Pesona Emak-emak (Part 6)

 

Pov tante resti
Namaku resti umur 40 thn, dulunya aku seorang biduan namun karierku terhenti akibat aku dijodohkan oleh orang tuaku, aku pandai merawat diri hingga banyak laki² matanya jelalatan memandangiku saat kita berpapasan.

Aku dijodohkan dengan laki² satu desaku ia bernama fahri nurdiansya perawakanya pendek sedikit hitam bertubuh gempal, ia bekerja dikota.

Aku terbilang seseorang yg cantik (bukanya sombong). Tubuhku proporsional tidak gemuk dan tidak kurus, memiliki payudara yg pas terbilang sedikit besar, pantatpun sama.

Aku pandai merawat diri, bahkan setiap malam aku meluluri badanku sendiri. Jangankan kulit tangan ataupun muka, bahkan daerah kewanitaankupun tak ada bercak hitam sedikitpun. Ini ku lakukan semata mata agar suamiku yg sukses dan jarang pulang itu tidak berpaling ke wanita lain, tau sendirikan kalo laki² sukses itu banyak godaanya.

Aku terbilang judes dan suka ngomel, mungkin sifatku ini bawaan sejak aku jadi biduan dulu. Setiap hari aku manjakan tubuhku dengan perawatan² agar tetap cantik, bahkan setiap 1 minggu sekali aku diantar anakku pergi kesalon langganan.

Walaupun dirumah tanpa suami aku tetap berdandan cantik karena emang hobyku berdandan dan merawat diri, dan juga aku merawat diri juga bertujuan agar diperhatikan orang lain karena aku sendiri jarang diperhatikan suamiku.

Suamiku jarang pulang biasanya setahun sekali baru pulang, kalo dibilang jarang dibelai emang iya aku jarang dibelai, hasratku kadang kadang timbul namun itu semua aku alihkan dengan mengerjakan hal² positif hingga pada suatu hari nanti ada satu hal yg menuntunku dan membuka mataku bahwa kenikmatan dunia adalah suatu yg harus dinikmati.

Setiap saat hatiku dipenuhi rasa gelisah, karena takut juga suamiku berpaling dariku. Orang yg setiap hari bertemu saja masih ada yg bermain mata, apalagi suamiku yg meniggalkanku hampir setahun lamanya.

Namun pikiran itu selalu aku tepis dengan kupandang wajah anakku sehingga aku sadar akan komitmen yg kita bangun.

Komitmen itu runtuh dikala pada saat itu terjadi suatu kejadian dengan teman anakku, ya dia adalah azril.

..............

Pada siang itu aku sedang beristirahat sambil menonton tv, saat itu dirumah tidak ada orang anakku pergi keluar sedangkan anak kecilku sedang tidur di kamar.

Saat itu aku hanya memakai kaos dan boxer, biasanya kalo didalam rumah aku selalu memakai pakaian² tersebut.

Saat enak²nya menonton tv tiba² ada suara ketukan pintu, akupun bangun dan keluar melihat siapa yg ketok² tersebut

Tok...tok....tok....

"rangga..... Ranggga...." Panggilnya memanggil anakku
Aku keluar ternyata suara itu suara azril teman anakku,"Rangganya keluar ada apa y?" Jawabku

Dengan pakaian yg sederhana cenderung terbuka aku menemui anak muda seumuran anak pertamaku, risih juga aku rasa akibat tatapan azril yg seperti menelanjangi tubuhku.

"ini tante... Aku mau ambil sepatu yg dipinjam rangga."

Aku bingung juga sebab aku yak tau tempat rangga menyimpan sepatu yg ia pinjam, karena tak tahu tempatnya akupun mengajak azril untuk mencari bersama.

"tante tdk tau juga tempatnya, coba ayo dicari bareng mungkin dikamarnya" ajakku

Akupun pergi masuk kedalam rumah dengan azril mengikutiku dari belakang.

Azril:"om fahri belum pulang tan" tanya azril memecah keheningan

"belum" jawabku singkat

"rencana pulang kapan" tanyanya lagi

" katanya sih minggu depan."jawabku lagi

:"owhh" jwbnya singkat

Sampai dikamar aku mencari cari sepatu itu lemari kucari dibawah gantungan baju, saat mencarinya dibawah, posisiku saat itu berdiri sambil badanku merunduk.

Saat mencari dilemari tersebut aku merasa aneh, bukan karena lemarinya melainkan bayangan azril, bukannya ia mencari ditempat lain malah diam dibelakangku.

" disini gk ada" aku buang pikiran anehku

Dian:" iya tante diatas lemari jg gk ada" ucap dian

Kemudian aku pindah ke kasur dan mencarinya dibawah kasur, posisinya pun sama kaya tadi bedanya sekarang badanya menyamping, pikiran anehku kembali muncul nampak dian kembali terdiam dibelakangku "apa yg ia lakukan? Ohhh. .. tidak, atau mungkin gara² aku menungging?" Ucapku dalam hati namun itu semua terjawab sudah karena tak berselang lama terasa ada benda menempel dipantatku, terasa pantatku diremas remas.

Ya.... Tak salah lagi benda tersebut adalah tangan azril, aku kaget reflek kutepis tangannya dengan tanganku, kemudian aku berbalik menghadap kebelakang aku tak menyangka bahwa azril berani berbuat tak senonoh terhadapku.


Aku:"jangan kurang ajar kamu, bangsat..." Suaraku meninggi

Aku sangat tersinggung dengan perbuatan azril, walaupun aku tidak pernah dijamah oleh suamiku bukan berarti bahwa aku seperti yg azril pikirkan,

Azril:"ahhh...."

