Tak Terpikirkan (No Sara) Bag.7 ~ Dikontrakkan belakang


Lama kulit lenganku bergesekan dengan kulit lengannya yg sawo matang indah itu. Khas lengan ibu ibu.


Pancingku tertarik kencang.

Wah ikan besar kataku.
Akupun menarik ikan itu. Sekuat tenaga. Terlihat otot biceps ku di perhatikan oleh teh lilis.

" aa tarik ikannya" teriaknya

"wihh gede a"

Aku menariknya dengan sekuat tenaga.... Ikan Gabus 4-5 kilo itu aku tarik.
Ku berhasil kuasai sehingga terseret ke daratan.

Yee aa ryan kuaat" lilis memujiku

reflek ia memegang biceps ku terlihan penasaran

"ihh keras.. Pantesan aja kuat nariknya"
Emang kenapa teh"

"Dulu waktu mang kardi dapet ikan lele gede.. Ga ketarik a..
Malah kalah sama ikannya. Mang kardi mah letoy"

Kan saya mah latihan teh"

"iya tuh aa.. Suruh anak buah aa latihan supaya kuat

Lilis masih memegang otot lenganku.

Kekar aa mah" tambahnya.

Kontolku ngacung keras.

Gabus ada dibawah.
Aku ambil ikan gabus itu dari kaitnya.
Lilis berjongkok.

Susunya yg bertahi lalat kecil itu jadi santapan mataku.

Wangi tubuhnya ku tercium sampai hidungku.

"teh tolong ambil ember ikan kesini." kataku.

Ia berdiri mengambil ember. Yg menempel di paku pohon.
Lengannya ke atas. Bulu keteknya yg rimbun terlihat.

Begitu indah Lengan istri beranak satu itu.
Dia begitu kesulitan mengambil ember itu.
Sebagai lelaki yg baik. Aku menghampirinya.

Ku berdiri dibelakangnya. Lilis pasti mencium bau kelaki lakianku. Aku pun dekatkan hidung nakal ini ke keteknya.

Hmmmmmm.. Mabuk aku menciumnya.
Bukan mabuk lemas tapi mabuk sange.

Sini teh embernya ryan yg angkat."

Aku tidak menunjukkan bahwa aku ini lelaki nakal sembarangan.
Aku hanya ingin dia tw kalo Aku menginginkannya.
Aku ingin dia tau, bahwa aku sengaja mengajak dia berdua di empang yg mendung ini.

Aku yakin dia menangkap sinyalku.
Dan sudah kudapat satu sinyalnya saat dia mw ku ajak kesini.

Yaa.. Dia sudah tw kalo aku menginginkannya.
Hanya sebagai seorang ibu rumah tangga yang baik. Ia malu membuka sinyal sinyal yg lain. Terutama sinyal untuk atasan suaminya ini yg masih muda ini

"aduuuh mendung aa.. kaya mau ujan.

Iya teh biarin,"
Aa sedih atuh mendung cuma beduaan sama ibu ibu kaya lilis"
Justru aa pngennya sama teh lilis"
aku menatap sorot matanya. Ingin kutujukkan kalo aku memang mengjaknya.

"dihh.. Emang aa sukanya sama ibu ibu kaya lilis.
"kalo iya emg kenapa" kataku
"emang aa ga suka ama yg muda muda.
"ngga.. Aa senengnya sama ibu ibu yg masih pulen. Kya teh lilis" rayuku.

Nasi kali pulen a"
Biasanya ibu ibu kaya teh lilis lebih enak"

Lilis pun mencubit biceps ku

"koq bisa lebih enak
"yang pulen lebih legiit tehh

Si lilis pun tertawa. Ia memukul mukul lenganku

Bisa aja si aa"
Trus kalo yg pulen itu udah punya orang gimana a"

"Buat yang pulen aa berani nyuri dari yg punya.

Ia pun tertawa terbahak bahak.

"emang lilis keliatan pulen a
"bukan cuman pulen, tapi mateng"

aku mulai menelanjangi tubuhnya dengan mataku terang terangan.

