Kisah Ibu Rumah Tangga (LISNA) Part 1

 

(Ilustrasi Lisna)

Namaku Lisna umur 35 tahun, aku ibu rumah tangga yang sehari hari melayani suami dan anakku semata wayang, suamiku Dani seorang PNS umurnya lebih tua setahun dariku yaitu 36 tahun, aku menikah ketika umur 27 tahun dan anakku perempuan berusia 3 tahun namanya Nesa. Postur tubuhku seperti perempuan indonesia pada umumnya tinggi 165 cm dan payudaraku tidak terlalu besar juga tidak kecil, kulitku putih, wajahku kata orang dan kata suamiku cantik. Entahlah aku sih merasa biasa-biasa saja. Sementara suamiku tingginya 169 cm. Setiap hari suamiku berangkat ke kantor kadang juga keluar kota dan aku hanya mengisi hari hariku dengan anakku. Di waktu-waktu tertentu aku sering kumpul arisan, aku juga ikut pengajian di kompleks rumahku. Setiap keluar rumah aku selalu memakai jilbab. Cara berpakaianku biasa saja, aku biasa memakai jilbab dengan celana jeans atau celana kain, kadang juga memakai gamis atau rok panjang.

Seperti biasa pada pagi hari aktivitasku adalah memasak. Sekitar jam 10 tiba tiba ada tamu yang datang menggunakan mobil. Tampaknya itu Heri teman suamiku yang juga sering kerumah ini.

'Selamat pagi Bu Lisna..”
'Pagi Pak mari masuk dulu...!”

Aku saat ini hanya mengenakan celana pendek dan kaos ketat agak malu menerima tamu karena aku tidak memakai jilbab, Perlu diketahui Heri ini orangnya tampan dan enak dipandang, dia sudah menikah tapi belum punya anak. Dia sering tugas lapangan jadi lebih banyak berada di luar kantor ketimbang dalam kantor.

'Begini bu saya disuruh pak Dani mau ambil Laptopnya yang ketinggalan..”
'Oh iya tunggu sebentar ya saya ambilkan dulu..”

Aku langsung kekamar dan mengambil Laptop kemudian memberikannya pada Heri.

'Pak aku bikin minum dulu ya...”
'Wah gak usah deh bu buru buru nih..saya langsung pergi ya nanti lain kali aja ya..”
'iya deh pak hati hati ya”
'Eh bu saya boleh minta nomor hp gak?”
Aku agak kaget saat Pak Heri meminta nomor HP ku. Tapi tak apalah toh dia teman suamiku. Jadi aku kasih saja nomor ponselku.

“Oke boleh pak hehehehe.”

Heri langsung mengcall nomor ponselku. Aku segera menyimpan nomornya. Kemudian dia pamit untuk kembali ke kantor.
Saat malam hari sekitar jam 9 ada pemberitahuan SMS masuk. Segera kuraih ponselku. Ternyata SMS dari Heri. Ada urusan apa dia SMS malam-malam begini.

_Heri: ”Malam bu Lisna”

_Aku: ”Malam juga pak Heri.”

_Heri; ”Lagi ngapain kalau boleh tau?”

_Aku: ”Lagi baring-baring di kamar.”

_Heri: “ Pengen nelpon, tapi takut..”

_Aku: “Takut kenapa?”

_Heri: “ takut suami kamu marah..”

_Aku: “oh ..hehehhehe. gapapa kok. Kalau mau nelpon entar ya. Kayaknya suamiku udah mau tidur tuh.”

_Heri: Jadi boleh nih aku nelpon kamu..?”

_Aku: “Iya boleh...hehehhehehe.”

Aku penasaran juga Heri mau menelpon aku. Entah dia mau ngomong apa denganku. Setelah beberapa saat kulihat suamiku sudah tertidur di depan TV. Segera aku SMS Heri agar dia menelponku sekarang.

“Halo bu Lisna .” sapa Heri

“Halo juga pak Heri.” Sahutku

“Gapapa kan aku nelpon ibu malam-malam gini?” tanya Heri.

“Gapapa juga sih, tapi pak Heri mau ngomong apa?”

“Ngomong tentang apa saja sama ibu sangat menarik buat aku.”

