Kisah Ibu Rumah Tangga (LISNA) Part 18
Hari selasa pagi aku sedang duduk nonton sambil memeluk anakku yang tertidur dipelukanku, aku beharap Heri benar akan datang hari ini. Dia memang janji akan menemuiku setelah sekian lama. Kalau dia datang maka ini akan jadi pertemuan pertama setelah aku melahirkan dan aku deg-degan akrena aku sangat kangen dengan dia. Aku memutuskan saat inilah aku akan melakukan apa yang kami inginkan bersama dalam setiap chating kami akhir-akhir ini. Berkali-kali dia membujuk aku untuk melakukan hubungan intim. Aku awalnya masih ragu dan takut meski aku sangat ingin melakukannya. Tapi karena Jamal suamiku malah mendorongku untuk melakukan itu maka aku jadi berani.
Semalam Heri memastikan akan datang pada hari ini, tapi sampai waktu menunjukan pukul 9 pagi dia belum memberi kepastian. Aku ingin menelpon Heri lebih dulu atau setidaknya mengirim SMS tapi aku merasa gengsi juga melakukan itu. Sampai siang hari tak kunjung ada kabar dari Heri.
Menjelang jam 3 sore akhirnya ponselku berdering. Benar saja Heri menelponku.
'Halo yang,,kamu lagi ngapain?,suamimu ada di rumah?" sapa Heri.
'Aku lagi di rumah. suamiku masih di kerja paling pulangnya malam. Gimana say jadi ke sini?" aku balik bertanya.
'Iya. Aku di jalan nih." jawabnya.
'Ya udah. Aku tunggu ya."balasku.
Tidak menunggu lama Heri sampai. Dia memasukan mobilnya ke halaman rumahku. Jantungku berdebar saat melihat sosok dia yang aku rindukan keluar dari mobil dan melangkah menuju ke rumah. Aku kemudian menyambut Heri sambil menggendong anakku.
'Yuk Her, masuk."
"Oke sayang aku udah gak sabar nih."
"Aku antar Nadia ke kamarnya dulu ya."
"Oke."
Setelah menidurkan Nadia anakku di kamar kemudian Aku kembali menuju ruang keluarga menemui Heri. Sampai di sana aku langsung melepaskan daster yang aku pakai. Di balik itu aku tidak memakai apa-apa lagi.
'Wah kamu ga pakai cd ama bh udah gak sabar ya"
'iya kan kamu mau datang hehehe,!"
Kemudian aku berbaring di sofa.
'Ayo sayang aku sudah tidak tahan!"kataku sambil tiduran miring dan mengangkat pahaku memperlihatkan memekku pada Heri.
'Kamu masih tetap nakal ya. Aku kangen dengan kebinalan kamu."Heri berkata sambil memelototi memekku.
'Iya aku jselalu binal kalau sama kamu sayang."
'Aku jadi gak tahan." kata Heri sambil mengambil posisi di sofa.
'Iya ayuk aku udah dari tadi nih pengen banget."jawabku.
Kami kemudian saling berciuman dalam keadaan bugil. Kulit tubuh kami bersentuhan. Aku sangat menikmati bisa merasakan kembali tubuh Heri. Lidah kami saling membelit. Terasa memekku mulai basah. Dadanya menempel di payudarakua dan penisnya terasa menekan-nekan perutku. Kemudian tangan Heri mulai hingga di payudaraku yang lumayan besar. Heri meremas-remas payudaraku dengan lembut.
Aku semakin bernafsu, apalagi saat Heri mulai mencucup puting susuku. Aku sangat menyukainya, lagi pula ada aliran aneh pada tubuhku yang menuntut lebih dari itu. Heri kemudian berjongkok di antara kakiku. Dia mengelus-elus memekku yang sudah sangat basah. Aku melenguh saat jari-jarinya menelusuri belahan memekku. Kemudian Heri mulai menjulurkan lidahnya ke bibir memekku yang sudah basah, dan mulai menjilatinya. Aku mendesah saat ujung lidahnya menyentuh memekku.
“Ohh..!”
Heri terus menjilati memekku secara teratur dan berulang-ulang. Aku menggeleng-gelengkan kepalaku menahan kenikmatan. Heri mulai menyedot-nyedot klitorisku. Aku merengek dan merintih sambil menjambaki rambutnya.
“Ahhh… terusss… terusss, enak Heriiii..! Ohh..!”
Heri semakin ganas menyedot-nyedot klitorisku dan membuat aku berteriak. Seiring dengan itu aku menjepit kepalanya kuat-kuat. Karena aku merasa tak lama lagi akan mencapai kenikmatan.
"Arghhhhhhhh..."
