𝐊𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐂𝐢𝐭𝐫𝐚 𝐩𝐚𝐫𝐭 𝟑𝟖 | 𝐔𝐥𝐚𝐡 𝐍𝐚𝐤𝐚𝐥 𝐓𝐞𝐭𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚 [𝐋𝐚𝐧𝐣𝐮𝐭𝐚𝐧]


"Nngg... Saya masuk dulu ya Neng... Mau kekamar mandi...." Pamit Marwan sambi berjalan sedikit membungkuk, seolah kesulitan melangkah karena tonjolan yang membesar di selangkangannya
"Eeh I... Iya Mas..." Jawab Citra singkat, "Mau apa Mas...?" Tambah Citra lagi, iseng.
"Nngghh...... Mau.... Mau nuntasin sesuatu..." Jawab Marwan bingung.
"Ehmmm.... Yaudah.... Sana...."

Mendengar niatan Marwan kekamar mandi, entah kenapa otak Citra langsung memikirkan hal yang tidak-tidak, kelebatan-kelebatan adegan mesum langsung memenuhi imajinasinya. Dan entah mendapat niatan darimana, melihat Marwan yang buru-buru kebelakang, Citra mendadak ingin sekali untuk melihat apa yang akan dikerjakan oleh tamunya dikamar mandi. 

Setelah menunggu beberapa saat, Citra kemudian beranjak dari duduknya. Ibu hamil yang penasaran itu lalu berjingkat kebelakang. Menuju kamar mandi yang berada dibagian rumah paling belakang.

Setibanya didekat kamar mandi, Citra langsung memasang indra pendengarannya tajam-tajam. Berusaha mendengarkan apa yang sedang terjadi dibalik pintu kamar mandinya.

"Loohh...? Kok pintu kamar mandinya nggak ketutup...?" Heran Citra sekaligus girang. Dengan gerakan superpelan, Citra lalu menjulurkan kepalanya dan mengintip kedalam kamar mandi. 

"ASTAGAA... MAS JUPRIIII...." kaget Citra ketika ia melihat apa yang sedang dilakukan oleh Marwan didalam sana. Dengan mata tak berkedip, Citra dapat melihat jika tamu prianya itu sudah setengah telanjang. Marwan hanya tinggal mengenakan kaos tshirtnya tanpa mengenakan bawahan apapun.

Dari sudut Citra mengintip, posisi Marwan terlihat menyampingi pintu kamar mandi. Dan karena jarak berdirinya sangat dekat ke pintu, Citra dapat melihat semua aurat tubuh tamunya itu dengan jelas.

Dengan mata tertutup rapat, Marwan bernafas berat. Kaki terbuka lebar dan tangannya mencengkeram erat batang penisnya yang sudah begitu tegang. Sekali lagi. Citra dapat melihat batang besar milik tamunya. Batang panjang, hitam, besar dengan urat-urat bertonjolan yang sedari semalam terbayang-bayang di pikirannya.

"OOOHHHH... GUSTIIII... Ternyata.... KONTOL Mas Jupri begitu menyeramkan... " Pekik Citra dalam hati, " Bener kata Anissa.. Batang kontol Mas Jupri mirip singkong... Bentuknya tak beraturan... Banyak tonjolan disana-sini.... Namun besarnya.... Oooohhh.. Sebesar lengan aku...." Tambah Citra yang tiba-tiba merasa bulu kuduknya merinding membayangkan betapa nikmatnya jika batang penis tamunya itu mengaduk-aduk vagina kecilnya.

"Udah besar... Meliuk-liuk pula... " Gumam Citra dengan mata tak berkedip, merekam setiap detail penis Marwan. Kepala penisnya berwarna cokelat tua dengan kulit batang yang berwarna merah kehitaman. Kantung telurnya pun besar, menggelantung lucu setiap kali tangan Marwan bergerak maju mundur. 

Lirih tapi pasti, Citra dapat mendengar lenguhan suara Marwan yang tenggelam dalam imajinasinya. 

"Sssshhh... Deeekkk Citraaa.... Iya terus begitu Deeek... Jilat terus kontolku Sayang... Isep terus kontolkuuu.... Masukin semua kedalam mulutmuuu..." Ucap Marwan yang kemudian mengambil secarik kain dari tumpukan baju kotor yang ada digantungan dinding kamar mandi dan menghirup aromanya dalam-dalam. "Oohh... Dek Citraaa.... Wangi celanamu benar-benar memabukkan Dek... Bantu aku buat coli sebentar ya Sayang.... Boleh ya Sayang...Ooohhh...."

