Kisah Ibu Rumah Tangga (LISNA) Part 20 END
Kami kelelahan setelah persetubuhan panas dengan Heri yang disaksikan langsung oleh Jamal suamiku. Kami duduk di sofa sambil pelukan dalam keadaan telanjang. Jamal sudah tertidur di karpet depan TV. Mungkin dia juga lelah habis onani sambil nonton kami ngentot. Pasti dia puas sekali angan-angannya terwujud.
"Lisna aku mau pesan makanan favorit aku ya. sudah lapar ini."
"Oh iya... kebetulan aku juga laper nih."
"pas kalau begitu."
Segera Heri memesan makanan kegemarannya berupa sop babi dan sate anjing. Tidak lupa dia juga memesan muniman keras. sekitar setengah Jam kemudian pesanan itu datang dan kami makan dengan lahap. Kemudian Heri mengajak aku minum minuman berlakohol. Hanya dua gelas saja aku sudah merasa mabuk.
"Ayooo Her entotin aku lagi..."
"oke Lisna sayang aku juga sudah kepengen lagi...terus bagaimana minumannnya asyik kan minum begitu? "
"Gak tahu cmn aku agak melayang begitu sayang dan ingin banget di entotin."
"Ya sudah mana memek kamu aku jilatin dulu...aku demem banget ngejilat memek kamu. gak pernah bosen deh."
"Iya abis itu kontolin ya dengan kontol gak disunat kamu."
"Iya memek alim.. tapi kita saling isap dulu ya. kan aku juga ingin kamu sepongin."
"Iya sayang.."
Segera dengan rakus Heri menjilat memekku. kami kemudian mengambil posisi enam sembilan. kontol Heri dengan bau khas itu kucium dan kemudian aku kulum dan kusepong dengan penuh nafsu.
"memek kamu lezat baget sayang. enak banget di jilat dan di hisap. lendirnya lezat banget."
Aku lepaskan kontol besar Heri saat orgasme akibat hisapan Heri.
"Aku keluarrrrrrr...."
Crot crot crot. Lendir muncrat dari liang memekku karena kenikmatan hisapan Heri. Ternyata teriakan nikmat aku membuat Jamal kembali bangun. Dia kemudian duduk di sofa dekat kami bercinta sambil melepas celananya.
"Eh Jamal sudah bangun. aku izin ngentotin bini kamu lagi ya?'
"Eh silahkan mas Heri..."
"Papah aku mau nikmati kontol Heri lagi ni pah."
"Iya mah puasin memek kamu mah."
Kami bersetubuh dengan liar mungkin pengaruh alkohol dari minuman yang aku tegak tadi.
Setelah beberapa saat Heri menggesekan kepala kontolnya pada bibir memekku, kemudian dia memasukan kontolya itu pada lubang memekku,
“ Ahhhhhhhhhhhhhh… Sssssshhh… Ouhhhhhhh…. Her … aahhhh….., ”
Ujung kontolnya berhasil masuk ke dalam memekku aku semakin tak kuasa menahan birahiku. Heri terus menggerakan tubuhnya agar seluruh kontolnya masuk ke dalam. Seluruhnya melesak dalam memekku, aku semakin merasakan kenikmatan yang sudah sampai di ubun-ubun. Heri menggoyangkan pantat dan kontolnya serasa menancap di memekku.
Dia terus mengoyak memekku dengan kontolsnya, dia memberikan tekanan maju mundur hingga aku tak mampu menahan gejolak birahiku,
“ aaahhhhhhhhh….ahhhhhhh….aaaahhhhh……Her lagi…aaaakkkhhh……, ”
kulirik Jamal dengan tatapan sayu. Terlihat dia melongo melihat kontol Heri yang besar memompa memek aku istrinya. Dia terpana sambil mengocok kontolnya.
Sementara persetubuhan kami makin panas. Keringat bercucuran dari tubuh Heri menetes di tubuhku. Dia terus menggenjot memekku. Tidak lupa mulutnya mengulum putting susuku yang coklat kemerahan. Seakan-akan Heri tidak mau menyia-nyiakan bagian-bagian tubuhku yang erotis yang ada di depan matanya saat ini.