Azril mendorong tubuhku hingga aku terjatuh dikasur empuk yg biasanya ditiduri oleh anakku.

Aku:"lepasin bangsat... Jangan kurang ajar kamu"

Aku mencoba berontak mencoba untuk lepas dari cengkraman anak setan ini. Semua usahaku sia sia karena sekuat apapun tenaga perempuan akan kalah dengan kekuatan laki².

Azril:"diam tant.. ."


"ahhhh bangsat" aku berteriak

Namun tiba² bibir merah tua kehitaman milik anak setan ini mencoba menyosor bibir merah milikku, hingga membuat ku kelabakan.

Sruppp..........

Bibir anak ini terasa hangat karena bercampur dengan ludah.Emmnnnn croooppppp sruuupppp.... Celrooopppp.... Akkkhh.... Anak ini begitu lihai sekali dalam memainkan lidahnya.

Crupp...cruppp...

"Aaahhhhhheeemmmmmm aaahhhhssrrroooppp" aku mencoba melepaskan kulumannya dengan berteriak dan menggeleng gelengkan kepalaku kekiri dan kekanan, entah apa yg ada dalam otakku disatu sisi aku menikmati disisi lain aku takmau menghianati suamiku.

Namun usaha ku tersebut menjadi sia sia karena nampaknya anak ini sangat lihai dalam menghadapi situasi ini. mulutnya mengikuti kemana saja mulutku pergi hingga walaupun aku berteriak dapat tertahan oleh mulutnya.

Emmmppp......aahhhhh

Aku mulai pasrah dengan keadaanku saat ini, aku hanya nurut saja ketika kedua tanganku diangkat keatas, kemudian tangannya membekap mulutku. Lama kelamaan aku menikmati perlakuannya pada tubuhku.

Tubuhku tidak dapat bergerak akibat tubuhnya yg menindihiku, terasa saat menindihku terdapat benda keras yg menekan nekan tubuhku. "Wah... Benda apa ini" ucapku dalam hati bertanya tanya sambil menebak nebak seberapa besar batang yg keras tersebut.

"ammmmmmpppppp ammmmmpppp..." Aku kembali tersadar dan mencoba berteriak namun teriakan itu tertahan oleh bekapannya

Aku merasa sedikit ada celah, terasa tangan yg membekap mulutku lengah akupun mencoba membuka lebar lebar rahang mulutku kemudian dengan sigap aku gigit telapak tangannya.

Namun gigitan itu malah membuat anak ini tersulut amarahnya. Jujur aku tidak pernah berada diposisi ini, bahkan aku tak pernah melihat suamiku memarahiku.

Ia mencengram rahangku begitu kuat hingga terasa sakit sekali yg membuat nyaliku mengecil, rasa ketakutan muncul menyelimutiku.

"diam lo bangsaaatt!!!!... Gw bunuh loh!!!" Suaranya meninggi sambil memelototkan mata.

Saat itu pula dengan reflek air mataku menggenang dimataku, aku sangat ketakutan dan lemas membiarkan ia melakukan perbuatan bejatnya kepadaku.

Gw:"nahh... Gitu dong, nikmati saja sayangkuhhh...." Ucapnya lembut sambil cengkramanya tadi berubah menjadi belaian.

"jangaaannnn..." Ucapku lirih

Aku sedikit ketakutan dgn ancamannya, dengan seketika tangannya yg masih memegangi kedua tanganku kini sedikit ia longgarkan, dengan lembut tangan kananya mulai meremas remas payudaranya, dan dengan pelan pelan ia rambatkan wajahnya menciumi tubuhku yg masih tertutup kaos hingga berhenti pada ketiakku dan menciumnya lewat celahlubang lengan bajuku.

Azril:"ummmm. .... Tante pandai sekali merawat diri..."

Azril:"hummmm...... Harum tant. .."

Sikap lembutnya muncul hingga membuat aku sedikit lebih nyaman, tak terasa aku mulai menikmati aksi bejatnya, namun "tunggu...tunggu..." Ucapku dalam hati.

Azril:"aahhhhhh......"

"Apa kamu tidak malu dengan perbuatanmu resti? Apa kamu mau menghianati suamimu yg rela bekerja setahun sekali baru bisa pulang" pikiranku sedang gundah antara menikmati dan mengakhiri.

" hhhhmmmm..... Harum..." Ucapnya setelah mencium ketiakku yg mulus dan terawat

Aku sangat tersanjung dengan apa yg anak ini ucapkan, terasa geli geli nikmat akibat ciumannya, namun aku teramat malu untuk mengakuinya

" jangan... " Kataku dengan lirih mencobamenutupi nikmat akibat rangsangannya

"syuuuppp ...syyuupppp..." Suara jilatan pada ketiakku

"Emmm....eehhhh...." Rasa geli menyelimuti tubuhku

Sesaat kemudian ia memindahkan rangsangannya ke leherku dan kembali menciumi leherku dengan sesekali menjilatnya kemudian takberapa lama ia menyedot kulit leherku "emmmmmmm"

Aku:"ahhhh.....

Aku kaget dengan rangsangan anak ini, entah belajar dari mana anak ini sehingga membuat diriku melayag layang menikmatinya.

Aku:"Ashhhhh....aduh....." Rasa geli Dicampur dengan birahiku yg mulai naik.

"Cup.............srupppemm......"

Aku:"akkkkhhh....ashh..."ingin rasanya berteriak akibat rangsangannya

Rangsangan ini pertama kali aku dapatkan seumur hidupku, jujur suamiku tak pernah melakukan rangsangan ini karena saat berhubungan dengan suamiku hanya buka, celup dan keluar.

"hsss... Jangaaaannnhhh..." Ingin sekali ia terus menjamahku, namun aku masih malu malu mengakuinya.