"Loohh...? Ehhh... Bentaran....Itukhan.... Itu... Khan... Celana dalamku.....?" Kaget Citra yang mendapati jika sesuatu yang dililitkan pada batang penis tamunya itu adalah celana dalam bekas pakainya,"Eh kampreeettt.... Mas Jupri mau coli pake celana dalamku....." Gemas Citra Citra sambil terus mengamati pergerakan pinggul tamunya yang mulai maju mundur teratur. 

"Oooohhh Dek Citraaaa.... Iyak begitu Sayang... Isep kontol suamimu ini... Ooohhh... Sayaaang...." Lenguh Marwan sambil terus memejamkan mata. Tak mengetahui jika ulahnya itu sedang diawasi oleh istri cantiknya.

TEK TEK TEK....
Suara tarikan penis Marwan mulai terdengar nyaring, memenuhi sudut kamar mandi.

"ASTAGA....KONTOL MAS JUPRIII....." Lenguh Citra ketika melihat Marwan mulai mengocok penisnya kuat-kuat. 

Sebagai wanita yang masih memiliki nafsu birahi, melihat ulah yang dilakukan Marwan, mau tak mau membuat gejolak birahi Citra menaik. Walau merasa sungkan, tapi wanita hamil tua itu tidak sanggup untuk mengalihkan pandangan matanya dari batang besar berkepala hitam milik Marwan.

"Oohhhhh..... Deeekk Citra... Maafkan suamimu ini Deekk... Maafkan Masmu yang sudah terlalu sering mensia-siakanmuu ini... Ooohh... " Lenguh Marwan keenakan, "Entot kontolku Dek... Entot yang dalem..."

"Dek Citra...? Citra khan bukan nama istri Mas Jupri....?" Tanya Citra heran. " Mas Jupri sedang mengkhayalkan diriku....? Atau sedang menghayalkan orang lain ya...?"

TEK TEK TEK.... TEK TEK TEK....

"Dek Citraaa....Maafkan aku Deeekk..." Lenguh Marwan lagi sambuil terus mengucut batang penis panjangnya.

"Nggak salah.... Pasti Mas Jupri pasti sedang menghayalkan diriku... Dia tak sedang mengkhayalkan istrinya....." Ucap Citra yang tiba-tiba merasa bangga akan kemesuman tamunya. 

Mendengar lenguhan dan desahan Marwan, Citra merasa semakin terbakar birahi. Nafasnya makin menderu, wajahnya memerah, putingnya mengeras dan vaginanya kembali basah.

Sambil melihat adegan mesum tamunya, kedua tangan Citra bergerak secara reflek. Satu tangan masuk kedalam atasan dasternya, dan satu tangan merogoh kedalam celana dalamnya. Dengan penuh nafsu birahi, Citra buru-buru mengelus-elus semua aurat tubuhnya.
"Ooohh.. Mas Jupri...." Lenguh Citra sembari memilin-pilin puting payudaranya yang semakin keras. "Kontolmu benar-benar menggoda Maaasss...." Tambahnya lagi sambil mulai mengelus klitoris basahnya.

"I...Ya... Iya... Terus begitu Deek... Isep kontolkuu... Telan seluruh batang kontolkuu... Ooohhh....Dek Citrakuuuu...... " Desah Marwan terdengar jelas," Aku boleh ngentotin memekmu nggak Dek...? Ooohh... Ooohh...... Boleh....? Yaudah.... Kamu ngangkang gih.... Mas mau masukin kontol Mas ke memek sempitmu.... "
"Mas Jupri pasti mulai membayangkan ngentotin aku...." Tebak Citra dalam hati sambil terus merocoki vagina basahnya.
"Ooohhh.. Memekmu Deeeekk... Sempit bener... Aahhhh... Mas boleh sodok-sodok memekmu yaaa Deeek...? Aahhhh... Aahhhh... Ssshhh ".
"Astaga... Mas Juprii.... Kocokan tangannya makin kenceng.... Aku yakin dia sudah membayangkan ngentotin memekku...." Batin Citra lagi.
"Iya Deeek... Aku ngentotin memekmu... Ooohhh..... Sempit banget Sayaaang.... Bikin kontolku berasa kejepit gini... Ooohhh.. Nikmat sekali..... " Desah Marwan sambil terus mengocok penis besarnya.

TEK TEK TEK.... TEK TEK TEK.... TEK TEK TEK.... TEK TEK TEK....

"Sssshh... Dek Citrakuuu.. Memekmu pengen bikin kontolku ngilu Deeekk.. Bikin kontolku pengen cepet-cepet ngecrot di dalem memek sempitmu aja ini.... Ooohh Deeekk Citraaaa... Ooohhh.... Dek Citra Agustinakuu.... Mas pengen ngecrot ini..... Ooohhhh......"