“Ih gombal.”

Akhirnya kamipun terlibat percakapan yang cukup enak. Setelah ngobrol ngalor ngidul tak terasa sudah jam 1 malam kami sepakat untuk mengakhiri obrolan. Ternyata mengasyikan juga ngobrol dengan Heri. Aku senyum-senyum sendiri membayangkan kok bisa aku ngobrol akrab lewat telepon dengan teman suamiku malam-malam. Aku memikirkan hal itu sampai akhirnya tertidur.

Hari berjalan dan pak Heri hampir tiap hari menelponku walau hanya sekedar bertanya aku sedang apa, kami juga sering berkirim pean lewat WA. Seperti malam ini kembali dia menelponku. Setelah dirasa cukup puas ngobrol sebelum mengakhiri telponnya pak Heri mengatakan kalau dia ingin datang besok saat suamiku susah kekantor dan aku mengiyakan.


Besoknya sekitar jam 9 pagi Heri datang dan saat itu aku mengenakan jilbab. Memang selama hampir 2 bulan ini aku dan pak Heri sering bertemu dirumahku. Tapi lebih sering saat ada suami . Sangat jarang kami bertemu saat suamiku tidak ada.


'Selamat Pagi bu”
'Pagi Pak ayo masuk..”
'Pak Dani sudah lama berangkat bu?”
'Baru sekitar setengah jam pak..Aku bikinin minuman dulu yah tunggu bentar..”
'Iya bu..”
5 menit kemudian
'Ini pak minum dulu...”

Aku dan Heri kemudian duduk-duduk sambil ngobrol, kami saling curhat tentang kehidupan masing masing, aku curhat tentang kehidupan sehari hari juga tentang kehidupan di ranjang, Heri juga bercerita tentang istrinya yang susah punya anak meski sudah berusaha. Kami bercerita sangat intim, tapi yang tidak ku sangka saat itu Heri mengatakan hal sebenarnya telah aku pikirkan. Tapi aku tak menduga dia berani mengungkapkannya saat ini.
“Bu sejujurnya aku pengen punya hubungan istimewa dengan ibu.”

“Hubungan istimewa..?”

“Iya aku ingin bisa dekat dan bahkan aku ingin jadi kekasih ibu.”

Aku terdiam mendengar kata-kata Heri.
'Bu Lisna gimana jawabannya...?’
'Tapi Pak kita sudah sama sama punya pasangan..”
'Iya bu memang, tapi aku jujur aku punya hati sama ibu lisna, sudah lama aku menyimpannya dan baru sekarang aku dapat mengatakannya...”

Aku sangat malu pada saat itu dan tidak tahu mau bicara apa, karna Heri selain teman suamiku yang juga bawahan suamiku dikantornya, Aku juga takut dosa karna aku rajin sholat dan mengaji, tiba tiba Heri memegang tanganku sambil berkata.

'Bu Aku mohon jangan tolak aku,aku sangat senang bila bisa punya hubungan dengan ibu..."
'hmmmm aku tidak tahu mau bicara apa pak aku takut..”
'Kalau begitu aku tunggu jawabannya ya bu.”
'Hmm Iya Pak...”
Kalau begitu aku permisi dulu ya,Selamat Siang bu..
'Siang Pak..”

Setelah itu hatiku jadi campur aduk, aku memikirkan jawaban apa yang harus aku katakan pada pak Heri, Aku memikirkan dengan dalam semua ini, Heri adalah teman kantor suamiku, istrinya juga kenal dengan kami, aku juga wanita baik-baik yang tidak pernah meninggalkan sholat dan rajin mengaji. Sudah punya anak pula. namun aku juga memikirkan pak Heri sangat perhatian padaku, bahkan dia lebih perhatian dari suamiku. Selain itu dia beda keyakinan denganku. Tapi sejujurnya walaupun dia beragama kristen aku tidak bisa bohong bahwa aku juga ada rasa ketertarikan pada Heri, selain dia baik padaku dia juga orangnya ganteng,dan yang kutahu juga suamiku sering keluar malam untuk santai dan main perempuan, itu semua aku jadikan pertimbangan.
Sejak itu pak Heri terus menelponku dan mengirim sms bertubi tubi yang isi nya menanyakan jawabanku, dia terus merayuku dan mengatakan bahwa hanya kita berdua yang akan tahu semua ini.
Sampai pada malam hari tepat jam 11 malam saat suami dan anakku sedang tidur pulas,aku berbaring disamping suamiku dan jari tangan kiriku meremas tangan kananku sambil aku mengetik SMS dan mengatakan pada Heri. Dadaku bergetar saat aku mengetik sms yang isinya..

