Pesona Emak-emak (Part 10)

 


Tok...tok..tok...

"Iya bentar" ucap tante

Ceklek Kreekk..... Pintu terbuka

T indri:"Ehh....zrill..... Dah siap ya"

Gw:"Em.... Udah, ayo berangkat"

Sebelum matahari terbenam aku dan tante ada janji mau pergi kerumah sakit untuk gantian menjaga om anto

T indri:"bentar yaaaa..." Ia beranjak masuk

Aku mengikuti tante masuk kedalam rumah, ia masuk kedalam kamarnya untuk ganti baju.

Ia hendak membuka bajunya namun aku tahan tanganya.."ehh. ... Bentar bentar" cegahku

"Kenapaaa .....?" Tanyanya heran

"Sini aku yg lepasin.."

"Hmmm....iya deh.." ia menurut saja

Aku membuka pakaiannya dari baju kemudian celana pendeknya, setelah terlepas nampaklah kini tubuh indahnya yg hanya berbalut pakaian dalam.

"Apaa...." Tanyanya sewot karena tak terima aku pelototi tubuh telanjangnya.

"Gpp..." Tanganku mulai meremas remas payudaranya.

"Ehhh... Jangan" ucapnya kemudian membuka lemari dan mencari pakaian ganti.

"Ehh ..... Aku aja yg milih..." Aku menyingkirkan tangannya dari lemari kemudian ku pilih baju² yg ada di lemari.

"Nah... Ini kayaknya cocok" ucapku sambil menyocokkan kaju itu ditubuhnya.

Aku memilih baju tidur tipis tanpa lengan yg masing masing bagian pundaknya terhubung seutas tali, bentuknya mirip lingerie namun tidak transparan, namun panjangnya pun sedikit lebih panjang hingga sampai lutut.

"Ehh.... Baju apaan ini,,.... Ini kerumah sakit loh." Ucapnya protes

"Gak boleh protes" suruhku sambil memegang badanya

"Nggak.... malu tau" protesnya sambil mencoba melepaskan peganganku.

"Udaaahh.... Nurut aja biar cepet. " Aku kemudian membalikkan badannya dan membuka cup bhnya.

"Ehh... Mau diapain...." Protesnya lagi sambil membalikkan badannya lagi.

Dengan sedikit kesal aku sambar mulutnya "emmmmm......" Srupppp....."...cruppp..." Sambil melumatnya aku buka cup bhnya.

Setelah terbuka sepenuhnya aku kemudian melepaskannya. Setelah lepas akupun melepaskan kulumanku.

T indri:"Mau kamu apa sih sayang..."

Gw:"kamu nurut aja ya....." Pintaku

T indri:"tapi janji ya... Gk boleh terangsang hihihi"

Gw:"iya iya ....."

Ia menarik nafas dalam² kemudian melepasnya pertanda ia pasrah, aku berjongkok kemudian menurunkan cdnya, nampaklah belahan memeknya yg gundul tanpa sehelai benang pun.

Seperti tau kalo aku mau memainkan memeknya ia mundur sambil merapatkan kakinya dan menutupi memeknya.

"Ehhh..... Udah janji lohh....." Ucapnya menginggatkan

Sambil tersenyum aku berdiri dan memakaikan baju tidurnya. bajunya terbilang besar dan kainya sedikit molor, walaupun perutnya sudah membesar namun terlihat pas di badanya.

Lekuk tubuhnya terlihat jelas apalagi pentilnya yg tercetak ditengah tengah payudaranya yg besar dan bulat itu membuatku mupeng.

"Ihhh.. risih tau yang...."

"Gpp kok ....." Ucapku menenangkan

Kami berangkat kerumah sakit, saat melewati depan rumah sakit terdapat banyak bapak² antri yg melotot melihat kecantikan dan kemolekan tubuh tante yg saat ini berpakaian sedikit ketat.

Walaupun dalam keadaan hamil tante indri masih memperhatikan dandanannya sehingga wajahnya selalu terlihat menggairahkan. Apalagi pantatnya "ndul...dull..dull.." seakan akan bersuara.

Tante terlihat risih dengan tatapan orang yg tak dikenal yg ia ekpresikan dengan jalannya yg di percepat.

Pov 3
"ehhh.... Lama amat sih "Sambuatan yg didapat azril dan tante indri dari egi yg sedari tadi menunggu kedatangannya karena ia hendak pergi.

T indri:"iya... Nih, nungguin temenmu lama banget"

Azril:"hehehe... Iyabro maaf " timpalnya sambil nyengir

Egi:"yaudah deh aku pamit dulu pa, ma, zril..."