Azril:"emmmppp.....aasshh..."

Tangan anak ini menyusupkan ke dalam kaosku dan menerobos bh yg aku kenakan, ia kemudian meremas remas payudaraku,
Ia memilin milin pentilku kemudian meremas remasnya, dalam hatiku berkata "Akkkkkhhhh..... Bangsattt enak sekali rangasngannya" ingin aku mengerang erang dan mendesah desah namun egoku masih menyelimutiku.

Azril:"ahhh... Tant..... Payudaramu masih kencang ..... Ashhh .."

Aku:"aaahhh...aduh..pelan..."

Selesai meremasi payudaraku ia melepas kedua tanganku dari cengraman tangannya, anak ini kemudian menarik tanganku mengajakku berdiri.

Azril:"tante sayang berdiri yuk" bisiknya lembut ditelingaku

Dalam posisi berdiri ia mendekatiku saking dekatnya aku dengan anak itu sampe² hidung kami saling tempel, dengan posisi sedekat itu akupun tak bisa menyembunyikan deruh nafasku yg sudah tidak beraturan.


Tangannya merangkul pinggulku, gerakan² yg ia lakukan begitu tenang hingga membuatku begitu nyaman, Tanpa sadar tangannya menyelinap dari sela sela boxer yg ku pakai lemudian kedua pantatku menjadi sasaran empuknya, hingga aku bergetar merasa geli akibat jarinya mengelus elus anusku.

Aku:"ahhh...asshhhh....." Dalam hatiku "aku menikmatknya aku menikmatinya......

Azril:"emmm..tant.. tubuhmu indah sekali...." Bisiknya ditelingaku

Rangsangannya tak hanya berhenti disitu melainkan bagian depanku juga menjadi obyek rangsangannya ia menggesek gesekkan batang kerasnya kearah memekku, walaupun tubuh kami masih terbalut dengan boxer yg menghalangi tetapi rasanya begitu nikmat.

Aku:"ashhhh........ash.....ohhh....."kata kata itu tiba tiba keluar dari mulutku

Azril:"i love you tant..." Bisiknya peland ditelingaku, membuat wajahku memerah

Azril:"tante cantik banget......assshhhh.......aku cinta tante...assh...." Ia masih terus menggesekkan komtolnya di memekku

Aku:"asshh...ashhh..."

Azril:"ahhh.... Aku suka tubuh tante..."

Walau hanya menggesek gesekkanya, namun aku bisa menyimpulkan bahwa kontol ini bukan seperti yg suamiku punya melainkan kontol yg kuat, berurat, dan besar.

"Aaahhhh... Jangaaaaannnhhh assshhhemmmm" enyah apa yg aku rasakan saat ini, aku menikmatinya namun aku tak mau ada seorangpun bahwa aku menikmatinya.

Tak berapa lama ia melepas rangsangan pada pantatku kemudian memegang tanganku, aku larut dalam permainannya hingga membuat aku nurut tanpa perlawanan.

Tangannya mengarahkan tanganku menyelinap kedalam boxernya, aku penasaran seberapa besarnya kontol anak ini, dan "woooooww" ucapku dalam hati saat aku menyentuh kulit kontolnya.

Aku:"ohhh..... " Terasa besar sekali batangnya.

Azril:"oooohhhhh........halus tant..."

Azril:"assshhhh......enakkk.....enakkkk.....ahhh. "

Seperti dugaanku bahwa batang yg tertutup boxer itu sangat besar, terasa kontol itu keras dan tak berbulu sama sekali.

Azril:"aduhhh.... Ga tahan tan.....halus.."

"ashhh... Semua tubuhmu aku suka ......sayaaannnggg..." Bisiknya mesra membuat aku semakin tenggelam lebih dalam

Azril:" kocok dong sayang asssshhh.."

Seperti hipnotis ucapanya membuat aku menurutinya, aku mengocok pelan kontolku yg masih terbungkus boxer tersebut, terlihat ia begitu menikmatinya.

Ia menarik tanganku kemudian diarahkannya dimulutnya, ia kulum jari tanganku satu persatu kemudian meludahinya. Juih....juihh....juihhh...

Azril:"ummmmm....... Aahhh. "

Kemudian memasukkannya lagi kedalam cdnya dan menyuruhku mengocok batangnya, rasa hangat begitu terasa.

Azril:"aahhhhh..... Uuuhhh...." Desahnya terlihat begitu menikmatinya

Saat sedang asyik²nya aku mengocok kontolnya, aku tersadar akibat tanganya yg mencoba menurunkan boxerku, dengan reflek tanganku melepas kocokanku kemudian menahan boxerku agar tidak turun.

"please ... Jangan yg ini" ucapku lirih,

Azril:"asshhh.... Diam tante. ...."

Azril:"nikmati saja..."

Entah apa yg aku rasakan saat ini sekejap aku menikmati permainanya namun sekejap pula aku berfikir tak tak ingin melangkah lebih jauh.

Dengan paksa ia menurunkan boxerku dgn paksa, kemudian ia membaringkan tubuhku lagi dan mengelus elus memekku yg masih terbungkus cd warna putih.

Akibat rangsanganya pada memekku membuat tubuhku bergetar dan menjerit-jerit "ahhhh...ahhhhh...ahhh" Cdku terasa basah akibat rangsangannya


Kemudian ia mepaskan cd yg kupakai hingga nampaklah memekku yg berbulu halus, aku begitu malu memperlihatkan memekku, sebab baru pertama ini aku memperlihatkan memekku terhadap orang lain selain suamiku. Bahkan, biasanya pada suamikupun aku jarang memperlihatkan memekku yg ditumbuhi bulu bulu, karena jika suamiku dirumah aku rajin sekali mencukur bulu itu.