'Pak Heri, Aku mau menjalani hubungan denganmu, I Love you...”

Dadaku berdebar kencang memikirkan semua ini, aku wanita bersuami yang mempunyai anak dan berhijab, mau di ajak berselingkuh dengan teman suamiku yang sudah menikah.
Pada saat itu pak Heri langsung menelponku, tampaknya dia sangat senang sekali. sambil bisik bisik kami bicara ditelpon.

'Bu Lisna mulai sekarang kita berdua punya hubungan, jangan panggil aku Pak ya,panggil saja namaku.”.
'Iya Heri kamu juga ya...”
'Aku kangen denganmu Lisna..”
'Aku juga Heri, aku kangeeen sama kamu..”
'Kapan kita ketemu ya lis?”
'Hmmm besok aja datang kalau dia sudah ke kantor..”
'Iya deh aku kesana besok ya, aku ingin kita merayakan hari jadian kita sebagai pasangan ilegal hehehe...”
'ihh kamu... sudah dulu ya aku mau tidur.”
'Iya sayang...”

Besoknya sekitar jam 10 Heri datang kerumahku, berbeda dengan sebelumnya Heri datang sebagai tamu, kali ini status kami adalah pasangan selingkuh. Dadaku berdebar-debar menantikan kedatangannya sedari tadi. Saat dia masuk kerumah aku langsung menutup pintu rumahku dan kami ngobrol di sofa ruang tamu.

'Lisna aku senang sekali walaupun kita sudah sama sama menikah tapi kamu masih mau menjalani hubunganku. Makasih ya sayang..”
'Iya aku juga senang bisa menerima kamu menjadi kekasih, meski jujur saja aku takut menjalani ini...”

“Gak usah takut. Yang penting kita menjaga jangan sampai orang lain tahu.”

“Iya aku ngerti..”
'Aku gak akan lama nih mau balik lagi ke kantor, kamu cantik sekali Lis,mana anakmu Nesa?
'Tuh lagi nonton kartun..!”

Sebelum Heri pergi dia tiba tiba memelukku, aku langsung kaget, ,dia memelukku dan mencium pipiku beberapa kali, Aku gugup sekali, dia memegang pipiku dan kami bertatapan sejenak, kami kemudian berciuman bibir, saling hisap, kami berdua melakukan itu di dalam rumahku yang pintunya tertutup dan didekat anakku.

Selang beberapa hari kemudian Heri yang memang lebih sering berada di luar kantor mampir kerumahku, Saat itu anakku sedang tidur, kami mengobrol di ruang tamu. Saat sedang asik ngobrol tiba tiba Heri memelukku, kami berpelukan, Heri lalu memelukku dan menggendongku, dia lalu berjalan ke arah kamarku,sesampainya di kamar dia membaringkan aku di ranjang tempat tidur aku dan suamiku, dan disampingku ada anakku yang saedang pulas, dia lalu menutup pintu kamar,setelah itu dia naik ke ranjang dan memelukku..

'Heri aku takut ketahuan...”
'Tidak usah takut sayang..”
katanya sambil tersenyum dan langsung menciumku..
Aku yang saat itu mengenakan jilbab membalas ciumannya dengan panas, kami berciuman..