Ia pergi entah kemana,

Anto:"ma.... Udah enakan?" Terasa suaranya sudah mulai normal

Posisi anto saat ini tidur membelakangi jalan keluar masuk kamar yg hanya dipisah dengan gorden. Berbanding terbalik dengan posisi pagi tadi.

T indri:"iya mass.... Sudah enak"balesnya.

("Enak dipuasin brondong perkasa pake kontolnya yg keras hihihi...") Terusnya dalam hati

T indri:" emm... Kok pindah posisi tidurnya mas.."

Anto:"iya ... Bosen..."


Tante indri duduk disamping suaminya tepat dibagian kakisuaminya. sedangkan azril dibawah sambil tiduran. Anto kini sudah mulai banyak bicara, istrinya yg duduk menghadapnya menjadi lawan bicaranya yg sepadan.

Tak berapa lama silih berganti para tetangga menjenguk anto yg sedang terbaring lemas dirumah sakit

Seperti saat ini dua orang bapak bapak yaitu pak kades dan temannya pak subroto yg sedang menjenguk kerumah sakit.

Pak subroto adalah suami tante nita, mereka adalah teman dekat jadi tak heran ia bersama sama menjenguk anto.

Kedua bapak² ini sedang duduk dilantai tepat diarah jalur keluar masuk yg otomatis mereka berada didekat kepala om anto, dan otomatis pula ia berhadapan dengan tante indri yg sedang duduk di atas kursi.

Karena baju tidur tante hanya selutut maka otomatis saat iaduduk baju itu ketarik hingga kepahanya, hingga memperlihatkan pahanya yg sexy.

Saat itu tante indri duduk dengan satu tangannya berada diatas kasur sambil bermain hp, sedangkan badannya bersender diranjang tempat suaminya terbaring.

Sedangkan sisi lain kedua bapak² dibawah sedang menikmati pemandangan indah yg sedang dipertontonkan oleh sesosok wanita paruhbaya ini.

Kedua bapak² ini sedang fokus melotot tajam, namun mulutnya saling sahut mengobrol dengan anton.

Diam diam azril memfoto ekspresi kedua bapak-bapak ini dan mengirimkannya pada tante indri.

"Kling...." Bunyi notif di hp tante yg berisi foto dan pesan

"Coba tebak dia lagi liatin apa wkwkwk" isi pesan tersebut.

Tante indri tersadar dan melihat situasi ternyata kedua bapak bapak ini sedari tadi sedang memandangi tubuhnya.

T indri:"Hmmm... Kan banyak yg liatin... Risih tau" balasnya

Azril:"Wkwkwk" "Hmm... Buka dong pahanya"

T indi:"Maksut kamu apa... Gila ya..."

Azril:"hmmm. ... Cuma buka doang kok.... "

Ia menurut saja tanpa membalas pesanku, ia membuka pahanya lebar lebar ......

"Lihat ekspersinya wkwkwkwk" sambil kufoto lagi kedua bapak² itu.

Kulihat pak kades dan pak subroto semakin fokus melihat pahanya yg samar samar terlihat kemaluannya.

"Puassss....?" Balasnya.

"Hehehe .... Angkat sedikit kainnya dong. ...."

Ia menoleh kearahku sambil melototkan tajam matanya namun hanya ku bakas dengan senyuman dibibirku.

Azril:"Cepeeettttt...hehehehe..."

Dalam diri indri mulai timbul lagi sifat binalnya yg sempat hilang karena sudah menemukan pria perkasa yg dapat memenuhi birahinya.

Tante indri pura pura menggaruk garuk pahanya seraya menaikkan kain yg melekat dipahanya namun tangan yg satunya masih fokus membalasi pesan dari azril.

"Nih... Lihat..." Pesannya untuk azril

Mengetahui bahwa ia ditatap dengan tatapan mesum oleh bapak² yg ada di depannya membuat birahinya naik.


"Hihihi...rasain nih bapak² mesum" ucap indri dalam hati.

Masih dengan pura² gatal ia menggaruk garuk badannya, karena kain pahanya sudah tersingkap memperlihatkan memeknya yg mulus tanpa bulu, kini ia berganti menggaruk garuk payudaranya yg masih tertutup kain.

Sambil menggaruk garuk Ia memilin milin pentilnya yg masih tertutup oleh kain, kemudian bergeser ke leher bajunya sambil menggaruk garuk ia menurunkan leher bajunya.

Kedua bapak itu semakin tidak fokus, terlihat saat berbincang bincang dgn om anton kedua bapak² itu hanya membalas "..emmmm.... Iya". Bahkan bapak² itu mulai mengelus elus kontolnya yg masih tertutup kain sarung.

