Rahasia Istriku


Perkenalkan namaku iwan, 32th. Badanku tinggi tapi bisa dibilang kerempeng. Ukuran penisku cuma 14cm dan 3cm ketika ereksi. Namun menurut istriku, dia selalu puas ketika bersetubuh denganku. Owya, istriku bernama Vivi, 30th. Walaupun sudah beranak 2 tapi bodynya benar2 menggoda. Posturnya badannya kecil dengan toket membusung indah. Pinggulnya terbentuk sempurna dan yang paling menggairahkan adalah tubuhnya yang putih. Kami tinggal di cirebon agar vivi dekat dengan orangtuanya.
Hari itu minggu, aku ada agenda menengok proyek perumahan yang sedang kugarap di jakarta.
"Mau ikut ga mah?"
"Sebenernya males sih pah, tapi aku pengen maen ke temen2 waktu kuliah dijakarta"
"Yasudah ikut aja, nanti gampang aku turunin dijalan. Kamu udah hafal jakarta ini kan"
"Okedeh pah, kebetulan anak2 pengen nginep dirumah neneknya".
Jam 7 pagi kami sudah meluncur dari rumah, berkat tol yang sudah berfungsi perjalanan cirebon-jakarta tak lebih dari 2 jam.
"Mah,mau turun dimana?"
"Di mall taman anggrek aja pah, nanti biar temen2ku yang jemput"
Tak berapa lama, kuturunkan istriku ditempat yg diminta. Setelah itu aku lanjut ke lokasi proyek yg kutuju. Tak berapa lama, istriku WA"
"Pah, pulangnya besok aja ya. Aku diajak nginep sama cintya nih"
"Lah trus papah gimana?"
"Terserah papah,yang penting JANGAN NAKAL!" balas istriku.
"Hmmmm...yasudah".
Ditengah kejenuhan ini kutelepon Hamid. Teman kerjaku dulu ketika aku masih jadi karyawan di jakarta.
"Mid!,lu dimana? Gw lagi dijakarta nih"
"Gw lagi makan sama temen wan. Lu kerumah gw aja. Ada gang kita disitu".
"Oke deh, gw meluncur sekarang".
Hamid sebenernya anak konglomerat keturunan timur tengah dijakarta. Dia sekarang tinggal sendiri di komplek perumahan elit di pondok indah.
Tak berapa lama akhirnya aku sampai dirumahnya yang megah ini. Ternyata disana sudah ada eki, rino, fahmi, dan billy.
"Hey watzap broooo!" Sambut mereka melihat kedatanganku. Mereka, hamid dan aku dulu merupakan satu tim perusahaan ditempatku bekerja. Tak cuma satu tim kerja, kita juga satu tim nakal. Tak jarang kami merayakan pencapaian target dengan minum-minuman bahkan pesta sex dengan menyewa PSK.
"Tumben nih bro, kumpul dimari" tanyaku.
"Iya nih bro, hamid ngajakin party. Ini lagi jemput mantannya" sahut eki.
"Katanya si mantan ini binor maniak bro. Ga puas sama lakinya." Seloroh billy.
"Tapi gw udah tobat bro" jawabku.
"Halah,tobat sambal lu mah!" Tandas fami diikuti gelak tawa yang lain.
Kemudian mereka lanjut menenggak bir2 yang tersedia dimeja, tapi aku ga ikut.
Jam 1 siang, mobil hamid masuk ke halaman rumah. Dari dalam jendela, aku melihat hamid bersama seorang wanita. Tak lama setrlah berhenti, bibir mereka terlihat saling berpagutan. Tangan hamid juga mulai meremas toket wanita itu. Tampak hamid tambah beringas menciumnya, dijambaknya rambut wanita itu. Kemudian didorongny kepala wanita itu kebawah. Terlihat kepala wanita itu naik turun, bayanganku pasti dia sedang nyepong penis hamid. Lalu kutinggalkan mereka dan kembali keteman2ku. 15 menit kemudian hamid baru memasuki rumah. Tapi dia hanya memakai CD dan kaos saja.