Si lilis tersipu malu. Ia tertunduk

"tar yang punya nya marah loh a

"kan yg punyanya anak buah aa teh

" emang aa berani nyurinya.

"berani" tantangku "aa malah sekarang lagi maen mata sama si pulen.

Teh lilis pun tersipu malu sambil tertawa manja.

"sama yg udah punya anak koq nafsu" katanya.

"justru aa disamping hobinya mancing ikan punya hobi yg laen teh"

Apa? Tanyanya.

"mancing ibu ibu yg udah punya anak... tapi masih kenceng"

Lilispun tertawa terbahal bahak.. Susunya bergoyang.
Kini dia tau aku menginginkannya
Namun dia masih terlihat malu menunjukkan sinyalnya.

Hujan pun turun. Kita yg dibawah deket empang ini ga sempet ke atas. Terpaksa. Neduh di bedeng kecil khusus alat pancing ini.


Celana pendekku basahdan.motor hitam. Akibat kena cipratan ikan gabus itu. Ditambah kena semprotan air hujan yg tadi.

"teh lilis. Maaf mw buka celana dulu. Kotor banget mw dicuci. Teteh jangan nge hadep kesini.

Teh lilis pun membelakangiku.
Ku buka celanaku. Tinggal celana sempak warna putihku. Duh cetakan kontolku yg tebal dan kekar dan memanjang seakan akan merobek sempakku ini.

Aku mencuci celana pendekku di saluran air ikan. Dibawah bedeng ini. Kukucek kucek sambil ku perhatikan badan lilis dari belakang ini.

Terlihat montok pantatnya. Khas bentuk pantat ibu ibu yg menggairahkan. Ku keluarkan kontolku sebentar. Kukocok kocok ibelakangnya dan kumasukan lagi kedalam sempakku.

Aku memang ber nafsu besar. Tapi aku bukan murahan.

Mungkin karena sifat inilah. Akhirnya si ibu satu anak ini malah yg penasaran balik badan, menghadapi ku.

Ia kaget melihat kontolku buru buru ia buang muka.

"dihh aa ryan. Itu apa. Kucing mati bukan"katanya kaget

Aku tertawa di belakangnya

Maklum teh anak muda. Kenceng trus."

Emang dasarnya aja otaknya ngeres"
Kan susah kalo udah ketemu ibu ibu pulen mah" bawaannya pengen mancing aja. Kataku.

"tapi." sambil bilang tapi lilis melirikku lagi. Kali ini ada dua puluh detik dia terang terangan melihat kontolku.

"itu bisa gede amat. Kirain kucing mati"

Bukan bu.. Nih liat. Kataku
Kukeluarkan kontolku. Si lilis melotot melihat kontolku

Ia buang muka tersipu.
Selesei nyuci celana pendek ku. Kupakai lagi. Hujan pun berhenti.

"teh teteh tau kan belakang rumah ryan ada kontrakan punya ryan.
" kalau misalnya teteh masih pengen ngobrol..
teteh kesana yah jam sembilan.

"kalo teteh jadi kesana. Tar mang kardi di tlpon sama saya di suruh lembur.
"jangan lupa ya teh jam 9 ditunggu, kalo teteh mau.
Dikamar no 16. Ga ryan kunci kataku.

Lilis masih sidakep. Aku pun mengajaknya ke atas.

"emg ryan mw dateng jga ngobrol "
"iya lah. Nasi pulen " kataku

Lilispun senyum

Menjelang malam aku siap siap mw ke kontrakkan yg aku tuju. Siapa tw si lilis ada disana. Jam sembilan lewat lima aku.berangkat. Dikontrakkan situ masih terlihat sepi dan gelap. Aku pun menyediakan tivi.

Buat siapa aja pegawai ku yg menginap di situ.
Aku liat ada lampu. Di pintu no 16.
Ada suara tv pulaa.
Ohh fuck.. Ada teh lilis disitu.