Lagi² azril memfoto adegan kedua bapak² itu yg sedang mengelus elus kontolnya dan mengirimkannya pada indri "lihat nih .... Wkwkwk " tulis azril

Kemudian adegan itu terhenti akibat kedua bapak² itu berdiri dan disusul tante indri juga ikut berdiri kemudian bersalaman dengan anton untuk berpamitan, "kami balik dulu ya pak"...."semoga cepat sembuh...pak"

"Iya pak makasih doanya" balas anton

Saat kedua bapak² itu berbalik arah mau keluar, mereka berpapasan dengan tante indri tanpa diduga duga satu tangan pak subroto mendarat di pantat emuk tante indri kemudian meremasnya dan berlalu pergi.

"Ehhhh..... " Ucap tante indri tanpa menegur perbuatannya.

Sementara dijalan raya pak subroto dan pak kades berjalan beriringan sambil membincangkan kejadian yg ada di rumah sakit tadi.

Subroto:"pak tadi lihat tidak istrinya si anto ngapain"

Kades:"iya pak mulus banget...hmmmm...."

Subroto:"iya pak bikin ngaceng si kontol aja..."

Subroto:" hmmm ngomong²... Itu si indri disengaja atau nggak ya" timpalnya

Kades:"wes pasti itu pak.... Emang nakal tuh lonte.."

Subroto:"lhoo... Bapak tau dari mana kalo dia nakal"

Kades:"lhaa...emangnya bapak gk pernah dengar ?... Soal tuh lonte?"

Subroto:"nggak pak" ucapnya binggung.

Kades:"ini kata si yanto, katanya dia pernah ngerasain tuh lonte"

Subroto:"yang bener pak?"

Kades:"ngapain juga aku bohong"

Subroto:"emmm.... Pantes tadi pantatnya aku remes ia diem aja"

Kades:"hah... Beneran ?...berani bener kamu... " Ucapnya kaget

Subroto:"iya pak pantatnya empuk besar pula.... Hahaha" jawabnya tertawa

Kades:"enak mana tuh pak ama yg dirumah (tante nita)....hahaha..."

Subroto:"enak yg ini pak.... Kulitnya mulus benerrr... Apalagi tempiknya tadi ...uuuhhhhhh.....pengen ngocok aja pak ama nih kontol" ucapnya sambil mengelus elus kontolnya

Kades:"hmmmm.... Padahal istrimu keknya udah sip dah.... Eh masih aja cari yg bening...hahaha..."

Subroto:"kalo susu dan pantatnya sih sebelas duabelas lah pak.... Tapi memeknya ituloh... Paakkkk....."

Kades:"iya pak gemesin banget bikin nguwel nguwel aja hahaha...."

Subroto:"bener pak tapi gimana ya ... Hanya bisa bayangin hahahaha...."

Kades:"gini deh pak, gimana kalo nanti kalo ada peluang kita garap tuh lonte"

Subroto:"iya deh pak atur aja...."

Kades:"iyadehh.... Ayo mampir dulu pak ke warung sambil buat rencana hahaha"

Subroto:"nggak deh pak saya balik dulu ada urusan hehehe..."

Kades:"nih pasti minta jatah nih.... Hahaha"

Subroto:"hahahaha.... Pak kades tau aja hehehe.... Dah diujung nih pak pengen tumpah....."

Kades:"kamu mah enak pakto.... Istri masih cantik mulus, giliran saya ? Mau dandan aja udah untung hahaha.."

Subroto:"makanya to pak cari lagi yg lebih mudah hahaha...."

Kades:"istri kamu aja sini buat aku hahaha...." Mereka tertawa bersama sama

Sementara itu ditempat lain yaitu dirumah sakit sudah mulai sepi tak ada lagi lalu lalang orang, anton juga sudah terlelap kini tinggal dua insan yg usianya berbeda jauh sedang saling tatap dengan tatapan birahi.

Azril:"tante tidur dibawah gih biar gk capek...."

T indri:"gak mau ah..... Ngeri hihihi....."

Azril pun berdiri dan menarik tangannya "ayo ahh...."....

T indri:"ehh..eh...eh... Aku gm bisa tidur dibawah sayang...."

Azril:"sini aku gendong aja, biar aku tata posisinya"

T indri:"sini dulu deh" ia menarik celananya kemudian membuka resletingnya dan menurunkan celana azril.

Ia kemudian menurunkan cdku "tuing" ia langsung menggenggamnya kemudian mengocoknya " ini nih padahal tadi udah keluar banyak sekarang kok udah nantang lagi hihihi..." Ucap indri bisik bisik.

