahan melihat hal itu, akhirnya aku meloloskan celana yang kupakai sehingga kontolku bebas tanpa terhalang pakaian dan segera kugenggam sambil kukocok perlahan menikmati siaran langsung dari akun Anggoro yang masih berlangsung.


Saat ini Anggoro terlihat sedang bersiap untuk kembali melesakkan kontolnya di memek istriku setelah sebelumnya Anggoro membenamkan wajahnya dipantat istriku seperti sedang melumat apa yang ada disana. Istriku terlihat hanya bisa mengeram menahan rasa geli akibat perbuatan Anggoro di selangkangannya. Aku melihat pria ini benar-benar lihai dalam mengolah permainan birahi dengan istriku, situasi yang dibuatnya berhasil membuat istriku dengan pasrah mengikuti alur permainan sang pejantannya itu.


Setelah Anggoro berhasil membenamkan kontolnya, langsung memek istriku digenjotnya dengan irama cepat namun konstan. Sambil sesekali ditampar-tamparnya pantat istriku yang besar itu, suara tamparan tersebut beradu-padu dengan desahan istriku dan irama benturan pinggul Anggoro dan pantat istriku.


Kedua toket istriku yang bergelantung terlihat terlonjak-lonjak akibat sodokan Anggoro yang penuh dengan tenaga. Kepala istriku sesekali terdongak keatas seperti menahan kenikmatan dan sesekali dibenamkan ke kasur sambil kedua tangannya tetap menahan beban tubuhnya dalam posisi menungging tersebut.


Oooaarrghhh… Terusshh masshh yang kenceeng aahhh.. shhhh… Aaargh aku mau sampe lagiii…!!!” Terdengar pelan namun masih cukup jelas racauan istriku ketika ternyata dirinya akan segera mendapatkan orgasmenya kembali. Ini di luar kebiasaannya yang ku kenal, yang kutahu ketika bercinta denganku dirinya tak pernah sesering ini mendapatkan orgasme yang berulang-ulang dalam waktu yang berdekatan. Namun sepertinya semua itu berubah ketika istriku mulai merasakan kontol pria lain, mulai dari Ricko dan kini Anggoro yang kutahu istriku begitu dengan cepat mencapai puncak kenikmatannya sendiri.


Saat ini komentar-komentar penonton yang muncul selama siaran ini berlangsung semakin vulgar dan liar, banyak yang memuji bentuk tubuh istriku mulai dari paha dan pantatnya yang besar, kedua toketnya yang seperti buah pepaya yang bergelantungan indah di dadanya serta wajah dan suara istriku yang mereka sebut binal dan menggairahkan mereka. Banyak juga yang menyebut istriku dengan sebutan kasar dengan menyebutnya lonte, pelacur liar bahkan ada yang berminat untuk membayarnya dengan sejumlah uang yang besar jika dirupiahkan untuk bisa menikmati kebinalan istriku. Membaca itu aku menjadi merinding, membayangkan istriku dientot oleh mereka semua para penonton siaran ini. Bahkan kulihat ada beberapa akun Indonesia yang juga ikut menyaksikan siaran ini, namun sepertinya mereka tak mengenali istriku maupun Anggoro yang sedang beraksi dalam siaran di aplikasi ini.


Sambil terus menatap ponselku sendiri, aku terus mengocok kontolku menikmati pertunjukan birahi yang dibintangi istriku dan mantan kekasihnya itu. Birahiku sendiri terasa sudah berada diujung tanduk dan segera menuntut penuntasan. Sehingga aku mempercepat kocokanku karena aku tak bisa menahan lebih lama lagi untuk memuntahkan pejuhku.


Akhirnya tak lama ketika aku mulai mempercepat kocokanku, akupun memuncratkan cairan kental yang menyemprot membasahi mobilku karena tanpa bisa dikontrol pejuh yang keluar dari kontolku bermuncratan liar mengotori mobilku, bahkan ada pejuh yang jatuh di setir kemudi, dashboard, bahkan kaca depan mobilku juga ikut kotor dengan pejuhku sendiri. Bersamaan dengan orgasme yang kudapatkan, kulihat Anggoro masih tetap mengentot istriku dengan gaya anjing kawin namun saat ini posisinya sedang menarik salah satu tangan istriku kebelakang sambil juga menjambak rambut istriku sehingga posisi istriku saat ini hanya menggunakan tangan kanannya untuk menopang beban tubuhnya dengan kepala mendongak ke atas seperti seekor kuda liar yang sedang dipacu oleh penunggangnya.