Ia tiduran tengkureb. Menghadap tivi. Ia Pake tanktop yg tadi sore aku dan dia pakai memancing
Bawahnya rok sebitis.

Terlihat badan ibu ibu satu anak yg terlihat semok.

Aku melihatnya. Ia pura pura tidak melihatku. Matanya tetap tertuju ke tv.

Akupun langsung mengambil teleponku. Ku telepon suaminya.

Lilis diam saja.

"halo mang.. Ada dimana?
"oohh.. Mang kerja lembur yah bantuin si ujang nge floor.. Gampang nanti diitung uang lembur sama saya. Biar cepet selesei. Saya kasih bonus yg banyak deh.
Ya udah oke mang makasih.

Suaminha sudah kukirim lembur ga bakal dia nyari istrinya

Ia tidak melirikku. Pintu kontrakan ku tutup dan kunci.

Ia masih diam saja.

Tvnya ku kecilkan

Ia diam.

"tehh.. Kupanggil ia masih diam saja. Ia malah masih melihat tv yg ga jelas acaranya.

Tvnya kumatikan. Ia malah menunduk.

Tehh" aku memanggil masih ga ada sahutan.

Kududuk di kasur lipet tepat di samping betisnya.

Ku pegang kedua pahanya. Ia berdesah

Ehmmm.
Ku usap usap kedua pahanya yg mulus.

Kubuka roknya. Naik ke atas.

Ahh gundukan pantat montok wanita bersuami yg lezat.
Celana dalamnya hitam.tipis..

Ehmm. Dia mendesah saat ku remas pantatnya. Kemudian baru dia bilang.

"si bapak bener ga bakal kesini" katanya.

"aku bosnya teh" kataku.

Kuciumi pantat montoknya. Hmmmmm. Bau memeknya tercium.

Pulen" kataku pelan.
Si lilis terlihat tertawa kecil.

Ku buka cancutnya. Ke bawah. Oohh gundukan bulu memeknya lebat sekali.

Aku langsung membuka celanaku. Sudah mengacung kontolku disana.kuangkat roknya sampai sepinggang. Pantatnya kuremas langsung kuciumi.

Ahh bulu memeknya terasa lebat saat ciumanku agak kebawah.

Ahhh... Ia mengngkat pantatnya

Agar aku bisa lebih jauh mencium memek lebatnya.

Ku sapukan lidahku diantar bulu bulu jembutnya yg banyak.

Ahh ahh ahhh.. Lilis mendesah.

Ku sapu jilatanku ke atas. Tanktop nya ku buka. Badan segar setengah bayanya terasa nikmat di bibirku. Tangannya kulurus kan kedepan. Ia masih dalam posisi tengkureb. Kujilat leher. Dan samping pipinya. Ku bilang

"bener kan klo punya orang mah lebih nikmat"

Oohhh.. Ia mendesis kesetanan.

Aku balik badannya.

Susunya yg sawo matang terlihat. Bulu rimbun keteknya begitu lebat. Sengaja ku luruskan lengannya ke atas. Agar aku bisa puass melihat ketek lebatnya yg dari tadi bikin aku penasaran.
Ku remas susunya

Ahhh..
Ku isep isep puting coklatnya. Gantian ku kenyot.

"aahh aa nyuri nasi pulen orang" katanya

Mendengar dia mendesah begitu semakin ku sedot susunya.

Ahhhh ssshhhsss

Tangannya mencari kontolku. Tapi kutahan.

Aku ingin menjilati ketek rimbunnya.

Kucium bulu keteknya dalam dalam. Baru kujilati.

Lick.. Ahhhhhh
Lick.. Ahhhhh
Lick... Ahhhhhh

Trus menerus aku menjilat ketiak pembangkit kontolnya dengan telaten.

"mang kardi ngebiarin rimbun a" kata dia mendesah

" kujilati. Lagi
Lick
Lick lick
Lick

"biarin teh. Biar bisa dijilat sama bosnya"

Ahhhhhhhh dia mendesah panjang saat kusedot ketiaknya.