"Juih....cuihh...." Ia meludahi kontolku sambil terus mengocoknya ,"clokk..clokk..clokkkk...."

Aku mengusap usap rambutnya..... " Suami dirumah sakit itu dirawat jangan malah di tinggal ngegodain orang lain" ucap azril bisik² pula

T indri:"Gara² kamu tuh..... Kalo gk kamu suruh sih ogah hihihi.."

Azril:"lihat gak tadi bapak² itu mengelus elus kontolnya hihihi"

"Clokk...clokk....clokk...." Ia terus mengocok kontol azril

T indri:"lucu tau ekspresinya hihihi....ehh. ... Ngomong ngomong masih bisa ngaceng gk ya hihihi....."

Azrli:"asshh... Kalo pengen tau yaaa... Dicoba ajaahh..."
"Clok..clok..clok..."

T indri:"emang kamunya ngizinin?"

"Clok..clok...clok..."

Azril:"asshhh.... Kalo bisa lebih hebat dari aku sih silahkan...assshhh...."

T indri:"emmmm..... Enggak deh, pasti dah loyo hihihi.... Apalagi mereka kan gemuk² biasanya batangnya kecil hihihi..."

Tangan azril menurunkan kaitan baju yg menggantung dipundak indri lewat samping kemudian melepaskan kaitan itu dari tangan indri, dengan otomatis payudara besar milik indri lewat lubang atas bajunya kemudian meremas remas kencang "awwwww..... Yang lembut dong.sayaaang..." protesnya

Dengan inisiatifnya indri menjepit kontol azril dengan payudaranya "emmm.... Empuk ...enaaakkkhhh....mmm..."

Azril:"tau dari mana kalo orang gendut itu kontolnya kecil"

T indri:"hmmm.... Kan dulu aku suka coba² hihihi..."

"Cuiiihh...cuiihh.. " ia meludahi kontol azril yg diapit oleh payudaranya.

"Emm...emmmm.... Udah ahhh.... Lepas...asshh... Pengen memekmuhh" Suruh azril

T indri:"Nggak ah... Nunggu kamu mau keluar dulu biar aku menang hihihi"

Azril:"asshhh.... Curaaang..."

Kedua tangan azril membelai wajah dan rambutnya, kadang juga ia menjambak rambutnya dengan ekspresi gemas, kadang pula jari²nya ia masukkan mulutnya dan mengeluar masukkan jarinya.

"Enak bener payudaramuhh.... Emmm...."

T indri:"Uhh....uhh...uhh...uhh..uhh...uhhh..uuuhhhh"

T indri:"uhhh... Lama bener ngecrotnya.....hahaha . ."

Azril:"emang aku suamimu hahaha.."

T indri:"uhh... Iya juga ya hehehe..."

T indri:"huh... Capek juga hah..hah..hah.." Ia berganti mengocok kontol azril.

Azril:"ammm..... Masih kuaaat? "

"Juihh...juihh...." Dengan terus mengocok indri meludahi kontol azril

Azril:"Emmmhhh ....... Uuuhhhhh. ......"

T indri:"ihhhhhhhhhhhh...."Kocokan tangan indri semakin cepat

Azril:"udah ahh..."

Azril melepaskan paksa tangan indri kemudian menarik tangan indri agar berdiri, azril memposisikan badan tante indri menungging tangannya berpegangan pada dinding. Ia menyeret kursi yg tadi diduduki indri dan memposisikannya menempel pada dinding.

Azril mengangkat satu kaki indri, ia pijakan pada kursi. Kemudian azril menyingkap baju indri kemudian ia langsung menusukkan kontolnya, "uhhhhh..... Emmmm..... Pelaaaannnn ..."

Azril memaju mundurkan kontolnya...... Kayaknya ia memasang mode hening (kayak hp) yg biasanya merancau kini hanya mengocok kontolnya tanpa bersuara, hanya jarang² terdengar desahan tante indri.

"Plok...plok...plokk..plok..plok...."

"Emmm....emmmm...mm"

"Slupp...slup...slupp...sluppp..."

"Plokkk...plokk....... "

Selama 10 menit ia dalam posisi ini hingga pada akhirnya indri sudah mulai kesetanan, desahan yg keluar dari mulutnya kini mulai lebih keras "asshh..ashh...ashh. ". Mengetahui tante indri yg sudah ingin muncrat, azril menyodok memeknya dalam² dengan ritme yg pelan, dengan dorongan penuh ia menyodok "ploookkk.." "ohhhh... " Pekik indri keenakan.