Rupanya dalam posisi itu istriku seperti akan tiba pada orgasme selanjutnya karena kembali terdengar racauannya semakin keras. Sedangkan kulihat Anggoro sama sekali tak menurunkan ritme genjotannya di tubuh istriku, terlihat tubuhnya yang basah mengkilap akibat keringat yang keluar dan kerasnya otot-otot tangan dan tubuh lainnya yang semakin menonjol mengesankan kesan jantan yang tak terbantahkan. Bahkan aku sebagai pria saja mengakui tampilannya yang cukup jantan tato serta kulitnya yang gelap semakin menambah kesan badboy pada dirinya.


Tak lama kulihat istriku tersungkur di ranjangku karena satu tangan yang tadi digunakan untuk menopang tubuhnya tak lagi kuat ketika dirinya ternyata diterjang gelombang orgasme yang mungkin entah keberapa kalinya, cengkraman Anggoro di rambut dan tangan kiri istriku juga terlepas namun tidak pada pantat istriku. Karena setelah istriku terkapar dengan posisi telungkup, tangan Anggoro kemudian beralih mencengkram kedua bongkah besar pantat istriku sambil terus menggenjotnya dengan ritme yang sama.


Aku yang menyaksikan adegan itu hanya bisa mengagumi stamina dan fisiknya sambil mengelus kontolku sendiri yang sudah lemas tak berdaya karena orgasme yang kudapat tadi. Aku harus mengakui jika kejantanan milik Anggoro betul-betul pas untuk istriku, karena di posisi telungkup seperti itu, pria ini masih bisa melakukan penetrasi seperti tak ada kendala berarti. Aku pernah mencoba melakukan penetrasi dengan posisi itu, namun ternyata kontolku tak sanggup menyentuh sedikitpun lubang memek istriku karena terhalang bongkahan besar pantat istriku sehingga aku tak pernah mencoba posisi itu sampai saat ini.


Komentar-komentar yang muncul dari para penonton yang masih menyaksikan siaran ini, yang kulihat ternyata sudah berlangsung selama lebih dari empat puluh menit, lebih tepatnya 43 menit dari awal mereka berdua masuk secara beriringan tadi. Sekali lagi aku harus mengagumi kekuatan mantan kekasih istriku ini yang mampu menggarap istriku selama itu, bahkan berulang kali mengantarkan istriku mendapatkan puncak kenikmatannya.


Anggoro masih menggempur pantat istriku dari belakang dengan kondisi istriku masih tengkurap, tak lama kulihat Anggoro mendongakkan kepalanya keatas sambil mencengkram keras kedua pantat istriku, dan terdengar erangan seperti singa yang mengaum tanda dirinya telah melepaskan pejuh di memek istriku yang mungkin bermili-mili jumlahnya.


Luar biasa pria ini” pikirku dalam hati setelah melihat dan ikut menyaksikan siaran birahi darinya bersama ratusan pasang mata dari seluruh dunia secara online.


Aku tak lagi mampu berpikir, sementara aku sendiri masih terkapar sendirian di dalam mobil karena puncak kenikmatan yang kuraih sendiri sambil menyaksikan bagaimana istriku dihantarkan berkali-kali mendapatkan kenikmatannya sebagai sang betina oleh sang pejantannya yang merupakan mantan kekasihnya.


Kulihat mereka berdua masih beristirahat setelah kegiatan ngentot yang menguras tenaga kuyakin. Istriku masih telungkup sementara Anggoro berbaring di sisi istriku dengan kakinya yang ditempatkannya di atas paha istriku seperti sedang memeluk guling. Kulihat mereka seperti sedang mengobrol dan terlihat begitu akrabnya mereka berdua, karena kulihat obrolan mereka yang tak begitu terdengar diselingi oleh tawa ringan istriku.


Aku masih terus menatap layar ponselku dari dalam mobil ini penasaran apa yang akan terjadi lagi setelahnya. Namun ternyata setelah beberapa waktu berlalu, kulihat Anggoro justru bangkit dan berjalan ke arah ponselnya yang sedari tadi merekam aktivitas mereka berdua. Ketika anggoro berjalan mendekati ponselnya, aku bisa melihat kontolnya yang menggantung di selangkangannya bergerak mengikuti langkahnya. Kulihat walau dalam kondisi lemas sehabis menggarap istriku, bentuknya masih terlihat cukup besar. Sangat berbeda dengan kejantananku saat ini, sungguh tak bisa dibandingkan dengan kontol milik mantan kekasih istriku itu.