Jangan gerak teh. Kataku

Tangannya ke atas
Tangtopnya.kebuka.. Susunya telanjang.
Keteknya basah oleh ludahku.

Aku kocok kocok kontolku. Ku gesek gesekna ke ketiak lebatnya.

Srek srek srekk ohh terasa nikmat kontolku.
Ku perintahkan teh lilis. Mengahadap kanan kepalanya.

"kepalanya ke kanan teh.. Mulutnya buka.. Kataku.

Kepala teh lilis pun sejajar dengan kontolku yg besar.
Kontolku dari ngegesek bulu keteknya
Piknik menuju mulutnya yg basah

Slorrppp hmmmmmmmmmmmm
Tidak muat mulutnya menerima sodokan kontolku.

Namun tetap ku sodok sodok mulutnya.
Hmmfffttttttttttt. Plopp ahh.. Aaaaaahhh aaaa kegedeaaaaaaaan. Teriaknya manja.

Masukin aja a" desahnya

Apanya teh"

Kontolnya ". Ia mendesah sayu

Kontol siapa"

Kontolnya a ryan"

Langsung ku gesek gesek mulut nakalnya. Aahhhhh mhfmmhh

Kuberdiri menuju depan selangkangannya.

Kuhujamkan kontolku di memeknya. Baru masuk setengah dia menjerit sambil terpejam.

Suami teteh yg ceking kan " kataku


Emang bos suaminya teteh yg gagah itu siapa

A ryaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh
Aaahhhhhhhhhhhhhhh

Kuhujamkan seluruh kontolku dimemeknya.

Ssshhh ahhh ssshhh aaajjhh ssshhhh ahhh.. Bibir nya kepedesan

Aaahhh ahhhh a ryaann pelaaaan pelaaaann ohhhh ohhhhh

Ahh teh lilis di entot kontol gedenya bos suami..

Ahhhjh ahhhh ahhhhh ahhh

Dia menjerit sekenceng kencangnya. Aku yakin dia orgasme.
Kucabut kontolku

Tanpa disuruh dia pun nungging. Ahh pantat semok ibu satu anak ini terlihat lezat bila ku ewe.

Ke hentakkan kontolku kedalam.

Aaaaaaa hhaaahaaaaaaaaaahhhhhhh.
Ahhhh ahhhh ahhhhh

Ooohhh ohhhhhhh aa ryaaannnn.

Lama aku menghujamkan kontolku kememeknya.

Oohhh masih keras ssss aja.. Masih gede ajaaa.... Ohhhoooooooohhjh hhhhooooohhh
Trus menerus dia mercau menikmati kontolku..

Pantatnya berkeringat goyang.
Ku entot dari gaya samping. Susunya kuremas gemas. Tanganya suruh ke atasmya. Keteknya kujilati.

Ahhhhh ahhhh ahhhh aaa nikhmaaathhh.
Lilis sudah kesetanan.

Lama aku.mengentotinya berbagai macam posisi. Sampai akhirnya aku kalap.

Aahhh kluar teehh.. Kucabut kontolku dari memeknya. Kuluruskan lengannya ke atas
Kugesekan bulu keteknya dengan kontolku

Croooottt crettt crettt cretttt.. Ahh berkedut kedut kontolku membanjiri bulu ketiaknya yg rimbuunn..

Kental meleleh pejuku dari ketiaknya.

Ohh lilisss kataku.
Iih ryann banyak amaaaattt.. Aahhhhhhhh gustii

Jangan di bersihin liss
Jadiin oleh oleh buat mang kardi aja.

Lilispun ketawa.

Jadi lilis harus ngomong nih pak dari bos bapak.. Gitu.. Ngomongnya" lilis ketawa sambil.menyodorkan ketiak yg penuh dengan spermaku.

Kita berdua pun tertidur sampai menunggu jadwal lembur suaminya habiss.

Untuk Bonus Bokep Klik Tombol Dibawah



0 comments:

Post a Comment