Mendengar erangan-erangan erotisme Marwan, gelombang nafsu birahi Citra semakin tak terbendung. Akal sehatnya perlahan sirna, tergantikan oleh rasa gatal yang menggebu. Terlebih karena beberapa akhir belakangan ini, ia tak pernah mendapatkan kepuasan bercinta dari Muklis ataupun lelaki lain.

Dan hal itu, membuat Citra seketika menjadi gelap mata.

"Ooohhhh... Aku tak tahan lagi... " Racau Citra yang kemudian melepas celana dalamnya dan segera membuka pintu kamar mandinya lebar-lebar.
"Loohh..? Eee... Eeeh.. Neng Citra...?" Kaget Marwan yang seketika mendapati nyonya rumahnya sedang berdiri didepan pintu kamar mandi dengan tangan yang sedang mencoloki vaginanya sendiri.

"Oohh.... Mas Juprii.... " Seru Citra yang kemudian menyerbu masuk kedalam kamar mandi dan buru-buru jongkok dihadapan tamunya. "Aku bantuin kamu coli ya Maass..." Tambah Citra mengambil alih batang penis Marwan dari tangannya dan segera mengocoknya cepat.

"Eh Neng... Loohh... Ooohh.. Ssshh... Neng mau apa ini...? Neeeng.... Oooohhh...." Lenguh Marwan kebingungan.

Tak menjawab, Citra terus mengocok penis tamunya itu kuat-kuat. Bahkan ia tak malu untuk melahap kejantanan anak buah suaminya itu.

HAP... SLUUURRPPP... SLUURRPP.. JUUHHH..... 

Karena sebelumnya Marwan sudah ingin orgasme, maka ketika penisnya mendapat hisapan dan jilatan nikmat mulut Citra ia tak mampu lagi menahan gelombang ejakulasinya, "Oohhh..... Neeng Citra..... Saya mau... Ooohh.. Saya mau keluar Neengg........"

" Ohhh.. Mas Jupri mau keluar....?" Tanya Citra yang kemudian segera menekan pangkal bawah penis Marwan dan buru-buru berdiri, "Keluarin didalam sini aja Mas..." Tambah Citra sambil menunjuk kearah vaginanya yang sudah membasah banjir.

"Ayo Mas.... Tusukin aja kontolmu kesini.... Tusuk memek aku dengan kontolmu..." Ucap Citra yang kemudian membelakangi Marwan dan menunggingkan pantatnya.

"Loohh...? Eh... Maksud Neng Citra...... ?" Heran Marwan.
"Ayo buruan Maas.... Sodok memekku... Aku juga udah nggak tahan lagi..."
"Tapi Neng....?"
"Nggak usah tapi-tapian Mas... Aku udah nggak sanggup lagi menahan rasa gatal di memekku...." Ucap Citra yang buru-buru menangkap penis Marwan dan mengarahkannya keliang peranakannya yang sudah merekah merah.

CLEEP

"Ooooohhhhhhh...... Mas Jupri..." Lenguh Citra begitu merasakan kepala penis Marwan membelah bibir vagina sempitnya.
"Sshh..... Ooohh... Neng Citra..." Balas Marwan
"Ayooo goyangin Maaassss..."

"Eeeh Tapi Neng... Saya nggak berani... " Tolak Marwan sambil memundurkan pinggangnya, melepas kepala penisnya dari jepitan vagina Citra.

PLOOPP

"Uuuhhhh... Mas Jupri... Kok dicabut siihh.....? Ayo tusuk lagi...." Seru Citra yang kemudian memundurkan pantatnya lagi guna melahap kepala penis Marwan dengan liang vaginanya.
"Jangan Neng... Saya nggak mau mengkhianati kepercayaan Pak Marwan..."
"Ayolah Masss... Sekali ini aja... Yaaa....?" Pinta Citra memasang wajah melas. Bibirnya manyun dan alisnya bertaut, "Aku bener-bener udah nggak tahan Mas... Aku butuh kenikmatan... Aku butuh sentuhan lelaki Mass.... " Tambah Citra yang berusaha menjejalkan bonggol penis Marwan ke liang rahimnya.
"Ngg.... Tapi.... Gimana ya Neng...?"

CLEEPP...
Tusuk penis Marwan ke vagina Citra. 

"Shhhh.... Ayo Mas Jupri... Sodokin kontolmu ...." Pinta Citra melas sambil menggoyang pantatnya maju mundur, menggesek-gesekkan batang penis Marwan pada bibir vaginanya.
"Loohh...? Eeehh.....Neeng... Jangan digoyang-goyaaaang.... Saya takut kebablasan Neeeng..."
"Udaaah nggak apa-apa Maaassss.... Ayo.... Sodok aja Mas... Ama Anissa kamu berani selingkuh... Masa sama aku kamu takut Maaassss... Ooohhh...."
"Bu... Buukan begitu Neng..." Ucap Marwan yang karena gelombang orgasmenya akan tiba, buru-buru mendorong tubuh istrinya maju.

