Kisah Ibu Rumah Tangga (LISNA) Part 17
Setelah selesai mengerjakan rutinitas rumah tangga dan setelah menidurkan anakku hasil pernikahanku dengan jamal yang baru berusisa 3 bulan aku mulai membuka Facebookku. Menjelajahi meda sosial yang masih banyak penggunanya hingga saat ini. Rasa sepi di rumah karena Jamal suamiku sibuk jadi driver Online menggoda aku untuk kembali aktif di facebook yang sudah sekian lama aku lupakan. Baru saja aku mengaktifkan FBku hari ini aku menerima notifikasi permintaan pertemanan dari seseorang yang membuat aku kaget. Aku tidak menyangka Heri meminta pertemanan denganku di FB.
Memang setelah keluar dari penjara Heri sempat menemuiku bersama dengan Dani untuk mensuport aku yang mau nikah dengan Jamal. Setelah itu aku tidak pernah lagi bertemu dengannya. Jadi kaget juga lihat dia punya FB . Segera saja aku terima permintaan pertemanan itu. Heri tetap saja memiliki kenangan berarti dalam hidupku. Karena dialah yang mengenalkan aku dengan nikmatnya sex yang sesungguhnya.
Hari-hari selanjutnya tetap berjalan seperti biasa. Aku mengerjakan pekerjaan rumah tangga kemudian setelah selsai kembali aktif membuka Facebook. Ternyata banyak notifikasi di akun facebookku. Setelah itu tidak berapa lama masuk inbox . Ternyata Heri yang mengirim inbox dia sangat senang aku menerima dia sebagai teman di FB. Setelah itu kami chatting tentang apa saja. Sejak itu kami jadi sering chatting di FB.Awalnya obrolan kami dalam menu inbox facebook hanya biasa-biasa saja layaknya orang yang berteman dekat. Tapi lama kelamaan menjadi ada rasa ingin bertemu secara langsung. Keinginan untuk bertemu Heri semakin hari semakin menggebu.
Suatu ketika di sabtu pagi Jamal suamiku yang sedang sepi orderan taxi onlinenya libur iseng-iseng membuka facebook aku dan dia melihat chatting aku dengan Heri, Jamal melihat sekilas isi chat kami yang tidak kuhapus dan cukup panjang.
“Mah ini pak Heri temannya om Dani itu ya yang chatting sama kamu?”Tanya Jamal
“Oooh itu ..hmmmmm benar sayang.”jawab aku.
“Hayoooo mamah kangen dia ya?” tanya Jamal lagi.
“Ih papah... emang gak boleh temenan lagi ama dia?”
“Gak boleh....”
"Iya deh kalau gak boleh."
"Becanda sayang ..boleh gapapa kok."
"Bener nih gapapa?"
"Iya mamah sayang."
“Papah gak marah ya?”
“Kenapa mesti marah?”
“Bener nih...?”
“Iya bener, emang kenapa ? kana aku tahu mamah pernah ama dia jadi papah gak heran ?”
"Loh maksud papah?"
“Maksud papah mamah santai aja kalau kamu mau temenan lagi sama pak Heri, yang penting mamah kasih tahu ke aku.” Kata Jamal dengan santai.
“Asiiik betul nih pah ga bohong kan? Bener nih gak marah. Ntar kalau mamah CLBK gimana?” Godaku.
“Emang mamah berani?” tantang Jamal.
“Hahahhaha becanda pah. Tapi bener gapapa kan? cuma temenan lewat fb ini.” kataku lagi memastikan.
“Iya mah aku izinin beneran.”
“Makasih pah. Papah emang suami yang pengertian.”Kata aku girang sambil memeluk suamiku.
Sejak hari itu aku terlihat lebih bahagia. Makin rajin chatting dengan Heri tak Cuma lewat facebook karena sekarang kami sudah saling berbagi nomor whastapp. Jamal tekadang memergoki aku sedang teleponan dengan Heri selingkuhannku tempo hari. Tapi Jamal tidak keberatan malah seolah ikut senang melihat kegembiraanku. Jamal malah jadi penasaran dengan perkembangan hubunganku dengan Heri.
Seperti sore ini saat Jamal pulang dari mencari rejeki sebagai driver online dia mengambil ponselku. Dengan penasaran dia memeriksa chatting WA dan Log riwayat telepon aku, pasti dia akan menemukan bahwa Heri memang sering menelpon aku pagi hari siang dan malam. Jamal tentu saja bisa melihat riwayat percakapan kami berdua banyak sekali yang sengaa tidak kuhapus. Bahkan kami saling kirim foto.
Aku rasa isi chattingku seharusnya membuat Jamal sebagai suami marah besar ternyata malah membuat dia seperti senang. Heran juga ada laki-laki seperti Jamal. Malamnya setelah makan bersama dan menjelang tidur Jamal yang baru selesai nonton TV berbaring di sampingku yang mulai bersiap untuk tidur. Kemudian dengan penuh rasa penasaran Jamal mulai bertanya tentang Heri.