"Pliiiiiisssss....." Dengan malu² aku memohon sambil menutupi memekku dengan kedua tanganku.

Tanpa menghiraukanku ia menyingkirkan tanganku dari memeknya, kemudian ia kembali mengelus² memekku

Assshhhh.... Eesssshhhhh.... Desahku tak tertahankan


Azril:"Nikmati tan nikmati ....."

Ia kemudian meneroboskan jarinya kedalam belahan memekku kemudian mengocokkannya kedalam memekku dengan cepat

Azril:"uhhhh. ......"

Akkkhhhhh.... Teriakku, kemudian dengan sergap ia menyambar bibirku.

Emmmmpppp. ..... Aaaaaahhmmmmmmmmm crooooppppp sruuupppppp.... Desahnya

Begitu lihai ia memainkan lidahku hingga membuat lidahku begitu tertantang untuk mengimbanginya.

Selesai melumat bibirku kemudian ia turun kebawah melewati pusarku dan yg membuatku kaget ternyata ia berhenti di memekku.

Ia menciumi memekku dan membelahnya dengan dua jarinya kemudian dengan pelan² ia menjulurkan lidahnya kemudian menjilati memekku.

Aku begitu kaget atas aksinya yg baru pertama kali ini aku rasakan, sebab seperti yg aku ucapkanku diatas bahwa suamiku biasanya hanya membuka, celup, dan keluar. Beda sekali dengan anak ini membuatku kelabakan atas aksi yg ia lakukan kepada tubuhku.


Aaassshhhh.... Joroookkkk....." Desahku sambil menegurnya.

"Sruppoo..... Sruppott....
Pertama kali ia menjilati memekku terasa jijik, namun rasa jijik itu hilang akibat dari birahi yg menyelimuti pikiranku, saking enaknya aku mencengram sprei yg menyelimuti kasur ini.

Ia menyedit nyedot memekku dengan begitu lihai, tanganya pun tak tinggal diam kemudian meremas payudaraku masih kencang ini.

Ahhhh.... Asssshhhh..... Bangsat...kau." kata² kasarku mulai terucap akibat rasa nikmat ini.

Ahhhhhsssss.....lepaaassshhhh... Bangsatt" ucapku sambil menjambak² rambutnya.

Rasa maluku mulai pudar bahkan tak lagi kuhiraukan kata² kasar yg keluar dari bibir mungilku. Persetan dengan setia, persetan dengan suami, aku menikmatinya, aku menikmatinya.

Srupppppppppp sruuuiiiipppp croooooopppcruuuuupppuuttt..... Suara sedotannya begitu jelas tersengar


Hingga pada puncak rangsangannya ia memegang daerah² sensitifku sambil ia gesek gesek, rangsangan itu membuatku kelabakan hingga tanpa sadar aku berteriak kencang.


Tante"ahhhhhhhg........ Ajinnngg bangsat babiiiihhhhhhhssssss emmmmmm..... Lepassssshhh"
Rancauku tak karuan dan pada akhirnya puncak itu hadir dan membuatku melayang layang diudara.

crooootttt crooootttt....

Aaaahhhhhhhh.....uuhhhhhhhhhhh. Eehhmmmmm..... Desahku minikmati orgasmeku.

Ia menyedot habis cairanku, kemudian ia beranjak dan membuka paksa bibirku. Aku hanya menurut saja akibat dari rasa orgasmeku masih belum habis.

Tanpa sadar ia mengulum bibirku dan memasukkan semua cairan yg ada pada mulutnya ia pindahkan cairan itu kemulutku, ingin aku muntah akubat rasanya yg begitu asing namun ia menutup mulutku dan memaksa agar aku menelannya.

Setelah orgasme yg melandaku reda akupun tersadar dan memaksakan tubuhku yg masih lemas untuk berdiri dan memakai kembali boxer dan cdku.

Dengan bimbang aku melangkahkan kakiku keluar, ya... "Aku ingin di tahan aku ingin ditahan" ucapku dalam hati.

Doaku terkabul, nampak azril memahan tanganku namun aku ingin lebih dari itu, tangan itupun akutepis "Bangsat... Biadap.... " Umpatku padanya.

Karena ingin azril lebih serius untuk menahanku akupun mencoba berlalu keluar kamar, ia nampak hanya membiarkanku berlalu "akkkhhhhh.... " aku kecewa dengan sikap azril

Dengan kesal aku masuk kekamarku dan berganti baju, "akkkhhh .... Maunya apasih tuh anak?.... Kamu juga sih sok jal mahal..." pikiranku serasa terbelah menjadi dua kubu.

Seketika aku kehilangan moodku, aku coba menenangkan diri ini dengan menonton tv namun rasa kesal ini tak kunjung hilang.

Aku ingin beranjak namun terdengar langkah kaki mendekat aku urungkan niatku untuk beranjak, langka kaki itu bersumber dari azril.

Ia nampak mendekatiku kemudian ia mencoba membelai pahaku yg tertutup kain daster, namun dengan kesal aku tepis tangannya

"Bangsat kau...." Umpatku kesal

Bukanya berheti anak ini malah berani menggodaku, saat tangannya mendekatiku lagi akupun menepisnya lagi, namun tangannya dengan sigap mencengram tanganku "awww..."

"jangan sok jual mahal lonte" ia kembali terlihat marah.

Kemudian ia mencoba mendekatiku lagi, ia pegang daguku dengan lembut

"nahh... Gitu dong jadi jadi cewek yg lembut jgn judes²" ujarnya sambil mengelus pipiku.

Aku diam saja dengan perlakuannya padaku kemudian ia beranjak pergi entah kemana meninggalkanku.