PLOOOOP

"Uuuhhh... Kok dicabut lagi sihh Maassss....?" Gemas Citra."Emang kenapa kamu nggak mau ngentotin aku Maaass...? Kenapa....?
"Saya...."
"Kamu kenapa....?"
"Saya.... .... Ngggg... " Bingung Marwan, "Saya khawatir kalo kita ngentot.... Saya khawatir.....Jadi jatuh cinta ama Neng Citra.... "
"Mas Jupri.... ? Jatuh cinta ama aku....?"

Marwan mengangguk. Kemudian menarik nafas panjang.

"Melihat Neng setiap hari.... Entah kenapa.... Saya merasa begitu bahagia Neng... Semenjak saya datang dan tinggal disini... Neng begitu baik.... Padahal saya cuman orang biasa tapi Neng tak membedakan perlakuan Neng ke saya...."
"Walau saya cuman pesuruh suami Neng... Neng bener-bener perhatian ke saya... Akibatnya.... Saya merasa seperti mempunyai istri yang begitu cantik Neng..."
"Cuman... Saya sadar Neng.... Untuk memiliki Neng seutuhnya... Itu sangatlah tak mungkin... Karena Neng adalah istri dari atasan saya..... "

"Ooh Mas Jupri.... Ternyata kamu merasakan hal yang sama denganku..." Ucap Citra lirih.

"Sama...?"
"Iya Mas... Saya juga memikirkan hal yang sama seperti yang Mas Jupri pikirkan.... Aku juga seperti merasakan sudah jatuh cinta kepada ketulusan Mas..." Jelas Citra yang kemudian memeluk tubuh Marwan dan menyandarkan kepalanya di dada bidang tamunya. "Walau terkadang... Aku bener-bener cemburu pada keberuntungan Anissa Mas... Dia bisa ngerasain nikmatnya ngentot pake kontol...."

"Dengan Anissa.... Saya cuman main-main Neng... " Potong Marwan, "Dengannya.... Saya nggak punya rasa Neng.... Oleh karenanya saya bisa menyetubuhinya habis-habisan.... Tak peduli walaupun disana ada suaminya...."
"Tapi dengan Neng... Saya nggak berani....Saya hanya orang rendahan Neng... Saya hanya...."

Buru-buru, Citra menyentuh bibir tamunya dengan telunjuknya.

"Ssssttt... Mulai sekarang... Anggap aku bukan siapa-siapa Mas..." Bisik Citra lirih sambil mengecup bibir Marwan pelan, "Anggap sekarang.... Kamu adalah suamiku.... Dan aku adalah istrimu...."
"Saya nggak berani Neng...."
"Kamu berani kok Mas... Cuman kamu belum tahu aja...." Bisik Citra lagi sambil kembali berjongkok didepan batang penis Marwan yang masih berdenyut tegang. Dan, tanpa basa basi, Citra segera melahap penis besar tamunya itu dengan buas. 

HAP....SLUURP...SLUURRPPPP... JUUHHH.... JUUHHH.... SLUUURRRPPPP
"Anggap aku... Adalah istrimu Mas...." Ucap Citra, "Dan kamu suamiku...."
"Ooohhh.... Neeenggg... Cittrraaaa....."

SLUUURRPPP... SLUUURRPPP.... JUUHHH.... SLUUURRPPP.... SLUUURRPPP....
"Wujudkan khayalanmu tadi Mas... Entotin istri barumu ini...."
"Tapi Neng...."
"Udah Mas..." Potong Citra yang kemudian mendorong tubuh tamunya turun. Hingga rebah bersandar pada lantai kamar mandi. Setelah itu, ibu hamil seksi itu merangkak diatas selangkangan Marwan dan mengarahkan kepala penisnya pada liang vaginanya, "Mas Jupri nggak perlu khawatir...Semua yang bakal terjadi padaku.... Akan menjadi tanggung jawabku...."
"Be... Beneran Neng...?"
"Iya.... Nggak usah kamu khawatirkan tentang rumah tanggaku Mas...." Bisik Citra sambil menurunkan tubuhnya diatas kepala penis Marwan, "Sekarang...Yang aku butuhkan hanyalah kepuasan darimu batang kontolmu Maas.... Sssshhh... Ooohh...."

CLEEEP

"Uuhhhhh.... Neeeengg...." Rintih Marwan begitu vagina istrinya mulai melahap kepala penisnya.
"Sssshhh.... Maaasss Juprrriii....... Enak banget Maaassss....." Balas Citra sambil terus menekankan tubuhnya kebawah. Berusaha melahap batang penis tamunya kuat-kuat.
"Memekmu.... Ooohhh.... Sempit bangeeet Neeengg...."
"Kontolmu yang kebesaran Maasss.... Eeeeggghhh....." Erang Citra memaksa vaginanya supaya bisa melahap seluruh batang penis tamunya kedalam vaginanya.