"Plokkk .." "ohhhhh...."

"Plokkk...""ohhh...."

Saking kerasnya sodokan azril dari belakang membuat kursi yg dipijaki tante bergerak yg menimbulkan suara decitan.

Kadang saat sudah masuk seluruh kontolnya azril menggetar²kan pinggulnya hingga membuat rangsangan yg sangat hebat hingga membuat tante indri bergetar hebat "ahhhh....emmmmmm....."

Hingga pada akhirnya tante indri tidak kuat lagi ingin mucrat yg ditandai dengan desahannya yg panjang dan sedikit keras "oooohhhhhhh......"

Mengetahui indri yg ingin muncrat, azril dengan kekuatan penuh menyodokkan kontolnya keras keras dan membiarkan kontolnya terbenam dalam dalam.

Tangan azril menahan punggung tante agar tetap menunging "oooooohhhhhhh....." Azril tak henti hentinya azril menggetar getarkan kontolnya...."ooohhhh.....".

"Ooohhh.....ooohhh...ooohhhh.....cruuttt...cruuutt...cruuutt...."

"Oohhhh...." "Kreekk... Pekik tante dibarengi hebohnya suasana akibat dari orgasme tante indri.

Larut dalam persetubuhan hingga membuat kedua insan ini tidak sadar dengan kondisi anton yg terbangun dari tidurnya.

"Azrill.... Bangsat kamu .... Ahhh... Aduhhh...." Suara anton yg meninggi namun setelah itu ia memegangi dadanya.

Azril:"ehhh....omm..." Ia menoleh keposisi anton

T indri:"ehh... Mass.." indri mulai panik hingga terlepas kontol azril yg menempel pada memeknya, ia merapikan kembali bajunya, azril pun sama ia memakai kembali pakaiannya yg tadi ia copot.

T indri:"mas.. kamu kenapa mas..."tanyanya panik

Hingga pada akhirnya perlahan lahan suaminya hilang kesadarannya, "dokk...dok.... Zrill... Pangilin dokter..cepet.." Mendengar perkataan indri, dengan buru² azril berlari keluar untuk memanggil dokter.

Tak berapa lama ia datang dengan tim medis, dalam pikirannya campur aduk akibat kondisi anton saat ini akibat dari ulahnya, ia terdiam hingga tak sadar anton sudah dipindahkan keruang gawat darurat untuk mendapatkan perawatan intensif.

Sementara itu indri istrinya pun terdiam sambil meneteskan air matanya merenungi perbuatanya, hingga pada jam 11.15 anton menghembuskan nafas terakhirnya.

Deg...... Tante dan azril merasa terpukul dengan kabar ini, terlebih tante yg sedari tadi menunggu suaminya diluar dengan berlinang air mata kini ia menangis histeris.

Tak berapa lama egi datang, entah tak ada angin tak ada hujan ia datang karena perasaannya tak enak hingga memutuskan untuk menjenguk papanya dirumah sakit.

Egi:"ehh..ada apa ini?"

Azril:"papamu gi....." Jawabnya sambil merunduk.

Perasaan egi tak enak hingga membuatnya reflek berlari kedalam ruang dimana tempat papanya terbaring dan disusul dgn indri yg masuk kedalam.

Pov azril

"Apa yg telah aku lakukan?" "Dasar bodoh..." Kata² itu yg selalu terngiang di pikiranku.

Aku tak tahu apa yg harus aku lakukan, rasa bersalah dan rasa birahi yg belum tertuntaskan bercampur aduk jadi satu.

Suara tangis dan teriakan menggema diruangan tersebut, aku menjauhi tempat tersebut karena suara tersebut membuat rasa bersalahku semakin besar. Kukendarai motorku dan pulang kerumah, kubaringkan tubuhku di kasur dan tertidur pulas.

........................

Hoam.........."

Jam 5 pagi aku terbangun, aku keluar rumah untuk menghirup udara segar pedesaan. "Sreeepppp.....huuuuuhhhh...." Sangat dingin udara pagi ini. Sekali² aku gerak²kan badanku untuk berolahraga.

Terasa birahiku kembali muncul di pagi ini....."hmmm.... Saat ini aku harus menuntaskan nafsuku kesiapa?" Sedangkan tante reva dan risti ikut suaminya merantau apalagi kalo mengingat tante indri malah membuat rasa bersalahku kembali muncul.

Aku putuskan joging saja mengitari desa dengan harapan bisa menghilangkan rasa nafsuku hingga pada jam 7 an aku istirahat di toko bangunanku."pagi bos" suara itu menyapaku

Gw:"pagi juga mbak..."

