Pesona Emak-emak (Part 9)

 


Pov tante resti

"Heeey... Lonte dengar yaaa.... Lo jangan munafik.... Apa lu yakin suami lo kuat setahun menahan nafsunya??!!"

"Apa lu yakin diluar sana dia gk selingkuh??... Gk sewa lonte ha??"

Kata kata itu selalu menghantui pikiranku.

"Apa iya suamiku tidak setia padaku?" Tanyaku dalam hati

Jam 01.00 aku masih belum tidur, sambil memandangi wajah suamiku yg sedang tertidur pulas, pikiranku selalu saja terbayang bayang perkataan azril tadi siang.

Sebenarnya sudah lama aku merasakan kedinginan sikap suamiku, namun aku tak menghiraukannya. Sekarang dengan perkataan azril tadi membuatku kembali memikirkannya.

Bahkan sejak suamiku pulang, suamiku hanya sekali menyetubuhiku. Walaupun ia tidak pernah membuat aku keluar namun setidaknya bisa meyakinkanku bahwa ia masih mau denganku.

Memang benar walau aku selalu merawat diriku namun kurasakan respon dari suamiku sama saja, mungkin karena rasa cintanya sudah pudar.

Semua pikiran itu aku buang jauh² seketika saat aku memandang wajah anakku, yaa... Hanya ialah yg membuatku bertahan dalam keaadaan ini.

Air mataku mengalir deras seiring dengan pikiranku yg tak karuan ini, terasa perih mataku akibat terlalu lama menangis, hingga menjelang subuh mata ini terasa berat dan terpejam tertidur hingga jam 6 pagi aku terbangun.

Walau mata ini masih menahan kantuk namun aku tetap bemaksakan diri untuk bangun dari tempat tidurku, aku beranjak kekamar mandi untuk membersihkan diri dan mandi.

Walau setelah bangun tidur namun pikiran yg semalam menghantuiku masih terus menghantuiku.

Siangnya kulihat suamiku duduk dishofa sambil ditanganya memainkan hp, aku dekati ia dan duduk disampingnya.
Aku:"mass..."

Suamiku:"hmmm..." Gumamnya,

Pandangannya masih saja fokus di hpnya. "Rencana mau balik kapan?" tanyaku

Suamiku:" hmmm... Gk tau mungkin seminggu lagi"

Aku:" emmmmm... Aku ikut ya.."

Suamiku nampak kaget dan mematikan telfonya " ehhh.... Kok tiba² pengen ikut?" Tanyannya heran

Aku:"yaa... Pengen aja ..."

Suamiku:"la terus kalo kamu ikut anak kita gimana?"

Aku:"kalo rindi(anakku yg kecil) kita bawa, emmm... Kalo rangga kan udah gede biar dirumah aja"

Suamiku:"emmm..... Entar dek aku pikir² dulu" ucapnya kemudian berlalu meninggalkanku

Aku ingin ikut suamiku pergi merantau bukan hanya ingin memantau suamiku, namun aku juga ingin keluar dari jeratan nafsu yg membuatku merasa bersalah karena telah menduakan suamiku.

...........


Malam harinya aku kembali merayu suamiku, aku merayunya sambil kupeluk badanya.

"Masss... Gimana boleh ya" tanyaku manja

Nampak ia hanya menghela nafas dalam dalam kemudian merebahkan tubuhnya kekasur.

Aku terus membujuknya hingga akhirnya "hmmmm..... Iya² " aku tersenyum puas mendengar jawabanya.

"Dengan aku tinggal dikota semoga aku bisa memperbaiki hubunganku dengan suamiku" itulah kata kaya yg selalu aku panjatkan dalam setiap doaku.

...............

Seminggu kemudian aku sudah berada di kota, tempat dimana suamiku bekerja, kota ini nampak padat akan penduduk.

Hari pertama aku dikota disibukkan dengan bersih² rumah yg sudah hampir sebulan ditinggal pulang kampung penghuninya.

Hari kedua aku dikota kehidupan kembali normal, aku melaksanakan tugas sebagai ibu rumah tangga sedangkan suamiku kembali aktif bekerja.

Tak ada yg aneh dalam kehidupanku sehari² hingga kira² sebulan sudah aku tinggal dikota.

Hari ini adalah hari libur dimana biasanya suamiku menghabiskan waktunya dengan kawan²nya, entah itu minum, judi dan sejenisnya.

Jam 09 malam aku masih terjaga sambil menonton tv aku menunggu suamiku yg tak kunjung pulang.

Hingga pada jam 9 lebih 15menitan terdengar suara sepeda berhenti kemudian tak lama disusul oleh suara ketukan pintu.

Aku bergegas membukannya dan ternyata ia adalah suamiku, saat itu ia pulang dalam keadaan mabuk.

Aku bopong tubuhnya masuk kedalam kamar, nampak ia langsung ambruk dikasur "ehhhmmmm...." Hanya itu yg selalu terdengar dalam mulutnya.

Kemudian aku menutup pintu depan, aku memilih tidur di kamar sebelah sebab risih juga tidur beriringan dengan orang mabuk, kadang muntah kadang juga air liurnya yg keluar membuat aku jijik.