Karena Marwan belum pernah merasakan bersetubuh dengan wanita hamil, ia merasakan sensasi yang berbeda. Jepitan vaginanya begitu ketat, mencekik kepala dan batang penisnya. Memijit kuat setiap kali ia menggerakkan batang penisnya maju mundur. Membuat orgasmenya yang tadi sempat tertahan menjadi semakin tak terbendung lagi.

"Eeeeerrrgghh......Susah banget Mas buat masukin semua kontolmu...." Erang Citra yang masih memaksa vaginanya supaya mampu menelan semua batang penis Marwan. Bergerak naik turun sembari menggoyang pinggangnya maju mundur. Membuat penis jumbo Marwan tertekuk-tekuk karena tak mampu menjebol sempitnya vagina Citra.
"Jangan kenceng-kenceng nguleknya Neeng... Nanti kontol saya pataaahh.. Ooohhh...."
"Sssshhh... Habisan kalo nggak dipaksain... Kontolmu nggak muat masuk ke memek aku Maas..."
"Oooohh... Ngentttooott... Jangan dipaksain Neeeengg.... Nanti malah sakiiiittttt.... Ooohhh... Ngentottt... Memekmu ngempot banget Neeeng.... Bikin kontol saya nyut-nyutaaaan....."
"Sssshhh... Eeemmmmppphhhfff..... Besar banget kontolmu Maaasss...."
"Ooohhh... Neng Citraaaa... Saya pengen keluaaar Neeeng.... Saya pengen ngecrooottt...." Lenguh Marwan tiba-tiba ketika ia merasakan apa yang ia tunggu-tunggu tiba seiring dengan caplokan vagina sempit istrinya menelan separuh batang penisnya. 

CROTT.... CRROOTTT... CRROCOOOT... CROOTTT... CRROOOTTT... CROOOCOOOT....CROOT... CRROCOOOT... CROOTTT... CRROOOTTT...

Penis Marwan kembali meledak kedua kalinya.

"Eeemmmppphhhffff..... Mas Jupri... Kok kontolmu udah keluaaar aja Maaassss....?" Erang Citra ditengah usahanya menelan semua batang penis tamunya.
"Ssshhh... Ooohhh.... Saya nggak tahan lagi Neeeng... Memekmu bener-bener bikin kontol saya ngilu..."
"Oooohhh.... Pejuhmu banyak banget Maasss... Menuh menuhin memekku Maasss..." Lenguh Citra sambil merem melek. 

PLOOOPPP... 

Citra bergerak mundur, melepas penis tamunya yang masih berdenyut dari vaginanya. Ia kemudian duduk dipaha Marwan sebelum akhirnya berdiri. Diraihnya penis yang masih memancarkan sperma kentalnya itu dan ditariknya pelan.

"Ikut aku kekamar ya Mas..." Ajak Citra sambil menarik penis licin Marwan.
"Mau ngapain Neng...?"
"Entotin memek aku disofa Mas... Aku nggak mau kita berdua masuk angin gara-gara maen di kamar mandi...." Ucap Citra menggandeng penis Marwan menuju ruang tengah rumahnya.

Sesampainya di ruang tengah, Citra segera merebahkan tubuhnya di sofa dan merentangkan kedua tangannya. Mengajak Marwan supaya segera mendekat kearahnya.

"Ayo Mas Jupri... Sini..." Pinta Citra manja, "Buruan bantuin aku...."
"Nggg.... Bantuin apa Neng...?"
"Aaaahh... Jangan panggil aku Neng dong Masss... Panggil aku Sayaang..." Pinta Citra, "Sekarang khan aku istrimu Maas... "
"Eh iya ya... Tapi Neng..."
"Sssstt... Nggak ada tapi-tapian...." Potong Citra, "Kamu... Sekarang... Suamiku Maasss....." Tambah Citra yang langsung menarik batang penis Marwan mendekat kearah selangkangannya. 
"Eeehh.. Iyaa... Istriku...." Ucap Marwan kikuk. Ia sama sekali tak menyangka dengan apa yang akan ia rasakan sebentar lagi. Meniduri wanita yang telah lama tak ia setubuhi. Walau Citra sebenarnya adalah memang istri sahnya, namun Citra belum pernah sama sekali merasakan kehebatan dari penis barunya. 

Sejenak, Citra merasa kagum dengan stamina tamu prianya itu. Walau pagi itu ia telah orgasme sebanyak 2 kali, kekerasan batang kejantanannya sama sekali tak berkurang. Tak melemas sedikitpun.