Siapakah dia? Dia adalah karyawan yg menjaga tokoku, yuli namanya ia barusaja lulus sekolah yg kira kira ia baru berumur 18 thn. Wajahnya lumayan cantik di tambah tubuhnya juga menambah nilai + namun aku tidak berani mengeksekusinya, kenapa ? Karena aku tidak mau merusak masadepanya dan kedua ia emang bukan tipeku.

Aku memasuki toko tersebut yg di belakangnya terdapat rumah buat istirahat jadi kalo mau masuk rumah ini harus masuk melewati toko dulu, rumah dibelakang toko ini sudah terbilang bagus dan masih dalam tahap pembangunan.

"Bosss...boss...." Suara yuli memanggilku.

Saat itu aku sedang duduk² dikursi rungatamu rumah di belakang toko, "iyaaa....ada apa?.."

Yuli:"ini bos ada pak rt pengen ketemu..." Dalam hatiku berkata "ada apa ya ?"

Gw:"yaudah suruh kesini aja"...

Tak lama kemudian pak rt masuk kedalam rumah, "permisi...."

Gw:"iya pak, masuk aja...."

Pak rt masuk kedalam rumah "monggo pak...duduk"

Pak RT:"wahhh.... Udah sukses yaa??.... Masih mudah udah punya usaha sendiri" sambil melihat lihat seisi rumahku.

Gw:"wah bapak bisa aja, oiya mau minum apa pak?.heheh."

Pak Rt:"udah gak usah repot² dek. ..."

Gw:"iya pak, adanya juga air putih..hehehe .. Nih diminum dulu" ucapku sambil mengambil air minum kemasan berada dikardus dibawah meja.

Pak Rt:"iya makasih dek....."

Pak Rt:" Jadi gini, satu bulan yg lalu kan pak jatmiko meninggal, lha.. pak jatmiko inikan biasanya yg narik iuran desa di rt kita..."

Gw:"hmmm... Iya pak"

Pak Rt:"untuk bulan ini kan gk ada yg narik karena petugasnya juga udah tidak ada, kedatangan saya kesini untuk nawarin ke adek mau gk jadi petugas untuk narik iuran bulanan di rt kita."

Gw:"hmm... Gimana ya pak..."

Pak rt:"ayo lah..dek... Secara kan adek udah jadi bos gk gk pernah sibuk, sedangkan kemarin saya muter² nawarin ini ke tetangga vk ada yg bisa karena sibuk.."

Gw:"hmmm. .... Iya deh pak"

Pak Rt:"beneran dek?...."

Gw:"iyapak... Hari ini kan?"

Pak rt:"iyah, yaudah kalo gitu saya langsuk balik aja, ini daftar nama tetangganya....."

Pak rt:"nanti setelah narik, kasihkan berkas ini kebalai desa ini berisi laporan hasil keuangan sebulan yg lalu" timpalnya

Gw:"siap pak ...laksanakan hehehe"

Pak rt:"yaudah kalo gitu saya balik dulu"

............

Jam 8 pagi aku mandi dan bersiap untuk melaksanakan tugas dari pak rt, setelah rapi aku pergi mengitari tetangga buat menarik iuran rt. Dari sekian tetanggaku fokusku hanya tertuju pada beberapa wanita salah satunya bu lilis, ia kira² berumur 48hn namun wajahnya masih terlihat seperti berumur 35 tahunan ia memiliki dua anak perempuan yg kira² berumur 25an dan 12an.

Rumahnya terbilang sangat besar bertingkat dua namun masih dalam proses, kramiknya yg belum terpasang dan dindingnya masih belum dicat. Akhir² ini ia menjadi langgananku karena ketersediaan bahanku yg lengkap dan sesuai dengan apa yg ia dan suaminya inginkan.

Saat itu aku berjalan kaki menyusuri jalan sambil membawa berkas milik pak rt saat sampai dirumah bu lilis aku melihat bu lilis sedang menyapu halaman rumah sambil memakai kaos tanktop dan celana pendek tipis ketat yg hanya bisa menutupi setengah pahanya. Entahlah didesaku memang begitu para ibu² saat dirumah atau ngerumpi bareng tetangga pakaiannya selau terbuka adalah suatu hal yg wajar, seperti saat ini bu lilis hanya memakai tanktop warna putih.

Bu lilis ini berkulit putih dengan badan terbilang gemuk namun montok, payudaranya tercetak bulat sedikit kendor, rambutnya warna hitam diikat dengan ikat rambut sehingga lehernya terlihat mengkilap karena ditambah dengan keringatnya yg bercucuran.