Saat hendak memindahkan anakku yg sedang tidur aku melihat hp suamiku yg tergeletak keluar dari saku celananya, iseng² aku buka.

Semuannya aku jelajahi dari foto & video hingga whatsapp, didalammya terdapat foto suamiku yg baru saja mabuk hingga foto anakku yg masih bayi.

Saat hendak membuka whatsapp pandanganku tertuju pada satu chat yg foto profinya seorang wanita dengan rambut terurai memakai pakian terbuka serta pada lenyan & lehernya terdapat tato.

Foto itu membuatku penasaran hingga kubuka isi chatnya, alangkah terkejutnya aku melihat isi chatnya yg dipenuhi kata² mesra layaknya memiliki hubungan istimewah.

Melihat chat tersebut membuat batinku down, badan lemas disertai air mata yg menetes,

Ingin sekali aku melabrak wanita ini namun aku tak ingin gegabah, aku masih belum siap menghadapi suamiku, aku belum siap kalo suamiku malah menyalahkanku.

Hingga pada akhirnya, menangis adalah pilihan terbaik. Sambil aku mengelus elus wajah anakku yg sedang tidur adalah jalan terakhir.

...........

Pov azril

Kring....kring.... Suara telfon pagi² buta membangunkanku

"Iya tan ada apa ?" Tanyaku

T indri:"Ini zril.... Kamu bisa kerumah sakit gk?"

Gw:"bisa tan ada apa ya?"

T indri:"ini om anton tiba² sakit sekarang di rumahsakit ****" rumah sakit yg berada di desa kami

Gw:"lho.... Kok.... Sakit apa tan?"

T indri:" serangan jantung.. Kata dokter, tapi ringan.."

Gw:" emmm.... Yaudah deh tan aku kesana"

T indri:"oke".

Hari ini kandungan tente menginjak 7 bulan, aku tak bisa membayangkan bagaimana tante yg sedang hamil tua harus mengurus suaminya yg sakit.

Sesampainya disana aku langsung mencari kamarnya, ternyata kamarnya berada di belakang sendiri, 1 kamar berisi tiga tempat tidur yg hanya diskat dengan tirai penghalang.

Gw:"om..... Gimana ? Sudah enakan ?" Tanyaku menyapa

Om:"iyaah...." Jawabnya singkat

Nampak tangan om anton ditancapkan selang infus, nampak tubuhnya terbaring lemas. Wajahnya terlihat sangat pucat. Namun fokusku bukan ke om anton, melainkan kepada tante indri yg sedang mengandung anakku itu.

Gw:"egi kemana tan, kok gk ada ?" Tanyaku pada tante

Hari ini tante memakai daster longgar yg biasa dipakai ibu² hamil, nampak anggun wajahnya dipagi hari tanpa make up. Ia sedang duduk dikursi samping suaminya.

T indri:"gak tau tuh anak keluar mulu, ditelfon juga gk diangkat.... Coba deh kamu yg telfon mungkin diangkat"

Kubuka hpku kemudian menelfonnya, "tuuuuuttt...."
Egi:"halo...apa zril.."

Gw:"lu dimana, papamu dirumah sakit nih".

Egi:"apa???.... Yg bener lu zril" nampak nadanya kaget

Gw:"iya... Dia dirumah sakit makanya lu cepet pulang"

Egi:"iya...iya...iya.. gw pulang sekarang" jwabnya kemudian kututup telfonya.

Aku kemudian mengambil kursi ditempat sebelah yg tidak ada pasiennya, kemudian kuposisikan kursi itu disamping kanan om, sedangkan tante berada di samping kiri om anton.
Mata kali saling bertatapan, kadang ia tersenyum² sediri, wajahnya terlihat begitu cantik walau tak terlapisi make up.

Wajah Om anton terlihat mengantuk dan perlahan² memejamkan matanya, melihat om yg sudah mengantuk aku mulai berani membalas senyuman tante, dari yg mengedipkan mata hingga saling melotot.

Tak jarang ia pura² menata posisi payudaranya, ia berpura² mengangkat payudaranya sambil menyusupkan tangannya kedalam leher dasternya untuk menaikkan payudaranya.

sambil menatapku dengan bibir bawah yg ia gigit, ia meremas² payudaranya, aku hanya bisa mengelus² kontolku sambil menikmati adegannya.

Aku membuka hpku kemudian mengirimkan pesan pada tante indri.

"Nakal..." Hanya itu yg aku tulis.

Posisi kami sekarang saling berhadapan dengan keempat siku kami bertumpuan pada kasur yg ditiduri om anton yg otomatis hp kami juga sejajar pada pandangankami.

Sesekali sambil mengetik pesan ia senyum² melirikku, sesekali aku memandang suaminya untuk memastikan bahwa ia sedang tidur.

Tante:"Gara-gara kamu sih..."

Gw:"kok bisa...."

T indri:"bisa lah....gara² Kamu jarang jenguk sidedek....hihihi"

Aku jarang kerumah tante karena aku disibukkan dengan usaha baruku yaitu menjaga toko matrial.