'Mmmuuuaach Slruuup...mmmwach aahhh,ahhh shhh mmmuach ahhh..”
Heri kemudian meremas payudaraku kuat kuat, itu membuatku terangsang,kepeluk dan kuramas punggungnya. Dia kemudian membuka bajuku dan BH ku,setelah itu dia langsung menghisap payudaraku.
'Aaahhh Heer ahh sakit Her jangan digigit aahhh...”
Dia menghisap payudaraku sambil meremasnya kuat kuat...
Heri kemudian membuka baju dan celananya hingga tersisa hanya cd dengan tonjolan besar terlihat. Aku berdebar menyaksikan itu dan penasaran seperti apa bentuk kontol lelaki lain selain suamiku. Apalagi ini kntol yang kemungkinan tidak dikhitan. Heri lalu melepas cd itu hingga telanjang bulat. Dan setelah celana dalam itu terlepas, aku terpana…! Apakah yang kulihat ini nyatat ? Bentuk dan ukuran kontol Heri ini demikian besar meski masih menggantung karena belum ereksi! Ujung kepala kontolnya sebagian masih tertutup kulup.

Aku merinding menyaksikan kontol itu. Tapi bukan merinding takut, bahkan sebaliknya, ada rasa penasaran di dalam hatiku, seperti apa rasanya dientot oleh kontol sebesar itu ? belum ereksi saja ukurannya lebih besar dari milik suamiku saat sudah tegang.

Heri mulai menurunkan celana dalamku dengan hati-hati. Sedikit demi sedikit kemaluanku mulai tampak di matanya. Dan setelah celana dalamku berada di dalam genggamannya Heri memperhatikan kemaluanku yang tak tertutup sehelai benang pun ini. Lalu dengan rakusnya ia menciumi memekku… ! Ketika lidahnya mulai terjulur dan menyapu-nyapu mulut kemaluanku, aku pun mulai terpejam-pejam dalam nikmat. Terlebih ketika mulutnya mulai menemukan itilku dan menjilatinya dengan rakus. Karuan saja aku mulai terkejang-kejang dibuatnya.
Jiwaku semakin berdesir dalam godaan syahwat. Tidak butuh waktu lama aku mendapatkan orgaseme pertamaku dengan hanya di oral oleh Heri. Sekarang giliranku. Segera kugenggam kontol besar Heri. Aku mulai mengocok kontol dahsyat itu. Benda nikmat milik Heri itu pun mulai tegak sempurna. Dadaku semakin berdebar. Lagi-lagi hatiku bertanya apakah kontol sebesar ini bisa masuk ke dalam liang kemaluanku ?
Dalam keadaan seperti ini, perasaanku bercampur baur, antara perasaan nikmat, perasaan takut, perasaan berdosa tapi semua itu tertutup dengan birahi yang membuatku semakin lupa daratan.
Aku degdegan juga dibuatnya, karena belum pernah menemukan kontol sepanjang dan segede itu. Aku langsung menggenggam kontol Heri yang sudah ngaceng berat itu. Lalu menariknya ke dekat mulutku. Heri berlutut sambil kontolnya diarahkan ke mulutku, karena aku memang ingin mengoralnya. Dengan sangat bergairah aku menelentang sambil mengulum kontol Heri. Bukan sekedar mengulumnya, tapi mengisapnya dengan sepenuh nafsu birahiku yang membuatku lupa segalanya.
Mulut dan tanganku beraksi dengan serempak. Mulutku asyik mengisap batang kemaluan Heri, sementara tanganku terus mengocok sebagian batang kontolnya yang tidak muat dalam mulutku.

Setelah puas saling oral sekarang saatnya. Terasa moncong kontol Heri menempel di liang memekku. Dengan bergairah aku membantunya mengarahkan kontol itu agar jangan sampai meleset saat melakukan penetrasi. Sesaat kemudian Heri mendesakkan batang kemaluannya kuat-kuat, kusambut dengan mengangkangkan kedua kakiku, supaya Heri leluasa melesakan kontolnya.

Wuih… kepala kontol raksasa itu terasa mulai menyeruak dengan kuatnya ke dalam liang memekku. Dengan gerakan perlahan Heri mulai menggenjotku. Kedua kakiku melingkar dipinggang Heri. Makin lama Heri makin gencar menggenjotku, sehingga kurasakan sesuatu yang baru kali ini kurasakan. Bahwa moncong kontol Heri mulai menyundul-nyundul dasar liang kemaluanku, saking panjangnya kontol selingkuhanku itu. Genjotan itu luar biasa nikmatnya.