"Gila lu udah duluan aja" seloroh rino.
"Iya bro, habisnya dia ngelus2 kontol gw terus dijalan hahahahaha"jawab Hamid.
"Eh lu udah dateng bro? Kebeneran nih ada party." Kata hamid menyambutku. Yang kujawab cukup dengan senyum.
Tak berapa lama pintu diketuk. Dan masuklah seorang wanita yang tadi bersama hamid. Masih terlihat sisa sperma dipipinya.
Namun begitu dia masuk, betapa kagetnya diriku menatap wajahnya. Begitu juga dengan dia, langsung terdiam sambil menatapku. Ternyata dia adalah vivi, istriku!
"Lu kenal sama cewek ini wan?" Tanya hamid.
"Ngg...anu...ga ko. Ga kenal" jawabku.
"Yasudah kalo gitu nikmati partynya!"
"Dia udah tobat katanya" celetuk billy sambil ketawa.
"Kalo sama yg ini tobatnya ntar lagi deh" jawabku sambil menggandeng vivi masuk kedalam kamar dan kututup pintunya.
Didalam kamar, kupegang pundaknya dan kutatap matanya dalam2. Matanya berkaca2. Begitu juga mataku menahan tangis membayangkan sebentar lagi istriku yang akan disetubuhi bergiliran. Tak ada kata yg terucap hanya diam.
Aku terkaget karena pintu dibuka lencang oleh fahmi. Secara reflek kucium bibir istriku dengan mesra. Kuhisap lidahna dengan penuh cinta.
"Emmmhhhh...elm..elm...elm..."desah vivi.
Kulepaskan blazernya hingga tersisa br ahitam dan rok mininya. Kutindih tubuhnya sambil terus melumat bibirnya serasa tak rela kulepaskan.
Lebih baik kumulai dulu saja sebelum aku tak tau apa yg akan terjadi selanjutnya.
Kupelorotkan CDnya dan kujilati vagina yg telah tercukur indah. Kugigit klitorisnya dan kukerjai habis2an.
"Uuuh..ahh..ahh..aaahhh...ahhh...mas geli" desahan vivi penuh nafsu. Aku tak peduli lagi, kumasukan jari tengahku ke vaginanya sambil terus kujilat. Semakin kencang dia mendesah. Semakin basah vaginanya. Tak sadar, aku tak mendengar lagi desahan2 itu. Kulirik keatas trrnyata vivi sedang mengulum penis fahmi dan billy bergantian. Panas hatiku melihatnya. Tapi aku tak tau kenapa aku juga semakin bernafsu. Penisku kudekatkan saja ke vaginanya, kutusukan perlahan2.
"Sleeeep...aaaaah....aaaaaaaaaahhh" desahnya sampai penis dimulutnya terlepas. Kumulai menggoyang dengan oenuh perasaan. Kuperlakukan vivi layaknya istriku dirumah. Kumajumundurkan semakin cepat.
"Ah...ah...mas aku mau keluar ah ah...AAAAAAAAKKKHHHHH" Vivi orgasme bersamaan dengan muncratnya spermaku di vaginanya. Bersamaan juga billy dan fahmi menyemprotkan pejunya kewajah istriku. Betul2 pemandangan yang menggairahkan.

Kulihat vivi dengan lahap menjilati sisa sperma di penis billy dan fahmi. Dijilati dan dihisapnya seperti orang kelaparan. Tertegun aku benar2 dibuatnya. Hingga aku tersadar ketika pundaku ditarik oleh hamid.
"Gantian bro" ucap hamid. Entah kenapa aku menurut saja dan mundur perlahan. Kini penis hamid yg paling besar dan panjang diantara kami sudah ada didepan vagina vivi. Dikangkangkan kaki vivi oleh hamid dan pelan2 dimasukan penis raksasa itu ke vaginanya.