"Ayo Masku Sayang... Siniin kontolmu Maass... Sodok memek istri barumu ini....." Pinta Citra manja sambil menyibakkan celah selangkangannya lebar-lebar. Memamerkan liang sempitnya yang sudah membanjir basah.

Marwan yang masih takjub dengan keberanian dan kebinalan istrinya terhadap lelaki lain, hanya bisa diam melongo. Mematung heran dengan mata tak berkedip sedikitpun. 

Dengan kedua matanya sendiri, Marwan melihat betapa mudahnya Citra meminta lelaki lain untuk menyetubuhinya. Tanpa mempedulikan cincin kawin yang masih melingkar di jari manisnya. Citra benar-benar mengajaknya berselingkuh tanpa mempedulikan statusnya yang masih menjadi istri sahnya

Walaupun Marwan merasa tersakiti, namun tetap saja, birahinya meluap-luap ketika menunggu apa yang akan dilakukan istrinya kemudian. Terlebih ia melihat penampilan Citra tanpa pakaian sama sekali ditambah dengan perut yang sudah membulat besar seperti itu, membuat penisnya yang baru saja memuntahkan sperma, semakin keras berdenyut-denyut.

Wajah Citra yang bersemu merah, menandakan jika ia sudah begitu terangsang. Tangannya meremasi payudaranya yang besar, sambil sesekali menghisap putting payudaranya sendiri, mengisyaratkan jika wanita hamil itu sudah sangat butuh akan sentuhan pria. Belum lagi liang vaginanya yang merah merekah, benar-benar membuat Marwan ingin segera melesakkan penisnya kedalam selangkangannya dan menyodoknya kuat-kuat.

"Kamu cantik sekali Dek...seksi sekali...." Ucap Marwan dalam hati ketika melihat penampilan istrinya yang terus memamerkan tubuh hamilnya, begitu cantik, begitu seksi, begitu menggairahkan birahi.

"Mas Jupri....? Mas...? Maas Jupri.....?" Goda Citra begitu melihat lelaki yang ada didepannya sama sekali tak bereaksi dengan ajakannya," Kok malah bengong...? Kamu masih kagok ya Mas...? Punya istri baru yang cantik sepertiku....? Hihihi...." Tambah Citra yang kemudian bangkit dan menarik tubuh Marwan supaya rebahan disofa menggantikan dirinya.

BRUK... 
Tubuh Marwan terhempas di empuknya busa sofa.

"Sepertinya... Kamu harus diberi pemanasan dulu ya Mas...? Hihihi...." Goda Citra sambil kemudian jongkok disamping sofa. 
"Ehh.. I.. Iya Sayang...."

Dengan buas, Citra kembali menjilati penis Marwan yang masih berlumuran dengan sperma dan lendir kewanitaannya tadi.

HAP HAP... JUH... SLUUURPP.... SLUUURPP.... SLUUURPP.... 
"Kontolmu bener-bener gedhe ya Mas... " Puji Citra sambil mengurut batang penis tamunya itu, "Aku berasa seperti sedang ngocok lenganku sendiri... "
"Ssshh... Ooohhhh... Neeng Citraaa..."
"Kok panggil aku Neng lagi siiiihhh....? Sayang Maaass... Saayaang...."
"Eh.. I...Iiya... Sayang....Oooohhh....." Lenguh Marwan kelojotan.
"Hihihihi.....Enak Mas..?
"Ho'ooohh.... Ampun Sayang... Enak beneeerr..."
"Kontolmu ini sungguh perkasa ya Mas... " Puji Citra lagi, "Tak heran jika Anissa tergila-gila dengan kontol besarmu ini... " Tambahnya lagi sambil terus menjilati batang penis Marwan itu hingga bersih.

"Eeehh... Sayang.... Ssshh... Memangnya kamu udah pernah ngentotin berapa kontol sih...? Kok sepertinya kamu mahir banget..." Balas Marwan membuka percakapan sambil meraih pundak Citra. Ia kemudian meminta Citra rebahan di sofa dan mulai mengecupi payudaranya. 

HAP SLUURP... CUP CUPP... SLUUURRRPP....
"Auuwwww... Hihihi.... Geli Maas... Geli...." Desah Citra manja.
"Ayo jawab doong... Kok sepertinya kamu tahu bener mana kontol perkasa... Mana kontol biasa...?"
"Hihihi... Berapa yaaa....?"
"Kontol pak Marwan.... Kontol Muklis.... Trus kontol siapa lagi Sayang...?"
"Ehhmmmhh.... Siapa lagi ya Mas... Uuuhhh... Lupa.... Sssshhhh...."
"Ayo dong Sayang... Kasih tahu...."
"Buat apa Maasss...."
"Ya pengen tahu aja.... Biar aku tahu... Istri baruku ini senakal apa sih....?"
"Hihihihi.... Aaaahh.... Mas Jupri maaahh...."
"Ya kalo kamu nggak mau jujur... Aku nggak mau ngentotin kamu...." Ancam Marwan sambil mulai mengarahkan kepala penisnya kevagina Citra. Dengan sengaja, ia mengaduk-aduk belahan bibir vagina istrinya tanpa memasukkan kepala penisnya sama sekali.