............

Jam 12.00 malam mataku masih terbuka lebar ditemani dengan sunyinya malam aku masih belum bisa tidur.

Malam ini aku mengenakan lingerie, seperti biasa kalo hendak tidur aku tak pernah memakai pakaian dalam.

Aku masih terbayang bayang kejadian tadi pagi, kejadian yg membuatku pertama kalinya merasakan kenikmatan walau hanya sekedar lewat lidah.

Masih terasa ditanganku bagaimana besar dan kerasnya batang anak itu, aku menghayal "bagaimana ya kalo kontol besar anak itu menerobos memekku."

Saat membayangkan itu otomatis aku merasa ngeri sambil menutupi vaginaku dgn tanganku, entah apa yg aku lakukan hingga membuat tanganku yg semula hanya diam menutupi vaginaku kini berubah menjadi elusan² manja hingga menaikkan birahiku.

Aku mengibaratkan kontolnya 4 jariku kemudian menelusupkannya kedalam vaginaku, namun baru satu centi sudah susah, "assshhhhh.."

"Kenapa tadi aku pura², kalo tidak pura² mungkin sekarang aku bisa tidur pulas hmmm.." ucapku merasa bersalah

"Hmmm....ahhhss.... Dicukur dulu kali ya, biar kalo anak itu datang lagi jadi suka." Gumamku dalam hati.

Aku beranjak dan mengambil pisau cukur kemudian mencukur halus bulu vaginaku sambil duduk membuka lebar kedua pahaku dilantai.

Sentuhan pisau cukur pada vaginaku membuat birahiki semakin tumbuh, setelah bersih aku bersihkan lantai yg terdapat bulu bulu halus vaginaku.

"Semoga saja besok anak itu kembali lagi...hmmm.." gumamku lagi dalam hati.

Aku kemudian kembali lagi menglus elus vaginaku namun kali ini lebih serius dengan memasukkan satu jariku kedalam vaginaku.

Terasa hangat vaginaku, "assshhh....." Kemudian kumaju mundurkan pelan jariku, cairan pelumas vaginaku keluar.

"Ahhhh.....azril ......aahhh. ..." Desahku lirih

Vaginaku masih kencang karena aku sering senam kegel, apa lagi bentuknya tidak ada sedikitpun lipatan² daging di belahan vaginaku sama sekali, apalagi kalo sekarang bulu vaginaku sudah aku cukur, nampak vaginaku seperti vagina milik anakku, mungil dan tertutup rapat.

Satu tanganku meremasi kedua payudaranya ku yg masih tertutup lingerie secara bergantian, aku praktekan apa yg udah anak itu lakukan kepadaku, aku melakukan jamahan² tubuhku seperti yg anak itu lakukan.

Ahhhh ...... Anak...bangsat.....,

Kupilin² pentilku dengan terus mengocok vaginaku, "akkkhhhh..... Oohhhh ..... Aaaassshhhh....

"Aassshhhhh..... Azrilll....oooohhhhh"

Gilanya bukan lagi suamiku yg aku sebut² saat aku ingin dibelai, melainkan anak muda yg seumuran dengan anakku.

"Ahhh..zrill..... Kontolmuhhh... Besar naakkk.... Aaasshhh..."

"Ahhhh.... Genjot nakk...ooohhh... Genjot.."

"Uhhhh..... Aaakkkhhhh....."

"Ahhh...zrilll..... Tusuk. .... Ooohh....

"Ahhh.... Besar kontolmu....."


Aku kemudian mengeluarkan seluruh cairan klimaksku... "Crooottt......crooottttt ....crooottt..."

Aku terkulai lemas menikmati sisa² orgasmeku, entah saking lelahnya aku tertidur dengan posisi duduk mengangkang memperlihatkan memekku

.........
Pov azril

Isi chat whatsapp

T indri:" sayang, jangan lupa besok kesini yahh... Bantu²" jam 10.25

Gw:" iya sayang " love

Ya besok adalah tante indri mengadakan sukuran untuk bayinya yg berumur 5 bulan setengah.

Keesokan harinya....................

Jam 9 gw terbangun dgn buny ringtone hp...di layar hp tersebut Tertulis indri lagsung gw angkat
Gw:" halo" sambil malas

T indri:"ngapain aja sih ... Lama amat ngangkatnya pegel tau nelpon terus.... Katanya kesini kok gk muncul muncul.... Bla ....bla.....bla...." Begitulah omelan tante indri menjadi sarapan pagi ini

Gw:"iya cerewet.... Maaf baru bangun" jawab gw

T indri:"apa?.... Cerewet?.... Bla.... Bla.... Bla..." Omongannya yg semakin menjadi jadi wkwkwk

Kuputus telfon itu tanpa merespon omongan tante indri, aku langsung bergegas mandi setelah itu langsung kupacu motorku kerumah tante indri meninggalkan dian yg masih tertidur pulas.

Sesampainya dirumah tante kulihat rumahnya sepi malah yg rame disamping rumahnya (rumah saudaranya), aku masuk saja kerumahnya dan mencari tante dikamarnya saat itu ia sedang tiduran sambil mainin hp ia saat itu memakai baju longgar khas ibu hamil baju itu terusan sampe lututnya

Gw:"sayang" sapa gw sambil gw samperin dan ikut tidur di sampingnya

T indri:"apa" jawabnya ngambek

Gw:"knp sih?"

T indri:"gpp" lagi² jawabnya cuek

Gw:"iya deh iya maaf... Jgn marah dong" sambil gw peluk dan cium keningnya ku elus elus perutnya yg mulai membesar.

T indri:"hmmmm.... Kamu sih kataeemmmpppp sruupppp" ocehanya yg ku sambar bulutnya dgn mulutku karena gemas.