"OOOOOGH...OAAAAAH..SAKIIIT...AAAAKH...." Teriakan vivi menahan sakit.
Tubuhnya melengkung keatas, matanya terpejam dan mulutnya menganga. Benar2 menggairahkan. Tak tinggal diam, rino langsung menyumpal mulut mungil istriku dengan penis panjangnya. Sedangkan tangan kanannya mengocok penis eki.
Aku tak tahan lagi, persaanku campur aduk. Aku keluar dr kamar ini. Kuhempaskan tubuh ini ke sofa depan kamar. Dari sini masih bisa aku melihat aktivitas didalam kamar.
Hamid berhenti menggenjot dan memposisikan diri telentang. Istriku langsung duduk mengangkanginya. Dimasukan kembali penis raksasa itu ke vaginanya. Hanya erangan dan racauan tak jelas yang keluar dari mulutnya. Dia mulai bergerak maju mundur. Gerakannya semakin cepat dan semakin liar. Sungguh indah sekali pinggul itu. Kulihat gerakannya semakin tak teratur. Nafasnya terengah-engah dan tubuhnya menekuk ke belakang.
"Aahm...aaah...maaas...aku ga kuat. Kontolmu gede banget. Aaah..aaah..aah...akuh...keluaaaaaaaahhhkkk...." Tubuhnya melenting keatas, pinggulnya bergetar hebat. Aku yakin dia mengalami multi orgasme. Sudah 2 menit tubuhnya bergetar berkelanjutan. Hingga akhirnya tubuhnya jatuh kepelukan hamid.
Tiba2 rino mengangkangi bokong istriku. Kulihat dia melumuri penisnya dengan sesuatu. Kakiku mendadak lemas, dia pasti akan menganal istriku. Ya, istriku akan di double penetrasi.
"Haaaaaakkhh...sssshhh...aaaakh" lenguh istriku ketika penisnya mulai masuk ke anusny. Terlihat wajah istriku menahan kesakitan yang luarbiasa. Erangan demi erangan keluar dari mulut istriku ketika hamid dan rino mulai menggenjot 2 lubang secara bergantian. Sekarang tak ada lagi raut wajah kesakitan. Yang ada hanya erangan kenikmatan. Eki tak tinggal diam, dimasukan kontol beruratnya kemulut istriku. Tiba2 billy bangkit dan menutup pintu kamar. Sehingga aku tak dapat melihat lagi kedalam. Aku hanya bisa mendengar jeritan,erangan,lenguhan dan desahan bergairah dari istriku. Entah sudah berapa kali teriakan orgasmenya terdengar. Hingga akhirnya aku tertidur disofa ini.

TONTON BONUS SEBELM LANJUT BACA CERITA


Aku terbangun dan kulihat jam, ternyata sudah jam 5 sore. Itu berarti sudah 2 jam aku tertidur. Pintu kamar sedikit terbuka, tapi tak kulihat istriku ada disana. Hanya ada eki dan billy yg tertidur tanpa busana. Kucoba cari istriku ke belakang. Ternyata dia ada didapur, dan masih disetubuhi oleh hamid dan rino. Kulihat istriku berdiri menungging dengan rino penetrasi dari belakang, dan dimulutnya terisi penis raksasa hamid. Sempat dia melihatku, tatapannya sayu seakan mata itu ingin mengucapkan maaf kepadaku. Kuambil minum di kulkas dan kutinggalkan mereka. Kembali ku duduk disofa dan merenungkan mengapa ini semua bisa terjadi.
Sejam kemudian, mereka bertiga datang dengan istriku memakai handuk melingkar menutupi toketnya. Dia duduk disampingku dan teman2ku yg lain juga berkumpul. Tak lama seorang kurir pengantar makanan datang membawa amunisi untuk mengisi energi.
Setelah makan, aku berinisiatif membuka percakapan dengan vivi.