"Iiihhhsss.. Cuuraaang....Ayo buruan sodok memek aku Maas.. Sodoookk..." Pinta Citra manja.
"Hehehe... Jawab dulu dooong... Lebih dari dua kontol ya Sayang....?" Tanya Marwan yang terus menggoda bibir vagina Citra. Membenamkan sebagian kepala penisnya dan mencabutnya kembali. Membuat tubuh Citra menggelijang-gelijang tak sabaran.
"Ssshhh... Iyahh Mas... Lebih dari dua kontol...."
"Tiga kontol...?"
"Ooohhh.... Lebih Mas... Ayo sodokin kontolmu Maaassss....."
"Lima...?"
"Oooouuugghh... Aku nggak hafal Maaas....."
"Sepuluh...?"
"Ssshhhh..... Aku nggak ngitung... Ayo buruan sodok memek akuuu Maass...." Jerit Citra putus asa yang kemudian menarik pantat Marwan, "Mungkin... Lebih dari duapuluh kontol.... Maassss.... Ouugghh...."

"ASTAGA Sayaaaang... Kamu nakal sekali Deeek...." Tepuk Marwan dengan penisnya ke liang vagina Citra, "Ama siapa aja...?"
"Sssshhh.. Aku lupa Maasss.... Udah terlalu banyak...."
"Sama siapa ajaaa...?" Ulang Marwan sambil menggoda liang vagina Citra. Menusuk dan mencabut kepala penisnya secara berulangkali. Membuat Citra semakin kelimpungan menahan birahinya.

"Ooohhh. Tega banget kamu ngegodain aku seperti itu Maass..."
"Jawab dulu Saaayaaangg.. .. Selain kontol suamimu....Kontol siapa aja yang udah kamu entotin...?"

"Uuuhh.... Kontol Muklis... Kontol Seto... Kontol Pak Utet....Kontol Mas Prawoto... Kontol....."

CLLLEEEEEPPPPP
Sodokan kasar Marwan seketika menghentikan kalimat Citra. 

"AAAARRRGGGHHHH.... MAAASSSS... SALAH LUBANG MAASSS ...." Jerit Citra kaget sambil berusaha menjauhkan diri dari penis tamunya. 
"Loohh...? Salah...?" Heran Marwan Goda yang terus bergerak maju
"ITU LUBANG BO'OL AKU MAASSS... JANGAN TUSUUK DISIITTTUU...."
"Eeh.. Eeeh.. Maaf Dek.. Mas nggak ngelihat... Hehehe...."
"AAAARRRGGHH... KONTOLMU KEGEDEAN MAAS....JANGAN BO'OL AKUU... TUSUK MEMEK AKU AJAAA MAASS... OOOHHH...JAANGAAANNN...." Rengek Citra menitikkan air mata, "Tusuk memek aku aja Mass.. Jangan anus akuuu..."
"Hehehe.. Iya deeehh..." Ucap Marwan yang kemudian mencabut kepala penisnya yang sudah terbenam di dalam liang anus istrinya dan segera membenamkan kembali ke celah peranakan istrinya.

PLOP....
CLEEEPPP...

"Ooouuugggghhhh Mas Jupriiiii..... Iyaaahhh.... Sodokin kontolmu di memek aku aja Maass... Puuaasssskan aku Maaaasssss....Puaskan memekkuuuu......"
"Istri nakal... harus dihukum Dek...." Seru Marwan terus memaksa batang penisnya membelah sempitnya vagina Citra.
"Sssshhh... Oooohh Masss Jupriiii.... Kontolmuuu..... Besar bangeett......." Citra menahan nafas dan menggigit bibir bawahnya ketika kepala penis Marwan mulai menohok kemaluannya yang basah terangsang. 

Perlahan kedua paha mulus Citra semakin terkangkang lebar seiring dengan kejantanan Marwan yang terus menerobos masuk ke dalam kehangatan vagina hamilnya. Seolah sedang memperawani seorang gadis belia, setiap kali penis Marwan didorong masuk, ia merasa ada yang menghalangi sodokan-sodokannya. Namun dengan kuatnya, Marwan terus memaksa kepala penisnya menerobos masuk liang peranakan istrinya hingga mencapai dasar liang kemaluan Citra.