Mulutku menari nari kedalam mulutnya kami saling mengadu lidah terasa hangat air liurnya kemudian kulepas kulumanku.

Gw:"emmmppp.... Iya iya maaf kan tadi udah minta maaf"

Tantepun kemudian mengangkat badannya dan menjadikan dadaku sebagai bantal, tanganku tak mau diam kemudian ku pilin pilin pentilnya, tante indri mulai mengeliat dan mengelus elus kontolku diselipkannya tangannya ke dalam boxerku

Kalo hanya didalam desa biasanya aku lebih suka pakai boxer ataupun juga sarung, aku jarang pakai celana karena risih juga, biasanya pake celana kalo mau keluar desa.

T indri:"sayang.... Pengen" ucapnya memandangku

Gw:"pengen apa"

T indri:" ahhhh...pengen ini" rengeknya

Gw:"ini apa sayang??" Goda gw

T indri:"kontol" ucapnya berbisik ditelinga ku

Seketika nafsuku kembali memuncak dgn berbaring gw perorotin boxerku kemudian tampaklah kontolku yg sudah menegang.

Tangan tante memegang kontolku, sambil berbaring aku dan tante saling berhadapan tanganya mengocok ngocok pelah kontolku.
Gw:"ashhh.... Suamimu ngak pulang??

T indri:" gtau juga..." Jawabnya sambil asyik mengocok ngocok kontolku

Tangan gw mulai mengelus elus pahanya dan menyingkapnya keatas nampak memeknya mulai lebat ditumbuhi bulu yg suda 1 bulan belum dicukur

Aku berdiri mengambil pisau cukur kemudian mencukurnya, di sela sela mencukur aku menggesek gesek klitorisnya, nampak badanya bergetar² mengejang.

Setelah terlihat bersih kemudian memasukkan 3 jariku kedalam memeknya dengan paksa dan mengobel ngobelnya "aaakkkhhhhkkkkhhhhkkkhhh..." Teriaknya sambil menegang kaget

Gw:"uhhhhh......."

Kuobok obok memeknya dgn jariku sambil bilang "dasar lonte, gk dpt jatah suami eh malah minta ke berondong, dasar memek gatal"

Tanganya mengusap usap perut bawahnya serta mata tante menatap perutnya seolah olah mengadu pada anaknya yg masih dalam kandungan

T indri:"hihihi... Denger nak mama dianggap lonte sama papamu nak hihihi.... Papamu jahat nak...hiiihiiihiii...." Ia pura pura menangis

Kudekatkan kepalaku keperut nya

Gw:"denger nakk... Kalo kamu cewek jangan jadi lonte kek mamamu ya" dengan terus kukocok 3jariku kememeknya.

T indri:" aaakkkhhhhh. .... Iyyaaahhhh.... Kalo nanti dah besar cariiihhh... Suamiiihhh yg kuaaaaatthh dannnhhh tahhaan lammaahhh... Kek ayah.mu"

Gw;" iyaaahhh... Jgn kek mamamu... Sukanya yg tua² hahaha...."

Aksi itu membuatku horny kemudian langsung kutusukkan kontolku kememeknya...

T indri:" akkkkhhhh... Enak maaassshhhh...." Desahnya

Kugenjot ia pelan pelan, tante indri kemudian melanjutkan omongannya kepada jabang bayinya

T indri:"naaak.... Kaloooohhhh... Nanti... Kamuuuhhhh... Laki lakiiihh... Jadilaaahh kek papaaahhmuuuhh.... Yang kuat ahhh... Dan taahan lamaaah"

Plok...plok....plok...srutt

Gw:"ahhh....emang suamimu kuat ...."

T indri:"ass....ihhh.... Maksutnya kamu...uhhh..."

Gw:"hahahaha...."

T indri:" nantiihhh... Kalooohhh... Kuat ooohhhss... Haruuussshhh....bisaaahhh.. bikin mamah lemaaaassshhh" timpalnya nakal

Membayangkan itu membuat birahiku meningkat, kusodokkan kontolku dalam dalam " akkkkhhh" pekiknya

Gw:"naaakkkhh... Kalo nantii aahhhsss.... Kamuuuhhh perempuaaahhhnn.. kamuuuhh karuuussshhh... Bisaaahhh gantiin mamaaahhh muasin papaaahhh.." ucap gw tak mau kalah

Plok...plok...plok...plok..

T indri:" yaudah deh nakkkhhhh... Kalooohhh kamuuuhhh nantiiiihhh... Kamuhhh.. laki lakiiihhh... Mamaaahhh... Iklassshh..kok hamill lagiiihhh anakkksshh.. perempuan biar papahhhh... Puaaassshhhh..hahaha....."

Gw:"aahhh... Kalo nanti anak kita cowok tapi lemah gimana....aahhhh..."

T indri:"aahhh....ga mungkin la...ahhh.... Kan ayah...aahh...nya perkasa. ...ahhh..."

Gw:"kalo... Ayah..nya...suka memek tante tante... Apa...ahhh...anaknya..ahh.. juga... Sama..ahhh...."

T indri:"ahhh.... Semoga aja...aahh... Sama, biar nanti mau uuhh...muasin aku..uhh...hahahaaahhhhh..."


Kegilaannya membuatku semakin horny, aku terus menggenjotnya dengan sedikit kencang

Gw:"ahh...dasar lonte.... Rasain nihh....oohh...."

Plokkkk..... Plokkkkkk......

T indri:" sayang...... Jangan dalem dalem genjotnyaaahhhh. Ooohhh.." pintanya

Gw:" ohhh... Knp syangg...."