"Siapa namamu cantik?" Tanyaku.
"Mmm...vivi mas" jawabnya seolah tak pernah bertemu denganku sebelumnya.
"Udah sering ikut party kaya gini?"sahutku.
"Dia itu mantan gw bro" tiba2 hamid yg menjawab.
"Dia mantan gw waktu kuliah. Dr jaman kuliah kita sering sex party kaya gini. Kadang 2 pria, kadang 3 pria, paling banyak gangbang 7 pria. Tapi kita putus karena LDR setelah lulus kuliah. Sampe akhirnya dia nikah dan kemaren kontak gw katanya pengen party kaya dulu lagi mumpung dy ada perlu kejakarta" lanjutnya.
"Shit! Ternyata istriku dulu sangat binal" gumamku dalam hati.
"Namamu siapa mas?" Tanya vivi kepadaku.
"Aku iwan" sambil kujabat tangannya. Hingga akhirnya dia mendekatkan bibirnya kepadaku. Kami berciuman panas. Dia naik kepangkuanku dan kamu lanjut berciuman dengan ganasnya. Kulepaskan handuk yg melilitnya, aku melihat ada banyak sekali bekas cupangan ditubuh istriku. Dari pundak, toket, perut hingga paha terdapat bekas cupangan. Entah kenapa aku merasa sangat bergairah sekali. Penisku mengeras sekeras-kerasnya. Dimasukannya penisku ke vaginanya, ditelannya semua hingga kepangkal. Dia melenguh sambil memelukku. Sampai akhirnya dia berbisik sesuatu kepadaku.
"Maafkan aku mas. Hari ini tubuhku dinikmati orang lain. Tapi hatiku hanya untukmu".
Mendengar bisikan itu, aku semakin membara. Vivi semakin liar menaikturunkan bokongnya.
"Clap...clap...clap...clap..." Suara peraduan pinggul kami.
3 kali orgasme dan lenguhan panjang disertai tubuh yg menegang tak menyurutkan goyangannya.
"Sayaaang...aku ga kuat. Aku mau nyampe lagi. Aaah...aahhh...ahhh..hyaaaaaaaakh...." Lenguhnya menandakan orgasme yg datang lagi. Tak berapa lama aku juga menyusul menyemburkan sperma ke rahimnya.
"Cieeee...udah sayang-sayang aja nih" canda eki.
"Hehe habisnya mas iwan gentle banget orangnya. Ga kaya hamid tuh yg cuma pengen ngewe gw doang" jawab vivi disertai tawa gemuruh semua orang.
Persetubuhan ini masih terus berlanjut. Bedanya sekarang, dia selalu minta aku ada didekatnya. Ketika dientot hamid dengan kasar dengan posisi telentang dan kepalanya bersandar dipahaku, kusap lembut keringat yg menetes didahinya. Tangannya juga tak pernah lepas dari genggaman tanganku. Begitu juga ketika didouble penetrasi oleh fahmi dan billy. Tangannya memegang erat tanganku sambil kuusap airmata yg menetes karena menahan sakit dan kenikmatan.
Besok paginya, aku pamit pulang ke teman2ku. Pura2 vivi minta diantar olehku saja. Dalam perjalanan pulang, vivi menundukan kepalanya sambil terisak menangis.
"Maafkan aku mas...aku bener2 ga bisa melawan gejolak nafsu ini. Aku sayang sama kamu" ucapnya sesenggukan.
"Iya sayang aku maafkan. Tapi lain kali aku ga mau kamu diem2 main belakang lagi dariku" jawabku sambil kuusap airmatanya. Jawaban yg bertolak belakang dengan perasaanku yg sangat hancur. Tapi entah mengapa aku juga menikmati istriku disetubuhi orang lain.
Tamat.

Untuk Bonus Bokep Bisa Klik Tombol Di Bawah

No comments for "Rahasia Istriku"