PLEGH...
Separuh batang penis Marwan tenggelam. Terjepit ditengah-tengah liang peranakan Citra.

"Dalem banget Mas...." Lenguh Citra
"Tapi kok belum masuk semua ya Sayang...?" Heran Marwan.

Walau vagina Citra sudah sering dimasuki oleh banyak penis lelaki lain, Marwan merasa jika kemaluan istri tercintanya itu sangatlah dangkal. Karena ketika ia melesakkan hampir seluruh kemaluannya, batang penisnya hanya dapat masuk 3/4nya saja. Dan jika Marwan mendorong seluruh batang penisnya dalam-dalam, ia dapat merasakan sebuah dinding empuk yang menahan kepala penisnya masuk lebih dalam lagi.

"Mungkin itu lapisan rahim yang berisi si jabang bayi..." Batin Marwan ketika merasakan kemaluannya yang selalu terdesak keluar setiap kali ia menyodokkan batang penisnya dalam-dalam.
"Ayo goyangin pinggangmu Maas.... Entotin memekkuuuuhhh.... Ooooouuuggghhhhh...."

PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...

"Ssshh.... Maass... Tusukkan kontolmu berasa banget Maass.... Ohh... Ohh... Ohh... Ooouuugggghhh.. Enaaakkk baaangeeettt..... Sssshhh...." Berulangkali, Citra menggeliat. Meringis dan merintih keenakan setiap kali Marwan mencoba melesakkan batang penisnya lebih dalam.

PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...

"Enak Sayang...?"
"Perut ama memek aku.... Shhhh..... Berasa... Ngilu Maass... Tapi... Ooohh.. Enak... Bangeettt...." Ucap Citra yang berulangkali meremas-remas payudaranya sendiri sambil menggigit bibir bawahnya. Seolah berusaha mengalihkan rasa sakit serta ngilu yang melanda vaginanya dengan geli kenikmatan remasan payudaranya.

PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...

"Uuuhh.. Uhh... Uhhh....Pelan-pelan Maass...." Citra mulai merintih kesakitan setiap kali batang penis Marwan menohok semakin dalam, semakin dalam, dan semakin dalam ,"Kontolmu berasa merobek memek aku Maas.... Ooohhh... Sssshhh...."

Liang vaginanya terasa begitu kewalahan menghadapi batang penis Marwan yang seperti kayu. Keras, kokoh dengan urat yang meliuk-liuk disekujur batangnya. Vagina Citra berasa 'megap-megap' setiap kali ia dijejali benda laknat nan nikmat itu.

Namun, disetiap rasa ngilu, perih dan sakit yang merajam vaginanya, Citra merasakan ada sebuah sensasi geli menggelitik yang perlahan muncul. Menutup setiap syaraf rasa sakitnya dengan rasa geli-geli aneh yang semakin lama semakin nikmat.

PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...

"Ooohh Masss Jupriiii.... Kontolmu enaaak banget Maaasss.. Teruuus Maass... Teruuusss...." Lenguh Citra setiap kali liang peranakannya terdorong masuk oleh batang penis kayu Marwan.
"Enak ya Sayang...?" Modok marwan keras.
"Uuuhh... Agak sakit... Tapi... Ssshhh.... Eenak banget Maaasss... " Lenguh Citra berusaha membuka selangkangan lebih lebar lagi, "Biarpun kontol Mas bikin memek aku berasa megap-megap... Tapi... Rasanya.... Oooohhh.. Nikmat banget Maassss......."
"Hehehehehe.... kamu suka Sayang...?"
"Suka banget Maas.... Terus sodok memek aku Masss.... Terus garuk gatal memek istrimu iniiii..."

PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...

Walau Citra sudah sering merasakan penis berukuran besar, namun, ia tak merasakan gelitikan sedalam dan senikmat ini. Bak pertama kali bersetubuh, Citra baru merasakan rasa bersetubuh senikmat dan sedahsyat ini. Perih, ngilu, nikmat, semua bercampu rmenjadi satu.

Begitupun dengan Marwan, semenjak ia mendapatkan penis baru, ia juga sudah banyak merasakan sempitnya vagina wanita. Namun anehnya, kali ini ia merasa jika vagina istrinya ini memiliki sensasi tersendiri yang belum pernah dirasakannya. 

"Memekmu enak banget Sayang.... " Lenguh Marwan terus menggenjot penisnya kuat-kuat, "Ooohh.. Sayangkuuuu... Ohhh.. Dek Citra Agustinakuuu...." Tambah Marwan yang merasakan jika batang kejantanannya seolah diremas-remas liang kemaluan Citra. Liang peranakan yang akan segera melahirkan, namun masih terasa begitu 'peret' dan legit.



0 comments:

Post a Comment