T indri:" nantiihh kenaaahh dedek bayinyyaaahhh hahaha" candanya


Tiba² kami dikagetkan dgn suara dari luar rumah memanggil, nampak suaranya semakin mendekat, akupun menghentikan henjotanku.

T indri:" iyaaahh... Ada apaahhh..."

Orang:" cari panci mbak ada gk" nampak ia adalah orang yg membantu memasak buat sukuran nanti

Akupun melanjutkan genjotanku, nampak ia mengisyaratkan untuk menghentikan genjotanku namun tetap kulanjutkan...

Plok...plok..plok...

T indri:" adaaahhhh... Kahh muuhh cahh riihh ajahh di dapur"

Iya mecubit pahaku lembut...

Orang:"yg dibawah meja ini kah"

Saat tante menjawab pertanyaan itu aku dengan sengaja menusukkan kuat² hingga kedalam."

T indri:"iyaaaaaaaahhhhhhh" teriaknya kenceng...

Plok...plok...plok..

Tante indri melotot tajam, bukanya takut tapi aku malah gemes... Aku lanjutkan lagi genjotanku

Orang:" kamu gpp kan mbak?" Tanyanya memastikan

Tante:" gpp kok mbak... Cuma tadi perut aku agak mules" ahhhhemmpp...."ia tutup mulutnya

Orang:"ohhh... Yaudah mbak"

Tante:" iyaaaahhhh" jawabnya mendesah

Taklama kemudian sepertinya orang itu sudah pergi berlalu, nampak tante mulai berbicara lagi

T indri:"kamu ihh...nakal... Hampir ajahh... Ketauan akkkhh..." Gw hanya balas dgn senyuman

T indri:" nanti kaaloohh.. ketauan kan ...sstt.. gk bisaaahhh... Ngentot lagggiiiihhh... Kan kasian memek akkkhhuuuu gak adaaahhh yg muasiinnnhh..."

Plok...plok..plok...

Gw:" salahhh sendirihhh... Orang sibuk nyiapin sukuranmu ehhh kamuuuhnyaahh malahh ngentooott amaaahhh berondong"

T indri:"akkkhhhh...enk ajaahhh... Tadi akuuuuhhh ikut bantuuuhh bantuuuhh loh tapiiihh... Akuuuhh.. capek... Akuuuhhh alesah perutkuuuhhh. Sakiiittt aahhhh...."

Gw:"nakal yaahhh ngomongnyaaahhh.. sakit perut tapiihh... Sebenarnyaaahhh... Memeknyaahhh gatal"

Plok..plok..plok..plok

T indri:" ohhhh..... Perut akuuuhhh sakiiittt obatnyaahhh hanyaahh... Pejuuuhhh kamuuuhhh ahhhmmmm..."

Gw:" ookkkhh.... Kalooohhh pejunyaaahh papa tirinyaaahhh.. gimanaaahhhh" kugenjor ia dgn cepat

T indri:" papaaaahhhh tirinyaahhhh.... Gk bisaaahhh ngaceng, pejuhnya amiss.....aahh..."

Plok...plok..plok..

T indri:" ookkkkhhh.... Pejuhi anakk muhhh sayaanng..... Sirami rahimku sayang...... Basahii memekku aahhhhh"..

T indri :" aahhhhhhhhh.... .... "

Croooottt...

Croooootttt

Crooooottt
Muncrat semua cairanya membasahi kontolku terasa hangat di kontolku, terasa kedutan dimemeknya membuatku menghentikan kocokanku pada memeknya.

Gw:" nak.... Nanti kalo dah besar jangan suka ngecrot yahh...assshhh.... Jangan kek papa tirimuh.... Ookhhhj......"


T indri:"iyahhh... Aahhh.... Nakk...aahhhh.... Aahhhh.... " Ucapnya sambil mendesah menikmati sisa orgasmenya.

T indri:"nggak enk tauuuhh...nak..... Ooohhh....aahhhh... Kalo dibiarin kentang aahhhh" timpalnya lagi.

Gw:"ahh.... Nakk.... Kalo kamu cewek jangan suka lemas yaahhhh......"


T indri:"iyaahh.. nakk.... Kalahin ayahmu..uuhh..."

T indri:"ibu... Ga kuat.. ngelawan ayaahh...sendiri ...uuhhh..."

Aku kemudian meneruskan kocokanku, kupegangi perutnya plok...plok...plok... Ahhhh

Gw:"aahhh.... Gitu kok katanya pengen dipuasin anaknya ahhh.... Sama ayaahh...nya aja udah kala...ahhh..."

T indri:"kan...untukk... Jaga² kalo..oohh kamu ga ada. ...ahhh..."

Gw:"ahhhh..... "

Plok....plok...plok.....plok...

Gw:"uhhh....ummm....pp.... Memeknya enak. Sayangg.... Ooohhh.. "

T indri:"aahhh.... Aku lemas sayang. ."

Gw:"uuuhhh..... Sayang..... Kalo anak ini udahh... Lahir.. aku...uhh... Mau hamili kamu lagii...ahhhhsss..."

T indri:"aahhh....tersera...ahh kamu sayaang....aahhh...emang maunya... Punyaa..ahh anak berapaa..aahh"

Gw:"aakkhh..ku pengen hamili kamu..uuhh... Setiap... Tahunn ...aaahhh..."

T indri:"waahhh..... Aahhh.... Kalooohhh... Akuuhh... Umur 50 tahun....oohhh... Anakkku nyampekk... 10 lebiihh...dongg...aahhh...."

Gw:"aahhh.... Harus 10 lebihhh....oooohhh..."

Plokkk..pook...srutt..

T indri:"tapi... Ooohhhh..... Aku bisa hamil ga ya diumur tua...aahhh..."