Aku pun mulai bergetar-getar dalam indah dan nikmatnya digenjot oleh Heri, sehingga mulutku tak dapat kukendalikan lagi untuk melontarkan rintihan dan rengekan histerisku,


'Aahhh ahhh her enaaak aaaashh kontolmu panjang aahhhhh enaakk mentook dirahimkuu ahhh sshh
'Aahh lisna memekmu sempit aahhss enakk lis ahh huhh
'Iya herrrhh ahhss aku sesar..

Tempat tidur itu menjadi saksi perselingkuhanku dengan Heri,ranjang berguncang dan kami berdua berkeringat,aku tidak menghiraukan anakku yang ada disampingku,karna aku sangat menikmati sex ini,aku baru kali ini merasakan seenak ini.

'Sshhhh ahhh Liiis aku mau sampaaiiah uuhhs..”
'Akuuuh jugaah herr bareeng yaah aahhss..”

Akhirnya kami berdua orgasme, Heri menyemprotkan 7x tembakan spernya langsung ke rahimku dan terasa hangat.aku juga orgasme,kami benar benar puas. Spermanya mengalir ke pahaku dan membasahi tempat tidurku.setelah itu kami saling ciuman menikmati sisa sisa orgasme kami,, jilbabku sampai basah dengan keringat.karna aku takut akan suamiku yang nanti tiba tiba datang, maka kusuruh Heri cepat cepat memakai pakaiannya dan pergi.


Setelah persetubuhan itu aku jadi makin sayang pada Heri,dia juga sepertinya,kami sering memberi kabar setiap saat walau hanya sms atau telponan sambil bisik bisik karna taku ketahuan oleh suamiku atau istrinya.Aku jadi sering memikirkan Heri setiap saat dan aku berjanji pada diriku sendiri akan menjaga rahasia ini serapat mungkin. Sering aku mengirimkan fotoku pada Heri dan dia sangat senang sekali.Dia juga meminta aku untuk mengiriminya foto seksi ku lewat bbm sambil memakai jilbab,meski ragu aku tetap mengirim foto saat aku hanya memakai BH dan CD namun kepalaku tertutup jilbab
Heri kemudian menelponku,pada saat itu suamiku sedang nonton dan aku bicara dengannya sambil bisik bisik.entah mengapa saat aku berselingkuh didekat suamiku menimbulkan sensasi yang lain pada diriku.

'Lisna kamu seksi sekali sayang,pakai jilbab tapi hanya pakai CD dan BH,seksi sekali hehehe
'Iya itu aku lakukan karna aku sudah sayang sama kamu Herikuuu.”
'Yang benaaaar?”
'Iya benar,masa kamu tidak percaya apalagi kita sudah tidur sama sama.hmmm.”
'Iya iya aku percaya kok,foto kamu bagus aku mau yang lebih hot dong sayang,boleh kan? Hihi.”
'Iya sayang aku akan melakukan apapun maumu sayang cintaku mmmuach..”
'Apapun kan? walaupun itu didekat suamimu? hehehe.. suamimu mana?”
'Iya akan aku buktikan,lagi nonton tuh...”
'Ya udah aku tunggu buktinya ya dan jangan lupa fotonya ya,yang lebih hot.bye sayang...
'Bye....”

Aku sangat senang bila sehabis bicara dengan selingkuhanku Heri,aku telah berjanji akan menuruti kemauannya,termasuk berselingkuh didekat suamiku.Entah mengapa semakin hari aku jadi semakin merasakan kenikmatan tersendiri dari perselingkuhan ini,aku istri bersuami yang berjilbab rajin sholat tiba tiba perlahan lahan menjadi istri penyeleweng,aku akan membuktikan pada Heri kalau aku betul betul sayang padanya.Dan saat suamiku sudah masuk kekamar dan tidur,aku bertelanjang bulat tidak memakai jilbab,aku memfoto diriku disamping suamiku yang sedang tidur,aku bersandar ditubuh suamiku dan berfoto telanjang bulat.Dan aku langsung kirim fotoku pada Heri lewat bbm.

Bersambung.

ليست هناك تعليقات for "Kisah Ibu Rumah Tangga (LISNA) Part 1"