Aku menyemburkan cairan kewanitaanku dengar perasaan nikmat yang begitu mendalam. Heri menjilati dan menghisap cairanku. Lalu tanpa menunggu lama Heri mengarahkan kontolnya ke wajahku. Sekian lama aku tidak bertemu dengan kontol berkulup itu. Kini dihadap mataku telah terpampang nyata kotol tak disunat itu yang mengeluarkan aroma yang sangat khas dan aku rindukan. Perlahan lidahku bermain di ujung kontolnya dan pada akhirnya seluruh batang kemaluannya itu kulumat masuk kedalam mulutku. Disertai dengan rangsangan tanganku pada buah zakarnya, mulutku maju mundur seolah mengocok penisnya. Dalam mulut lidahku tak henti-hentinya melumat batang kontolnya ini.
“aku…akhhh…” desah Heri menahan rasa nikmat.
Tak butuh waktu lama sampai akhirnya Heri terlihat seperti akan mencapai klimaks. Lalu dia mencabut kontolnya dari mulutku begitu dia tahu kalau sudah mau ejakulasi. Lalu mengarahkan kontolnya ke belahan payudaraku.
Aku lalu menjepit kontolnya dengan sepasang payudaraku. Dia mengocok batang kontolnya dalam jepitan payudaraku ini.
“Keluarin aja semua Heri. ...” Kataku sambil sesekali menjilati ujung kemaluannya.
“Akhh..aku…aku keluar…akhhh…” racau Heri sambil kedua tangannya menekan pundakku. Batang kontolnya berdenyut sangat cepat lalu cairan putih kental menyembur membasahi sepasang buah dadaku. Bahkan beberapa sempat menyemprot kearah wajahku. Aku hanya tersenyum puas sambil membiarkan wajahku dan payudaraku yang penuh dengan tetesan sperma. Aku kemudian mengambil HP dan untuk selfie dalam keadaan penuh sperma.
Heri kemudian mengarahkan kontolnya yang belum ereksi sepenuhnya karena belum lamaja orgasme. Aku kocok dan kemudian aku kulum. Tidak menunggu lama kontol itu mengeras dan memberi rasa nikmat dalam mulutku. Setelah itu giliran Heri yang mengoral memekku. Belayan lidah Heri membuat memekku semakin tidak tahan lagi untuk segera dimasuki kontol.
"Owh Heri. Lekas masuki aja kontol kamu sayang."
"sabar cantik aku masih belum puas mainin memek sexy kamu." Kata Heri sambil memsukan jarinya kedalam liang Kemaluanku.
Tusukan jari Heri dan jilatan di klitorisku memberikanku kenikmatan yang tiada taranya, dan entah kenapa kalau teringat fakta bahwa memekku dijilat lelaki bukan suamiku justru membuatku semakin terangsang. Heri juga sangat menikmati menjilat memekku yang kini sudah basah dengan air mani dan ludah. Ketika mencapai orgasme aku menjambak rambutnya dan menekan wajahnya ke memekku sambil mendesah dengan keras.
"ahhh,,, enak banget sayangggg,,, terus emuut itilnya ....ahhh ohh."
Setelah itu Heri berdiri dan duduk di kursi dengan kontol masih mengacung kuat. Aku mendekati dia dan duduk di pangkuannya dengan memasukan kontolnya di lubang memekku. Blesk kontol itu terbenam dalam posisi aku dan dia saling berhadapan. Aku dan dia saling menggenjot dengan irama tidak terlalu cepat dalam posisi saling memangku.
"Owh Heri.... akhirnya aku bisa rasakan lagi kontol gede kamu.... I love you. ...Heri..." Aku terus bergerak turun naik dalam pangkuan Heri.
"Memek kamu masih sangat enak sayang. Aku juga cinta banget ama kamu...." ucap Heri.
"Iya sayang entot aku sepuasmu sayang. owh owh owh"
Heri yang dalam posisi memangku tubuhku sesekali mencucup kedua puting susu milikku. Rasanya benar-benar nikmat. Terasa nyaman karena birahi bercampur rasa cinta karena saling memeluk.
"Heriiiiii...aku sayang kamuuuuuuuuuuuhhhhhhh...nikmat banget kontol mu...ahkkkkkkkk."
'Aaah aaaahash uuh eegh ah cepetin yank goyangnya ahh."kataku sambil menggoyangkan pantatku menumbuk kontol besar Heri yang terasa begitu penuh dalam memekku.
"Arghhhhhhhh......" aku mencapai orgasme pertamaku. Aku melepas kontol Heri dari memekku dan kembali mengambil posisi nungging.