Toko itu aku bangun dengan dana dari modal yg di berikan ayahku untukku, jadi aku menjaga toko disaat aku libur kuliah.

Toko matrial ini lumayan laku karena kualitas dan harganya yg bisa bersaing, hingga membuat pelanggan tertarik belanja ke toko matrialku.

T indri:"apalagi tadi malam kentang pula... Hihihi" timpalnya lagi.

Dengan memandang wajahnya aku menulis pesan " tadi malam berapa menit hihihi.."

"Tadi malem dia nyampe 2 kali loh padahal... Tapi aku belum apa² ... Gk kayak yg disapingnya sekali crot bisa buat lemas berkali kali hihihi..." Tulisnya

Sambil tersenyum aku mengetik.." hmmm.... Pantes sekarang dia lemas hihihi"

Ia sedikit tersenyum membaca pesanku kemudian mengetik "mungin terlalu hot... Hihihi"

"Makanya... Kalo loyo jangan dipaksain, ......hihihi" ucapku

Ia malah mengirimkan foto dengan pose yg begitu nakal.

"Makanya, kalo Sama orang tua yg lembut jangan kasar²... Kan kalo dah gini aku nya yg susah hahahaha" isi pesan yg aku kirimkan

Kakiku mulai ku arahkan kedepan dan mengenai pahanya kemudian ku gesek²kan telapak kakiku pada pahanya sambil terus memegangi hpku, nampak ia mulai membuka pahanya lebar lebar.

"Ehhh... Nakal ya... Izin dulu sama pemiliknya nohh....".ketiknya

"Pasti boleh kok kalo tau istrinya puas hihihi..." Ketikku

"Hmmm.... Ya tapi bukan dengan orang lain kali, apa lagi sama berondong"

"Apalagi.... hmmm....Besar dan keras lagi hihihi" timpalnya

Akupun langsung turun kebawah kasur yg di tiduri om anton kemudian menyingkap dasternya, wow... Nampak memeknya sudah tak terbungkus lagi dengan cd

"Nakal ya... Kemana mana gk pake daleman" ketikku

"Biar praktis hihihi..."

Memek tante ini begitu tembem, dari tiga wanita yg sudah bersuami yg sudah aku rasakan memeknya, rasanyapun berbeda beda.

Aku mulai mencolok memeknya "ehhh... " Ia sedikit kaget

Kemudian kubenamkan wajahku ke dalam memeknya "hmmmm ... Harum bau memeknya"

Aku mulai menjilati memeknya "sruuuppppp........." "Assshhh..........ashhhh..." Desahnya lirih.

"Srupp.... Sruppp....." "Croooopppp..... "

"Crooopppppp....."

"Asshhhh...."

Aku menyedot nyedot memek tembemnya dengan menari narikan lidahku mengitari memek dalamnya.

Tanganku tak tinggal diam sambil menjulati memeknya, jari tanganku kucoba memasukkan kedalam memek tersebut.

"Ahhhh.... " Teriaknya mulai keras.

Tangan kiriku mencoba menerobos daster dan bhanya dari bawah kemudian aku gapai dan remas remas memeknya.

"Akkkhhh..... Assshhh...."

Tubuh indahnya meliuk liuk seiring dengan desahanya yg semakin heboh, "emmmmm...... Udahhh...." Ia mulai bicara dengan bisik bisik

Tiba-tiba aku mendengar suara gerakan om antom... " Kresek".. dengan reflek aku menarik tangan kiriku yg sedang memilin-milin pentilnya.

"Kamu kenapa mah" terdengar suara om anton berbicara, terdengar sedikit berat suaranya

Kami diuntungkan dengan ranjang yg tinggi sehingga tante duduk, ranjangnya setara dengan perut bagian atas.

Posisi perut tante saat ini menempel pada ranjang tempat om anton terbaring lemas hingga membuat posisiku yg sedang melumat habis memeknya tak dapat terlihat oleh om.


"Ashhhh..... Gpp masssshhh...." Ucap tanye masih dengan nada mendesah.

"Kok kayak kesakitan ?... Kalo capek pulang aja..."

"Iya... Massshhh...aasshhh... Perut aku sedikit mules ...shhhh...."

"Pulang gih istirahat" suruh om

"Iyaaahh... Massshh.. nunggu egi kesini ahh... Biar gantian jagaaahhh....ssshhh..."

Aku terus menari-nari kan lidahku dalam memeknya.,"cruuupppp.....sruuupppttt......."

"Ahhhsss.... Lapar masssshhhh????..... Makan ya...." Tanya tante

"Nggak... Minum aja.... "


........

Pov orang ketiga


Tangan tante menjangkau minum yg berada dimeja sampingnya, kemudian menyodorkan minuman itu pada suaminya.

"Croooopppp....croooppp..." "Sruuuppptttt....." Suara sedotan kami saling bersahutan.

Selesai minum om anton mulai berbicara lagi " azril tadi kemana?"
"Emmmmm...." Nampak tante mulai binggung.