Gw:"permisi bu lilis...." Bau parfum wanitanya membuat aku semakin mupeng, batangku yg dari kemarin malam belum terpuaskan kini kembali menegang mencari mangsa.

Bu lilis:"iya dek.... Ada apa ya? Kok tumben..."

Gw:"gini bu...... Saya dapat amanah dari pak rt menggantikan pak jatmiko untuk narik iuran ke tetangga" pandanganku tak fokus kewajahnya melainkan mencuri curi kebawah tepatnya dibagian payudaranya.

Bu lilis:"emmm... Jadi kamu gantinya hihihi? Ya udah ayo masuk dulu" ia meletakkan sapunya dihalaman kemudian berlalu masuk kedalam rumah.

Aku masuk mengikutinya, pantatnya begitu bulat dan besar menggelantung indah naik turun, pemandangan ini adalah siksaan buat batangku. "Silahkan duduk dulu dek...." Suruhnya kemudian berlalu meninggalkanku.

Aku duduk dikursi diruang tamu sambil menunggunya hingga pada akhirnya ia nampak membawa selembar uang lima ribu. "Nih uangnya ....." Ucapnya sambil menyodorkan uang tersebut.

Aku terima uang tersebut, tak sengaja tanganku menyentuh jari jari mulusnya, "iya...bu.."

Gw:" btw .... Kok sepi bu rumahnya?"

Bu lilis:"iya nih suami lagi kekota, kalo anak main sama temennya.."

Gw:"ummmm..... Kalo tukang yg garap rumah ini?"

Bu lilis:"kalo tukangnya berhenti dulu sementara seminggu"

Gw:"loo.. kenapa bu?"

Bu lilis:"gk ada uang hihihi..."

Gw:"ada ada aja nih si ibu hahahaha..."

Pandanganku jelalatan menelanjangi tubuhnya, pikiranku kemana mana dari yg memikirkan tubuh montoknya sampai ke bagaimana rasanya jika ibu² ini aku sodok dengan batangku.

Bu lilis:" makanya kalo ngambil materian di kamu, kasih potongan dong biar gk cepet habis uangnya hihihi...."

Gw:"wahh... Kalo itu sih sudah bu, kalo dibandingin ama toko lain sih bedanya jauh bu.."

Bu lilis:"iya deh iyah.... Ehh.... Besok kirim pasir kesini ya ?"

Gw:"berapa banyak ya bu?..."

Bu lilis:"emm... Kalo berapa banyaknya ibu tidak tau nanti saya tanya dulu hehehe..."

Gw:"yaudah deh nih nomer saya nanti ibu catet aja....bla..bla...bla..bla.."

"Bla...bla...bla...bla...."

Bu lilis:"eh... Btw, kamu pinter banget sih masih mudah udah sukser gini, ganteng lagi..."

Gw:"hahaha... Ibu bisa aja, ini baru ngerintis bu,"ucapku sedikit malu²

Gw:"ehh... ibu juga masih cantik kelihatan masih muda...."

Bu lilis:"hahaha... Dek azril bisa aja, udah tua dibilang masih muda aja" ucapnya malu²

Gw:" emang ibu umur berapa?" Tanyaku

Bu lilis:"emmm......lupa juga, keknya udah 45 keatas lah 48an kayaknya...."ucapnya ragu²

Gw:"haaahhhh...yg bener bu..? " Ucapku kaget

Bu lilis:" kenapa? Udah tua ya hihihi..."

Gw:"gpp bu kaget aja ... Soalnya saya lihat ibu masih umur 30 thnan hihihi....."

Bu lilis:"ahh... Kamu mah ngaco ih...." Ucapnya sedikit manja.

Gw:"beneran bu....ehh... Yaudah deh mau nerusin narik iuran dulu bu .. permisi"

Aku terus berjalan mengitari tetanggaku, Hingga pada akhirnya selesai juga pekerjaanku kemudian aku teruskan kekantor desa disitu hanya ada seorang sekdes wanita yg kira² berumur 25 tahun, ia bernama rindi.

Gw:"permisi. .."

Rindi:"iya masuk, ada apa ya?"

Gw:"ini mbak mau nyetorin berkas dari pak rt "

Rindi:"owalah... Iya zril.... Taro situ aja"

Gw:"emmm... Lagi ngerjain apa mbak kok kelihatannya sibuk bener hehehe...."

Rindi:"ini lagi ngecek data² penduduk banyak banget"

Gw:"apa boleh saya bantu?..."

Rindi:"emang bisa?... Kalo bisa silahkan..."