Gw:"aahhh.... Haruss.... Bisaaahhhh..... Ooohhhh..... Makanya minum jamu...uuhh... Biar subur terusss....aahhhh..."

T indri:"iyaaa..... Aahhh ... Aku akan... Minum jamu..uuhhh.. demi....iihh... Kamu..uuhh..."

Gw:"ahhsss.... Oooohhhh ......"

T indri:"ahhhhhhhh......."

Gw"emmmmpppp. ........." Kupercepat kocokannku.

Plok..plok..plok..plok..

T indri:"aahhhhhh.... Pelan.........."

Gw:"aahhhh....eennngg......"

T indri:"aahhhhhh........" Crutt .... Crutt....crut...."

T indri :"hah.... Hah.....hah..... " Ia muncrat lagi

Gw:"aahhh... Udahh...aahh muncrat lagii.uuuhhh... "

T indri:"iya...aahhh gaa... Kuattttt... "

Plok...plok...plok....

T indri:"uuuhhhhhh.......... Kamuuhh masih... Lama..aahhhh...."

Gw:" aahhh.... Dikit... Lagii....uuuhhh....udah...aahh... Mau keluarrr..."

T indri:"aahhh.... Kamu emang kuatttt.....aaahhhh.......akuuhh.. ga salah pilihhh..... Uuuhhh..."

Gw:"akkk......hhh...."


Gw:"terimah... Pejukuuuhhh naaaakkkkhhhh.... "

T indri:" aahhh...dekkk... Siap ...siap yaahhhhhh..... Jangan kaget..ooohhhh"

Gw:" aaahhhhh......."

Kemudian crot crot crot pejuhku membasahi memeknya

Tante indri:" akkkkhhhhh... Panaass...ahhh.... "

Gw:" memekmu makin enak sayang..."

T indri:"ohhh..... Iyah dong sayang. .... Sejak akuhh... Punya berondong aku lebih rajin merawat diri...."

Gw:" makin nyedot dan wangi"

T indri:" tubuhku untukmu sayang"

Rayuan itu terus aku lancarkan sambil kontol yg masih menancap, kurebahkan diriku dan menciumi wajahnya, kutahan badanku dengan siku agar tidak menindihi perutnya.

T indri:" kontolmu juga, makin besar, panjang dan kerasnyaahhh.... Ampuuuu nn...gk lagi² deh nyoba berondong"

Gw:"tapi kan enak .... Puas sruppp... . Gk kaya ama yg tua...Sruooopp..."

T indri:"iyahhh.... Loyoohh... Mudah muncrat... Gk kayak brondong satu ini.... Gk salah pilih deh...hmmmm.....cupp.."

Yak berapa lama kontol yg masih menancap di memeknya yg semula sudah loyo kini kembali menegang maksimal.

T indri:"kann..... Nihh... Contohnya... Gk kuat dek ampuuunnnn..... Haduuuhhh.... "

Aku kasihan dengan tante dan kandungannya kemudian aku keluarkan kontolku yg menegang dari memeknya.

"Pluuupppss..."

Gw:" nggak deh besok aja, memang nakal...nih... Baru juga keluar dah berdiri lagi hihihi" ucapku pura² memarahi kontolku sambil menepuk nepuknya kemudian kupakai pakaianku lagi dan merebahkan diriku disampingya.

T indri:" untung brondong satu inih pintar mengatur nafsunya, kalo gk dah pingsan aku hihihi" ucapnya sambil membelai wajahku.

T indri:"dah ganteng, rudalnya besar dan tahan lama, kuat tak mudah loyo, jago lagi mainnya" timpalnya lagi sambil menatap wajahku.

Kami saling menatap mata, entah dari mana benih² kasih ini timbul, tak menghiraukan umur kami yg beda jauh bahkan hampir 2x umurku adalah umurnya, namun aku pandangi lekat wajahnya masih muda sekali.

Sebenarnya tak pantas kalo ia berumur 38thn, cocoknya ia berumur 30 an. Sebab ia pandai juga merawat tubuhnya dari rambutnya yg lurus, kulit wajah dan tangan serta leher yg tak nampak belang.

Setelah puas memandanginya aku mengambil hpku dan menbukanya, terdapat notif dari rangga jam 10 siang 1 jam yg lalu

Rangga :" bro katanya lu kemarin ngambil sepatu ya ... Sepatunya gw taro di bawah kursi ruang tamu ambil aja gw mau keluar"

Pesan itu gw bales" iya broo... Siapp"

Kemudian gw pamit ke tante indri

Gw:"aku pamit dulu ya sayang ada urusan bentar"

T indri:"aaahhhh. Jangaaaannn nanti ajaaa" rengeknya manja

Gw:" inih orangnya nyuruh sekarang" jwb gw bohong

T indri:" hmmm. Yaudah deh... Tapi janji ya nanti kesini lagi"

Gw:"iya sayang janji nanti malam...

Aku kecup bibir merahnya sambil aku masukkan lidahku dengan lidahhya " emmmmmm...emmm..." Begitula desahan kami.

Setelah itu aku kecup keningnya dan beranjak pergi, namun ia menghentikanku.

"Ehhhh.... Bentar..." Ucapnya membuat langkahku berhenti.

"Apa lagi sayang...?" Tanyaku

"Adeknya gk dipamiti pulang.... Ngambek nih hihihi..." Ucapnya pura pura menangis.

Akupun kembali kemudian memegang perutnya sambil mengusap usapnya ...


"Adek... Papa pulang dulu ya... Jangan nakal ya, jangan nyusahin mama...."

Kemudian aku mengecup perutnya dan mengusap kepalanya, dan beranjak pergi.




0 comments:

Post a Comment