"Emmm... Itu...emm... Tadi asshh... Kayaknya di bawahhh...tidur .. capek katanya..."

"Assshhhh..... " Tangannya mulai mengelus-elus badan suaminya.

Cruuupppp.....

Assshhh.....aaahhhhh.....

"Udah.. kamu pulang aja istirahat... Minta antar tuh sama azril"

"Iya massshhh.... Bentar aaasshhh...."

Ia kemudian mengelap elap wajah suaminya dengan kain basah..

Ia membuka kancing bajunya kemudian mengelap dada cungkring suaminya, "assshhh.... Sambil terus mengelapi dada suaminya.

Selesai mengelap dada suaminya ia beralih ke sarung suaminya, ia membuka lilitan suaminya kemudian membasuh kemaluannya yg loyo dengan kain dan menyeka sekitar kemaluannya.

Posisi mereka bertiga diuntungkan dengan gorden yg mengelilingi tempatnya, sehingga membuat mereka aman melakukan hal ini.

Wanita setengah baya ini mengangkat kemaluan suaminya yg loyo agar berdiri, kemudian dengan lembut ia mengelus elus kontol suaminya.

Seiring dengan berjalannya waktu elusan itu berubah menjadi kocokan pelan "crok....crok....crok...."

"Crupppp....crupppp ......" Sedangkan disisi bawahnya seorang anak muda masih terus mengobok onok memeknya.

"Ehhh.... Jangan....." Ucap lemas suaminya.

"Ashhhh... Udahh... Massshhh... Nikmatin ajah assshh...." Ucapnya sambil terus mengocok komtol loyo suaminya

Kontol suaminya tak kunjung mengeras walaupun ia terus mengocok kontolnya,"kalo yg aku kocok sekarang adalah anak muda yg sedang mengobok-obok memekku, pasti udah keras kayak kayu hihihi..." Ucap tante indri dalam hati

Sementara itu dibawah, seorang anak muda masih terus menjilati dan menyedot nyedot memek tante indri hingga membuat pemiliknya mendesah keenakan.

Azril milai merangsang klitorisnya dengan lidahnya, bagaikan seseorang yg sudah berpengalaman lidahnya menari-nari disekitar klitorisnya.

Sambil terus mengocok-ngocok kontol loyo suaminya, ia mendekatkan wajahnya kewajah suaminya kemudian menyambar mulu suaminya.

"Emmmmmmpppppp......"
Wanita paruh baya ini begitu agresif hingga membbuat suaminya kelabakan...

"Udahhh.... Nanti azril bangun.." ucap suaminya

"Nggak masssshhh..... Bentar assshhh..... Kok...ashhhh...'

"Kamu akhir-akhir ini kok beda banget sih" tanya lemas suaminya

"Sruppppptt....."

Clokkk.....clokkk.....

"Assshhhh.... Gk tau massshhh... Mungkin karena bayi.yg akuuuhh... Kandungg.....aaasssssshhhh...."

"Akkkkhhhh......."pekik suaminya.

Mucratlah peju suaminya berceceran walaupun belum ereksi namun kontol suaminya sudah ngecrot.

"Assskhh....."

Kemudian tante indri membersihkan sekitar kemaluannya yg terkena sperma suaminya, dan tak lupa juga melap tangannya.

Suaminya yg baru saja ejakulasi kini terlihat sudah memejamkan matanya, badan.dan kakinya kini sudah ditutupi kain sarung dan baju oleh istrinya

"Assssskkkkk . ....." Tak henti hentinistrinya mendesah menikmati jilatan azril pada memeknya, sekilas desahannya terdengar seperti rintihan kesakitan sehinggaembuat suaminya tidak curiga.

Hingga pada akhirnya tante indri mencapai puncak birahinya dan tak lama kemudian "akkkkkhhhhh....." Ia berteriak.

Terasa denyutan-denyutan pada memeknya menandakan kalo ia akan orgasme "croootttt.....crooootttt.....crooootttt......"

Melihat tante indri mengeluarkan cairanya membuat azril menutup mulutnya sehingga cairan tersebut berceceran membasahi daster tanye indri

"Akkkkkkkkhhhhhh.....ooohhhhsss....assshhh..." Desah dan teriakan tante indri

Teriakan tersebut membuat suaminya membuka matanya "kamu kenapa?"tanya suaminya

"Gpp.. kok massshh.... Cumaaahh. Sedikit assshh.... Sakit"

"Kamu pulang aja"

"Iya massshhh... Gpp kok..."

Azril keluar dari bawah ranjang kemudian pura² nongol bangun tidur "hoaammm..... Tante kenapa kok teriak²"

"Gpp...zrill... Cuma sedikir sakit perut tante" sambil melotot

"Kalo sakit pulang aja tante aku anter" tawar azril

"Iya ma.... Sama azril gih..." Timpal suaminya

"Iya mass... Gpl kan aku tinggal" ucap tante indri sambil merapikan daster bawahnya yg sudah acak-acakan akibat ulah azril.

Tak berapa lama anak nya nongol si egi, "lho pa... Tiba² kok sakit" tanya egi yg baru saja datang.