Aku kemudian membantunya mengecek berbagai data penduduk desa, lama ditempat itu aku amati mak rindi ini orangnya sangat cantik, wajahnya dibalut make up tebal. Penampilanya setiap hari selalu menawan tubuhnya seperti pramugari, ia memiliki suami yg bekerja sebagai tni yg sekarang sedang bertugas.

Selesai membantu pekerjaan mbak rindi aku pamit pulang, "yaudah mbak aku pamit dulu..""iyah makasih ya zril...." Jawabnya.
Sejak saat itu aku dan mbak rindi sedikit lehib akrab dari sebelumnya yg hanya sebatas kenal. Sejak saat itu pula aku ditugaskan oleh pak rt untuk menjadi tangan kirinya yg tak ayal aku lebih sering bertemu dengan mbak rindi

Bagaimanakah kabarnya tante risti?


Pov risti

Hari ini adalah hari terberat bagiku disaat aku tau kalau suamiku telah menghianatiku kali ini tak berselang berapa lama pula suamiku bangkrut akibat ulah suamiku yg suka berfoya-foya. Uang yg biasanya sedikit ada lebih tiap harinya, kini bahkan untuk mencukupipun dirasa kurang.

Kali ini suamiku harus menjual rumah yg ada dikota dan kami harus pindah dari rumah tersebut, kami memutuskan untuk tinggal disepupuku untuk sementara waktu.

Timbul niatan dihatiku untuk minta cerai dari suamiku tapi lagi lagi masalah anaklah yg membuatku mau tidak mau menerima kenyataan pahit ini.

Singkat cerita

"Ehh ....mbak silahkan masuk"

Aku:"eh... Iya mel"

Sepupuku namanya amel ia berumur 35 thn memiliki dua anak yg berumur 13 & 5 tahun, perawakan tubuhnya sedikit gemuk payudaranya besar montok serasi dengan badanya yg sedikit besar. Ia memiliki suami yg bernama iwan berumur 40 thn perawakannya tubuhnya besar sedikit kekar dan berkulit coklat sama lah dengan suamiku namun ia sedikit lebih besar tubuhnya.

Amel:"ini kamar yg bisa mbak tempati..." Ia mengantarku menuju kamar tidur.

Aku letakkan tasku yg berisi pakaian dan barang² keseharianku, "sekali lahi terimakasih ya mel udah mau bantu"

Amel:"iya mbak kalo butuh apa² bilang aja gausah sungkan-sungkan"

Hari² ini kulaui seperti biasa seperti membantu amel melakukan pekerjaan rumah dan mengurus anak² hingga suami yg seperti biasa selalu kelayapan seperti tak betah dirumah.

Aku:"suamimu pintar ya mel, gapernah kelayapan kaya masmu tuh... "

Amel:"mas iwan juga sama mbak cuma ga terlalu sering"

Setiap hari kami berdua saling curhat dari soal pasangan, ranjang, bahkan pelakor. Kehidupan dirumah ini normal normal saja cuma ada satu hal yg aneh, hampir setiap hari di tengah malam aku mendengar suara desahan wanita yg tak lain adalah suara amel.

Kamar kami bersebelahan jadi suara tersebut sedikinya masih terdengar samar-samar. "Ashhh....ashhh...ashhh...ashhh....". Setiap harinya pada jam tengah malam aku masih belum tidur entah karena apa akhir akhir ini aku mengalami susah tidur.

Seperti malam ini, jam12 malam aku masih asyik membalas pesan teman-temanku namun saat asyik-asyiknya membalas pesan, samar-samar terdengar percakapan antara laki-laki dan perempun yg kurang jelas mereka sedang ngomongin apa namun tak berapa lama muncullah suara desahan "ashh...ashh...ashh..." Disertai dengan suara benturan antar kulit "plok..plok...plok..plok...plok.."

"Ahh....ahhh...ahhh...ahhh..." Wanita yg tak lain adalah sepupuku ini mendesah desah keenakan, hanya mendengarkansuaranya saja aku merasa iri karena aku tak seberuntung ia mempunyai suami yg bahkan bisa dikatakan setiap hari memberinya nafkah batin.

Berapa hari kemudian aku mengajak suamiku untuk pulang kampung dari pada merantau tapi tak punya pekerjaan malah hutang menumpuk,"pa... Kita pulang kampunga aja ya.... Dari pada disini lama² malah hitang kita menumpuk... Ku juga gk ada usaha cari² kerja kek...."

Hingga pada akhirnya suamiku mau kuajak pulang kampung, namun waktunya belum pasti karena kami masih mencari tiket untuk pulang kampung.




0 comments:

Post a Comment