“ Mah bagaimana kabar mantan kamu yang namanya Heri ?”sering hubungi kamu ga?,”Tanya Jamal sambil mengelus tanganku.
“Oh itu pah. Biasa saja pah. Kami cuma sering main WA saja sama telepon juga.” Jawabku.
“Oooh trus dia coba-coba godain mamah lagi ga?”
“Iya sih biasa kan laki-laki sering gombal gitu. Maklum aja deh hehehe.” lanjut aku sambil tersenyum.
“Trus dia bilang apa lagi ke kamu mah?”
“Ih papah kepo banget. Emang kalau dia ngerayu papah gak marah ya? Kok papah aneh sih. Emang papah gak cemburu atau marah?” Kata aku sambil menatap suamiku serius.
“ Ya enggak kok mah kan aku sudah bilang aku izinin. Yang penting kamu jujur ke aku. Dan ceritain apa saja yang terjadi antara kamu dengan dia.”
“Bener nih pah jangan bohong deh masa kamu bolehin aku di deketin mantan pah. Aneh banget ga ada rasa cemburu sama sekali?”
“Aku ga cemburu justru karna aku tau kamu cinta sama aku yang penting kan aku tau kegiatan kamu bukan sembunyi-sembunyi.”jawab Jamal.
“Ih aneh banget. Jangan-jangan papah sudah gak cinta sama mamah? Atau papah diam-diam selingkuh ya? Awas ya kalau sampai gitu.”
“Ih enggak. Papah jujur saja justru papah jadi bergairah dengar mamah dekat dengan mantan kamu itu.”
“Hmmmm...makasih deh pah kamu memang suami paling pengertian aku ga nyangka kamu secinta itu sama mamah.” aku tersenyum sambil memeluk suamiku.
Jamal yang sedang naik berahinya mulai meremas payudaraku dari balik baju tidur yang dia kenakan. Kemudian baju tidur itu segera tersingkir hingga aku tinggal memakai celana dalam dan BH saja. Jamal melihat aku istri cantiknya itu mulai menurunkan celana dalam warna merah yang kupakai. memek tembem milik istrinya itu tersaji di depan mata Jamal, segera saja ia menurunkan juga boxer yang dia pakai sambil melepaskah tshirt putihnya, sekarang kami telanjang bulat saling berhadapan.aku tidak langsung mendekatkan tubuhku pada Jamal , kunaikkan kaki kananku di samping paha suamiku dan dengan lembut aku memainkan memekku yang terlihat basah. sambil tanganku satunya lagi meremas-remas payudara montokku. Jamal hanya menikmati pemandangan itu dengan tangan kanannya mengocok sendiri kontolnya, kemudian aku menempatkan memekku di kontol Jamal yang tegang siap tempur.
Aku duduk diatas suamiku itu dengan menyodorkan toketku kearah wajah Jamal, dengan nikmatnya aku mendesah bergoyang menikmati tusukan kontol dan kuluman suamiku di puting susuku bergantian.
“Oh mamah memekmu nikmat owh... ” Lenguh Jamal sambil tetap menikmati permainan memekku .
“Owhk Pah kontol papah juga nikmat…” sahutku menggelijang sambil menggigit bibir bawahku merasakan dinding memekku dielus kontol Jamal.
“ohh… pah.. aaahhh…” erangku sambil mengejang tanda orgasmeku datang.
“aaagghhh…papah kontolnya enak banget pah… ooohh….” teriakku ketika puncak kenikmatan itu datang. Jamalpun kelojotan menyusulku mencapai klimaksnya.
****
“Eh mah terus kapan kamu ketemu dia?” tanya Jamal.
“Belum tahu pah.”
Sejak saat itu bukan cuma aku yang bergairah tapi Jamal juga. Dia terlihat semangat menjalani aktifitas dan semangat karna penasaran ingin mengetahui sejauh mana kegiatan I aku dengan Heri. Dia sudah membulatkan tekadnya untuk mendorongku berselingkuh . Dia bilang setiap memikirkan apa yang akan terjadi antara aku dan Heri membuatnya horni berat.
Setiap hari hari Jamal sering melihat hasil chattingku dan Heri di Wa yang sengaja tidak dihapus olehku. Sering juga Jamal ikut mendengar percakapan telepon kami. Bahkan Jamal pernah menyetubuhi aku saat sedang menerima telpon dari Heri. Memekku terasa benar-benar menjepit kontol Jamal saat itu. Terasa seperti mencengkeram karena aku begitu bernafsu karena membayangkan Heri. Membayangkan kenikmatan liar yang aku dapatkan dari Heri tempo hari.
Bersambung
KLIK DISINI UNTUK BACA CERITA LAINNYA
No comments for "Kisah Ibu Rumah Tangga (LISNA) Part 17"
Post a Comment