"Ehhh... Kebetulan kamu jaga papamu ya mama mau pulang istirahat" ucap tante pada egi

"Iya ma... Aku antar ya .." tawar egi

"Ehhh.... Gausah sama azril aja" ucap tante indri

"Ehhh.... Lu habis anter mama gw kesini lagi ya.." pinta egi pada azril.

"Emmm.... Gk tau gi soalnya banyak kerjaan" ucap azril pura²

"Yaudah deh"

"Ayo tan" ajak azril

Pov azril

Tante indri berdiri dan berjalan didepanku, nampak daster bawahnya atau tepat kemaluannya nampak basah hingga nyeplak pantatnya.

Ia berjalan dengan santai namun pantatnya naik turun seiring tante berjalan membuatku mupeng ingin sekali menerkamnya saat itu juga namun urung karena dirumah sakit ramai orang.

"Ayok tan naik.." ajakku

Saat itu juga tante naik dan duduk menyamping, ia merangkulkan tangannya pada perutku, namun lama kelamaan tangan yg berada di pinggang itu turun kekemaluanku dan mengelus elusnya hingga berdiri tegak.

"Aduhh..... Cepet bangt kerasnya...." Ujar tante sambil mengelus elus kemaluanku

"Nggak kayak yg tidur dirumah sakit hihihi....." Bisiknya ketelingaku

Karena menahan nafsu sedari tadi aku hanya bisa diam dengan ocehan tante, sambil mengendarai sepeda aku membayangkan bagaimana memek tante indri nanti yg akan aku hajar habis habisan.

"Ceklek...." Suara pintu terbuka

Setelah kami masuk kedalam rumah aku langsung menutup pintu dan menyeret tangannya untuk duduk di shofa.

"Ehhhh .. ehh.... Bentar dong sayaaang....." Protes tante namun tanpa ada penolakan.

Setelah ia duduk di shofa aku menaiki shofa itu kemudian membuka resleting celana pendekku hingga nampaklah batangku yg keras masih tertutup cd.

Aku memegangi kepalanya kemudian mendorongnya hingga wajah cantiknya menempel pada selakanganku.

"Emm..emm....emm.... Rasain....wajahmu cantik banget sih.... Hmmm.... " Dengan gemas aku terus menekan nekankan kepalannya.

"Emmmmm........ Bentaaaaarr......" Protesnya

Kemudian aku melepasnya dan membuka cdku, "tuing..." "Wowwww...... " Hanya itu yg keluar dari mulutnya.

Ia kemudian mengocoknya dengan tangannya sambil tatapan wajahnya mendongak keatas menghadapku.

Aku pegangi wajahnya kemudian "juiiihh... Juiihhh...juihh..." Tiga kali aku meludai wajahnya dari atas karena gemas dengan ekspresinya.

Tanpa protes ia terus mengocok batangku...."kaloh.... Suamiku keras kayak ginih.. Mungkin aku bisa puas tiap harih..."

"Oohhhh..... Jangan sampe...asshhhh... Biar lemes ajaah.... Ohhhss....."

"Biar akuhh... Aja yg muasin kamuh... Ohhhhh...... " Timpalku lagi

Sambil mengocok ngocok ia meludahi batangku kemudian mencium dan mengulum bijiku "emmmm......emmmm....cruppp.... Cupp....emmm. .."

"Okkkhhhhh....okkhh.... " Aku menarik wajahnya menjauh dari wajahnya.

"Plekkk.....plekkkk.....plekkkk....." Aku menampar namparkan kontolku diwajah binalnya.

"Asskkhhh..... Oohhhh.... "

"Ashhhh.... Memekku gatal oohh....." Wajah nya kini memerah akibat tamparan kontolku

"Assshhh..... Asshhh....."

kuposisikan kontolku mendekati mulutnya dengan otomatis ia membuka mukutnya "aaaaaahhhmmmmmmmpppll ......." Suara mulutnya yg sudah penuh dengan kontolku.

"Aaasshhhhaaahhhhhh........ Enakkkkk......"

"Emmmmppppp.....sssrupppp..."

"Asshhhh.....aaakkkhhhh....."

Aku menikmati kulumannya dengan memejamkan mataku sambil menatap langit² atap rumah.

"Emmmppp...... Sruppp.... Crupppp...."

"Akkkhhh..... Hmmmm. .. assshhh...." Hanya itu kenikmatan yg bisa aku gambarkan.

"Emmmm.....asshhh.....cruppp....sruppp...."

"Asshhhh...... Enaakkkk......ooohhh...."

Aku menarik kepalanya hingga terlepas kulumanya kemudian aku duduk menindihi pahannya.

Posisi kami saat ini berhadapan yg biasanya aku di duduki oleh tante sekarang akulah yg di pangku oleh tante.

Dengan hati² aku melumat bibirnya, tubuhku aku usahakan tidak menyentuh perutnya yg sudah membesar tersebut. Tanganku mulai meremas remas payudaranya yg masih terbungkus bh dan daster tersebut.

"Emmmpppp.......emmmmppppp.....croooopppppppptt ...."