Entah mengapa ketika akhirnya siaran itu berakhir aku justru merasa kecewa. Aku kecewa karena tak lagi bisa melihat istriku dientot Anggoro, dan kekecewaan itu semakin bertambah karena sesaat kemudian aku menerima pesan masuk dari Anggoro yang mengatakan jika sudah cukup kegiatan mereka sore ini.


Gimana Nick? Udah liat gimana Natalie aku puaskan?” Pesan masuk yang kuterima dari Anggoro.


Iya udah Nggo. Udah selesai emangnya nggak lanjut lagi?” Tanyaku.


Hahaha dasar cowok aneh kamu Nick! Seneng ya istrinya terkapar keenakan gara-gara aku?” Jawabnya.


Seketika aku merasa bodoh dan lemah ketika mendapat jawaban seperti itu dari Anggoro. Iyaa lah, suami mana yang justru nyuruh pria lain mengentot istrinya, bahkan mengharap hal itu dilanjutkan sementara dirinya hanya mampu melihat dari jauh karena tak diizinkan pulang ke rumahnya sendiri oleh si pria tersebut.


Ini aku udah mau pulang, Natalie udah aku minta supaya nggak cerita ke kamu kalo habis kuentotin. Jadi kamu gak perlu nanya-nanya ke dia.” Pesan dari Anggoro masuk lagi.


Iyaa nggo. Aku gak bakal nanya-nanya ke istriku.” Jawabku yang mengesankan aku menuruti perintahnya.


Bagus!”

“Ya wis, aku cabut dulu Nick. Kamu udah boleh pulang!” Ucap Anggoro lewat pesan yang masuk di ponselku.


Aku tidak lagi menjawab pesan terakhir Anggoro tersebut, melainkan aku langsung menyalakan mesin mobilku dan kemudian kuarahkan menuju pintu keluar area parkir rumah sakit ini untuk menuju ke arah rumahku. Dalam perjalanan pulang ke rumah, aku masih membayang-bayangkan adegan yang aku tonton tadi. Bagaimana istriku dengan pasrah ya melayani nafsu birahi Anggoro, bagaimana istriku beberapa kali terkapar dan menggelinjang karena dihantam orgasme yang terjadi berkali-kali juga, serta bagaimana dengan kenyataan ketika istriku dientot oleh Anggoro, ratusan pasang mata menyaksikan mereka berdua dengan bermacam-macam komentar vulgar dan liar. Namun hal itu justru menjadikan fantasiku semakin berkembang, membayangkan bagaimana jika istriku harus melayani semua pria yang menonton siaran istriku bersama Anggoro tadi.


Dalam pikiran liarku, puluhan pria sedang mengerubuti istriku bergantian menggarap tubuh montok istriku dan menyemprotkan berliter-liter pejuh mereka semua sehingga tubuh istriku benar-benar tertutupi oleh pejuh kental mereka, dan aku sendiri yang disuruh untuk membersihkan seluruh pejuh kental yang tercurah melumuri tubuh istriku yang terkapar lemas karena orgasme yang menerjangnya berkali-kali.


Imajinasiku itu masih berlanjut sampai ketika aku sudah mendekati rumahku, dan aku teringat untuk membelikan pesanan yang tadi diminta istriku, sebungkus nasi goreng langganan kami yang mangkal tak jauh dari rumah kami.


Setelah pesananku selesai, aku kembali memacu mobilku menuju rumahku yang sudah tidak jauh lagi jaraknya. Sampai di depan rumah, aku memutuskan untuk tidak memasukkan ke dalam garasi melainkan hanya memarkirkan mobilku di pinggir jalan di depan rumahku. Setelah aku mengunci mobilku, aku kembali melangkah masuk menuju teras dan membuka pintu rumahku yang ternyata dalam kondisi tak terkunci.


Aku lalu mencari keberadaan istriku, yang tak terlihat ketika aku masuk. Setelah kucari ke dalam kamarku, aku melihat istriku sedang tertidur dengan mengenakan pakaian yang tadi dipakainya sebelum kedatangan Anggoro. Perlahan kudekati dirinya, lalu kutatap wajahnya yang sedang tertidur itu. Terlihat wajah kelelahan setelah digarap habis-habisan oleh pria itu, dalam wajah lelahnya kulihat juga ekspresi tenang dan bahagia karena begitu pulas tidurnya.



BONUS BOKEP BARAT KLIK TOMBOL DIBAWAH

No comments for "Cuckold Story: Mengubah Istriku Bagian 28 (Live Show)"