Aku membungkuk sambil memegang tepi ranjang. Heri mengambil posisi dibelakangku. Tangannya menyapu lembut pantatku yang mulus dan padat. Aku menggigit bibirku dan menahan napas, tak sabar menanti masuknya kontol Heri dalam posisi ini. Tangan lelaki itu melingkari kedua pahaku. Terasa dia mulai menempelkan kontolnya ke memekku. Perlahan-lahan kepala kontolnya yang besar itu mulai menerobos memekku. Aku mendongak dan mendesis kenikmatan. Sejenak Heri berhenti dan membiarkan aku menikmati keberadaan kepala kontolnya dalam memekku, lalu mendadak Heri menghentakkan pantatnya keras ke depan. Sehingga terbenamlah seluruh kontolnya dimemekku.
“Aacchh..!!”, Aku mengerang keras.
Rambutku dijambak sehingga wajahku mendongak ke atas. Sambil terus menggenjot memekku, Heri meremas-remas kedua payudaraku bergantian. Susuku berguncang-guncang karena enjotannya yang keras, seirama dengan gesekan kontolnya di dalam memekku. Terdengar bunyi kecipak cairan memekku, Aku pun terus mendesah dan melenguh.
"Owh Heri... entot aku dengan kontolmu... terus sayangku ...cintaku..."
Mendengar itu Heri semakin bernafsu. Enjotan kontolnya semakin cepat, sehingga erangan dan lenguhanku makin menjadi-jadi.
“Oohh..! Lebih keras sayang. Ayo, cepat. Cepat. Lebih keras lagii!”
Keringat Heri deras menetesi punggungku. Rambutku semakin keras disentaknya. Kepalaku semakin mendongak. Dan akhirnya aku menjerit karena kembali nyampe untuk yang kedua kalinya. Dengan lemas akuu rebah di ranjang tepat di depan Heri menelungkup di atas punggungku. Beberapa saat kami diam di tempat dengan kontol besar Heri yang masih menancap di memekku. Tapi setelah itu dia mencabut kontolnya kemudian menjatuhkan tubuhnya terlentang di atas ranjang. Seketika anakku terbangun akibat apa yang dilakukan oleh Heri.
'Ssst cup cuup diam ya sayang mamah lagi bikin adek kamu sama om Heri." Aku mengelus elus kepalanya Nadia anakku. Kemudian aku bangkit untuk menindih tubuh Heri. Aku mengambil posisi woman on top. Dengan nikmat kutindih kontol besar Heri yang langsung melesak terbenam dalam liang memekku.
'Aaah oooh suh uh, nikmat sekali Heriiiiii sayaaaang ahh."kataku sambil terus menggenjot memekku turun naik.
Aku terus memompa sambil memegang kedua tangannya.Gerakan naik turun pantatku begitu nikmat akibat kontol besar Heri yang keras.
"ohhhhhh sayang......kontol kamu besar dan nikmat sayang"
"Enakan mana sama suami kamu sayang?" Tanya Heri.
"punya kamu lebih besar dan lebih nikmat" kataku.
Sambil meracau aku terus menggoyang pinggulku di atas kontolnya.
"aahhhhh Heeeriiiii ahhhhhh......nikmatttt...aku mau keluar ahhhhhhhhh.....sayang.. ahhhhhhh"
Seiring lenguhanku kembali aku orgasme. Aku istirahat sejenak dan Heri memberi aku kesempatan untuk itu meski dia belum keluar. Setelah Heri merasa cukup dia mengambil posisi di atas tubuhku. Kontolnya digesek-geskan kememekku membuatku kembali terangsang. Hingga pada akhirnya Heri memasukan setengah kontolnya dalam memekku dan memainkannya hingga memberi rasa gatal dalam memekku..
"Masukin sayang, masukin seluruhnya.. Ahgggghhh. Aku pengen dientotin lagi sayang."
Aku memelas manja, sembari pinggulnya kutarik agar kontolnya amblas kedalam. Hingga selanjutnya kontol itu melesak seluruhnya kedalam memekku, Heri menghentak hingga aku menjerit.
"Oucccchhhh sayang, enakkkk. Enak sayang.. Uuuuuwhh, uwwwwh sayang."
Heri terus menggenjot memekku tampa ampun, bahkan kemudian dia menyetubuhiku dengan sangatlah brutal. Tapi aku sangat menikmatinya.
"Lagi sayang, yang kencang sayang, Arghhhhhhhhh."
'Aaaaaaah oooeeeehhhhgg erg aaahhh,,,croootss croooot croot, aaahhh eeh uuuh."
Heri menyemburkan spermanya di rahimku,,hangat dan enak terasa di dalam memekku.
Bersambung
No comments for "Kisah Ibu Rumah Tangga (LISNA) Part 18"
Post a Comment