Lidah kami saling menari nari dengan mesra, kadang juga kami saling sedot "crooooppptt....", Kulihat bola matanya yg indah memandangku.

Ia melepaskan bibirnya, "cruppp....". Kemudian tangannya memegan bajuku tepat dibagian kancing kemudian melepaskanya satu persatu.
Setelah aku telanjang bulat ia kemudian memegang pundakku dan mengelus elusnya, saat itu mata kami saling tatap sedangkan tanganku berpegangan dengan sandaran shofa.

"Katanya kamu ada urusan" sambil terus mengusap usap pundakku

"Hmmm.... Kata siapa. Cup.." aku mencium bibir tante

"Hmm ..... Tadi bilang ke egi ada kerjaan....ehhhh.... Malah mamanya yg di kerjain" ia mulai mengocok ngocok kontolku yg tegang lurus sejajar dengan memeknya yg tertutup oleh kain daster yg ia pakai.

Aku tak membalas perkataannya melainkan hanya memuji keindahan wajahnya "Kamu cantik banget sih..."

"Kamu juga ganteng...." Balasnya dengan masih terus mengocok ngocok batangku.

"Aku mencintaimu....."

"Dihh.... Ngaco.... Aku dah punya suami"

"Biarin....punya suami kok doyan kontol teman anaknua Crupppo...tt. " Aku mencium sedikit lama bibirnya.

"Assshhhh......makanya kalo punya kontol yg gagah tuh di simpan yg bener hihihi....."

"Tapi enak.... Crupppppp......" Ciumanku mulai kasar.

"Kamu cantik... Tapi sayang...."

"Knapa...."

"Suka banyak kontol"

Aku membuka kancing dasternya dan mengeluarkan kedua payudaranya kemudian menariknya keaatas dan mengulum pentilnya.

"Cruuupppl. .. Srupppp...."

"Ashh.... "

"Ohhhh ,...."

"Ahhh...... Jangan di gigit ohh..."

Kumainkan pentilnya kadang menyedot, menggigit dan juga mempelintir pentilnya dengan lidahku.

"Kok belum keluar sih airnya..." Tanyaku

"Yaa...sabar dong sayang nanti kalo udah lahiran, tapi kamu gk boleh ikut minum hihihi...."

Aku beranjak dari pangkuannya kemudian mengangkat dasternya hingga terlepas, kemudian ku tidurkan dishofa kepalanya bersender dibahu shofa.

Ku angkat satu kakinya kuposisikan diatas pahaku, kutekuk satu kakiku diatas shofa dan satu kakiku lagi masih menginjak lantai.

Dengan perlahan lahan aku masukkan batangku memasuki memeknya, "ohhhhhhhhhhhh ......... " Lengguhnya.

"Ohhhh...... "

Aku mulai memaju mundurkan batangku pelan pelan "pelaannnn.... Sayaang.......ooooohhhhh...."

"Aahhhh..... Keras banget......oohhh........"

Aku menghentikan aksiku karerna aku merasa tante kesakitan. Kuangkat kedua tanganya hingga secara otomatis terlihatlah ketiaknya yg putih mulus tanpa bulu itu.

Kucium ketiak putih mulus itu "hmmmm......semua bagian tubuhmu aku suka hmmm...."

"Jorok loh sayang....aahhhh. ......"

"Tapi enakkk.........hmmmmm...syuuppp.."

"Ehhh.... Geli... Jangan dijilat...."

Kuarahkan lagi tangannya kebawah menutup ketiaknya kemudian kulancarkan lagi cumbuanku kini sasaranku selanjutnya adalah lehernya.

Kususupkan wajahku diantara rambutnya yg wangi "hmmmm..... Bau tubuhmu aku suka sayang ....emmmmppp...."

"Iihhhh.... Geli, kamu pinter banget sih buat orang keenakan." Badanya bergetar sambil menggeliat

Ia menarik wajahku kemudian ia mensejajarkan wajahku tepat diatas wajahnya hingga membuat mata kami saling tatap.

"Kamu tau gak, kamu adalah satu satunya laki laki yg buat aku bahagia" ucapnya sambil terus memandang mataku

"Aku ingin memilikimu seutuhnya sayang....." Ucapku

Desus nafasnya terasa begitu hangat hingga membuat nafsuku memuncak, namun aku mencoba mengendalikan suasana.

Ia memegang kedua pipiku kemudian berbicara."Gak bisa sayaang.... Aku udah punya suami." Airmatanya mulai menggenangi matanya.

"Aku akan merebutmu dari situa itu ....cruppp...." Ucapku kemudian mencium bibirnya

"Lagi pula umur kita beda jauh sayang..... " Ucapnya

"Apa bedanya kamu dengan situa itu?" Ucapku membandingkan

"Tapi kan........aaaaaaaaahhhhhhhhhh......" Ucapnya menyangkal namun tak selesai karena aku menusukkan batangku ke vaginanya dalam dalam.

"Aduhhhh..... Sakiiittt....."

"Ahhh...." Desahku kemudian mulai memaju mundurkan kontolku lagi.

"Ahhhhh...assshhhh....ashhhh....ooohhh.....aaammmmmppppp ....."