“ ooohhh…..ooohhh……aaahhhhh……oooohh ….oooh… Heri….ohhh….., ”
Aku makin kagum dengan Heri yang sangat kuat dalam berhubungan sex, gairah nafsunya sangat tinggi, wajahnya memerah terlihat sangat beringas menikmati kemolekan tubuhku. Kontolnya maju mundur menggesek memekku dengan cepatnya. Secara terus menerus dia memompa kontolnya memberi kenikmatan tiada tara bagiku.
Beberapa macam gaya bersetubuh kami lakukan. Aku telah orgasme hingga tiga kali saat Heri memintakju aku menungging dan dia langsung menancapkan kontolsnya dari belakang,
“ Ahhhhhhhhhh… Ssssssshhh…, ” desahku.
Dengan posisi menungging pantatku terlihat sangat lebar dan menggairahkan. Posisiku menghadap ke arah Jamal. Aku dengan wajah sayu memberi kode agar Jamal memasukan kontolnya ke mulutku. Jamal dengan benging maju dan baru sekejap masuk ke mulut kontol suamiku itu langsung muncrat. Segera kuhisap dan kutelan habis cairan mani milik suamiku yang masuk kemulutku. Jamal akhirnya mundur dengan kontol yang telah loyo akibat sedotanku. Dia terduduk di karpet tanpa daya.
Sementara itu Heri lebih keras memberikan tekanan pada kontolnya kedalam memekku. Untuk mengimbanginya, aku memberikan perlawan dengan menggerakkan pantatku maju mundur.
Pantatku di remas dengan kerasnya hal itu membuat aku mulai beringas,
“ Euhhh… Sssshahhh…aahhhh…ahhh….aaahhh… ouhhh… Yeahhh…, ” racauku semakin liar.
Nafasku semakin cepat dan gayaku semakin keras. Sesekali tangan Heri menampar-nampar pantat mulusku kemudian meremas payudaraku dengan gemasnya,hal itu membuat aku semakin bergairah,
“ Ouhhhh….aaakkkhhh…..akkkhhhh……ooohh…., ” desahku lagi.
Setelah beberapa menit kontol Heri menjajah memekku dengan gaya doggie style, aku merasa akan kembali orgasme. Segera kulepaskan diri dari kontol Heri dan crut...crut..crut... memekku memancurkan cairan nikmat.
“ Arggghhhhhhhhhhhhhh… aku keluar sayangggggg, ” ucapnya puas mendapat orgasmeku.
Lega dan sangat puas rasanya, Itulah yang terpancar dari raut wajahku setelah mendapatkan klimaks akibat pompaan Heri. Beberapa saat setelah aku pulih Heri kembali menancancapkan kontolnya pada memeku dalam posisi aku berbaring di sofa. Kontol Heri yang masih sangat keras belum juga kendor menghajar memekku. Aku yang punya gairah tinggi mampu mengimbangi Heri meski aku telah berkali-kali orgasme. Entah berapa kali aku orgasme kali ini aku sampai lupa. Mungkin karena mabok. Yang aku ketahui hanyalah kepuasan sex yang tiada tara malam ini.
Kami kelelahan bercinta saat waktu menunjukkan pukul setengan tiga dini hari. Aku tertidur di sofa dalam pelukan Heri. Kami tidur berpelukan dalam keadaan kontol Heri yang masih tertancap dalam memekku.
Jamal membangunkanku saat azan subuh. Aku dan jamal segera mandi wajib setelah itu bersiap untuk sholat subuh.
Aku mengenakan mukena tanpa mengenakan apa-apa lagi dibaliknya. Kami sholat berjamaah. Setelah sholat Jamal memimpin doa. Usai Sholat kulihat Heri masih terlelap dalam tidurnya di sofa. Dia masih dalam keadaan bugil.
"Mah kalau Heri masih mau biar dia lanjut sampai sesuka dia. papah mau kerja dulu ya."
"Iya juga pah kan ini hari sabtu. Heri libur kerja. Oke deh pah. Makasih sudah izinin mamah."
"Tapi mah videoin ya biar papah bisa lihat video mamah."
"Oke deh.."
TamaT
KLIK DISINI UNTUK BACA CERITA LAINNYA
No comments for "Kisah Ibu Rumah Tangga (LISNA) Part 20 END"
Post a Comment