Gw:"Ahhkk.... Memekmu enak sayangg......"

Gw:"Beruntung banget situa itu punya kamuuuhh.... Sayang......"

T indri:"Ahhh... Iyaaahhh.... Dia yg enaakkk....aku yang susaaahhhhh....aaasshh...." Ucapnya

Gw:"kalo kamu jadi istriku, kamu pasti udah aku kurung setiap hari hahaha....aaahhh.."

"Cplok..cplokk...clokk....clokkk....."

T indri:"aaasshhhh.... Kalo aku jadi isrimuuuhh.... Mungkin aku udah mati keenakan hihihi...."

Gw:"kalo kamu jadi istriku..... Aku gk akan biarin kamu pakai baju hahaha...."

Ceplokk...ceplokk....ceplokkkk....

T indri:"ihhh.... Ngeriiii.... Gk mau deh jadi istrimu....aaashhh.....hihi..."

Aku mulai menaikkan ritme kocokanku ceplok...ceplok...ceplok.....

"Ahhh.... Terus sayang..... Ooohhh...." Desahnya

"Kontolmu keras....aaassssshh.....sayang....ooohhh..... Besar. ..... " Rancaunya

Ceplokk....ceplokkk....ceplokkk.... Kocokanku lebih cepat

Sepuluh menit kemudian........

"Emmmmm.......aaakkkkhhhhhh...."

"Pelaaan.... Sayangg.....ooocchhh ..."

Gw:"ahhhhsssayang..... Enakkkk......."

T indri:"samaaahhhh.....akkkkkkhhhh...."

cruuutt.. .cruuuttt......cruttt... Tubuhnya mengejang keenakan sambil memejamkankan matanya.....


T indri:"akkkkhhh......ahhhh.... Ahhh.... Stop....ooohhh...... Haah...hah....hah...." Ia menahan badanku supaya berhenti.

Terasa nafasnya naik turun dengan cepat "hah....hah....hah ...hah....."

T indri:"kamu belum?....." Tanyanya...

Namun aku tidak membalas perkataannya melainkan hanya mencium dan menjilati badannya dengan harapan ia cepat terangsang lagi

"Srupp...cuppp....sruupppt....cuppp...."

"Aaaahhhh.... Geliiiiiiih........." Ia memegangi kepalaku.

Cumbuhanku kini beralik ke leher hingga telinganya.

"Cuppp.... Emmmppp.... Gini aja kok gk bisa sih muasin kamu ...dasar situa...." Umpatku

T indri:"Emmmmpp..... Kamunya aja yg terlalu kaut.sayang......"

Nampak birahi tante mulai naik lagi akibat cumbuanku

"Asshhh geli......"

Dengan wajah yg masih terbenam di lehernya Aku mulai memompa batangku kembali...... "Ahhhhh...... Kamu kuat sayaang......ooohhh...."

Plokk....plokkk...plok...plok........

"Akkkhhhh..... Ooohhhhh...... Uuuhhhh...."

tante indri mulai kesetanan.

"Aahhhhhkkkkhhh...... Kontolmu besar...aahhhkk.... Sayaang.... "

"Aakkkhhh....aku sukaaahhh......"

"Emmmmm...... Enaaakkkk.....hhhhhaahh....ooohhhhh...."

"Iihhhhh.....ooookkkhhhh.... Enaakkk.... Ooohhh....."

"Kamuhh... Hebat oohh....sayaang...oookkkhhh. ."

Ia merancau tanpa henti.

Mendengar ocehannya membuat aku gemas dengan mulutnya hingga kemudian kusambar bibir merahnya. "Emmmmmppp sruopppp..."

Plok plok...plok...plok.... Emmppp...cruppppt.....

Tiba tiba Ia mendorong tubuhku "ehhh... Bentar bentar" ujarnya

Gw:"Kenapa"

T indri:"bentar gantian...."

Ia berdiri kemudian menyuruhku untuk duduk, aku hanya bisa menurutinya kemudian ia membelakangiku kemudian merendahkan badannya sambil membelakangiku.

Ia memduduki kontolku sambil memposisikan dengan tangannya agar tidak meleset, "ehhh..... " Protesku karena takut dengan kamdungannya.

"Emm.. gpp kok sayang, nikmati aja aku hati² kok" ucapnya meyakinkan.

Aku mengalah dengan tingkahnya, ia mulai memasukkan batangku ke vaginanya "oooohhhhhhh....." Lenguhnya

Ia duduk terdiam sambil mulutnya mengangah, matanya merem melek merasakan batangku yg masuk kedalam memeknya.

Ia menyeret meja yg ada didepannya sebagai tumpuan tangannya, kemudian pelan pelan ia menaikkan pinggulnya kemudian menurunkannya dengan pelan pelan pula.

"Aaakkkhhhh........" Teriaknya saat ia menurunkan pinggulnya.

Kegiatan itu ia ulang berkali kali sehingga teriakannya pun juga berkali kali..."akkkkhhhh...."

"Akkkhhh..."

"Akkkhhh... Mentok sayang....oohhh...."

"Emmm....akkkhhh. ...."

Temponya terbilang sangat pelan yg menyebabkan aku semakin tidak tahan.

"Tahan ... Sayaang...." Ucapku sambil kuangkat pahanya sedikit keatas, dan dengan ancang ancang kupompa dengan cepat batangku keatas dan kebawah.

"Akkkkkhhhhh.......iiiiiiiiiiiiii.......oooohhhhhh........" Teriaknya keras sekali

Plok...plok...plok....plok...

Kedua tangannya mencengram keras bibir meja, otot² yg ada pada tubuhnya kini terlihat dengan jelas akibat ia menahan gempuranku dari bawah.

"Akkkkkhhhh ..................." Matanya memejam meresapi, giginya menggigit kencang

"Eeemmmmmmmmm............"desanya ia tahan

Plok....plok.....plok.....plok....plok.....plok....plok.....

"Aaaaaakkkkhhh....pelaaaaaaan...aaakkkkkkkhhhhhsss....."

Plok...plok....plok....plok....

"Iiiiiiiiiiiiii.........sakiiiiiitttt......."

"Akkkkkhhhhhh......... Crut.....crut......crut...... " Cairannya kembali keluar.

"Aaahhhhhhhhh........" Lenguh panjangnya

Tubuhnya terduduk dipangkuanku dengan kontolku yg masih terbenam dalam memeknya, sikunya kini menempel dimeja menahan badanya agar perutnya tidak menempel pada meja.

"Ahh...ahh...ahh..ahh...ahh..ahh" lenguhnya diiring desus nafasnya yg ngos²an.

Kontolku kini kurasakan sudah sangat geli, namun aku harus tau situasi saat ini.

"Masih kuat? " Tanyaku memastikaan

"Ahhh...ahh..ahh..ahh...ahh.." hanya itu yg keluar dari bibirnya.

Aku mengangkat pinggulnya hinga terlepaslah kontolku dari jepitan memeknya. "Clup..."

Aku tuntun ia berdiri kemudian ku pepet tubuhnya dan mulai kucumbu lagi, mulai dari memelintir pentilnya hingga mencupangi lehernya.

"Hmmmm... Masih kuat?..." Tanyaku lagi

"Emmm....masih..." Ucapnya lirih sambil ia meraih kontolku dan mengocoknya.

"Ooogghhh......" Desahku

"Masihh... Kerashhhh......"desah nya.

Kulepas kocokannya kemudian aku merebahkan diriku dikasur kemudian aku suruh tante untuk menaikinya

Ia mengarahkan kembali memeknya ke kontolku, ia pegang kontolku kemudian ia gesek²kan.

"Assshhhh...asshhhh...." Desahannya.

kemudian ia memasukkan kontolku "slep.." ooookkkhhhh......." Aku kembali menyuruh tante untuh menahan tubuhnya tangannya bertumpuan pada dadaku. ,"Tahan ....."

Setelah itu aku ambil ancang ancang kemudian "plokkk...plok...plok...plok...plok..plok....." Dengan cepat aku kocok kontolku dari bawah. .."plok...plok..plok...plok...plok...plok....plok..."

Ia mengerang ke enakan

"Aahhh...ahhhh..ahhhh...ahh....ahhh.....ahh....."

"Aakkkkkkhhhh..... Stooopppp...aaakhhhh... Emmmm...... Sakiiittt.....ooohhh.....periiihhh. ....emmmmmm....oooooooohhhh....."

Plok...plok..plok..plok..plok..

Tangannya mencengram erat dadaku

"Kontolmu enak...sayang ....oooohhhhhhh.......ooohhhh...."

"Emmmmmmmm........" Dengan sekuat tenaga aku menggenjot memeknya.

"Jangaan ke raasss kerasss......ooooooohhh ....."

Tak lama kemudian kontolku terasa diujung "oookkkkhhhhmmmmmm......" Kini aku yg mulai mengerang

"Plok..plok..plok..plok..plok..plok.."

"Croooott....crooott...crooott...." Keluarlah semua spermaku. "Akkkkkkkkkkkkkkk....." Yg dibarengi dengan teriakannya

"Cruuttt..cruutt...cruutt. ..." Tubuhnya bergetar kencang.
Tubuhnya ambruk kesamping yg tertahan oleh senderan shofa. "Aduuhhh....aduuhhh.....assshh....." Rengeknya

Aku terpejam kemudian kami berdua tertidur dengan posisi tersebut, aku telentang dibawah sedangkan tante menduduki kontolku dengan kaki yg selokdoran kedepan dan badannya condong kesamping bersandar dengan sandaran shofa.

Jam 5 sore aku terbangun dengan suara tante yg membangunkanku "heyyy....bangun mandi dulu gihh ...cepet bangun..." Ucapnya manja membangunkanku.

"Emmmm......."

"Ayo ah bangun dah sore... Ayo kerumah sakit"

Aku kemudian terbangun dan pulang kemudian mandi dan ganti baju setelah itu aku kembali lagi kerumah tante untuk mengantarnya kembali kerumahsakit.

0 comments:

Post a Comment